V. ILMU PALEOGRAFI INDONESIA
Karena banyak prasasti yang tidak membawa tanggal dan banyak pula yang sudah lapuk ujungnya sehingga tanggal tidak dapat dibaca lagi, maka ahli prasasti harus mahir juga dalam ilmu palaeografi. Ilmu itu berusaha menentukan, atas dasar bentuk dan evolusi huruf-huruf, zaman atau abad dalam mana prasasti dikeluarkan, dan kerajaan yang berkepentingan. Dengan begitu cabang ilmu sejarah itu banyak menyumbang akan pengetahuan chronologi dan keadaan daerah, Adapun abjad-abjad yang dipakai dalam prasasti-prasasti Indonesia itu termuat dalam silsilah abjad, yang diringkaskan begini.
Huruf Brahmi (asal fenisis-Junani) (prasasti Açoka 250 BC)
*ABJAD INDIA UTARA*
1. Abjad Gupta, 500-400
2. Abjad-abjad Nagari, 500, sekarang ada 10 jenis, di Indonesia:
a). siddha matrika = siddham, dinamakan Pranagari; terutama pada pr. Çailen- dra, 532900.
b).devanagari, dalam tulisan-tulisan Singhasari, + 1290
*ABJAD INDIA SELATAN*
1. Abjad Pallawa, 250-750 di Fu-Nan, Campa, Thailan, Ligor, Kutei, Taruma Çrivijaya, Tjang- gal (djuga Grantha).
2. Abjad-abjad Pallawa bentuk Indonesia, dengan huruf bulat:
a).abjad Jawa Kuno 750-1500
b).abjad Bali Kuno, 911-1430
c).abd.Sunda Kuno, 1050-1500
d).abd.Sumatra Kuno, 1039-1380
3. Abjad-abjad Kuno pesagi, 1002-1205
Dalam abjad-abjad itu juga terdapat berbagai hajat khusus. Abjad Jawa Kuno bergaya Majapahit mengasalkan "ha-na-ca-ra-ka" miring, Abjad-abjad Jawa Kuno, gaya Sukuh- Lawu, mengamalkan "ha-na-ca-ra-ka" djedje. Perbedaan antara abjad turunan itu dengan abjad-abjad asli disebabkan oleh perbedaan bunyi-bunyi bahasa masingmasing, bahan-bahan yang ditulis atasnya dan bakat bangsa-bangsa yang memakainya. Perhubungan antara bakat bangsa dan bentuk-bentuk abjadnya dipelajari dalam ilmu grafologi bangsa, juga dalam bentuk angka tahun terdapat perbedaan amat banyak, lagi besar.
Nama para sarjana yang berjasa besar dalam menentukan huruf mana yang sesuai dengan abjad/dinasti mana, disebut diatas ini pada fasal I, 5-(1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar