Kemegahan Kutai dan Kebajikan Raja Mulawarman
ð Tokoh Sentral:
Raja Mulawarman, berdiri anggun di depan sebuah yupa (tugu batu), mengenakan jubah kebesaran berwarna putih keemasan, kalung mutiara, dan mahkota bergaya India. Tangannya terbuka seolah memberkati rakyat, dengan sorot mata teduh dan wibawa yang besar.
ðŊ Adegan Utama:
Di alun-alun Kerajaan Kutai, rakyat berkumpul menyaksikan ritus suci persembahan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Di tengah-tengah acara, para Brahmana duduk bersila di bawah naungan pohon besar, menyanyikan mantra, sementara Raja Mulawarman menyerahkan persembahan di atas altar batu yang dihias bunga dan dupa.
ð§ðĪð§ Tokoh Pendukung:
Para Brahmana mengenakan jubah putih dan tali suci, menandai hubungan kuat kerajaan dengan ajaran Hindu.
Prajurit Kerajaan Kutai berjaga dengan tombak dan tameng, mengenakan hiasan kepala bulu khas Kalimantan.
Rakyat dari berbagai kalangan: pedagang, petani, dan anak-anak, semua ikut serta dalam upacara dengan penuh hormat.
Penulis kerajaan sedang mengukir aksara Pallawa pada tugu yupa menggunakan pahat dan palu, menandai sejarah dengan tinta batu.
ðŠ· Simbol dan Atribut:
Yupa sebagai tugu batu berprasasti—simbol keabadian perbuatan mulia sang raja.
Sapi suci dan bunga teratai di altar persembahan—lambang pengorbanan dan kesucian.
Cakra dan trisula tergambar pada bendera kerajaan, lambang kekuasaan dan spiritualitas Hindu.
ð Latar Belakang:
Hutan rimba Kalimantan yang lebat mengelilingi istana, dengan Sungai Mahakam mengalir tenang di kejauhan.
Burung enggang terbang melintas di langit senja, melambangkan kebebasan dan kemuliaan tanah Kutai.
Arsitektur kayu bertiang tinggi berdiri megah sebagai bangunan utama kerajaan.
ðš️ Makna Sejarah:
Kerajaan Kutai Martadipura adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia (abad ke-4 M), berlokasi di Kalimantan Timur.
Raja Mulawarman terkenal karena kedermawanannya dan ketaatan terhadap ajaran Hindu.
Sejarah kerajaan ini diketahui dari tujuh buah yupa yang ditemukan di daerah Muara Kaman, ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pallawa.
Raja Purnawarman dan Sungai Kehidupan Tarumanegara
ð Tokoh Sentral:
Raja Purnawarman, berdiri megah di atas batu besar di tepi Sungai Gomati, mengenakan baju zirah berhias emas dan permata, selendang biru kehijauan lambang kemakmuran, dan mahkota bergaya India kuno. Di tangan kanannya ia memegang tongkat kerajaan, sementara tangan kirinya menunjuk ke arah saluran air besar yang baru selesai dibangun.
ð️ Adegan Utama:
Di sebuah ladang luas yang mulai menghijau, rakyat dan prajurit Tarumanegara bersorak menyambut peresmian saluran air Sungai Gomati sepanjang 11 km. Prosesi upacara berlangsung meriah: ratusan sapi dikurbankan sebagai bentuk persembahan kepada dewa-dewa, iringan musik kendang dan seruling bambu menggema di udara.
ð§ðĪð§ Tokoh Pendukung:
Pendeta Hindu membacakan mantra dan menaburkan bunga ke sungai.
Insinyur kerajaan memegang cetak biru saluran irigasi dan batu prasasti bertuliskan aksara Pallawa.
Petani dan anak-anak tampak bersuka cita melihat air mengalir ke sawah-sawah.
Duta dari kerajaan tetangga menyaksikan dengan kagum sebagai bukti kemajuan teknologi dan kemakmuran.
