Senin, 10 Februari 2025

Suara Candi Sukuh

 3998


Candi Sukuh 


Candi Sukuh terlihat seperti titik bangunan di Google Map.


Letaknya :

Candi Sukuh terletak di lereng barat G. Lawu, tepatnya di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Candi Sukuh berada pada ketinggian 910 mdpl.


Penemuan Kembali :

Candi Sukuh ditemukan kembali pada keruntuhan pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta pada masa pemerintahan Raffles. Selanjutnya Candi Sukuh diteliti oleh Van der Vlis pada tahun 1842.


Agama :

Candi Sukuh didasarkan pada agama Hindu dan diperkirakan telah dibangun pada akhir abad 15. 

Kompleks Candi Sukuh menempati area seluas 5.500 meter persegi, terdiri dari tiga teras tersusun. Sekilas kuil ini tampak seperti bangunan suku Maya di Meksiko. 


Adanya dua angka tahun tersebut merujuk pada kekuasan Ratu Suhita yang memimpin Kerajaan Majapahit periode 1429-1447 M. Hanya saja Ratu Suhita bukan yang menginisiasi pendirian Candi Sukuh, melainkan dari kubu oposisi. Kemungkinan yang mendirikan keturunan bangsawan Kediri yaitu Bhre Daha.


Masa pemerintahan Ratu Suhita sendiri sekitar tahun 1429-1446. Berdasarkan legenda, Candi Sukuh menggambarkan kisah cinta sepanjang wanita dan pria yang saling mencintai, tetapi tidak mendapatkan restu. Restu tersebut tidak bisa didapatkan karena perbedaan kasta, selain itu banyak ujian lainnya dalam hubungan tersebut.


Relief Garudeya di Candi Sukuh :

Garudheya mendapatkan Tirta Amerta yang merupakan kondisi pembebasannya atau pembebasan dari ikatan Kadru dan anak-anaknya.


Kisah Sudamala Candi Sukuh, dipahat ke dalam lima panel relief.


Relief pertama menggambarkan Dewi Kunti palsu yang merupakan inkarnasi dari Bathari Durga yang datang ke Sadewa dan meminta kesatria untuk ‘melepaskan’ (menghilangkan kutukan) dirinya sendiri. 


Relief kedua menggambarkan ketika Bima, saudara perempuan Sadewa, berkelahi dengan raksasa. Tangan kiri Bima mengangkat tubuh raksasa, sedangkan tangan kanannya mencabut kuku Pancanaka ke perut lawannya.


Relief ketiga menggambarkan Sadewa, yang menolak untuk ‘menyembuhkan’ Bathari Durga, diikat ke pohon. Di depannya berdiri Durga Bathari yang mengancamnya dengan pedang. 


Relief keempat menggambarkan pernikahan Sadewa dengan Dewi Pradhapa yang dianugerahi dia karena keberhasilan ‘mandi’ Bathari Durga. 


Relief kelima menggambarkan Sadewa dan pengawalnya terhadap Dewi Uma yang telah berhasil diberhentikan.


Di sisi selatan jalan batu ada kuil kecil, dan di dalamnya ada patung kecil. Menurut mitologi lokal, candi kecil adalah tempat tinggal Kyai Sukuh, penguasa kompleks Kuil Sukuh.


Bangunan utama trapesium memiliki dasar 15 meter persegi dan tinggi mencapai 6 meter. Yoni yang merupakan pasangan lingga saat ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.


Pelestarian Candi Sukuh telah dilakukan sejak zaman Belanda. Pemulihan pertama dilakukan oleh Layanan Arktik pada tahun 1917. Pada akhir 1970, Kuil Sukuh direnovasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Sumber: Perpusnas dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oktober Kelabu ing Bumi Mbedug

 *Oktober Kelabu ing Bumi Mbedug*  Anggitane : Prayitno   Dusun mbedug, Oktober 1965.    Angin sore menghembuskan ambu godhong jati garing l...