Rabu, 29 November 2023

 *Mengenal Kyai Mojo, Ulama Kepercayaan Pangeran Diponegoro di Perang Jawa*

Elisabeth Meisya - detikJogja

Selasa, 28 Nov 2023 12:02 WIB



Daftar Isi

• Biografi Kyai Mojo

• Perjalanan Dakwah Kyai Mojo

• Bergabung dengan Diponegoro

• Perpecahan dengan Diponegoro

Jogja - Salah satu ulama yang cukup terkenal di wilayah Jogja dan Jawa Tengah adalah Kyai Mojo. Berikut penjelasan singkat tentang biografi Kyai Mojo..

Kyai Mojo dikenal sebagai seorang ahli strategi. Dengan kemampuannya tersebut, Kyai Mojo kemudian dipercaya oleh Pangeran Diponegoro untuk memperkuat pasukannya dalam Perang Jawa.

Lalu bagaimana sepak-terjang kehidupan Kyai Mojo hingga akhirnya menjadi tokoh kepercayaan Pangeran Diponegoro? Berikut informasi yang dihimpun detikJogja.

*Biografi Kyai Mojo*

Dikutip dari buku Konflik dan Taktik Perang Jawa 1823-2839 karya Muhammad Muhibbuddin, Muslim Mochammad Khalifah atau yang biasa dikenal Kyai Mojo lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tahun 1792.

Sosok yang kerap disebut sebagai Kyai Mojo ini merupakan seorang ulama yang dikenal sebagai orang kepercayaan Pangeran Diponegoro, sekaligus menjadi panglima selama Perang Jawa berlangsung.

Kyai Mojo lahir dari pasangan Iman Abdul Ngarip dan R.A Mursilah yang merupakan keturunan bangsawan. Ayah Kyai Mojo merupakan keturunan Keraton Jogja dan ibunya saudara Sultan Hamengkuwana III. Namun Kyai Mojo sejak lahir tidak pernah berada di lingkungan keraton.

Kyai Mojo dan Pangeran Diponegoro dalam silsilah keluarga memiliki ikatan kekerabatan yang merupakan saudara sepupu. Namun persaudaraan mereka semakin erat saat Kyai Mojo menikahi janda Pangeran Mangkubumi yang merupakan paman Diponegoro. Sehingga setelah itu Kyai Mojo dipanggil dengan sapaan paman oleh Pangeran Diponegoro.

*Perjalanan Dakwah Kyai Mojo*

Ayah Kyai Mojo yang merupakan seorang ulama besar membuat Kyai Mojo memiliki dasar pengetahuan agama. Kyai Mojo melakukan ibadah ke Tanah Suci dan sempat bermukim di Mekkah. Setelah beliau menunaikan ibadah haji, beliau melanjutkan mengelola pesantren di desanya.

Kyai Mojo memiliki cita-cita suatu hari di Tanah Jawa akan dikelola pemerintahan yang berdasarkan syariat Islam. Hal tersebut dijanjikan oleh Pangeran Diponegoro, sehingga Kyai Mojo dan pengikutnya bersedia bergabung dalam menghadapi Belanda di Perang Jawa.

*Bergabung dengan Diponegoro*

Kyai Mojo bergabung sejak pasukan Diponegoro tiba di Gua Selarong untuk menjalankan siasat perang gerilya melawan Belanda. Beliau juga menjadi wakil Diponegoro dalam perundingan penting dengan Belanda pada 29 Agustus 1827 di Klaten.

Sejak Kyai Mojo bergabung dengan Diponegoro, beliau berhasil merekrut banyak tokoh. Tokoh-tokoh tersebut yaitu 88 orang kiai desa, 11 orang syekh, 18 orang pejabat urusan agama, 15 orang guru ngaji, dan puluhan ulama, serta beberapa orang santri perempuan.

*Perpecahan dengan Diponegoro*

Sekitar tiga tahun berjuang bersama, Kyai Mojo mulai tidak sepaham dengan Pangeran Diponegoro. Kyai Mojo merasa apa yang dilakukan Pangeran Diponegoro menyimpang dari Islam. Kyai Mojo menilai Diponegoro telah mengingkari janji untuk membentuk pemerintahan sesuai dengan ajaran Islam.

Hingga akhirnya Diponegoro menyarankan Kyai Mojo berhenti berperang. Kyai Mojo berunding dengan Belanda agar perang usai, Belanda pun akan memberikan tanah kekuasaan kepada Diponegoro. Kyai Mojo memiliki pemikiran bahwa Diponegoro senang karena ingin memiliki kerajaan sendiri.

Kyai Mojo berangkat kedua kalinya untuk berunding dengan Belanda, namun perundingan ini tidak terjadi. Saat perjalanannya saat berusaha balik, beliau dicegat dan diberikan dua pilihan. Kemudian beliau memutuskan untuk menyerah.

Pada 12 November 1828 Kyai Mojo disergap dan kemudian dibawa ke Salatiga. Dalam penahanannya, beliau meminta agar pengikutnya dibebaskan dan Belanda mengabulkan permintaan tersebut.

Pada 17 November 1828 Kyai Mojo dan orang-orang yang masih bersamanya dikirim ke Batavia dan diasingkan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Di tanah pembuangan ini Kyai Mojo terus berdakwah hingga wafatnya pada 20 Desember 1849 di usianya ke 57 tahun.

Demikian informasi mengenai biografi Kiai Madja, ulama kepercayaan Pangeran Diponegoro. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(apl/ams)

Ini Desain Resmi Surat Suara Pilpres 2024, Segera Didistribusikan

 *Ini Desain Resmi Surat Suara Pilpres 2024, Segera Didistribusikan*

Anggi Muliawati - detikNews

Rabu, 29 Nov 2023 14:13 WIB



Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mendesain dan mencetak surat suara Pilpres 2024. Rencananya, pada 6-23 Desember 2023, surat suara itu akan didistribusikan secara bertahap ke tempat pemungutan suara (TPS).