⚖️ Simbol dan Atribut:
Prasasti Tugu berdiri kokoh di dekat lokasi, dengan tulisan Sansekerta memuji pembangunan Purnawarman dan baktinya kepada rakyat.
Sungai Gomati yang dibendung, dialirkan ke saluran irigasi raksasa—lambang kemajuan infrastruktur.
Panji kerajaan bergambar cakra dan gajah, melambangkan kekuatan dan perlindungan.
ð Latar Belakang:
Gunung dan hutan di kejauhan memperlihatkan luasnya wilayah kekuasaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Gajah kerajaan berdiri di sisi raja, simbol keagungan dan hubungan dengan India.
Langit cerah dengan burung-burung beterbangan, menciptakan suasana penuh harapan dan kejayaan.
ðš️ Makna Sejarah:
Tarumanegara adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara (abad ke-4 hingga ke-7 Masehi), berlokasi di sekitar wilayah Bogor–Jakarta sekarang.
Raja Purnawarman dikenal sebagai pemimpin besar yang membangun infrastruktur, memperkuat sistem irigasi, dan menegakkan kekuasaan berdasarkan hukum Hindu.
Bukti sejarahnya ada pada prasasti-prasasti seperti Prasasti Tugu, Ciaruteun, Kebon Kopi, dan lainnya—ditulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Ratu Shima dan Hukum Emas di Kerajaan Kalingga
ð Tokoh Sentral:
Ratu Shima, penguasa wanita legendaris dari Kalingga, berdiri di tengah alun-alun kerajaan, mengenakan kain kebesaran berwarna biru tua dan emas, mahkota berbentuk bunga teratai, dan kalung berbatu akik besar. Wajahnya teduh tapi tegas, mencerminkan keadilan dan keteguhan hukum yang menjadi ciri pemerintahannya.
ðŊ Adegan Utama:
Di depan istana kayu dengan atap bertumpuk khas arsitektur Jawa kuno, rakyat berkumpul menyaksikan prosesi pengadilan yang unik: seorang pangeran kerajaan sedang dijatuhi hukuman karena menyentuh kantung emas yang diletakkan sebagai ujian kejujuran oleh seorang pedagang asing.
ð§ðĪð§ Tokoh Pendukung:
Para penasehat kerajaan, mengenakan jubah hijau lumut dan emas, berdiri mendampingi ratu.
Pedagang asing berjubah panjang, menyaksikan pengadilan sambil membawa keranjang rempah dan kain sutra.
Prajurit berkuda berbaris rapi di kejauhan, simbol kekuatan militer dan keamanan negeri.
Rakyat dari berbagai kalangan—petani, wanita, anak-anak, dan pendeta Buddha—menyimak dalam diam, menggambarkan rasa hormat pada hukum dan pemimpin.
⚖️ Simbol dan Atribut:
Kantung emas kecil tergantung di ranting pohon dekat jalan masuk, simbol pengujian kejujuran rakyat Kalingga.
Timbangan keadilan yang dipegang oleh petugas pengadilan sebagai simbol hukum yang tak memihak.
Ukiran naga dan teratai pada tiang istana, menggambarkan pengaruh budaya India dan nilai spiritual.
ðī Latar Belakang:
Pantai utara Jawa tampak samar di kejauhan, dengan perahu bercadik milik saudagar asing bersandar.
Bukit hijau dan sawah yang menghampar menjadi latar, menunjukkan kemakmuran wilayah Kalingga.
Awan tipis menyapu langit, memberi kesan damai dan bersih—selaras dengan reputasi negara yang taat hukum dan beradab.
ðš️ Makna Sejarah:
Kalingga merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berkembang pada abad ke-7 di wilayah Jawa Tengah bagian utara.
Ratu Shima dikenang sebagai pemimpin yang menegakkan hukum tanpa pandang bulu, bahkan menghukum keluarganya sendiri demi keadilan.
