Kamis, 31 Maret 2022

PENSIUN WAJIB LAPOR PAJAK PERORANGAN

 


Sebenarnya semua orang adalah Wajib Pajak. Jadi semua orang harus lapor SPT Pajak. Hanya saja WPP (Wajib Pajak Perorangan) sering kali kurang memperhatikan hal tersebut.

Kepemilikan NPWP menjadi penting ketika WPP melaporkan Pajak.

Meski, nyatanya Pajak

Jenis SPT : 1770SS dalam (Status SPT) dinyatakan : Nihil.

Dengan Nilai Nominal : 0

Untuk yang biasa dan selama ini dibantu TU, tetap dapat minta tolong untuk Laporan Pajak online (Efin).

Bagaimana kalau belum lapor, ya segera dilaporkan mulai Tahun Pajak terakhir dan seterusnya.

Bagaimana yang sudah Pensiun ????

Ya ... tetap lapor SPT Pajak Perorangan.

Kepada yang belum, silakan Lapor SPT TAHUNAN.





Rabu, 30 Maret 2022

AKTIFKAN ASKES/BPJS

 

Sebelumnya siapkan :

1. Scan KSK

2. Scan SK Pensiun

3. Scan Gapok/Gaji Pokok Pensiun 


Setelah siap dalam bentuk Jpeg atau Pdf.

Pastikan ukuran/size 1 MB hingga 3 MB. Sebaiknya di bawah 1 MB.

Tuliskan Nomor ini 

08118165165

(Ini Nomor BPJS_Pandawa)

Tunggu beberapa saat.

Bila muncul Pemberitahuan BPJS, maka sapalah dengan "HALO"

Setelah itu lakukan petunjuk.

Jangan ke susu.

Bila berhasil maka, pengisian antara pukul 8.00 s.d 15.00

(Senin s.d Jumat), hanya hari kerja dan jam tersebut.

Selesai tunggu.

Ojok ke susu, Yo.

Selamat mencoba










Minggu, 27 Maret 2022

TELEPON dari Pak POMO

 Di Telpon pak Pomo dari Jakarta


Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya (7 November 2019 s.d 31 Desember 2021) yaitu Supomo adalah orang yang selalu berkata apa adanya dengan Bahasa Surabaya yang kental.


Dua tahun memimpin Dinas Pendidikan, 3 bulan pertama kondisi berjalan normal alias Luring. Sejak 16 Maret 2020 Kegiatan KBM menjadi Daring hingga New Normal Luring untuk siswa pada Tapel 2020-2021.


Suasana tidak menentu dan tidak normal membuat Beliau harus Ektra kerja keras dan kerja cerdas dalam memberikan bimbingan dan arahan baik kepada staff maupun personal di Sekolah setara SD dan SMP baik swasta maupun negeri sebagai bagian tanggung jawabnya.


Usai menjadi Kadispendik kota Surabaya menjadi Staf Ahli Walikota dan akhirnya di ajak oleh Mensos Tri Rismaharini ke Jakarta.


Sebagai prajurit ASN, Beliau taat dan ikut kepada yang memberikan amanah.


Saat Beliau menjadi Kadispendik, Staf Walikota, hingga Minggu : 27 Maret 2022 saya kadang mengirim kegiatan Pribadi baik berupa Foto dan Dokumen Pdf. 

Sekali lagi, kegiatan tersebut adalah yang pernah saya liput selama ini tentang Beliau dan saya.


Alhamdulillah, Beliau merespon di tengah kesibukan pola kerja di Rumah Dinas Kementerian Sosial di Jakarta.


Meskipun Istri Bapak Supomo menjadi seorang Guru di salah satu SMP NEGERI Surabaya tidak serta merta memberikan keistimewaan. Sebenarnya bisa saja menjadikan istrinya sebagai KS secara prosedural. Namun 'aji mumpung' Tidak pernah dilakukan selama menjabat sejak menjadi Camat maupun Kadinsos  sebelum di Dispendik Surabaya.


Semoga yang terbaik untuk pak Supomo beserta seluruh keluarga.

Sabtu, 26 Maret 2022

MAKAM YANG BERBEDA


1. Makam Karanggayam Teratai

Makam di tempat ini sudah tidak dapat dirapikan yang menunjukkan makam lawas yang saling berimpit. Beruntung bila ada makam keluarga. Walau saling berimpit masih dapat diketahui keberadaannya.

Anak, kakak Misan, Mertua dan Saudara dari keluarga istri berada di tempat ini.

Bila tidak hati-hati dalam menuju area makam maka sering tersandung. Kondisi peminta masih ada dari anak-anak hingga dewasa dengan memberikan payung, air, dan petunjuk.

2. Makam Nginden

Berada di Jl. Nginden Permata I, makam ini tergolong masih rapi. Bila menuju makam tidak  terlalu sering terantuk batu. Tidak boleh mengkijing tempat makam. Tidak ada peminta-minta pada hari biasa. Hanya penunggu makam. Orang tua (ayah) dimakamkan dan saat itu  dihadiri orang nomor 1 di Dispendik Surabaya yaitu Bapak Ikhsan.

3. Makam Keputih

Makam yang tertata rapi. Dulu tempat pembuangan sampah berada di sebelah Selatan Liponsos untuk pintu Masuk.

Kakak perempuan/kakak ipar dari keluarga istri ada yang dimakamkan dalam kondisi Covid tgl. 16 Agustus 2020. Saat itu keluarga belum dapat mendekati area makam.

Kondisi makam bersih dari kaum peminta-minta.

Saat ini juga sudah dikembangkan makam baru lagi di Sebelah Utara Liponsos yang juga berdekatan dengan Krematorium.

4. Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember.

Lebih dikenal dengan sebutan TMP Mayjen Sungkono.

Ayah dari istriku dimakamkan di tempat ini 3 Desember 1997 dalam Upacara Militer dengan Tembakan ke atas dan juga mendapatkan Bendera Merah Putih. Ayah Mertua pada jamannya telah berjuang pada jaman Belanda, Jepang, dan menumpas Pemberontakan yang melemahkan NKRI.

Segala uba rampe pemakaman merupakan beaya negara. Makam di sini juga tidak ada peminta-minta di area makam. Hanya ada pembawa air untuk cuci tangan usai ziarah/tabur bunga.


Hari ini, 26 Maret 2022 : istri,  anak, menantu, dan cucu berziarah ke makam untuk mendoakan kepada yang sudah meninggal.
















Sabtu, 19 Maret 2022

DUA BUKU ISBN

 












MASIH LENGKAP

MENINGGAL BEAYA SENDIRI

"Kok bisa ?. Kan sudah meninggal ?"

Inilah kenyataan yang sulit dipungkiri.

Tidak seperti biasanya.

Sore itu Noerkajatim (panggil Nurkayatim), Rabu : 2 Maret 2022 sekitar pukul 14.50 pergi ke kamar mandi. Bila ke kamar mandi tidak pernah cepat. Lama...karena mencuci baju sendiri. 

Usia 85 tahun yang seharusnya istirahat dan tidak perlu mencuci sendiri tidak dilakukan.

Kegiatan pagi dan sore rotin dilakukan.

Menantu dan cucu yang ada di rumah tersebut hafal dengan perilakunya.

Biasanya 15 menit kemudian lampu kamar mandi dinyalakan dari luar. 

"Lho...padhang...", itu yang sering di ucapkan.

Sore itu tidak ada suara terdengar.

Menantunya bergegas masuk kamar mandi.

Ternyata, bu Noer sudah terduduk. 

Kebetulan di rumah tersebut ada Dokter yang  juga cucunya sendiri yaitu Agung. Cucu perempuan, Vita menghubungi ayah dan bu Dhe nya.

Naluri Dokter yang selalu membawa peralatan Tensi, Alat Saturasi Oksigen, dan Peralatan Swab Antigen (Tentunya membeli sendiri) digunakan untuk pertolongan awal. Usaha menghidupkan denyut nadi lewat tekanan pada dada tidak berhasil. Saturasi 35 dan tes Swab  dalam proses. 

Mengingat masih ada kemungkinan hidup secara medis maka di bawa ke IRD dokter Sutomo.

Setelah di tangani beberapa saat dengan peralatan canggih dan modern, maka dinyatakan telah tiada.

Namun tetap menunggu 2 jam untuk keperluan medis. 

Sebelum di bawa ke IRD, secara bersamaan tetangga depan rumah membawa mobil ke rumah, biasanya jarang.

Menunggu 2 jam, Beaya pendaftaran, pemeriksaan, dan  pengurusan surat 115 ribu, Beaya di tempat jenazah sekitar 250 ribu + Jarit 70 ribu.

2,5 jam akhirnya jenazah sampai di rumah duka, Ambat III/11 Surabaya.

Sebelum tiba segala uba rampe untuk prosesi pemakaman disiapkan warga kampung, mulai dari tempat persemayaman, pemandian, kereta jenazah hingga terop.

Untuk seperangkat alat mandi, kembang, kapan dll. sebagai proses pengafanan di tanggung keluarga.

Sekitar 400 ribu lengkap belum termasuk batu nisan dan Jarit.

Ternyata bu Noer sudah menyiapkan 4 Jarit dalam almari + handuk sebelum meninggal.

Keduk makam 600 ribu.

Seminggu ambles 400 ribu.

Saat anaknya membuka almari di hari ke-7, ditemukan tumpukan uang sejak 2011 dengan catatan rapi berasal dari pemberian sanak saudara hingga senilai zakat mall 3.737.500 rupiah. Ditambah Sumbangan-sumbangan dari masyarakat 30 juta.

(Dari muridnya SD ada yang senilai 4,7 juta hingga 5  Juta).


Oleh ketiga anaknya, uang tersebut di zakati untuk nantinya saat bulan Ramadhan diberikan ke Masjid dekat  rumah.


Selama 7 hari dilaksanakan doa bersama oleh warga dan jamaah Masjid.

Meski hujan, warga tetap hadir.


Bu Noerkajatim telah membiayai dari kehidupan hingga kematiannya.

Semua Beaya berasal dari dirinya sendiri.

Jumat, 11 Maret 2022

SUPERSEMAR


11 Maret 1966 adalah hari kelahiran Supersemar.

Saat ini di tahun 2022 sudah berusia 56 tahun.

Apakah sebentar lagi akan Pensiun ?

Sejarah tentunya tidak akan pernah pensiun.

Tapi manusia wajib pensiun dari pekerjaan dan juga kehidupan.

"Jasmerah", kata Bung Karno.




Kamis, 10 Maret 2022

WAWASAN WIYATA MANDALA

DATA AKREDITASI BURSA 2014 :
https://drive.google.com/file/d/1ExuNtSp-7N-L5NG5n4Uk06R7bAYBVmU7/view?usp=sharing


Wawasan wiyatamandala

 

                        Wawasan Wiyatamandala adalah konsepsi yang mengandung anggapan – anggapan sebagai berikut :

1.    Sekolah merupakan wiyatamandala ( lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh untuk tujuan – tujuan diluar bidang pendidikan.

2.    Kepala Sekolah mempunyai wewenag dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya,yang berdasarkan :

a.    Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

b.    Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan;

c.     Mempertinggi budi pekerti ;

d.    Memperkuat kepribadian ;

e.    Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

3.    Antar guru dan orang tua murid harus saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan.

4.    Para guru, didalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang bias digugu ( dipercaya ) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginnya.

5.    Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertemtangan antara kita sama kita karena perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan asal – usul keturunan dan tingkat social ekonomi serta perbedaan paham politik.

 

 

 

 


MOMEN HARI TUNAS 9 MARET

 *MOMEN HARI TUNAS 9 MARET*


Pada hari Kamis malam, tanggal 9 Maret 1961 terdapat sebuah momen penting yang menjadi titik awal berdirinya organisasi Gerakan Pramuka Indonesia. Yup.. momen ketika Presiden Soekarno mengumpulkan para pimpinan dan tokoh kepanduan di Istana Merdeka dimana kemudian beliau membawakan pidato yang berisikan amanat untuk membubarkan seluruh organisasi kepanduan yang ada lalu meleburnya menjadi satu organisasi yang disebut sebagai Gerakan Pramuka.


Salah satu kutipan kalimat dalam pidato tersebut berbunyi: “… Saya sebagai Presiden, Sebagai Panglima Tertinggi, Sebagai Mandataris, Sebagai Pepeti, Sebagai Pemimpin Besar Revolusi, sebagai titel itu kepada saya oleh MPRS, memerintahkan sekarang kepada seluruh kepanduan Indonesia, untuk meleburkan diri didalam satu organisasi baru yang bernama PRAMUKA. Dengan saja sendiri sebagai PANDU TERTINGGI atau PRAMUKA TERTINGGI, dengan dibantu oleh Sri Sultan Hamengkubuwono…” Dimana kemudian dalam pidato itu pula, Presiden Soekarno menunjuk Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Dr. Prijono, Dr. A. Azis Saleh dan Achmadi (yang kemudian ditambah oleh Muljadi Djojo Martono) sebagai “Panitia 5” yang bertugas untuk membentuk Gerakan Pramuka dan merancang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.


Momen penting 9 Maret 1961ini kemudian ditetapkan sebagai “Hari Tunas” oleh Gerakan Pramuka Indonesia untuk menunjukkan bahwa pada moment dan tanggal itulah muncul dan tumbuh sebuah “tunas” yang kemudian tumbuh menjadi sebuah organisasi pemuda dan pendidikan terbesar di Indonesia dengan 24,7 juta lebih anggota yang juga menjadikan Gerakan Pramuka sebagai NSO dengan anggota terbanyak di seluruh dunia.


Selain tanggal 9 Maret yang diperingati sebagai Hari Tunas, Gerakan Pramuka juga memiliki beberapa hari “istimewa” lainnya yang diperingati sebagai momentum penting dalam berdirinya Gerakan Pramuka diantara seperti:


20 Mei 1961, yang diperingati sebagai “Hari Permulaan Tahun Kerja. Saat diterbitkannya Kepres No. 238 Tahun 1961.

30 Juli 1961, sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Dimana kala itu para wakil organisasi kepanduan di Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Dan tentunya;

14 Agustus 1961, ketika penganugerahan Panji-panji Gerakan Pramuka serta pelantikan Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari sekaligus diperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang akhirnya kita peringati bersama sebagai Hari Pramuka.

Selamat Hari Tunas kepada rekan-rekan, kakak dan adik anggota Gerakan Pramuka Indonesia di seluruh penjuru negeri. Dan selamat menjalankan kegiatan Sidang Paripurna Nasional kepada rekan dan kakak-kakak Dewan Kerja dan Kwarda seluruh Indonesia, semoga kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala..


Sumber data :

Dinas Pariwisata Kab. Demak

Rabu, 09 Maret 2022

HARI MUSIK NASIONAL

Sumber : Wikipedia


Hari Musik Nasional adalah peringatan hari musik di Indonesia yang jatuh pada setiap tanggal 9 Maret, disamakan dengan hari lahir pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman. Peringatan ini, kali pertama dilakukan pada 9 Maret 2013 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional. Dalam Keppres itu disebutkan pula bahwa peringatan Hari Musik Nasional bukan hari libur nasional.


Dalam Keppres juga dijelaskan, musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multi dimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.


Pemerintah memandang perlu menetapkan Hari Musik Nasional dalam upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para insan musik Indonesia, serta untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat musik Indonesia secara nasional, regional dan internasional. Tujuan dari peringatan Hari Musik nasional adalah mengupayakan peningkatan apresiasi terhadap musik Indonesia. Meskipun baru dicanangkan pada 2013, sebenarnya usulan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta dan Rekaman Musik Indonesia (PAPPRI) itu sudah bergaung sejak era Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden, tahun 2003 melalui kongresnya yang ketiga tahun 1998 dan kongres keempat tahun 2002. Namun, baru terwujud satu dasawarsa kemudian.[1][2]



Makna dan tujuan penetapan Hari Musik Nasional adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik nasional, meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi pegiat musik Indonesia, serta meningkatkan prestasi pada tingkat nasional, regional, dan internasional. Di setiap peringatan Hari Musik Nasional biasanya ada penyerahan penghargaan bagi insan musik Indonesia, baik yang masih hidup maupun yang telah tutup usia.


Menurut Keppres Nomor 10 Tahun 2013 itu, musik sendiri merupakan ekspresi budaya universal yang merepresentasikan nilai luhur dan kemanusiaan yang memiliki peran strategis untuk memajukan pembangunan nasional. Diharapkan dalam peringatan Hari Musik Nasional ini, masyarakat Indonesia akan lebih menyukai karya yang dihasilkan oleh musikus Indonesia serta instrumen dan warisan musik khas bangsa, sebagaimana salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Xaverius Taek [3] penasehat DPD PAPPRI NTT. Uniknya, penetapan Hari Musik Nasional ini sempat menimbulkan polemik. Sebab, tanggal lahir WR Supratman masih diperdebatkan. Berdasarkan penelusuran sejarah ada sebagian ahli yang menyatakan bahwa WR Supratman justru dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903, bukan pada tanggal 9 Maret 1903.[4]

Senin, 07 Maret 2022

CARA BUAT MINYAK GORENG KELAPA


A. Bahan:

5 buah daging kelapa

1,6 liter air


B. Cara membuat minyak kelapa:

1. Potong-potong kasar kelapa, masukkan beberapa potongan ke dalam blender dengan tambahan sedikit air. Blender selama 1-2 menit. Ulangi proses ini hingga kelapa selesai diblender.

2. Saring kelapa menggunakan kain. Pisahkan antara santan dan ampasnya. 

3. Tuang santan ke dalam panci, masak dengan api kompor suhu kecil.  Aduk hingga mendidih, kecilkan api. Biarkan selama satu jam.

4. Jika sudah mulai muncul minyak di permukaan santan, matikan api dan biarkan agak dingin. Saring minyak dan masukkan ke dalam toples kaca.

Minggu, 06 Maret 2022

WAJIBE DADI MURID

Versi 1 Lama :

WAJIBE DADI MURID


Wajibe dadi murid,

ora kena pijer pamit

Kajaba yen lara, 

lara tenan lara tenan

Ora lara, mung ethok-ethokan

Lan ... lan manehe,

 kudu pamit nganggo layang


Yen wis mari larane

Kudu enggal mlebu ning pamulangan

Aja enak-enakan

Suwe-suwe mundhak bodho

Plonga plongo kaya kebo.. bo....

Bocah bodho.. do ....

Suk yen gedhe, 

plonga plongo kaya kebo



Versi 2 


WAJIBE DADI MURID


Wajibe dadi murid

ora kena pijer pamit

Kajaba yen lara, 

lara tenan lara tenan

Ora lara mung ethok-ethokan

Lan lan manehe, 

kudu pamit nganggo layang


Yen wis mari larane

Kudu enggal mlebu nyang pamulangan

Aja enak-enakan

Suwe-suwe mundhak bodho

Longa longo kaya kebo bo....

Bocah bodho do ....

Suk yen gedhe ngalor ngidul tansah mlongo

Sabtu, 05 Maret 2022

HARI PENEGAKKAN DISIPLIN NASIONAL

 Sumber bahan : CNN Indonesia

Sabtu, 05 Mar 2022 08:55 WIB


Sejarawan Buka Suara soal Keppres Jokowi Tak Masukkan Nama Soeharto ( AFP)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah sejarawan angkat suara mengenai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang tidak memuat nama Soeharto sebagai pihak yang berperan dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Dosen Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Margana, menjelaskan bahwa Keppres berbeda dengan buku sejarah yang menguraikan secara detail peran masing-masing tokoh dalam suatu peristiwa.

"Keppres itu bukan historiografi. Kalau mau lihat peran Soeharto di buku sejarah," ujar Margana kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/3).

Ia menuturkan Keppres disusun dalam bahasa administratif, ringkas, dan representatif.

"Fungsinya lebih sebagai keputusan penetapan 'Hari Penegakan Kedaulatan Negara' sebagai event nasional untuk membangun nasionalisme dan semangat mengisi kemerdekaan dan bukan legitimasi historiografi," tuturnya.

Ia berujar Keppres 2/2022 telah didasarkan pada sebuah naskah akademik yang disusun oleh para sejarawan profesional dan telah diseminarkan dari tingkal lokal hingga nasional yang juga menghadirkan sejarawan-sejarawan akademis profesional.

Hari Penegakan Kedaulatan Negara, terang Margana, didasarkan pada 'serangkaian' peristiwa penting yang terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 hingga Desember 1949.

Serangkaian peristiwa itu antara lain kedatangan NICA yang ingin kembali menguasai Indonesia pada tahun 1945, pemindahan Ibu kota negara RI dari Jakarta ke Yogyakarta 1946, perundingan Linggarjati 10 November 1946, Agresi Militer Belanda pada tahun 1947, perundingan Renville 17 Januari 1948, dan agresi militer Belanda II 19 Desember 1948.

Kemudian pendirian Pemerintahan Darurat (PDRI) di Bukittinggi 19 Desember 1948, pengasingan Presiden Sukarno, Mohammad Hatta dan beberapa menteri ke Bangka 1948, serangan umum 1 Maret 1949, perundingan Roem Royen 17 April 1949, peristiwa Yogyakarta Kembali (kembalinya pemerintahan RI dari Bukittinggi) 29 Juni 1949, Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan pengakuan Kedaulatan 27 Desember 1949, dan bubarnya Republik Indonesia Serikat dan kembalinya NKRI.

Margana mengatakan segala daya dan upaya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh bangsa yang terjadi dalam peristiwa besar itu kemudian disebut sebagai penegakan kedaulatan negara. Dan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, lanjut dia, dijadikan sebagai penanda Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

"Ada ribuan pelaku sejarah yang terlibat dalam peristiwa itu dan ratusan pemimpin-pemimpin utama yang dalam naskah akademik telah disebut sesuai dengan porsinya masing-masing," tutur Margana.

"Tidak ada satu tokoh pun dalam sejarah yang memiliki peran penting dalam peristiwa-peristiwa itu yang dihapuskan, termasuk Letkol Suharto yang ditunjuk memimpin Serangan Umum di pusat kota. Naskah ini justru menempatkan tokoh-tokoh penting yang dalam historiografi di masa lalu dihilangkan atau direduksi perannya," sambungnya.

Sementara itu, sejarawan Andi Achdian menilai polemik terkait Keppres 2/2022 yang tak memuat nama Soeharto bisa menjadi kesempatan untuk memperjelas masalah-masalah sejarah di Indonesia yang masih abu-abu.

"Selain itu dapat juga menarik minat publik untuk membahas revolusi Indonesia dengan lebih mendalam dan objektif," kata Andi melalui keterangan tertulis.

Sepengetahuan dia, informasi terkait peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 masih bersifat circumstantial evidence atau bukti tidak langsung, bukan sumber informasi keras.

"Dan untuk yang posisi Soeharto kan kesaksiannya dari beliau langsung kan, tidak ada kolaborasi, ada pengujiannya terhadap fakta itu. Jadi, setiap fakta atau informasi harus diuji," ujar Andi.

"Nah, makanya saya bilang, karena saya kan enggak bidang itu ya, kalau dari segi kajian sejarah ini bagus untuk membuka hal yang warnanya abu-abu tadi menjadi lebih terang bahwa kita butuh informasi-informasi A1 lah yang langsung terkait dengan peristiwa," jelasnya.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya mempertanyakan Keppres 2/2022 yang tidak mencantumkan nama Soeharto sebagai tokoh yang berperan dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, meminta semua pihak agar jangan sekali-kali menghilangkan sejarah.Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya mempertanyakan Keppres 2/2022 yang tidak mencantumkan nama Soeharto sebagai tokoh yang berperan dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Merespons itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menjelaskan bahwa peran Soeharto sudah diuraikan detail dalam naskah akademik.

(ryn/isn)

Jumat, 04 Maret 2022

AKSARA JAWA LENGKAP

 *Aksara Jawa Lengkap dengan Pasangan dan Contoh Penulisannya*


Sumber bahan : Kristina - detikEdu

Sabtu, 05 Mar 2022 21:00 WIB


Jakarta - Aksara Jawa merupakan aksara yang digunakan sebagai sarana penulisan pada zaman dahulu. Aksara ini disebut juga dengan Hanacaraka, Carakan, dan Dentawyanjana.

Tidak diketahui secara pasti kapan aksara Jawa mulai dikenal dan digunakan untuk menyebarkan informasi. Sebelum berkembang menjadi ha-na-ca-ra-ka, aksara ini lebih dikenal sebagai aksara Jawa Kuno, menurut sejumlah penelitian paleografi di Indonesia.



Sejarah Aksara Jawa

Tokoh Aji Saka disebut-sebut sebagai pencipta aksara Jawa, menurut catatan sejarah populer. Dikutip dari buku Makna Simbolik Legenda Aji Saka yang ditulis oleh Slamet Riyadi, Aji Saka bukanlah pencipta Aksara Jawa melainkan pembangun dan penyempurnaan aksara tersebut.


Menurut Serat Aji Saka dalam kumpulan teks Suluk Plenceung koleksi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah mendapatkan wejangan ilmu kesempurnaan dari Begawan Antaboga, Raden Aji pergi ke Mekah untuk berguru kepada Nabi Muhammad SAW.


Dalam perjumpaan itu, Aji Saka diminta untuk menciptakan aksara sebagai perimbangan aksara Arab. Ia kemudian menciptakan aksara ha-na-ca-ra-ka yang berjumlah 20. Diperkirakan aksara diciptakan pada abad ke-7.


Sementara itu, pendapat lain sebagaimana diutarakan oleh Hadisoetrisno, pencipta aksara ha-na-ca-ra-ka adalah Prabu Nur Cahya atau Sang Hyang Nur Cahya di negeri Dewani yang memiliki tanah jajahan sampai negeri Arab dan Jawa.


Prabu Nur Cahya merupakan putra Sang Hyang Sita atau Nabi Sis. Selain aksara Jawa, dia diketahui menciptakan aksara Latin, Arab, China, dan lainnya. Aksara tersebut disebut Sastra Hendra Prawata. Dalam hal ini, Aji Saka berperan sebagai pembangun dan penyempurna bentuk aksara Jawa.


Aksara Jawa sebagaimana disempurnakan oleh Aji Saka terdiri dari 20 aksara. Dikutip dari buku Pelestarian dan Modernisasi Aksara Daerah yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat arti kata yang menjadi hafalan sebagaimana tertulis dalam Layang Ha-na-ca-ra-ka, sebagai berikut:


ha na ca ra ka : ada utusan

da ta sa wa la : (mereka) saling tidak cocok

pa dha ja ya nya : sama-sama unggul

ma ga ba tha nga : sama-sama menjadi mayat


Jenis-jenis Aksara Jawa Lengkap

Dikutip dari buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk, berikut aksara Jawa lengkap dengan pasangan dan juga sandhangannya.


1. Aksara Jawa dan Pasangannya

Aksara Jawa terdiri dari 20 aksara. Untuk menekan vokal konsonan di depannya, dibutuhkan pasangan dari masing-masing aksara.


Aksara Jawa dan pasangannya. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk

2. Aksara Murda

Aksara Jawa jenis ini digunakan untuk menulis awal kalimat dan bisa digunakan untuk menulis gelar, kota, dan lembaga.


Aksara murda dan pasangannya. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk

3. Aksara Swara

Aksara swara merupakan huruf vokal yang terdiri dari A I U E O.


Aksara swara. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk

4. Aksara Wilangan

Aksara wilangan digunakan untuk menuliskan angka.


Aksara wilangan. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk

5. Sandhangan

Sandhangan merupakan simbol tambahan yang digunakan untuk menuliskan huruf vokal.


Sandhangan aksara Jawa. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk

Contoh Penggunaan Aksara Jawa

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh penulisan aksara Jawa yang diberi pasangan dan sandhangan.

TOKOH 1 MARET 1949

 POLEMIK Kepres No.2/2022 tentang PERISTIWA 1 MARET 1949 (baca di bawah ini)

Mahfud Md: Penentu Kebenaran Sejarah Bukan Fadli Zon!

Kadek Melda Luxiana - detikNews

Jumat, 04 Mar 2022 13:34 WIB


Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md merespons cuitan anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon yang meminta agar sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 tidak dibelokkan. Mahfud mengatakan penentu kebenaran sejarah bukanlah Fadli Zon.

"Penentu kebenaran sejarah itu bukan Fadli Zon. Tapi ilmiahnya adalah sejarawan dan forum akademik," kata Mahfud saat dihubungi, Jumat (4/3/2022).


Mahfud menuturkan, meski demikian, suara Fadli Zon itu tetap harus didengar.


"Meski begitu, suara Fadli Zon tetap harus didengar oleh rakyat agar sama-sama," tuturnya.


Baca juga:

Tak Ada Soeharto di Keppres 1 Maret, PD Ingatkan Legacy

Mahfud menegaskan pemerintah tidak pernah meniadakan peran Soeharto dalam sejarah serangan tersebut. Justru, kata Mahfud, meski nama Soeharto tidak ada dalam Keppres 2/2022, nama Soeharto disebut sebanyak 48 kali dalam naskah akademik Keppres yang juga dibenarkan oleh sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM).



"Kita tak pernah meniadakan peran Soeharto, malah di naskah akademik keppres itu nama Soeharto disebut 48 kali karena kita mencatat dengan baik peran Pak Harto. Itu ada penjelasan dari sejarawan UGM yang membenarkan Keppres 2/2022 yang tak memasukkan nama Soeharto di dalam Keppres," ujarnya.


Mahfud menyampaikan, meski dalam tahanan, Sukarno-Hatta masih terus aktif menggerakkan operasi serangan. Mahfud menyebut, dalam Keppres, yang memerintahkan operasi adalah Jenderal Soedirman, sementara yang memberi gagasan adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX.


"Kalau di keppres itu disebut yang punya gagasan Sultan, yang memerintahkan operasinya Jenderal Soedirman, yang menyetujui dan menggerakkan operasinya Presiden dan Wakil Presiden," ucapnya.


"Jadi, meski dalam tahanan, Presiden dan Wakil Presiden masih terus aktif menggerakkan. Ada penjelasan M Roem dan Pringgodigdo yang diasingkan satu paket dengan Bung Karno dan Bung Hatta bahwa mereka terus berkomunikasi dengan dunia internasional untuk mempertahankan kedaulatan meski dari pengasingan," lanjutnya.


Baca juga:

Urusan Nama Pak Harto Bikin Keppres 1 Maret dari Jokowi Kena Sorotan

Sejarawan UGM Nilai Keppres 2/2022 Sudah Tepat


Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Margana, yang menjadi salah satu tenaga ahli penyusun naskah akademik tersebut, menilai langkah pemerintah dan Mahfud Md memberi penjelasan sudah tepat soal tidak adanya nama Soeharto dalam Keppres.


"Pak Mahfud Md sudah benar (tidak mencantumkan nama Soeharto di Keppres). Ada ribuan pelaku sejarah yang terlibat dalam peristiwa itu dan ratusan pemimpin utama yang dalam naskah akademik telah disebut sesuai dengan porsinya masing-masing. Tidak ada satu tokoh pun dalam sejarah yang memiliki peran penting dalam peristiwa-peristiwa itu yang dihapuskan, termasuk Letkol Soeharto yang ditunjuk memimpin Serangan Umum di pusat kota. Naskah ini justru menempatkan tokoh-tokoh penting yang dalam historiografi di masa lalu dihilangkan atau direduksi perannya," ujar Margana Kamis (3/3).


"Nama Letkol Soeharto di naskah akademik itu bahkan disebut sampai 48 kali," tambahnya.


Baca juga:

Fadli Zon Kritik Cuitan Mahfud Md: Jangan Belokkan Sejarah!

Dia menegaskan Keppres bukanlah historiografi. Keppres dalam hal ini disusun dengan bahasa administratif.


"Keppres bukanlah historiografi. Keppres disusun dalam bahasa administratif, ringkas, namun representatif. Fungsinya lebih sebagai keputusan penetapan 'Hari Penegakan Kedaulatan Negara' sebagai event nasional untuk membangun nasionalisme dan semangat mengisi kemerdekaan dan bukan legitimasi historiografi," tuturnya.


Fadli Zon Kritik Mahfud Md


Sebelumnya, Fadli Zon merespons cuitan Mahfud terkait Sukarno, Hatta, hingga Soedirman sebagai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949. Dia menilai cuitan Mahfud keliru dan meminta untuk tidak membelokkan sejarah.


"Keliru Pak @mohmahfudmd. Dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, Sukarno dan Hatta masih dalam tawanan di Menumbing," kata Fadli Zon. Cuitan Fadli Zon telah disesuaikan dengan ejaan yang berlaku.


Baca juga:

Tak Ada Soeharto di Keppres 1 Maret, Mahfud Md: Ini Bukan Buku Sejarah


Menurut Fadli Zon, tak ada gagasan Sukarno dan Hatta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, sehingga apa yang disebut Mahfud Md keliru.


"Pemerintahan dipimpin PDRI (Pemerintah Darurat RI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara. Tak ada gagasan dari Sukarno dan Hatta dalam peristiwa ini. Jangan belokkan sejarah!" tulis Fadli Zon.





(dek/fjp)


Artikel Selanjutnya

Mahfud Md: Penentu Kebenaran Sejarah Bukan Fadli Zon!

Kadek Melda Luxiana - detikNews

Jumat, 04 Mar 2022 13:34 WIB


Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md merespons cuitan anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon yang meminta agar sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 tidak dibelokkan. Mahfud mengatakan penentu kebenaran sejarah bukanlah Fadli Zon.

"Penentu kebenaran sejarah itu bukan Fadli Zon. Tapi ilmiahnya adalah sejarawan dan forum akademik," kata Mahfud saat dihubungi, Jumat (4/3/2022).


Mahfud menuturkan, meski demikian, suara Fadli Zon itu tetap harus didengar.



"Meski begitu, suara Fadli Zon tetap harus didengar oleh rakyat agar sama-sama," tuturnya.


Baca juga:

Tak Ada Soeharto di Keppres 1 Maret, PD Ingatkan Legacy

Mahfud menegaskan pemerintah tidak pernah meniadakan peran Soeharto dalam sejarah serangan tersebut. Justru, kata Mahfud, meski nama Soeharto tidak ada dalam Keppres 2/2022, nama Soeharto disebut sebanyak 48 kali dalam naskah akademik Keppres yang juga dibenarkan oleh sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM).



"Kita tak pernah meniadakan peran Soeharto, malah di naskah akademik keppres itu nama Soeharto disebut 48 kali karena kita mencatat dengan baik peran Pak Harto. Itu ada penjelasan dari sejarawan UGM yang membenarkan Keppres 2/2022 yang tak memasukkan nama Soeharto di dalam Keppres," ujarnya.


Mahfud menyampaikan, meski dalam tahanan, Sukarno-Hatta masih terus aktif menggerakkan operasi serangan. Mahfud menyebut, dalam Keppres, yang memerintahkan operasi adalah Jenderal Soedirman, sementara yang memberi gagasan adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX.


"Kalau di keppres itu disebut yang punya gagasan Sultan, yang memerintahkan operasinya Jenderal Soedirman, yang menyetujui dan menggerakkan operasinya Presiden dan Wakil Presiden," ucapnya.


"Jadi, meski dalam tahanan, Presiden dan Wakil Presiden masih terus aktif menggerakkan. Ada penjelasan M Roem dan Pringgodigdo yang diasingkan satu paket dengan Bung Karno dan Bung Hatta bahwa mereka terus berkomunikasi dengan dunia internasional untuk mempertahankan kedaulatan meski dari pengasingan," lanjutnya.


Baca juga:

Urusan Nama Pak Harto Bikin Keppres 1 Maret dari Jokowi Kena Sorotan

Sejarawan UGM Nilai Keppres 2/2022 Sudah Tepat


Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Margana, yang menjadi salah satu tenaga ahli penyusun naskah akademik tersebut, menilai langkah pemerintah dan Mahfud Md memberi penjelasan sudah tepat soal tidak adanya nama Soeharto dalam Keppres.


"Pak Mahfud Md sudah benar (tidak mencantumkan nama Soeharto di Keppres). Ada ribuan pelaku sejarah yang terlibat dalam peristiwa itu dan ratusan pemimpin utama yang dalam naskah akademik telah disebut sesuai dengan porsinya masing-masing. Tidak ada satu tokoh pun dalam sejarah yang memiliki peran penting dalam peristiwa-peristiwa itu yang dihapuskan, termasuk Letkol Soeharto yang ditunjuk memimpin Serangan Umum di pusat kota. Naskah ini justru menempatkan tokoh-tokoh penting yang dalam historiografi di masa lalu dihilangkan atau direduksi perannya," ujar Margana Kamis (3/3).


"Nama Letkol Soeharto di naskah akademik itu bahkan disebut sampai 48 kali," tambahnya.


Baca juga:

Fadli Zon Kritik Cuitan Mahfud Md: Jangan Belokkan Sejarah!

Dia menegaskan Keppres bukanlah historiografi. Keppres dalam hal ini disusun dengan bahasa administratif.


"Keppres bukanlah historiografi. Keppres disusun dalam bahasa administratif, ringkas, namun representatif. Fungsinya lebih sebagai keputusan penetapan 'Hari Penegakan Kedaulatan Negara' sebagai event nasional untuk membangun nasionalisme dan semangat mengisi kemerdekaan dan bukan legitimasi historiografi," tuturnya.


Fadli Zon Kritik Mahfud Md


Sebelumnya, Fadli Zon merespons cuitan Mahfud terkait Sukarno, Hatta, hingga Soedirman sebagai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949. Dia menilai cuitan Mahfud keliru dan meminta untuk tidak membelokkan sejarah.


"Keliru Pak @mohmahfudmd. Dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, Sukarno dan Hatta masih dalam tawanan di Menumbing," kata Fadli Zon. Cuitan Fadli Zon telah disesuaikan dengan ejaan yang berlaku.


Baca juga:

Tak Ada Soeharto di Keppres 1 Maret, Mahfud Md: Ini Bukan Buku Sejarah


Menurut Fadli Zon, tak ada gagasan Sukarno dan Hatta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, sehingga apa yang disebut Mahfud Md keliru.


"Pemerintahan dipimpin PDRI (Pemerintah Darurat RI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara. Tak ada gagasan dari Sukarno dan Hatta dalam peristiwa ini. Jangan belokkan sejarah!" tulis Fadli Zon.

(dek/fjp)

PRASASTI GEMEKAN_Mpu SINDOK

 Sumber bahan :

KELANA KOTA

Prasasti Gemekan Ungkap Nama-Nama Penting di Era Mpu Sindok

Laporan oleh Agustina Suminar

Jumat, 4 Maret 2022

| 17:55 WIB

Terdapat nama penting di isi Prasasti Situs Gemekan.

Teka teki isi prasasti yang ditemukan di Situs Gemekan, Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto mulai terungkap. Hasil pembacaan sementara oleh ahli epigrafi, prasasti di Situs Gemekan dibuat pada tahun 852 Saka atau 930 Masehi pada era Raja Mpu Sindok.

Selain menjelaskan tentang Raja Mpu Sindok yang membeli tanah menggunakan emas untuk membangun tempat suci atau peribadatan, isi prasasti tersebut juga menyebutkan nama-nama penting yang turut diundang menjadi saksi ketika upacara penetapan Sima.

“Tim ahli epigraf BPCB Jatim dibantu mengonversi oleh orang Prancis, selain terdapat tulisan tanggal 7 Oktober 930 Masehi. Di sana juga meyebutkan nama Rajanya, Sri Maharaja Rake Hino Mpu Sindok,” ungkap Ismail Lutfi Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)Jatim, Jumat (4/3/2022).

Prasasti tersebut berisi tentang Raja Mpu Sindok yang membeli tanah menggunakan emas untuk membangun tempat suci atau peribadatan. Selain itu Luthfi menambahkan terdapat sosok penting  yang disebutkan menjadi saksi ketika upacara penetapan Sima, salah satunya adalah nama Lemah Tulis. Sima sendiri merupakan daerah yang dibebaskan dari pajak karena jasa yang telah diberikan.

“Kita sudah dapat data penting dari Prasasti Alasantan, di Bejijong, yang ternyata Lemah Tulis itu nama asli dari Bejijong. Dan jarak antara Gemekan dan Bejijong tidak terlalu jauh” jelasnya.

Tak hanya itu, tim ahli turut mendapati kalimat Watak Padang dalam naskah prasasti. Menurut Lutfi, saat itu situs maupun wilayah Desa Gemekan berada di wilayah Watak Padang. Hanya saja, pusat pemerintahan Watak Padang masih menjadi misteri.

“Untuk itu, hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk semua dalam mencari kata Watak Padang, sebagai induk dari wilayah Gemekan ini,” sebutnya. 

Arti kata Watak sendiri lanjut Lutfi merupakan kumpulan dari wanua,yang diibaratkan seperti desa. Terlebih istilah watak  biasanya dipimpin seorang Rakai, yang berperan sebagai raja kecil.

Selain itu, isi prasasti juga menegaskan jika situs Gemekan merupakan tempat Sima yang dijadikan sumber menghidupkan ritual di bangunan suci.

“Bangunan suci itu yang kita duga adalah situs gemekan. Nama bangunan ini adalah Prasada kebaktian urumbagi. Prasada dalam bahasa jawa kuno artinya bangunan yang menjulang tinggi,” tegasnya.

Seperti diketahui, pada ekskavasi tahap pertama prasasti bertuliskan aksara jawa menjadi temuan yang spektakuler di situs ini.

Prasasti berbahan batu andesit itu ditemukan tim ekskavasi BPCB Jatim di Situs Gemekan Rabu (9/2/2022), dimana saat itu tim menggali sudut timur laut candi yang sudah rusak.

Proses ekskavasi yang kedua ini berlangsung hingga 6 Maret mendatang dengan didanai oleh LPM Kaloka Malang, serta didukung oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mojokerto.

Proses ekskavasi tahap kedua situs Gemekan tidak lain bertujuan untuk menyelamatkan dan mengungkap sejarah situs yang diketahui sebagai era kerajaan Mpu Sindok. (fad/bil)

Kamis, 03 Maret 2022

CANDI PRAMBANAN

Sumber bahan : Kompas.com

Pendiri Candi Prambanan Bukanlah Bandung Bondowoso, Ini Sejarahnya

Kompas.com, 3 Maret 2022, 10:37 WIB

Candi Prambanan, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Penulis: Kompasianer Ardalena Romantika | Editor: Farid Assifa

KOMPAS.com - Candi Prambanan yang menjulang setinggi kurang lebih 47 meter di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki keunikan, yakni bentuknya yang mirip dengan Semeru (Mahameru).

Situs ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Candi ini sudah masuk kategori warisan dunia UNESCO dan merupakan salah satu candi terindah di Asia Tenggara.

Kini keberadaan candi tersebut mengundang tanda tanya, terutama siapa pendirinya.

Terjadi dualisme sejarah mengenai pembangunan Candi Prambanan, yakni antara sejarah pada prasasti versus legenda. Uniknya, masyarakat justru lebih familiar dengan legenda pendirian Candi Prambanan.

Banyak orang percaya bahwa Bandung Bondowoso dengan bantuan makhluk gaib yang mendirikan mahakarya ini.

Hal ini dapat dilihat dengan antusiasme pengunjung untuk melihat arca Roro Jonggrang karena dianggap sebagai putri yang dikutuk oleh Bandung Bondowoso karena dianggap menipunya.

Sedangkan ada sejarah yang menyebutkan bahwa pada abad ke-9 Masehi, seorang raja Mataram Kuno lah yang menginisiasi pembangunan candi ini.

Selain itu, banyak pula yang mengira bahwa jumlah candi di kompleks Candi Prambanan benar-benar ada 999 ditambah 1 arca Roro Jonggrang.

Padahal faktanya, kompleks Candi Prambanan hanya terdiri dari sekitar 240 candi, yang sekarang ini tinggal tersisa 18 candi; meliputi 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi perwara. Jadi, siapa pendiri mahakarya ini, Bandung Bondowoso atau raja Mataram Kuno?.

Sebelum mengulik fakta mengenai pemegang "hak cipta" sesungguhnya atas candi ini, mari kita mengulas sedikit ke legenda yang dulu diceritakan dalam buku sejarah SD.


Legenda Candi Prambanan

Alkisah, terjadi peperangan antara Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging melawan Raja Boko. Bandung Bondowoso berhasil membunuh Raja Boko, yang berarti bahwa ia berhasil menaklukkan Kerajaan Boko.

Sewaktu memasuki Kerajaan Boko, Bandung Bondowoso melihat puteri Raja Boko, yakni Roro Jonggrang yang cantik jelita.

Bandung Bondowoso jatuh hati pada pandangan pertama sehingga berniat mempersunting Roro Jonggrang.

Roro Jonggrang yang tentunya enggan menikah dengan pembunuh ayahnya pun merancang tipu daya untuk menggagalkan rencana Bandung Bondowoso.

Yang pertama adalah meminta Bandung Bondowoso membuat sumur yang sangat dalam. Namun rencana ini gagal total karena ketika sumur yang sedang digali oleh Bandung Bondowoso ditimbun rapat-rapat dengan batu, Bandung Bondowoso masih dapat keluar dari sumur tersebut.

Tak mau kalah begitu saja, Bandung Bondowoso yang masih saja mencintai Roro Jonggrang, meski sudah ditimbun dengan batu, menyanggupi permintaan Roro Jonggrang yang kedua, yakni membangun 1.000 candi dalam satu malam.

Apabila berhasil, maka puteri cantik itu bersedia menjadi mempelainya.

Akhir dari kisah ini tentu sudah kita ketahui, kerja keras Bandung Bondowoso yang bahkan sampai harus mengerahkan tenaga para jin dikalahkan begitu saja oleh suara ayam jago yang berkokok.

Si ayam sendiri tidak tahu kalau dia sedang ditipu oleh Roro Jonggrang dan para gadis desa. Dikiranya hari sudah pagi, padahal masih tengah malam.

Roro Jonggrang menjebak Bandung Bondowoso dan semua ayam jantan di wilayah kerajaan dengan cara memerintahkan rakyat membakar kayu sebanyak mungkin dan memerintahkan para perempuan untuk menumbuk lesungnya untuk menciptakan kesan hari sudah pagi.

Akibatnya Bandung Bondowoso yang saat itu sudah berhasil membangun 999 candi merasa sangat marah, akhirnya ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca sebagai pengganti candi yang ke-1000.


Kajian sejarah Candi Prambanan

Karena populernya legenda ini, "sejarah asli" dari pembangunan Candi Prambanan dilupakan banyak orang. Ya, menurut sumber yang ditemukan, bukan Bandung Bondowoso yang membangun candi ini.

Para arkeolog sepakat bahwa pendiri Candi Prambanan adalah Sri Maharaja Rakai Pikatan. Hal ini berdasarkan prasasti Shivagrha yang menyebutkan mengenai gugusan candi yang dibangun pada masa Rakai Pikatan, bernama Shivagrha atau Siwalaya, yang bermakna "Rumah Siwa" atau "Kuil Siwa".

Candi ini dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, namun secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu.

Di prasasti yang dikeluarkan oleh Dyah Lokapala (Rakai Kayuwangi) ini tertulis chandrasengkala "Walung gunung sang wiku" berarti tahun 778 Saka (856 Masehi), yang kemudian dianggap sebagai tahun dikeluarkannya prasasti.

Melihat dari ciri-ciri candi agung yang disebutkan oleh prasasti tersebut, candi agung yang dipersembahkan untuk Siwa ini identik dengan Candi Prambanan.

Sosok Rakai Pikatan

Siapakah sosok Rakai Pikatan? Rakai Pikatan adalah raja keenam Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah sekitar tahun 840- 856 M.

Rakai Pikatan adalah raja yang disebut-sebut menjadi cikal bakal kehidupan toleransi di Indonesia karena menikah dengan seorang putri yang berbeda keyakinan dengannya.

Putri yang dimaksud adalah Pramodhawardhani. Pramodhawardhani adalah putri tunggal Raja Samaratungga yang ditetapkan sebagai penerus kerajaan.

Salah satu kerabatnya, yang tak lain adalah Balaputradewa tidak setuju dengan penetapan ini. Hal ini menyebabkan terjadinya pergolakan dan pertikaian sengi tantara Balaputradewa melawan Pramodhawardhani dan suaminya, Rakai Pikatan.

Pertikaian ini menyebabkan kekalahan di pihak Balaputradewa yang kemudian menyingkir ke Sumatera dan mewarisi kerajaan Sriwijaya dari kakeknya, Dharmasetu. Dharmasetu sendiri diyakini juga merupakan kakek dari Samaratungga.

Apabila ditelisik lebih lanjut, Pramodhawardhani dan Rakai Pikatan sebenarnya berasal dari 2 wangsa yang saling bersaing.

Rakai Pikatan berasal dari wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Siwa, sedangkan Pramodhawardhani berasal dari wangsa Syailendra yang beragama Buddha Mahayana.

Wangsa Sanjaya pernah berkuasa di tanah Jawa, namun harus berakhir dan beralih ke wangsa Syailendra sekitar tahun 792 M. Hal inilah yang membuat banyak ahli berspekulasi bahwa perkawinan keduanya sebenarnya adalah perkawinan politik untuk mempertahankan tahta Pramodhawardhani. Karena seperti yang kita ketahui, pada masa itu, seorang pemimpin perempuan belum lazim ditemui.

Sebelum bersatunya Pramodhawardhani dan Rakai Pikatan, agama Buddha lebih dominan. Hal ini dibuktikan dengan adanya Candi Borobudur yang dibangun pada era Samaratungga dan diresmikan oleh Pramodhawardani.

Namun siapa sangka?, setelah Pramodhawardhani bertakhta dengan didampingi Rakai Pikatan, lambat laun sang suami justru lebih berpengaruh.

Sampai pada pembangunan Candi Prambanan, candi hindu terbesar, diduga dimaksudkan untuk menyaingi Candi Borobudur.

Asmito, dalam bukunya yang berjudul Sejarah Kebudayaan Indonesia bahkan menyebutkan bahwa Rakai Pikatan sebenarnya ingin melenyapkan kekuasaan Syailendra.

Untuk memuluskan tujuannya, ia menikahi Pramodhawardhani, sang pewaris takhta Syailendra.

Dengan demikian ia dapat sekaligus menyingkirkan Balaputradewa yang saat ini memiliki pengaruh kuat dalam wangsa Syailendra.

Sebenarnya, kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari pernikahan ini. Namun tidak ada yang tahu siapa yang sedang memanfaatkan, dan siapa yang sedang dimanfaatkan.


Siapakah Roro Jonggrang?

Jika Roro Jonggrang tak nyata adanya, lalu siapakah sosok yang diwujudkan dalam arca Roro Jonggrang yang selama ini menjadi alasan bagi begitu banyak kunjungan ke Candi Prambanan?

Arca Roro Jonggrang dipandang identik dengan salah satu dewi hindu, yakni Dewi Durga Mahisasura Mardini, atau yang lebih dikenal sebagai Dewi Durga.

Dalam mitologi hindu, Dewi Durga merupakan penakluk Asura dan perwujudan dari Parwati, istri Siwa .

Bangsa Asura sendiri merupakan bangsa yang selalu mengacaukan kahyangan dan dipimpin oleh makhluk berbentuk banteng.

Dewi Durga digambarkan sebagai wanita yang sangat cantik dan memiliki delapan tangan. Dalam setiap tangannya, Dewi Durga memegang senjata khusus yang merupakan hadiah dari para dewa.


Demikianlah ulasan mengenai siapa pembangun Candi Prambanan. Dari dua kisah yang ada, seolah-olah terjadi persaingan sengit antara Bandung Bondowoso dengan Rakai Pikatan untuk menunjukkan pada masyarakat siapa sebenarnya pendiri Candi Prambanan.

Padahal keduanya jelas berbeda dari segi kredibilitas. Namun keyakinan dan budaya masyarakat ternyata mampu mengubah banyak hal. Jadi, mana yang lebih Anda yakini?



Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Hak Cipta Candi Prambanan: Jatuh ke Tangan Rakai Pikatan atau Bandung Bondowoso?"


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Rabu, 02 Maret 2022

NOERKAYATIM

Ada kepercayaan bahwa orang meninggal dalam kepercayaan Jawa, selalu memilih salah satu sesuai hari atau pasaran. Hari yaitu dari Senin s.d Minggu, Weton ada 5 terdiri atas Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Kepercayaan ini perlu diteliti dan dikaji kebenaran lebih lanjut.

Khusus Bu Noerkayatim, yang terlahir : 8 September 1937, maka 

Hari pasaran kelahiran 8 September 1937 adalah Rabu Legi wuku Dukut

Tindakannya selalu waspada dan hati-hati bijaksana sopan lemah lembut kata-katanya pikirannya tajam sedikit sombong rejekinya cukup agak kikir sangat bertanggung.

Ternyata meninggalkan juga hari Rabu, 2 Maret 2022 berbeda Weton yaitu Pahing.





Selasa, 01 Maret 2022

YANG TERLUPAKAN 1 MARET 1949


Tahun 2022 sudah kita lalui 2 bulan bersama Omicron dan berbagai masalah dalam ketatanegaraan dan kehidupan sehari-hari.

Alhamdulillah, bersama keluarga  masih dapat berbahagia. Terus diberi kesempatan untuk berdoa dan mengenang masa lalu. Pengalaman Nabi Muhammad SAW menghadap langit ke tujuh juga sudah dipahami oleh masyarakat muslim dunia.


Hal yang terlupakan adalah ... .

serangan yang terjadi pada tanggal 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Serangan ini telah dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikutsertakan pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Divisi III, Kol. Bambang Sugeng. Serangan ini bertujuan untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih ada dan cukup kuat, dengan harapan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB. Perundingan tersebut memiliki tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu menjabat sebagai Komandan Brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta.

HARI INI


Keppres tersebut resmi mengatur tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. "Menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara," bunyi Diktum Kesatu Keppres nomor 2 tahun 2022. Selanjutnya dijelaskan pula mengenai Hari Penegakan Kedaulatan Negara bukan merupakan hari libur.

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...