Berdasarkan gambar yang diterima detikcom, Rabu (29/11/2023), total ada tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Nomor urut 1 pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, nomor urut 3 pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Pasangan Anies-Cak Imin terlihat mengenakan setelan jas lengkap dengan peci hitam. Sedangkan Prabowo-Gibran mengenakan kemeja biru. Lalu Ganjar mengenakan kemeja hitam dan Mahfud kemeja putih serta peci hitam.

Di bagian atas terdapat lambang KPU RI. Lalu di bawah gambar pasangan calon itu terdapat partai-partai politik pengusung.

Komisioner KPU RI Yulianto Sudrajat mengatakan desain surat suara itu telah disetujui semua pihak. Dia menyebut selanjutnya akan masuk percetakan, penyortiran, dan distribusi.

"Sudah disetujui, berikutnya masuk proses di percetakan," ujar Drajat.

KPU sebelumnya mengungkapkan surat suara Pilpres 2024 untuk luar negeri telah terpenuhi 100 persen. Saat ini, KPU tengah dalam proses pelipatan dan sortir.

"Surat suara pemilu di luar negeri, surat suara pemilu presiden sudah dipenuhi 100 persen. Sekarang sedang proses pelipatan, sortir. Mulai 6 Desember sampai 23 Desember akan dikirimkan secara bertahap," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dalam konferensi pers di KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

"Demikian juga surat suara pemilu DPR RI yang mewakili dapil Jakarta II juga sudah 100 persen dicetak dan prosesnya sama dengan pilpres, sedang dalam proses sortir, lipat, dan packing untuk disiapkan pemberangkatan," sambungnya.

Surat suara itu, kata Hasyim, akan dikirim ke 16 wilayah di Afrika, 11 wilayah di Amerika Latin, 9 wilayah di Amerika, dan 29 wilayah di Eropa.

(amw/rfs)

Minggu, 26 November 2023

PENILAIAN KSH RW X KALIDAMI
















 Penilaian dilaksanakan, Rabu : 22 November 2023, pukul 15.00 s.d 17.00 WIB di RW X meliputi RT 01, 04, 05 dan 03.

Pendamping juri dari RW, semua RT, dan Kader Surabaya Hebat.

*Dewan Juri KSH 2023*


Hampir semua Dewan Juri KSH yang terdiri dari 9 orang sangat mumpuni untuk bertugas menilai sesuai dengan kriteria.


Dewan juri lebih suka, jika para pendamping selalu memberikan informasi dan mampu berkomunikasi untuk menyampaikan secara detail tatkala tiba pada obyek yang menarik perhatian.


Dewan Juri lebih menyukai obyek yang bersifat Praktik langsung berupa peragaan seperti membatik ala Ecoprint, Kolam Ikan, inovasi membuat bata dengan sampah, magot, dll.

Intinya adalah benda-benda yang dapat digerakkan atau dimainkan.


Perlu adanya tempat untuk memeragakan proses pembuatan minuman, misalnya bunga Telang secara langsung, singkat, dan mudah dipahami dengan urutan yang dibantu dengan Chart (papan peragaan).


Pemaparan berupa data tertulis diminta dibuatkan grafik.


Pos literasi diharapkan menyajikan informasi data kunjungan, kegiatan, dan penyebaran inovasi yang telah dilakukan oleh warga yang sudah sukses.


Perlu adanya titik-titik Maps untuk mengetahui sebaran proyek dan produk kegiatan yang telah dilakukan.

Misalnya: berapa jumlah Komposter, Olah sampah, Hidroponik, Biopori, Toga, Kolam Ikan, Tanaman yang diolah, Magot, dll.

Titik-titik Maps tersebut diharapkan akan terus bertambah dari bulan ke bulan.

Pembuatan Barcode perlu di tambahkan dan masing-masing memiliki riwayat mulai kapan di tanam, berapa usianya, dan kapan dipanen atau diunduh hasilnya.

Jadi satu tanaman meski namanya sama Barcode diusahakan berbeda, kecuali guna dan manfaatnya.


Keberadaan puntung rokok yang berserakan di jalan, adanya penggunaan air minum plastik (bukan Tumbler), dan kurangnya Biopori menjadi catatan Dewan Juri.


Partisipasi Warga RW X hampir semua terasa di hadapan Dewan Juri pada saat penyambutan awal, di lokasi, hingga akhir.


Semoga bermanfaat dan berkah.

Sabtu, 25 November 2023

78 TAHUN PGRI

 *78 TAHUN PGRI*



Kapan Anda mengenal PGRI ?

Tahukah Perjuangan PGRI ?

Apakah yang Anda berikan untuk PGRI ?

Workshop dan Gerak Jalan. Hanya inilah yang Anda ikuti ?

Aku, tetap PGRI (Pensiunan Guru Republik Indonesia).

Banyak pertanyaan dan pernyataan yang wajib di jawab oleh guru yang menjadi anggota atau pengurus PGRI.

Rata-rata begitu memilih profesi guru, maka lekat dan kental dengan Korp PGRI. Tentunya sebelum adanya UU yang membolehkan organisasi profesi lebih dari satu.

Sejak 1982, mulai mengenal Baju PGRI berwarna Merah hingga akhirnya seragam PGRI berwarna putih, aku tetap menggunakan seragam PGRI bercorak merah, tapi sudah berganti 3 kali.

Sebelum berlakunya Permenpan 16 Tahun 2009, PGRI yang pernah saya ikuti adalah Kongres, Rapat Akbar, Seminar dan Gerak Jalan. Setelahnya bertambah Wokhshop dengan Piagam 30/32 yang makin semarak.

Menjadi anggota PGRI, bagiku hanyalah bersenang-senang dan rajin membayar Iuran hingga purna tugas.

Periode tahun 2010, mulai ikut, ikut-ikutan dan sedikit tahu tentang perjuangan PGRI.

Beberapa kali mengikuti Peringatan HUT PGRI tidak hanya tingkat Cabang (Kecamatan), Tingkat kota, Jatim, dan bahkan tingkat Nasional. Tentunya dengan lebih banyak mengeluarkan budget sendiri.

Puncaknya, ketika PGRI Nasional yang menyelenggarakan Apel Akbar di GBK dan mendapat Edaran larangan dari Mendikbud dan MENPAN-RB. Alasannya bahwa Peringatan Hari Guru, 25 November 2015 untuk pertama kali sudah dilaksanakan secara Nasional. Saat itu tidak melibatkan PGRI Pusat.

PGRI sebagai organisasi Profesi sudah bukan lagi satu-satunya.

Akhirnya, 4-5 Desember 2015, Dua rombongan bus PGRI kota Surabaya menuju ke GNB dan Istirahat di rumah pak Yoyon untuk mandi pagi dan makan.

Isu yang diperjuangkan adalah Mengusahakan Guru K-2 untuk menjadi PNS dan mempertahankan Guru untuk tetap dapat TPP, karena amanat UU Guru dan Dosen 2005.

Untuk pertama kalinya, saya masuk ke Area Dalam GBK karena memakai Kaos PGRI yang mirip dengan Panitia di lapangan. Teman-teman berpakaian seragam putih dan duduk di Tribune sesuai aturan.

Bebas dan leluasa keliling bahkan dekat panggung kehormatan. Wakil Pemerintah yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi adalah Menko PMK. Mendikbud dan MENPAN-RB tidak hadir dengan dua versi yaitu karena tidak diundang. Sementara, Pengurus PB PGRI Bp. Sulistyo telah mengundang.

Tahun 2018 berkesempatan lagi ikut Perhelatan Peringatan PGRI Nasional di Bogor dengan Naik KA, dengan Beaya pribadi. 

Stadion Pakansari Bogor begitu ketat, dan sulit untuk masuk ke Lapangan karena bila tidak memiliki undangan khusus, pintu masuk ke tengah Lapangan berbunyi. Presiden Jokowi hadir di tempat ini.

Beberapa Peringatan PGRI tingkat Provinsi yang pernah saya ikuti antara lain Pandaan, Jember, Sidoarjo, dan Sumenep.

Saat di Sidoarjo, Kepala Dispendik Surabaya, Bp. Ikhsan hadir di Tribun Kehormatan. 

Acara di Sidoarjo ini menjadikan Surabaya mengadakan Hari Guru dan PGRI hingga 3 kali.

Khusus Peringatan HUT PGRI dan Guru di Sumenep, Baliho yang digunakan menggunakan gambar Ibu Unifah dan Bp. Ikhsan.

Saat foto Baliho, saya kirim lewat Wa ke Bp. Ikhsan. Beliau tidak percaya kalau gambarnya ada di Sumenep.

Bahkan, minta dikirim foto lagi yang lainnya.

PGRI semasa Pandemi yaitu 2020 dan 2021 tetap ada dan eksis bahkan PGRI kota Surabaya dipilih langsung tahun 2020 dalam pergantian pengurus yang diadakan di Kantor PGRI Jatim.

Tahun 2021 ada organisasi SLCC PGRI, aku ikut bergabung dan hingga tahun 2022 masih mengadakan kegiatan Workshop secara online.

Menginjak tahun 2023 hingga kutulis di catatan ini ada KLB PGRI Pusat yang entah bagaimana kelanjutannya.

Hanya saja, meski aku sudah Purna 2 tahun, masih ada bukti bahwa saya adalah GURU ketika mengurus perpanjangan KTP.

Ketika kutulis PENSIUNAN PNS GURU, maka Komputernya menulis dengan tulisan GURU.

Nampaknya ini adalah bukti bahwa saya Guru Abadi.

Hahaha....

Bagaimana dengan Pengalaman Anda selaku  Anggota PGRI ?

Apalagi sebagai Pengurus.

Surabaya, 25 November 2023

Rudy SP

Minggu, 12 November 2023

8 Pahlawan Nasional dari Yogyakarta dan Perjuangannya

*8 Pahlawan Nasional dari Yogyakarta dan Perjuangannya*

Nimas Ayu Rosari - detikEdu

Jumat, 10 Nov 2023 11:00 WIB

Ki Hajar Dewantara, salah satu pahlawan dari Yogyakarta.


Jakarta - Indonesia di masa meraih kemerdekaan melahirkan banyak pejuang. Sejumlah sosok di antaranya kelak diberi gelar pahlawan nasional. Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari berbagai daerah dan latar belakang, tetapi memiliki satu tujuan yang sama.

Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang melahirkan pahlawan nasional yang telah berjuang bagi Indonesia. Semua pahlawan nasional tersebut sampai kini masih dikenang atas jasa-jasanya. Lantas siapa sajakah pahlawan nasional dari Yogyakarta? Berikut ini beberapa sosoknya.


Tentang Pahlawan Nasional

Pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang telah berjasa dan berjuang melawan penjajahan di Indonesia pada masa lalu. Gelar pahlawan di Indonesia secara legal diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan.


Gelar pahlawan nasional diberikan kepada mereka yang telah gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan dan menghasilkan prestasi luar biasa bagi kemajuan bangsa Indonesia, sebagaimana dilansir dari situs Sekretariat Negara.


Pemberian gelar sebagai pahlawan nasional dilakukan oleh presiden Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku. Setiap pejuang juga harus memenuhi syarat umum dan khusus untuk bisa menerima gelar pahlawan nasional tersebut.


Pahlawan Nasional dari Yogyakarta

1. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soeryaningrat adalah pahlawan nasional berasal dari Yogyakarta. Ia lahir pada 2 Mei 1889 dan wafat pada 28 April 1959. Ki Hajar Dewantara terkenal dengan sebutan sebagai anggota Tiga Serangkai.


Selama menjadi anggota Tiga Serangkai, Ki Hajar Dewantara kerap mengkritik pemerintah kolonial Belanda yang menjajah Indonesia. Salah satu kritiknya tertuang dalam artikel berjudul Als ik eens Nederlander was (Seandainya Aku Seorang Belanda), yang menentang sikap Belanda merayakan kemerdekaannya di atas penderitaan rakyat Indonesia.


2. KH Ahmad Dahlan

KH Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868 dan wafat pada 23 Februari 1923. Ahmad Dahlan pernah bergabung menjadi anggota Budi Utomo dan Sarikat Islam (SI). Ia kemudian mendirikan organisasi Islam bernama Muhammadiyah pada 18 November 1912 di Kampung Kauman, Yogyakarta.


Meski sempat ditentang dan ditolak Belanda, akhirnya Muhammadiyah dapat beroperasi. Muhammadiyah turut berperan dalam pemikiran dan kehidupan sosial rakyat Yogyakarta, salah satunya dengan mendirikan sekolah.


3. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro atau Raden Mas Ontowiryo lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta. Ia adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III. Diponegoro dikenal karena memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa dalam bertempur dengan Belanda.


Perang tersebut terjadi karena Diponegoro tidak setuju campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Perang dilakukan untuk melawan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1825 sampai 1830.


4. Dr Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo lahir pada tanggal 7 Januari 1852 dan wafat pada 26 Mei 1917. Wahidin dikenal sebagai pelopor yang mengilhami lahirnya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.


Dr Wahidin bertekad untuk melakukan aksi nyata untuk rakyat Indonesia. Ia ingin memberikan pendidikan terbaik kepada masyarakat dan menggugah kesadaran kebangsaan dalam diri mereka. Ia menyebarluaskan gagasan tersebut dalam tulisan-tulisannya.


5. Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII. Ia lahir pada 12 April 1912 dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun di Ngasem.


Hamengkubuwono berjuang dengan menjadi pemimpin Yogyakarta dan berani menentang kaum penjajah. Ia bersemangat dalam memperjuangkan nasib rakyat Yogyakarta untuk mendapatkan otonominya sendiri. Hamengkubuwono IX juga pernah menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Presiden Soeharto.


6. Ignatius Joseph Kasimo

Kasimo lahir pada 10 April 1900 dan berasal dari keluarga feodal keraton. Pada masa pergerakan nasional, Kasimo aktif dalam berpolitik. Ia menjadi pendiri partai politik Perkumpulan Politik Katolik Djawi (PPKD) pada tahun 1923.


Kasimo juga berperan sebagai anggota Komisi Sentral Petisi Soetardjo. Petisi tersebut berisi keinginan adanya kemerdekaan Hindia Belanda dan mendesak rakyat agar petisi tersebut disetujui. Ia juga berperan dalam perundingan Konferensi Linggarjati pada 1946 untuk mendapat pengakuan de jure bagi Indonesia.


7. KH Fakhruddin

Fakhruddin lahir di Yogyakarta pada tahun 1890 dan wafat pada 28 Februari 1929. Fakhrudin menggeluti dunia politik dan masuk ke dalam Budi Utomo. Kemudian Ia bergabung dengan organisasi Muhammadiyah.


Ia berjuang melalui Muhammadiyah dengan berperan dalam banyak hal, seperti mengurus bagian dakwah, mengurus perpustakaan, dan mengajar.


8. Suryopranoto

Suryopranoto lahir pada 11 Juni 1871. Ia merupakan tokoh pergerakan kebangsaan Indonesia yang rela mengorbankan derajatnya sebagai orang bangsawan untuk Indonesia. Ia aktif dalam perjuangan memperbaiki nasib buruh dan membebaskan penderitaan rakyat akibat Belanda.


Seluruh hidupnya diabdikan untuk bangsa dan negara Indonesia. Ia berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia melalui kebijakan aksi mogok oleh buruh untuk mengancam Belanda.


Demikian 8 pahlawan nasional dari Yogyakarta yang dikenang sampai sekarang atas jasa-jasa perjuangannya. Semoga menambah wawasan detikers.

Sabtu, 11 November 2023

Mengenang 9 Tokoh Penting dalam Pertempuran 10 November 1945 dan Perannya

 


*Mengenang 9 Tokoh Penting dalam Pertempuran 10 November 1945 dan Perannya*


Kompas.com, 10 November 2023, 09:45 WIB 


KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan sebagaimana termuat dalam Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.


Keputusan itu bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang berjuang dalam Tragedi 10 November 1945 atau Peristiwa Surabaya. 


Peristiwa Surabaya adalah peperangan pertama yang terjadi setelah Indonesia merdeka. 


Peperangan itu dipicu oleh datangnya pasukan Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sother Mallaby pada 25 Oktober 1945. 


Konflik memuncak setelah AWS Mallaby tertembak sehingga menyulut amarah Sekutu dan pecah perang besar antara pejuang RI melawan Sekutu pada 10 November 2023. 


 Lantas, siapa saja tokoh yang terlibat dalam Pertempuran 10 November 1945?


*Tokoh yang terlibat dalam Pertempuran 10 November 1945* Sejumlah tokoh nasional terlibat dalam Pertempuran Surabaya, 10 November 1945. Salah satu tokoh fenomenal dalam peristiwa itu adalah Bung Tomo.


Berikut 9 tokoh yang terlibat dalam peristiwa 10 November 1945 :


1. Bung Tomo 

Pria asal Surabaya dengan nama Sutomo adalah tokoh penting dalam Peristiwa 10 November 1945 yang pecah di Surabaya itu. Bung Tomo, begitu dia dikenal, berperan sebagai pemimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya. Melalui pidatonya dengan slogan "Merdeka atau Mati", Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk melawan Sekutu.

2. Gubernur Suryo 

Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau Raden Suryo yang merupakan Gubernur Jawa Timur saat itu juga berperan besar dalam Pertempuran di Surabaya. Dia mendeklarasikan bahwa Surabaya harus dipertahankan. Di juga membacakan keputusan akan menghadapi sekutu hingga titik darah penghabisan dalam pidatonya yang dikenal dengan "Komando Keramat". Dilansir dari laman Kemenag, Gubernur Suryo terus berkomunikasi dengan intens untuk meminta pertolongan pada pemimpin negeri seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Dia juga menjadi pemegang kendali penuh di Surabaya usai pemerintah pusat menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada dirinya.

3. Mayjen Sungkono

Mayjen Sungkono yang saat itu bertugas sebagai Komandan BKR Kota Surabaya bertanggung jawab dalam menjaga pertahanan dan keamanan seluruh kota. Dilansir dari Kompas.com (2022), Sungkono menjadi pemimpin pasukan di Kota Surabaya dan melawan Sekutu. Sebelum memimpin pasukan, Sungkono menyampaikan pidatonya untuk membangkitkan semangat para pejuang melalui radio.