Kerajaan ini memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok dan India, dan disebut dalam catatan Dinasti Tang.
Kemuliaan Dinasti Syailendra – Cahaya Buddha dari Tanah Jawa
ðŊ Adegan Utama:
Di tengah hamparan dataran Kedu yang subur, Raja Samaratungga, pemimpin Dinasti Syailendra, berdiri di depan Candi Borobudur yang megah—baru saja selesai dibangun. Ia dikelilingi para biksu, arsitek, dan rakyat yang sedang mempersembahkan bunga, dupa, dan makanan dalam upacara peresmian candi agung tersebut.
ð Tokoh Sentral:
Raja Samaratungga: mengenakan jubah kebesaran kerajaan bergaya Buddha Mahayana, dilengkapi mahkota emas berbentuk stupa kecil dan kalung panjang dari batu permata. Wajahnya tenang, mencerminkan kebijaksanaan dan ketenangan batin sebagai pemimpin spiritual dan duniawi.
ð§ Pendukung Visual:
Putri Pramodhawardhani, berdiri di samping ayahandanya, membawa lotus emas—melambangkan pencerahan.
Para biksu Mahayana duduk bersila dalam barisan, membaca sutra di bawah relief candi yang menggambarkan kisah hidup Sang Buddha.
Rakyat dari berbagai etnis: Jawa, Melayu, bahkan tamu dari Sriwijaya, mengenakan pakaian beraneka, menunjukkan jaringan hubungan dagang dan budaya yang luas.
ðŠ· Simbol dan Ornamen:
Stupa-stupa Borobudur yang menghiasi latar belakang—masing-masing menyimpan arca Buddha, simbol pencerahan sempurna.
Relief Karmawibhangga di sisi candi bawah, menggambarkan ajaran karma dan kehidupan manusia.
Padmasana (singgasana lotus) di tengah altar, dengan Buddha duduk bermeditasi.
ð Latar Belakang:
Matahari pagi memancar dari timur, menyinari relief batu Borobudur yang menjulang di atas bukit.
Di kejauhan tampak Gunung Merapi dan hutan rimbun, memperkuat kesan sakral dan agung dari lokasi tersebut.
ðš️ Makna Sejarah:
Dinasti Syailendra dikenal sebagai pemeluk Buddha Mahayana yang taat, pelindung seni dan pendidikan, serta pendiri banyak candi megah selain Borobudur seperti Candi Mendut dan Candi Pawon.
Hubungan diplomatiknya menjangkau ke Kerajaan Sriwijaya, India, dan bahkan Tiongkok.
Kemegahan Kerajaan Mataram Kuno – Dinasti Sanjaya
ðŊ Adegan Utama:
Seorang raja muda yang karismatik—Rakai Sanjaya—berdiri tegak di atas pelataran candi batu yang menjulang, dikelilingi oleh para prajurit bersenjata tombak dan panji-panji kerajaan. Di belakangnya, matahari pagi menyinari kemegahan Candi Prambanan yang sedang dalam tahap pembangunan, menunjukkan semangat religius dan kemajuan arsitektur kerajaan.
ð Tokoh Sentral:
Rakai Sanjaya: mengenakan mahkota khas Hindu bergaya Jawa kuno, dada terbuka, selempang emas, dan sabuk berhiaskan ukiran relief. Sorot matanya tegas, memandang ke arah timur, seolah menyusun strategi perluasan wilayah dan pemantapan ajaran Hindu Siwa.
ð§ðĪð§ Pendukung Visual:
Seorang pendeta Hindu membakar dupa di altar batu, simbol kedekatan kerajaan dengan spiritualitas Siwa.
Para pematung dan tukang batu sedang memahat arca Siwa Mahadewa, mencerminkan era pembangunan dan kejayaan seni.
Di kejauhan, petani dan rakyat memandang ke arah istana, menggambarkan hubungan antara raja dan rakyat dalam harmoni dharma.
ð Latar Belakang:
Lembah Sungai Progo dan Gunung Merapi terlihat dari kejauhan, memperlihatkan lokasi geografis strategis Mataram.
Awan-awan tipis menyapu langit pagi yang keemasan, menciptakan nuansa sakral dan agung.
ðŠ· Simbol dan Ornamen:
Ukiran kala-makara di gerbang, simbol penjaga spiritual kerajaan.
Lantai pelataran berbentuk mandala, simbol kosmologi Hindu.
Panji-panji bergambar nandi (lembu Siwa) dan trisula.
Berikut adalah deskripsi lengkap tentang Kerajaan Kahuripan, salah satu kerajaan penting dalam sejarah awal Jawa Timur yang menjadi jembatan antara kejayaan Mataram Kuno dan lahirnya kerajaan-kerajaan besar seperti Kediri dan Singhasari:
ðŊ Kerajaan Kahuripan
(1009 – 1042 M)
Kerajaan Hindu-Buddha yang didirikan oleh Airlangga, penguasa besar yang berhasil mempersatukan kembali wilayah-wilayah Jawa Timur setelah keruntuhan Mataram Kuno akibat serangan Sriwijaya dan pemberontakan internal.
ð Pendiri: Raja Airlangga
Lahir: Sekitar tahun 991 M, anak dari Raja Udayana (Bali) dan Mahendradatta (putri dari Dinasti Isyana).
Saat muda, Airlangga melarikan diri dari Istana Wurawari yang memberontak dan menghancurkan pusat Mataram di Jawa Timur.
Setelah bertahun-tahun hidup dalam pelarian, ia bangkit dan mulai menaklukkan wilayah-wilayah kecil.
Tahun 1009 M, ia dinobatkan sebagai raja dan mendirikan Kerajaan Kahuripan.
ð§ Letak dan Wilayah
Pusat pemerintahan berada di daerah Kahuripan, yang diperkirakan berada di sekitar Sidoarjo – Porong saat ini.
Wilayah kekuasaan meliputi hampir seluruh Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah, dan pulau-pulau sekitarnya.
⚔️ Pemerintahan Airlangga
Raja Airlangga dikenal sebagai pemimpin bijaksana, cendekia, dan pembangun besar.
Ia membangun kembali infrastruktur, termasuk sistem pengairan (Bendung Wringin Sapta) untuk pertanian.
Airlangga juga memelihara hubungan baik dengan kaum brahmana dan rakyat.
Mengirim duta ke luar negeri, termasuk ke Chola (India) dan Tiongkok.
ð Budaya dan Sastra
Masa Airlangga dikenal sebagai awal kebangkitan kembali budaya dan sastra Jawa setelah masa kelam keruntuhan Mataram.
Mpu Kanwa menulis Kakawin Arjunawiwaha, sebuah karya epik yang terinspirasi dari kehidupan dan kebesaran Airlangga sendiri.
Airlangga juga dikenal karena toleransinya terhadap Hindu dan Buddha, yang hidup berdampingan dalam kerajaannya.
ðŠ Pembagian Kerajaan
Pada akhir masa pemerintahannya, Airlangga memilih menjadi resi (pertapa) di Gunung Penanggungan.
Sebelum turun takhta, ia membagi kerajaannya menjadi dua (tahun 1042), atas saran penasihatnya, Mpu Bharada, untuk menghindari perang saudara antara dua putranya:
1. Panjalu (Kediri)
2. Janggala
Pembagian ini menandai akhir dari Kerajaan Kahuripan sebagai satu kesatuan politik, dan menjadi awal dari era Kediri dan Janggala.
ð Warisan Kerajaan Kahuripan
Kerajaan Kahuripan dikenang sebagai simbol kebangkitan kembali Jawa Timur setelah kehancuran Mataram.
