Rabu, 08 Januari 2025

Sejarah Berdirinya Gombong dan Tokoh Legendaris Kyai Giyombong

 Sejarah Berdirinya Gombong dan Tokoh Legendaris Kyai Giyombong

Gombong merupakan sebuah Kecamatan di Kab. Kebumen. Gombong merupakan kota terbesar kedua setelah Kota Kebumen dan merupakan kota bisnis di Kabupaten Kebumen karena lokasinya yang strategis, yaitu dilewati oleh jalan nasional, menjadi simpul dari jalan utama yang menuju Kecamatan Buayan, Kuwarasan, Karanggayam dan Sempor serta Kabupaten Banjarnegara. Sebelum kemerdekaan, Gombong merupakan bagian dari Kabupaten Roma/Rema yang berpusan di Jatinegara, Sempor, kemudian Kabupaten Karanganyar, lalu kabupaten Karanganyar dibubarkan oleh Belanda dan disatukan dengan Kabupaten Kebumen.

Sebelum dikuasai oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, dahulu Roma adalah bagian dari wilayah Kesultanan Yogyakarta, yang merupakan daerah mancanegara barat. Roma pun sempat eksis menjadi sebuah Kabupaten hingga tahun 1936. Peninggalan bangunan pemerintahannya dapat dilihat disekitar Alun-alun Karanganyar, Kebumen.

Pada masa perjuangan Pahlawan Diponegoro (1825-1830) nama desa Gombong belum ada, tetapi namanya adalah dukuh Giyombong, bagian dari Roma (Karanganyar). Nama dukuh tersebut berasal dari nama kepala Dukuhnya yaitu Kyai Gombong Wijaya yang sebenarnya berasal dari Banyumas. Beliau adalah seorang bekas prajurit Pangeran Diponegoro yang berjuang di daerah Banyumas.

Karena dikuasainya daerah Banyumas oleh Kompeni Belanda, Kyai Gombong Wijaya menyingkir di suatu daerah tak bertuan di sebelah barat kali Kemit (Karanganyar) dan kemudian menetap bersama pengikutnya. Kyai Gombong menjabat sebagai ketua rombongan sekaligus sebagai bekel atau Kepala Dukuh.

Selanjutnya disebut Kyai Giyombong. Para pendatang maupun pengungsi dari daerah-daerah yang sudah tidak aman karena telah diduduki oleh Belanda pun singgah ke dukuh Giyombong. Baik untuk tinggal sementara maupun menetap menjadi penduduk dukuh Giyombong.

Dari Banyumas, Belanda semakin terdesak dan akhirnya mengambil siasat untuk mendirikan pertahanan di sebelah dukuh Giyombong yang mulai ramai oleh penduduk, dan belum banyak diketahui keberadaannya itu. Belanda pun mendirikan pertahanan berupa benteng yang nantinya akan dipakai untuk berlindungnya pasukan yang terdesak dari pertempuran di sekitar Banyumas dan Ngijo (sekarang Ijo).

Dalam pembangunan benteng pertahanan itu, Belanda memaksa masyarakat dukuh Giyombong untuk kerja rodi atau kerja paksa mendirikan benteng, yang nantinya benteng itu diberi nama Benteng Van Der Wijck (Kini terkenal sebagai salah satu objek wisata Kabupaten Kebumen).

Kyai Giyombong sebagai kepala dukuh merasa kasihan melihat penduduknya yang setiap hari kerja rodi tanpa upah, dari pagi hingga petang, yang menyebabkan kelaparan disana-sini karena sawah tidak ada yang menggarap, dan persediaan makan pun telah diambil oleh Belanda. Hal itu membuat penduduk dukuh Giyombong menderita.

Namun, ketika Kyai Giyombong mendengar berita tentang pertempuran pasukan Mataram dengan kompeni Belanda di daerah Ayah dan kemenangan di pihak Mataram. Kyai Giyombong pun mengambil siasat untuk meminta perlindungan dari pihak Mataram agar penduduk Giyombong terbebas dari penderitaan dan kelaparan.

Kemudian Kyai Giyombong menghadap pasukan Mataram yang bermarkas di bukit Indrakila. Permintaan beliau pun disetujui, kemudian pasukan Mataram berpindah markas di daerah dapuran pring di sebelah selatan dukuh Giyombong.

Pertempuran sengit pun terjadi siang dan malam di daerah Giyombong, penduduk sudah tidak lagi kerja rodi pada kompeni, namun diperintahkan oleh bekel dukuh mereka untuk bahu membahu membantu pihak Mataram melawan Belanda. Belanda pun mundur ke benteng pertahanannya. Dan pasukan mataram melanjutkan bergerilya ke daerah timur.

Untuk mengenang jasa Kiyai Giyombong, dukuh yang semakin ramai kini menjadi ibu kota kecamatan dan dikenal sebagai kota Gombong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selain Punya Sulistiyo, Ternyata Banjarnegara Menginspirasi Berdirinya Satgas PGRI

  Selain Punya Sulistiyo, Ternyata Banjarnegara Menginspirasi Berdirinya Satgas PGRI 07 Jan 2025 15:49 Walaupun bukan pendiri PGRI, namun Su...