4. KH Hasyim Asy'ari 

KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang gigih dan ikut berjuang mempertahankan Surabaya dari Sekutu. Sebelum Pertempuran Surabaya pecah, dia berperan dalam mengeluarkan fatwa "Resolusi Jihad" 22 Oktober 1945. Fatwa itu berisi kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebelum Pertempuran 10 November pecah, Bung Tomo sempat mengunjungi KH Hasyim Asy'ari untuk meminta izin membacakan pidatonya yang terinspirasi dari Resolusi Jihad.

5. Moestopo 

Dilansir dari laman Universitas Moestopo, Moestopo yang saat itu mengemban jabatan dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) berperan ikut mengadang pasukan Inggris sebelum pertempuran 10 November 1945 pecah. Saat pertempuran terjadi, dia yang merupakan seorang dokter dan pejuang kemerdekaan bertugas mengendalikan kekuatan militer di Surabaya.

6. Soegiarto 

Bung Tomo menjadi saksi bahwa Soegiarto menjadi salah satu pemuda dari kalangan olahragawan yang ikut membawa senjata melawan Setuku di Surabaya. Bek Persebaya pada 1930 itu ikut berperang pada 10 November 1495 dan meninggal dunia di medan pertempuran.

7. HR Mohammad Mangoendiprodjo 

HR Mohammad Mangoendiprodjo adalah Pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang berperan penting dalam Pertempuran di Surabaya. Dia bertugas sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya. Dia memasuki gedung Bank International yang tengah ditembaki massa untuk bertemu dengan komandan pasukan Inggris. Dia juga sempat disandera oleh Sekutu.

8. Muriel Stuart Walker

Muriel Stuart Walker atau lebih dikenal K'tut Tantri merupakan perempuan berkebangsaan Amerika Serikat yang ikut melawan Sekutu pada Pertempuran 10 November 1945. Dia membantu menyebarkan berita perjuangan Indonesia melalui radio saat peperangan terjadi. Dengan lantang, K'tut membacakan pidato berbahasa Inggris yang dianggap Pemerintah Belanda sangat berbahaya. Dia kemudian dijuluki sebagai "Surabaya Sue" atau penggugat dari Surabaya.

9. Abdul Wahab Saleh

Abdul Wahab Saleh yang berprofesi sebagai fotografer berperan dalam mengabadikan momen 10 November 1945 dan perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Foto-fotonya itu kemudian muncul dalam buku 10 November (Bung Tomo).



Penerima Gelar Pahlawan Nasional: Inilah Ida Dewa Agung Jambe, Raja Klungkung Kedua



 *Penerima Gelar Pahlawan Nasional: Inilah Ida Dewa Agung Jambe, Raja Klungkung Kedua*


Novia Aisyah - detikEdu

Kamis, 09 Nov 2023 11:00 WIB


Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui enam tokoh untuk menjadi Pahlawan Nasional. Gelar tersebut akan diserahkan pada momen peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2023.

Para tokoh yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional adalah almarhum Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), M Tabrani (Jawa Timur), Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), KH Abdul Chalim (Jawa Barat), KH Ahmad Hanafiah (Lampung).


Salah satu dari deretan tokoh tersebut, Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Dia adalah pahlawan yang gugur ketika perang puputan melawan Belanda pada 28 April 1908. Peristiwa ini dikenal sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura.


Pendiri Kerajaan Klungkung

Ida Dewa Agung Jambe dikenal berani menentang Belanda. Dia adalah pendiri Kerajaan Klungkung pada 1686 sekaligus penerus Dinasti Gelgel.


Pada waktu itu, Kerajaan Gelgel adalah pusat kerajaan di Bali. Seperti dikutip dari buku Menapak Indonesia: Menelusuri Setiap Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Seluruh Indonesia Jilid 3 oleh Ahmad Suryadi, sejarah Klungkung berkaitan dengan raja-raja di Samprangan dan Gelgel.


Ida Dewa Agung Jambe merupakan anak raja Kerajaan Gelgel sebelumnya, Dalem Di Made, seperti dikatakan dari situs Kabupaten Klungkung.


Pemindahan puri kerajaan ke Klungkung oleh Ida Dewa Agung Jambe menyebabkan pembagian permanen Pulau Bali menjadi sejumlah kerajaan kecil pada abad 17 M. Kerajaan Klungkung merupakan penerus Kerajaan Gelgel yang berdiri pasca Sagung Maruti, petinggi Kerajaan Gelgel dapat dikalahkan. Sagung Maruti mengkudeta rajanya sendiri dan menyatakan diri sebagai Raja Gelgel.


Meski sempat bertakhta sebagai Raja Gelgel selama beberapa tahun, dia dikalahkan pasukan koalisi sebelum Kerajaan Klungkung kemudian berdiri.


*Gugurnya Ida Dewa Agung Jambe*

Ida Dewa Agung Jambe gugur pada perang puputan terhadap Belanda, tanggal 28 April 1908. Puputan adalah perang habis-habisan, tetapi tujuannya tidak untuk menang, melainkan menyambut kematian di hadapan musuh hingga habis tak bersisa. Biasanya perang ini juga diikuti oleh seluruh rakyat tanpa terkecuali.


Tercatat ada lima perang puputan di Bali, salah satunya adalah Puputan Klungkung. Pada peristiwa 28 April 1908 itu, permaisuri dan putra mahkota gugur.


Mengetahui istri dan anaknya tewas, Ida Dewa Agung Jambe tak gentar. Dia keluar dengan diiringi seluruh keluarga istana serta prajurit setia. Namun, karena persenjataan yang tak berimbang, mereka gugur diberondong peluru.

Kilas Balik Hari Pahlawan 10 November: Sejarah Singkat & Tokoh-tokoh Pentingnya

 


*Kilas Balik Hari Pahlawan 10 November: Sejarah Singkat & Tokoh-tokoh Pentingnya*


Nimas Ayu - detikEdu

Kamis, 09 Nov 2023 07:30 WIB


Jakarta - Hari Pahlawan menjadi momen-momen perjuangan penting bagi Indonesia setelah kemerdekaan. Pasalnya, setelah merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus berjuang melawan bangsa luar di berbagai wilayah.

Salah satu perjuangan itu dikenal dengan 'Pertempuran Surabaya', yang akhirnya memuncak dan menjadi momentum untuk dijadikan Hari Pahlawan, tepatnya, pada 10 November 1945.


*Sekilas Tentang Hari Pahlawan*

Dikutip dari buku "Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah" oleh Doni Kusuma dkk, Hari Pahlawan merupakan salah satu momen penting dalam menumbuhkan rasa hormat terhadap jasa para pahlawan dan menegaskan kembali bahwa nilai dari perjuangan itu yang mengubah tata kehidupan masyarakat kini.


Inti dari merayakan Hari Pahlawan adalah sebagai wujud penghargaan terhadap jasa dan pengorbanan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.


Adapun peringatan Hari Pahlawan ini didasari oleh Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 dan bukan menjadi hari libur nasional oleh Presiden Soekarno.


*Sejarah Hari Pahlawan*

Peringatan Hari Pahlawan berkaitan dengan peristiwa pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Dilansir dari situs pemerintah Kulon Progo, pada saat itu terjadi pertempuran besar di Surabaya antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.


Pertempuran ini terjadi setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan dan menjadi pertempuran pertama setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.


Pada 29 Oktober 1945 terjadi gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak Inggris, sehingga keadaan mulai membaik.


Namun tetap terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan tersebut akhirnya mencapai puncak ketika Brigadir Jenderal Mallaby yang menjadi pemimpin tentara Inggris itu terbunuh pada 30 Oktober 1945.


Kematiannya membuat pihak Inggris marah kepada Indonesia dan berakibat pada dikeluarkannya Ultimatum 10 November 1945 oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Ultimatum tersebut memerintahkan Indonesia untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan terhadap AFNEI.


Selain itu juga berisi tentang mengancam akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.


Namun benar saja, para rakyat Surabaya tidak mau mentaati dan menimbulkan pertempuran Surabaya selama kurang lebih tiga minggu.


Akibat dari pertempuran tersebut medan perang Surabaya mendapat julukan 'neraka' karena kerugiannya yang besar. Pertempuran ini juga memakan korban sekitar 20.000 rakyat dan sekitar 150.000 orang terpaksa mengungsi meninggalkan kota.


Tercatat pula ada sekitar 1600 prajurit Inggris yang tewas, hilang, dan luka-luka. Sama halnya dengan para pejuang dari Indonesia saat itu yang menjadi korban dan membuat semangat para rakyat Surabaya membara.


Sikap rakyat yang tidak menyerah tersebut membuat Inggris serasa terpanggang di neraka. Hingga akhirnya kota Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan dan tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pahlawan.


*Tokoh Pertempuran Surabaya*

Dalam pertempuran di Surabaya pada tahun 1945 lalu tentu diperjuangkan oleh beberapa tokoh rakyat yang dikenang sebagai pahlawan Indonesia. Berikut beberapa tokoh dalam pertempuran Surabaya.


1. Bung Tomo

Bung Tomo memiliki peran besar dalam pertempuran, seperti melalui pidatonya yang berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk melawan musuh.


2. Gubernur Suryo

Gubernur Suryo memiliki peran dalam melakukan komunikasi intens untuk meminta pertolongan dari para pemimpin negeri, seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Ia juga memegang kendali dalam kota Surabaya selama pertempuran.


3. KH. Hasyim Asyari

KH. Hasyim Asyari adalah sosok pemersatu umat dan tokoh modernisasi pesantren. Ia berperan dalam menyampaikan fatwa mengenai kewajiban berjihad untuk mempertahankan Indonesia.


4. HR Mohammad Mangundiprojo

HR Mohammad Mangundiprojo merupakan pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dalam pertempuran. Ia menjadi wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya.


5. Mayjen Moestopo

Mayjen Moestopo pernah bergabung dalam pelatihan tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada masa Jepang. Kemudian Ia ikut berperan dalam pertempuran di Surabaya ini.


6. Mayjen Sungkono

Mayjen Sungkono adalah komandan BKR dalam pertempuran Surabaya dengan terus semangat memberi komando melalui radio.


7. Abdul Wahab Saleh

Abdul Wahab Saleh adalah seorang fotografer yang mengabadikan momen pertempuran Surabaya ini. Ia juga berperan sebagai wartawan untuk mendapatkan informasi penting saat itu.


Demikian penjelasan mengenai Hari Pahlawan yang diperingati pada 10 November lengkap dengan sejarah dan tokoh pejuangnya.


(faz/faz)

Ini Nama Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional pada 10 November, Siapa Saja?

 *Ini Nama Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional pada 10 November, Siapa Saja?*

Devita Savitri - detikEdu

Rabu, 08 Nov 2023 14:30 WIB



Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia tiap tahun menganugerahkan gelar pahlawan nasional pada sejumlah tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November. Pemberian gelar ini tentu saja tak diberikan secara begitu saja melainkan harus memenuhi kriteria yang diatur dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2009.

Disebutkan bila pahlawan nasional merupakan gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah Indonesia. Mereka diberikan gelar lantaran gugur demi membela bangsa dan negara atau semasa hidupkan melakukan tindak kepahlawanan.


Selain perjuangan bersenjata, gelar pahlawan nasional bisa diberikan pada tokoh yang pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara. Selain itu, menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas-atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa.


Penetapannya dilakukan berdasarkan hasil sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) yang juga sesuai seperti dijelaskan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2009.


Jawa Barat Usul 4 Nama Calon Pahlawan Nasional

Sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) telah dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2023 lalu yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI sekaligus Ketua GTK Mahfud Md.


Ia menyebutkan ada beberapa nama yang telah diajukan oleh Kementerian Sosial dan pemerintah daerah. Selama prosesnya Dewan GTK mendalami peran masing-masing calon serta kontribusi dalam membangun Indonesia yang nantinya akan diajukan kepada Presiden.


"Kami membahas nama-nama yang diajukan oleh Kementerian Sosial dan juga oleh pemerintah daerah untuk nanti akan kami ajukan ke Presiden," kata Mahfud dikutip dari Antara, Senin (6/11/2023).


Pada kesempatan tersebut dijelaskan bila Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan empat nama calon Pahlawan Nasional. Keempatnya yakni Inggit Garnasih, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, KH Soleh Iskandar dan KH Ma'mun Nawawi.


Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Barat Reiza D Dienaputra menyatakan dengan empat nama yang diusulkan daerahnya, mungkin tidak semuanya akan dikabulkan. Namun nama Inggit Garnasih dan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja disebutkan dalam detikJabar yang paling memiliki peluang.


Alasannya lantaran Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja pernah diusulkan pada tahun 2021 dan 2022 lalu. Sementara Inggit Garnasih, mendapat dorongan dari salah satu tokoh nasional, Megawati Soekarnoputri.


"Kenapa Mochtar karena tahun lalu sudah diusulkan dan diminta diajukan kembali. Sementara Inggit yang meminta Ibu Megawati, jadi secara tidak langsung ada dorongan. Peluang memang banyak pertimbangan, kadang pertimbangan politik bermain," ungkapnya.


Selain Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga mengusulkan tiga nama untuk gelar ini yakni Buya Syafii Maarif, Khatib Sulaiman, dan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli.


Setelah melalui sidang GTK, nantinya nama-nama Pahlawan Nasional 2023 akan diserahkan kepada Presiden dan diumumkan sebagai pahlawan nasional di Hari Pahlawan 10 November mendatang.


Syarat Memperoleh Gelar Pahlawan Nasional

Syarat Umum

Warga Negara Indonesia (WNI) atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI

Memiliki integritas moral dan keteladanan

Berjasa terhadap bangsa dan negara

Berkelakuan baik

Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara

Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun


Syarat Khusus

Syarat khusus untuk gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah meninggal dunia dan yang semasa hidupnya:


Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan

Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan

Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya

Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara

Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa

Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi

Melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional


(det/pal)

Kamis, 02 November 2023

Cara Merebus Daun Pepaya Agar Rasa Pahitnya Hilang Berubah Menjadi Nikmat

 


*Cara Merebus Daun Pepaya Agar Rasa Pahitnya Hilang Berubah Menjadi Nikmat*

Reporter: Tim Redaksi RM|Editor: Amris|Rabu 01-11-2023,06:00 WIB

RADARMUKOMUKO.COM - Daun pepaya dasarnya adalah pahit, rasanya jarang ada yang mampu mengkosumsi Daun pepaya dalam rasa standar yang berasal dari batangnya.

Namun rasa pahit ini bisa dihilangkan dengan mudah dan daun pepayapun akan berubah menjadi sayuran yang nikmati disantap bersama nasi dan sambal. 

Yang pasti cara menghilangkan rasa pahit daun pepaya, adalah dengan cara direbut. Namun demikian, jika cara merebus kurang tepat, juga tidak akan menghilangkan pahit, malahan daun pepaya akan hancur.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara merebus daun pepaya agar pahitnya berubah nikmat:

*Campur Garam*

Cara paling mudah menghilangkan rasa pahit dari daun pepaya cukup merebusnya dalam air garam. Kamu cukup masukkan garam secukupnya ke dalam air rebusan daun pepaya. 

Waktu merebus daun pepaya 5 hingga 10 menit atau bisa lebih lama agar pahitnya benar-benar hilang. Setelah selesai direbus, tiriskan dan rendam dalam air dingin selama beberapa menit.

*Campur jeruk nipis*

Pahit daun pepaya juga bisa hilang dengan jeruk nipis, sebab jeruk nipis membantu memecahkan zat pahit dan memberikan rasa segar pada daun pepaya.

Caranya peras air jeruk nipis ke dalam air rebusan yang akan digunakan. Rebus air jeruk nipis hingga mendidih, selanjutnya masukkan daun pepaya yang sudah dicuci ke dalam air jeruk nipis yang mendidih. Jika sudah matang, rendam daun pepaya yang sudah direbus dengan air dingin.

*Campur Daun Singkong*

Juga gampang dengan daun singkong, dimana caranya dengan merebus air dan masukkan daun singkong hingga panas. Setelah itu memasukkan daun pepaya, rebus hingga air mendidih. Setelah selesai pisahkan daun pepaya dengan singkong, silahkan peras daun pepayanya.

*Campur Asam Jawa*

Pahit daun pepaya dapat berkurang dengan asam jawa. Caranya gunakan sedikit asam jawa agar daun pepaya tidak menjadi asam. Setelah daun pepaya matang dan empuk, cuci bersih daun pepaya kemudian peras. Pahitnya langsung hilang.

*Campur soda kue*

Salah satu cara menghilangkan atau mengurangi rasa pahit daun pepaya merujuk dari buku "Resep Makanan Rumahan Paling Digemari - Lezatnya Oseng-Oseng" 2013 oleh Indriani terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, yaitu menambah teh soda kue.

Takaranya setengah sendok teh soda kue untuk merebus 300 gram daun pepaya. Selain pahitnya berkurang juga daun pepaya tetap hijau.

*Campur air beras*

Air beras memiliki sifat yang dapat membantu mengurangi rasa pahit pada daun pepaya dan memberikan aroma yang lezat.

*Caranya tiriskan daun pepaya dengan baik.*

Rebus beras dalam panci dengan air secukupnya hingga menjadi bubur seperti ketika memasak nasi. Setelah air beras matang, masukkan daun pepaya ke dalamnya. Setelah masak rendam dalam air dingin untuk menghentikan proses pemasakan.

Demikian beberapa caranya dan masih banyak cara lain bisa digunakan, silahkan mencoba.*

Rabu, 01 November 2023

5 Negara Asia yang Mendukung Penuh Israel, Mana Saja?

 *5 Negara Asia yang Mendukung Penuh Israel, Mana Saja?*

 Amien Nulloh Ibrohim Rabu, 01 November 2023 - 13:01 WIB 

SINGAPURA - Terdapat sejumlah negara di Asia yang telah mendukung penuh Israel. Hal itu dibuktikan dengan beberapa hal, salah satunya dengan mengirimkan duta besar mereka untuk melakukan hubungan diplomatik antar negara. Di negara-negara Asia yang mayoritas penduduk negaranya menganut agama Islam, mereka umumnya mendukung Palestina menjadi negara yang berdaulat. Meski begitu, ada pula negara-negara di Asia yang sampai saat ini mendukung penuh Israel. Berikut 5 Negara di Asia yang Mendukung Israel:

1. Singapura 

Singapura mengakui kedaulatan Israel sebagai sebuah negara sejak 1969. Kemudian negara ini menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dimulai pada tahun 1970. Singapura dan Israel memiliki kerjasama di bidang pertahanan, perdagangan, teknologi, dan pendidikan. Kedua negara tersebut saling membutuhkan dan menjalin hubungan kerjasama yang harmonis hingga sekarang ini. Meski begitu, Singapura juga menjadi negara yang menolak penindasan. Singapura pun juga mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

2. India 

India menjadi salah satu negara di Asia yang mendukung Israel. Negara ini bahkan menjadi negara pertama yang mengakui negara Israel pada tahun 1950. Namun India juga menjadi negara yang menyukai perdamaian. India pun berusaha menjaga keseimbangan antara kedua pihak yang berkonflik, dan menyerukan solusi dua negara yang damai dan adil. 

3. Filipina 

Filipina juga termasuk negara yang mendukung negara Israel. Kedua negara tersebut telah menandatangani perjanjian persahabatan sejak 26 Februari tahun 1958. Bahkan dalam sejarahnya, Rodrigo Duterte mencatatkan sejarah sebagai presiden Filipina pertama yang pernah menginjakkan kaki di Israel. Namun kedua negara ini baru membuka kedutaan besar tahun 1962. 

4. Thailand 

Selain India, Thailand juga menjadi salah satu negara yang mengawali pengakuan terhadap Israel, yakni pada tahun 1954. Kedutaan besar dua negara ini mulai didirikan pada tahun 1958. Hingga saat ini Thailand masih menjadi negara yang menjalin hubungan dekat dengan Israel. Thailand dan Israel juga telah merayakan peringatan ke-60 hubungan diplomatik mereka. 

5. Vietnam 

Vietnam mengakui kedaulatan Israel sebagai negara sejak 1993 dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1994. Vietnam dan Israel memiliki kerjasama di bidang perdagangan, investasi, pertanian, sains, teknologi, dan pendidikan. Oleh karenanya hubungan kedua negara ini cukup berkembang baik. Namun Vietnam juga menjadi negara yang mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Profil Jenderal Mallaby Pimpin Pasukan Inggris Jemput Kematian di Surabaya


 *Profil Jenderal Mallaby Pimpin Pasukan Inggris Jemput Kematian di Surabaya*

Reporter

Ananda Bintang Purwaramdhona

Editor

S. Dian Andryanto

Senin, 30 Oktober 2023 20:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, Jenderal Mallaby menurut salah satu versi tewas ditembak pejuang kemerdekaan di Surabaya pada 1945. Mallaby digantikan Mayor Jenderal E.C. Mansergh yang memberikan ultimatum kepada pasukan Indonesia di Surabaya agar pada 9 November 1945, paling lambat pukul 18.00 untuk menyerahkan senjata tanpa syarat.

Pejuang Surabaya menolak, dan melakukan perlawanan sengit pada keesokan harinya, terjadilah pertempuran 10 November yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Sebelum tewas ditembak, dalam beberapa sumber sejarah menyatakan bahwa Mallaby melakukan perundingan dengan tokoh-tokoh nasional di Indonesia di Gedung Internatio pada 30 Oktober 1945 mengenai ketidaksetujuan rakyat terhadap kedatangan pasukan Inggris di Surabaya.

*Profil Mallaby*

Dilansir dari brightoncollegeremembers, Mallaby memiliki nama lengkap Aubertin Walter Sothern Mallaby yang lahir pada 12 Desember 1899. Dirinya mendapatkan beasiswa ke Brighton College lalu pindah ke Wellington Cadet College. Pada 1917, dirinya bergabung dengan Angkatan Darat India.

Dikutip dari generals.dk, dirinya menjadi Komandan Batalyon Resimen Hyderabad pada 1943. Setahun setelahnya, Mallaby diangkat menjadi komandan Brigade 49 Divisi India yang merupakan bagian dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI).

AFNEI merupakan pasukan Sekutu yang dikirim ke Indonesia setelah selesai Perang Dunia II untuk melucuti perenjataan Jepang yang kalah Perang Dunia II, serta membebaskan tawanan perang Jepang, sampai mengembalikan Indonesia kembali jadi Hindia Belanda di bawah Netherlands Indies Civil Administration (NICA)

Pada 25 Oktober 1945, Mallaby bersama 4.500 pasukan yang dimilikinya tiba di Tanjung Perak, Surabaya. Saat itu, selain untuk melucuti senjata Jepang dan mengembalikan Indonesia kembali jadi Hindia Belanda, dirinya juga ditugasi untuk menyelamatkan 16.000 tawanan perang Jepang.

Dua hari setelah tiba di Surabaya, Mallaby mendapat selebaran dan tugas dari Markas Besar Divisi Inggris untuk mengumumkan darurat militer. Ia diperintahkan untuk merebut Surabaya dengan paksa. Hal itu menimbulkan keributan antara kelompok pejuang Indonesia dengan prajurit Mallaby.

Setelah baku tembak terjadi, gencatan senjata diumumkan. Mallaby kemudian berunding dengan tokoh-tokoh nasional pada 30 Oktober 1945. Namun, naas hari itu juga menjadi hari terakhir Mallaby. Dirinya ditembak oleh salah satu pejuang Indonesia.

Inggris kemudian menanggapi kematian Jenderal Mallaby dengan mengirimkan seluruh divisi untuk merebut Surabaya. Dalam pertempuran 10 November Surabaya yang berlangsung selama tiga minggu, Belanda dan Inggris kemudian menarik diri dari Indonesia untuk selamanya. Mallaby dimakamkan di Pemakaman Militer Persemakmuran di Jakarta.

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...