Raja Airlangga dihormati sebagai raja pemersatu, bijaksana, dan pelindung seni serta budaya.
Beberapa candi, prasasti, dan sistem irigasi dari era Kahuripan masih menjadi bukti sejarah hingga kini.
ðŊ Kerajaan Medang
(sekitar abad ke-8 hingga awal abad ke-11 M)
Juga dikenal sebagai Kerajaan Mataram Kuno, bercorak Hindu-Buddha, dengan pusat kekuasaan awal di Jawa Tengah dan kemudian berpindah ke Jawa Timur.
ð§ Asal-usul dan Wilayah
Berdiri pada abad ke-8 M, didirikan oleh Rakai Mataram dari Dinasti Sanjaya.
Nama "Medang" merujuk pada nama yang muncul dalam banyak prasasti, misalnya Prasasti Canggal (732 M) dan Prasasti Mantyasih.
Awalnya berpusat di Mataram (Kedu – Jawa Tengah), lalu berpindah ke Tamwlang dan Watugaluh (Jawa Timur).
ð§Ž Dinasti Penguasa
1. Dinasti Sanjaya (bercorak Hindu-Siwa):
Tokoh penting: Rakai Pikatan, Balitung, Rakai Watuhumalang
Banyak membangun candi Hindu seperti Candi Prambanan.
2. Dinasti Syailendra (bercorak Buddha Mahayana):
Berkuasa secara bersamaan atau bergantian dengan Dinasti Sanjaya.
Meninggalkan warisan agung: Candi Borobudur.
Hubungan antara kedua dinasti ini masih menjadi perdebatan, tetapi ada indikasi keduanya saling menikah dan bersaing kekuasaan.
ð Puncak Kejayaan
Masa keemasan terjadi pada era pemerintahan Rakai Pikatan, Balitung, dan Samaratungga.
Dikenal sebagai pusat agama, budaya, dan pembangunan candi.
Prasasti-prasasti seperti Kalasan, Klurak, Abhayagiri Wihara, dan lainnya menjadi sumber penting sejarahnya.
⚔️ Perpindahan ke Jawa Timur
Sekitar awal abad ke-10, pusat kekuasaan berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Hal ini mungkin disebabkan oleh:
1. Letusan dahsyat Gunung Merapi
2. Konflik politik dan militer
3. Strategi penguasaan jalur perdagangan di wilayah timur
Di Jawa Timur, Medang diperintah oleh Mpu Sindok, yang mendirikan Dinasti Isyana dan menjadi pendiri Kerajaan Medang di Jawa Timur (Kahuripan).
ð Warisan Budaya
Kerajaan Medang mewariskan banyak bangunan dan peninggalan penting:
Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan
Kitab-kitab dan prasasti dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno
Tradisi sastra dan arsitektur candi yang memengaruhi kerajaan-kerajaan setelahnya
ð Akhir Kerajaan Medang
Sekitar tahun 1006 M, kerajaan Medang di Jawa Timur mengalami serangan besar dari Sriwijaya (diperkirakan oleh raja Wurawari).
Mpu Sindok sebagai penerus, memindahkan pusat kekuasaan ke daerah Kahuripan dan mendirikan kerajaan baru: Kahuripan.
ð Warisan Kerajaan Medang
Menjadi fondasi peradaban Hindu-Buddha di Jawa.
Melahirkan arsitektur dan seni tinggi.
Menjadi akar dari kerajaan-kerajaan besar seperti Kahuripan, Kediri, Singhasari, hingga Majapahit.
Berikut adalah deskripsi lengkap dan menarik tentang Kerajaan Kediri, salah satu kerajaan besar di Jawa Timur yang berjaya pada abad ke-11 hingga ke-13:
ðŊ Kerajaan Kediri
(1042 – sekitar 1222 M)
Kerajaan Hindu bercorak Hindu-Siwa, penerus Kerajaan Mataram Kuno bagian Timur (setelah pembagian oleh Airlangga).
ð Sejarah Awal
Didirikan oleh: Airlangga, yang membagi kerajaan Medang (Mataram) menjadi dua pada tahun 1042:
1. Panjalu (Kediri) — diperintah oleh putranya.
2. Janggala — diperintah oleh saudara atau kerabatnya.
Tujuan pembagian: menghindari perebutan kekuasaan di antara keturunannya.
ð§ Letak dan Pusat Pemerintahan
Berpusat di Daha, yang kini merupakan bagian dari Kota Kediri, Jawa Timur.
Sungai Brantas menjadi urat nadi perdagangan dan pertanian kerajaan ini.
ð§ą Masa Keemasan
Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan raja-raja berikut:
1. Jayabhaya (1135–1157 M)
Raja terbesar Kediri.
Di bawah pemerintahannya, Kediri makmur, kuat, dan menjadi pusat kebudayaan.
Terkenal karena ramalan "Jangka Jayabhaya", yang menyebutkan datangnya bangsa asing dan kebangkitan Nusantara.
2. Kameswara (1182–1185 M)
Di masanya ditulis Kitab Smaradhana, menggambarkan kemegahan dan kemewahan istana.
3. Kertajaya (1194–1222 M)
Raja terakhir Kediri.
Terlibat konflik dengan kaum brahmana dan akhirnya dikalahkan oleh Ken Arok dari Tumapel (Singhasari) dalam Perang Ganter (1222).
ð Kebudayaan dan Sastra
Kediri dikenal sebagai pusat kesusastraan Jawa Kuno yang sangat produktif:
ð Kakawin Bharatayuddha (oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh)
→ Versi lokal dari Mahabharata, menggambarkan konflik Pandawa-Kaurava dalam konteks Jawa.
ð Smaradhana
→ Kisah cinta Kamajaya dan Kamaratih.
ð Wrtasancaya, Gatotkacasraya, Hariwangsa, dan lainnya.
Bahasa yang digunakan: Bahasa Jawa Kuno.
ð Agama dan Kepercayaan
Mayoritas menganut Hindu-Siwa, tapi ada pula unsur Buddha.
Pendeta dan kaum brahmana memiliki posisi penting, namun kekuasaan mereka menurun menjelang akhir pemerintahan Kediri karena konflik dengan Raja Kertajaya.
⚔️ Akhir Kerajaan
Tahun 1222: Ken Arok dari Tumapel (Singhasari) mengalahkan Kertajaya dalam Perang Ganter.
Kediri takluk dan masuk wilayah kekuasaan Singhasari.
ð§ Warisan dan Pengaruh
Kediri dikenang sebagai kerajaan yang memperkuat tradisi sastra dan budaya Jawa.
Ramalan Jayabhaya menjadi mitos politik yang bertahan lama dalam kesadaran sejarah Indonesia.
Nama "Kediri" tetap digunakan hingga kini sebagai nama kota dan kabupaten.
Berikut ini adalah deskripsi lengkap dan menarik tentang Kerajaan Singhasari, salah satu kerajaan penting dalam sejarah Indonesia:
ðŊ Kerajaan Singhasari
(1222 – sekitar 1292 M)
Kerajaan Hindu-Buddha yang menjadi cikal bakal berdirinya Majapahit.
ð§ Sejarah Singkat
Didirikan: Tahun 1222 M oleh Ken Arok, seorang tokoh legendaris dari Tumapel (kini Malang, Jawa Timur).
Nama Awal: Tumapel — berubah menjadi Singhasari setelah Ken Arok menaklukkan Kerajaan Kediri.
Pusat Pemerintahan: Sekitar daerah Malang sekarang.
ð Pendiri dan Raja-Raja Penting
1. Ken Arok (1222–1247)
Pendiri kerajaan, dikenal dari kisah Keris Mpu Gandring.
Membunuh Tunggul Ametung dan Raja Kertajaya dari Kediri.
2. Anusapati (1247–1249)
Putra Tunggul Ametung dan Ken Dedes, membunuh Ken Arok untuk membalas dendam.
3. Panji Tohjaya (1249–1250)
Putra Ken Arok, membalas kematian ayahnya, tetapi tidak bertahan lama.
4. Wisnuwardhana (1250–1272)
Mencoba menstabilkan kerajaan setelah perebutan kekuasaan.
5. Kertanegara (1272–1292)
Raja terbesar dan terakhir Singhasari.
Ekspansi besar-besaran ke luar Jawa dengan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatra.
Dibunuh oleh Jayakatwang dari Kediri.
ð Wilayah dan Pengaruh
Di masa Kertanegara, Singhasari menjadi kekuatan besar di Nusantara:
Menaklukkan Bali, Melayu, sebagian Kalimantan dan Madura.
Ekspedisi Pamalayu bertujuan menghadang ancaman Kubilai Khan dari Dinasti Yuan (Mongol).
ðĨ Runtuhnya Singhasari
Tahun 1292, Kertanegara dibunuh dalam pemberontakan yang dipimpin Jayakatwang dari Kediri.
Namun, tak lama kemudian Jayakatwang juga dikalahkan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.
ð Budaya dan Agama
Menganut sinkretisme Hindu-Buddha.
Banyak candi peninggalan seperti Candi Jago, Candi Singosari, dan Candi Kidal yang menjadi saksi kebesaran spiritual dan seni arsitektur zaman itu.
ð§ Warisan Singhasari
Menjadi jembatan antara era Kediri dan Majapahit.
Kertanegara dianggap sebagai visioner yang punya cita-cita besar menyatukan Nusantara.
Gagasan ekspansi luar Jawa dilanjutkan oleh Majapahit.
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Berdiri pada akhir abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dengan dukungan Mahapatih Gajah Mada.
ð° Sejarah Singkat
Berdiri: Tahun 1293 M, didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara dari Singasari.
Pusat Pemerintahan: Wilayah Trowulan, Jawa Timur (sekarang Mojokerto).
Runtuh: Sekitar akhir abad ke-15 M karena konflik internal dan tekanan dari kerajaan Islam yang mulai berkembang.
ð Wilayah Kekuasaan
Majapahit dikenal dengan Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada, menyatakan tekadnya untuk menyatukan Nusantara. Wilayah kekuasaannya mencakup:
Seluruh Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara
Sebagian wilayah di Semenanjung Malaya dan Filipina Selatan
⚖️ Sistem Pemerintahan
Pemerintahan terpusat dan hierarkis.
Struktur administrasi yang canggih dengan pembagian daerah menurut jabatan.
Hukum dan adat istiadat diatur dalam Kitab Kutaramanawa.
ð Kebudayaan dan Sastra
Majapahit merupakan pusat kebudayaan Jawa Kuno yang menghasilkan karya sastra besar seperti:
Nagarakretagama karya Mpu Prapanca
Sutasoma karya Mpu Tantular (mengandung semboyan: Bhinneka Tunggal Ika)
ð Agama dan Kepercayaan
Majapahit menganut sinkretisme antara:
Hindu Syiwa-Buddha, di mana tokoh-tokoh dewa Hindu dan Buddha disembah bersamaan.
Raja dianggap sebagai dewa yang hidup (dewaraja).
⚔️ Akhir Kejayaan
Setelah wafatnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mulai mengalami kemunduran karena perebutan takhta dan melemahnya kekuasaan pusat. Akhirnya, kerajaan ini runtuh dan digantikan oleh kesultanan-kesultanan Islam, seperti Demak.
ð Warisan Majapahit Majapahit menjadi simbol kejayaan masa lampau Nusantara dan menjadi inspirasi bagi semangat persatuan bangsa Indonesia, terutama dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar