Rabu, 23 April 2025

Alumni SPGN 1

 *No. URUT ANGGOTA ALUMNI SPGN 1 TERATAI 81*


144 Anggota berdasarkan Bulan Lahir pada BIODATA yang sudah Masuk (2020 - 2024).

Finishing 17 Agustus 2024, 


A. Lahir bulan Januari :

1. 1/AGUNG MUNDIANTO

2. 8/NUNUK NULARSIH

3. 11/ZAINUL ARIFIN

4. 13/TUTIK WIDAYATI

5. 20/MOH. NAIM

6. 30/RIYAN TUTIK WINARSIH

137. 3/SRI RUDJIATI MARGININGSIH


B. Lahir bulan Februari :

7. 2/DWI KARTIKA CAHYAWATI

8. 6/YUSUF IRIANTO

9. 7/SUSETYO HANDAYANI

10. 10/SITI CHOIRIYAH

11. 12/DWI SRIWILUDJENG

12. 12/SUWARTO

13. 12/RIBUT DWI LESTARI

14. 27/SUDARNO


C. Lahir bulan Maret :

15. 2/SUMARJANA

16. 5/IDRIS

17. 5/ZAHRA

18. 10/RETNO SIH WULANDARI 

19. 13/YAKIP

20. 14/ABDUL KHALIQ

21. 21/SUPANGKAT

22. 23/MUKAYANAH

23. 26/WIDAH KRISMAWATI

24. 30/RENO ANEKO

125. 10/MISGIYANTO


D. Lahir bulan April :

25. 4/JAYUS IMAM

26. 4/LUCKY

27. 9/SRI SAYEKTI HANDAYANI 

28. 17/CHOLIZARMI

29. 18/PURWATI

30. 19/ENIK SUSIANA

31. 19/AGUS SUKARTINAH

32. 20/ROCHANI

33. 21/APRILIANA SUTJI WATI (Ana)

34. 21/BEJO UNTUNG 

35. 23/KADARWATI

36. 24/TOTOK SUAMANTO

37. 24/SUKARSIH

38. 30/SRI SUWARNI

39. 30/NI WAYAN APRILIA PURNAMANI


E. Lahir bulan Mei :

40. 1/EKO MEIYANTO

41. 3/SITI AYUNING

42. 3/ENDANG TITIK HARIYATI

43. 4/SUPRIADI (Ponorogo)

44. 7/NISWATIN

45. 7/SAMIRAN

46. 8/MARIA MAGDALENA MASSA MIEKE

47. 10/TRI ASTUTIK

48. 11/DWI LESTARI 

49. 11/JOKO KRISNARNO

50. 12/SUWITO

51. 16/WASITO LEGOWO 

52. 16/SIH ILMIANA (JIMY)

53. 19/PENI UTARI (Istri MOH. NAFI'CH)

54. 21/ROSE WAHYUNINGGAR  WATI 

55. 22/SITI RAHAYU (Yayuk Kribo)

56. 25/TRIS AMAY 

57. 25/INDRI SOEWASTINI

58. 30/ENDANG TRIKORYANI (Entry)

132. 7/ERNA PUDJI ISTANTI

142. 15/RIWUK PURWANTINI 


F. Lahir bulan Juni :

59. 2/ANDI WAHYUDI (Andik)

60. 4/SUNARSIH (Gresik)

61. 5/SUBADAR

62. 5/SITI RAHAYU (Yayuk 🐱)

63. 6/SUHARSIH 

64. 7/SUTARTIK

65. 15/M. SOFFAN HARI

66. 23/RUSTI AMBARWATI 

134. 28/DJUNIANANINGSIH 

144. 15/Tris Silawati 


G. Lahir bulan Juli :

67. 4/ERMA NGAJUNINGDIYAH RATRI

68. 4/DESAK AYU KETUT WIDIWATI

69. 5/SETYORINI 

70. 5/TUTIK HARTATIK (Istri EKO MEIYANTO)

71. 8/ASRI SUKARIYANI

72. 11/SUSIATI (Istri Lucky)

73. 16/ELFA YULIANINGSIH 

74. 16/JULI HARIYATI 

75. 17/LEDJAR SAPARIJATIN

76. 17/SUJATININGSIH (Titik)

77. 20/EKO SURYO WIDODO 

78. 23/AGUNG WINARDI (Awin)

79. 25/SRI SUGIHARTI

80. 28/SITI WANIFAH

126. 10/YAYUK EFRIDA

128. 10/NUR INDAH

140. 17/MUNAWAROH 


H. Lahir bulan Agustus :

81. 5/ELISTIANAH

82. 9/WAHYUDI (YUDI)

83. 10/MURIPAH

84. 12/RATNA NURDIANA (Lamongan)

85. 14/DWI RATNANINGTYAS (Gresik)

86. 16/ENY CHOLIFAH (Enchol)

87. 17/MOH. NAFI'CH

88. 23/SRI AGUSTIN EKAWATI 

89. 29/TRI MULYANI

139. 12/SUKARTINI 

141. 2/ENDANG INDARTI

143. 29/HERDI SUGIANTO 


I. Lahir bulan September :

90. 8/SITI JUBAIDAH

91. 9/SITI SOECHARA (Sahara/hara)

92. 14/LESTARI RAHAYOE (Yayuk Cepu)

93. 19/DYAH NURHANDAYANI

94. 26/DJATMIKO JOSOADIPARWOTO (Mbah Nur Sada/Mbah Jat)

95. 29/MOHAMMAD ZAINUDDIN (Bawean)

129. 15/SUPRAY HERLIYANTO 

133. 17/RIF'AH

138. 17/SUNDARI


J. Lahir bulan Oktober :

96. 1/HETTY GOUTAMA 

97. 2/SUPRIADI (Supli)

98. 5/ENY YULIARSIH (Enyul)

99. 5/PRIHARTONO

100.7/LESTARI SETYOWATI

101. 8/OTY RAHYUSANTI

102. 9/TANTI WIDYARTI

103. 10/BAMBANG SURYONO

104. 10/NUR INTAN 

105. 11/MAT SUDJAK

106. 13/DJUM'ATUN NASYIAH

107. 26/TATI RAHAYU

108. 30/SUKAMTO (Suami Sutarsih)

130. 20/NUR SRIYONO

135. 14/MISKAH


K. Lahir bulan November :

109. 4/M. HANAFI IRIANTO (Suami Titin)

110. 10/NURIYATI

111. 12/WIDJI UTOMO

112. 20/RUDY SUGENG PRAYITNO 

113. 22/NANCY JEANE SOPAHELUWAKAN

114. 28/SIGIT WIYONO

136. 7/SUNARSIH (D Gresik)


L. Lahir bulan Desember :

115. 3/SUBIYANTO MARKAWI

116. 5/ANIES MURTHOSIYAH

117. 7/ROBI'AH

118. 11/KAMALI

119. 12/VALERIA RIATI DAELY

120. 15/DANANINGSIH

121. 18/SRI SUPANATUN

122. 21/SAMSUL ARBAIN

123. 22/DIAN SUSILORINI

124. 25/LILIK SULIANAH

127. 00/DODIK MULYO (Dodik Mawon)

131. 19/NI MADE SETIASIH

23 April 25

 [22/4 19.30] SPGN1 ANDI WAHYUDI (Andik) JUN 21: *MONGGO LURR...YG BLM DAFTAR SUDAH TGL  6*


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Halooo..., halooo...,

*Derek TERATAI '81 semuanya tanpa terkecuali...,*


Mohon kehadirannya besok pada:

Hari           : *Minggu*

Tanggal    : *27 April 2025* 

Waktu       : Pk.10.00 s.d selesai

Tempat    : Rumah Kediaman 

                    *Ms Zainul Arifin*

                    *Dsn Mojolegi RT 06  RW 02* *Mojoagung Jombang*

Acara       : *HALAL BIHALAL*


Yang siap Hadir di acara HBH, hari *Minggu tgl 27 April 2025*, di dalemnya Mbh Nul - Mojo Agung, monggo bisa ngelist:


1. Sujatiningsih (Titik)

2. Tutik Hartati

3. Eko Meiyanto

4. Hanafi

5. Mb Titin

6. Lestari R (Yayuk)

7. Djatmiko

8. Dwi lestari.

9. Reno Aneko.

10. Lucky.

 11. Susiati

 12. Eny Cholifah

 13. Tamjid AK 

 14. Elfa Y.

15. Apriliana

16. Tartik

17. Sumarjana

 18. Widji Utomo

 19;  Kiswati

 20. Zainudin Bawean

21. AYUNING

 22. Yayuk kucing 

23. Nancy

24. Rosela W

25. Andi W

26. Supray 

27. Tris 

28. Pak Dar/ Tris

29. Sudarno

30. Supangkat

31. Endang Trikoryani

32. Enik Susiana 

33. Sukarsih

34. Siti Jubaidah

35. Abdul Khaliq 

36. Hadijah 

37. Zainul

38. Nyonya Zainul

 39. Eko Suryo W

 40. Prihartono

 41. Munawaroh

 42. Wahyudi

 43. Kamali

 44. Syamsul

 45. Nursriyono

 46. Istri Nursriyono

 47. Rudy SP 

 48. Hara

 49. Ratna N

 50. Suami Ratna N

 51. Nuriyati

 52. Seno Nuriyati

 53. Dwi Sri wilujeng

 54. Sudjak

 55. Lejar S

 56. Dwi Kartika

 57. Tri Mulyani

 58. Totok Suamanto

 59. Sidiq ( tartik )

 60. Agung Mundianto

  61.

  62.

  63.

  64.

  65.








    *Monggo dilanjut lurr !!!*

[23/4 20.12] Spgn1 Enik Susiana: Transportasi HBH ke Mojoagung (Zainul)


MOBIL 1

1.Widji Utomo

2.Kiswati

3.Kamali

4.Ayuning


MOBIL 2

1.Sudarno

2.Supangkat

3.Herly

4.zubaidah


MOBIL 3

1.Enik Susiana

2.Elfa

3.Entry

4.Udin

5.Dwi Sriwil

6 Kholiq

7 Siti Khadijah 


MOBIL 4

1.Samsul

2.Nursriyono

3.istri Nursriyo

4.Lilik

5.Munawaroh


MOBIL 5

1.Sudjak

2.Agung M.

3.Tri Mulyani


MOBIL 6

1.Eko Meiyanto

2.Tutik

3.Dwi Kartika

4.Lejar


MOBIL 7

1.Eko Suryo

2.Rudy

3.Hara

4.Jemi

5.Rose

6.Sumarjana



MOBIL 8

1.Ratna Nurdiana

2.Suami


MOBIL 9

1.Reno Aneko

2.Dwi Lestari

3.Sudjatiningsih

4.Yayuk Cepu

5.Yayuk (Kucing)


MOBIL 10

1.Lucky

2.Susi

(Berangkat siang)


MOBIL 11

1.Totok

(Berangkat dari Mojokerto)


MOBIL 12

1.Tris Amai

2.Suami

(berangkat dari solo)


Bagi teman² yang belum mendapat nunutan mobil mohon untuk berkomunikasi ke pemilik mobil apabila ada masukan mohon disampaikan terima kasih.

Kisah Villa Kodok

 Rangkuman VILLA KODOK 

Acara 18-19 April di Villa Kodok, Jl. Arjuno, Semeru, Prigen.

Mode Transportasi : Bus Hino, milik Armada TNI AL.

UNDANGAN :

Assalamualaikum Bpk.

Bpk dpt salam dari Bpk Riyo. Ini Bpk, wk 5 rencana ada acara temu kangen dgn Bpk/ ibu KS yg pernah bertugas di wk 5. Acaranya hari Jum'at, 18 April 25 di Prigen. Pulangnya hari Sabtu. Berangkat dr wk 5 jam 7.

Peserta bus 1

1. Rio Darminto 

2. Khatam 

3. Ramelan

4. Imam-Teman Rio

5. Dwi Aprijanto-Teman Rio

6. Mamik (Pengawas)

7. Rudy

8. Marniah 

9. Duniek Tjahjantari

10. Ida Farida 

11. Donny Prasetyo 

12. Dimas Prasetyo 

13. Ibnu Rosyidi

14. Zazan Achmad Fauzi

15. Moch. Ircham Zamroni 

16. Sugeng Raharjo

17. Karijatin

18. Erwati

19. Muslikah

20. Eka Winarsih

21. Zumaroh 

22. Maarifah

23. Ida Asriyanti

24. Nida (anak Ida)

25. Sulistianing Rahayu

26. Afifah 

27. Fandi (anak Afifah)

28. Royan (suami Afifah).


Bus 2

29. Jumaini

30. Nurul Affifa

31. Nikmah Sholikah

32. Yayuk Setyowati 

33. Afif (anan Yayuk)

34. Wirdatun Nasichah

35. Andra (anak Wirdatun)

36. Dewi Ratih 

37. Syifa (anak Dewi)

38. Yuni Gempitawati

39. Yayuk Anggraeni 

40. Firstka Reni

41. Qilla (anak Reni)

42. Dwi Neti Harini

43. Vika Amel

44. Ita Rahmayani 

45. Shanti 

46. Oyyin (anak Santhi)

47. Dwi Wijayanto

48. Hafid

49. Achmad Zawawi

50. Gatot Irawan

51. Iswanto

52. Bu Bad

53. Caca (anak Bu Bad)


Mobil 1

54. Sartono 

55. Istri


Mobil 2

56. Bambang 

57. Istri


58. Anak Rio


Catatan 1 :

(dijadikan Lagu oleh Afifah)

 *Hilang Sejenak*

Masjid di sebelah Barat pasar Indah Prigen atau di belakang pasar.

Kita lebih mengenal Pasar Prigen, meski pasar kecil ini diberi nama *Pasar Indah*

*Masjid Nurul Huda*

Karena kondisi geografisnya maka pastilah sejuk, aman, dan nyaman.

Pertengahan April 2025, berkenan Jumatan di tengah hiruk pikuknya para pelancong di sekitarnya.

Hal yang menarik saat Jumatan yaitu ketika rokaat kedua, bacaan surat ada 3 seperti kebiasaan umum saat sholat Witir terakhir.

Saat Jumatan pas wafatnya Yesus Kristus, suasana penuh.

Kebiasaan baca 3 surat di Jumatan baru kali ini, saya dengarkan.

Ternyata Islam itu penuh variasi dalam ritual Sholat di berbagai kota atau wilayah.

Tentunya, akan semakin banyak kalau kita dapat Jumatan atau sholat di berbagai Masjid di wilayah Nusantara.

Kepala Sekolah pria, purna yang diundang di Villa Kodok + guru pria, dan anak pria semua ikut jumatan di Masjid ini.

Usai Jumatan, anak Surabaya usia 5 tahun sempat dicari di area Masjid karena teman sebayanya sudah pulang dan dikhawatirkan tidak tahu arah pulang.

Setelah ditelusuri dengan SPM akhirnya diajak kembali ke Villa.

Pengalaman ini menjadi pelajaran agar anak-anak dan orang tua perlu mengenal area lebih dulu agar tidak tersesat dalam perjalanan, meski masih ada di sekitar area.

Banyak orang hilang hanya gara-gara lupa pada Villa/penginapan atau hotel.

Sering kali lupa juga pada bus yang menyertai perjalanan di tempat wisata yaitu nama bus dan plat nomor.

Untung, bus TNI Armada saat di Cengho hanya ada dua.

Saat Sabtu sore, area sekitar pasar CengHo juga sepi.

Bahkan, Jukir sempat mengeluh.

*Semoga semuanya memiliki kisah tersesat di area tempat wisata*


Catatan 2

*Ida Farida*

Sosok purna yang menyatukan para purna.

*Duniek*

Membuat suasana menjadi terHaru Biru.

Dengan gaya memelas membuat yang hadir terhipnotis dengan tulisan yang digenggamnya selama 10 menit.

Hampir semua menangis, mencucurkan air mata.

Entah berapa tisue yang dihabiskan para penontonnya.

Ada tangis yang di tahan.

Ada tangis yang menerawang.

Ada tangis yang dipaksakan sehingga terkesan lucu.

*Eka Sunarsih*

Panitia bagian membagi undangan.

Tenang dan selalu bersuara lembut dengan gaya tertawa renyah.

*Afifah*

Konten Kreator yang selalu menyajikan foto, video, dan suara untuk diabadikan dengan cepat di setiap moment.

*Fristka*

Sosok India yang selalu mengisi konten di TikTok, IG, dll.

Meski suaranya selalu kecil seperti boneka.

*Dewi Ratih*

Sebagai penyusun kegiatan yang jarang marah.

*I Rahmayani*

Ikut mengabadikan berbagai foto dan video.

Sayang kepada seniornya yaitu pak Khatam.

*Zazan*

Selalu bertugas ngemong anak-anak teman di lokasi villa meski ada yang hilang Sejenak.

Bahkan selalu menjaga kolam renang 24 jam.

Tentunya masih banyak peran dari teman lainnya yang tidak nampak namun saling siaga dalam berbagai acara.

Oh...ya !

*Zumaroh Aja*

Yang menyiapkan berbagai sangu, souvenir untuk teman pak Rio dan KS Purna Tugas.

*Tim Bintang*

Yang membuat semarak dengan saweran nya.

Ada juga bu Guru yang juga ikut nyawer.

Mereka yang lain tidak terdeteksi karena......??????

Yang ini tidak usah dijadikan, lagu....ya !

Yang tidak ada di tulisan ini.

Harap protes.

Minggu, 20 April 2025

SDN WONOKUSUMO V/44 Surabaya

 *SDN Wonokusumo 5/44 Surabaya*


Sekolah Dasar Negeri Wonokusumo 5 dengan NPSN 20532295. 

Sekolah ini didirikan pada tanggal 1 Maret 1974, berdasarkan SK Pendirian Sekolah.

Lokasi di Jalan  Wonokusumo Lor Nomor 44 Surabaya.

Sampai April 2025, memiliki 24 Rombel.


Anda dapat menemukan data pokok sekolah seperti :

Akreditasi : A.

Kurikulum : Kurikulum Merdeka dengan Penyesuaian.

Operator : SHANTI SOELESTIAWATI.

Adiwiyata : Tingkat Provinsi.


Kepala Sekolah Wonokusumo 5 adalah Rio Darminto, sejak 1 Desember 2023, sebagai Plt. hingga hari ini (April 2025).

Sekolah ini Merger tahun 2015 dengan SDN Wonokusumo 9.

Sebelumnya ada nama Bu Eko P. (Mantan Kabid Dikdas/Sekdas Dispendik Surabaya), Drs. Rasman, Sutini, Nurhadi, dll.

Nama KS usai Merger yaitu Ramelan, Khatam, Bambang (Plt.), Marniah, Rudy/Plt. 1 Februari 2019, digantikan  Sartono 25 November 2019, hingga  Pensiun 1 Desember 2023.


Terima kasih : Komite Sekolah, rekan guru, tenaga Kependidikan, ortu siswa, siswa, dan masyarakat. 


Beberapa foto yang di tempel di Ruang KS, karena sudah lama menjadi buram.

Tentunya perlu ada pembaharuan/reproduksi, bahkan upgrade foto yang disesuaikan dengan design baru tanpa menghilangkan, wajah aslinya.


Tujuan : 

agar orang baru dan lama tetap ingat, bahwa dulu pernah ada Pimpinan/Pejabat yang memiliki gaya kepemimpinan masing-masing.


Ada pimpinan yang kadang menjengkelkan dan sebaliknya ada bawahan yang jutek dalam tugas.


Kadang ada pimpinan yang jaga image dan terkesan galak, padahal hatinya lembut.


Pimpinan yang visioner, penuh canda, namun tetap elegan selalu diharapkan bawahan untuk menjadi rekan kerja.


Penghuni SDN Wonokusumo 5, sebagai guru, admin, tenaga kependidikan, dan Pembina ekskul wajib menyesuaikan gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dengan tetap memberikan kritik membangun.


Semua satu tujuan :

"Mencerdaskan Kehidupan Bangsa".


Wali murid dan siswa wajib taat dan mengikuti aturan yang berlaku di sekolah sesuai ketentuan yang berlaku.


Semoga Sekolah Dasar Negeri Wonokusumo 5, tetap semangat dengan guru-guru yang selalu updated ilmu kekinian dengan menerapkan Etika Budi pekerti yang santun.


Kepada para Mantan Kepala Sekolah,  Alumni, dan Komite, agar tetap membantu sebagai mitra bersama.


Anda bisa menghubungi pihak sekolah, untuk meminta informasi mengenai sejarah kepala sekolah sebelumnya.

Alumni yang sudah sukses.

Guru yang menjadi pemimpin di Sekolah lain.


Prestasi Sekolah wajib terus ditingkatkan dan di dokumentasikan secara digital dari masa ke masa.


Terima kasih kepada Bapak Rio Darminto dan Tim Panitia yang mempertemukan kembali mantan Kepala Sekolah yang pernah menjabat dan juga Pengawas, 

saat purna tugas Ibu Ida Farida.


Semoga semua sukses dalam berbagai bidang kehidupan.



Villa Kodok 


Pertengahan April 2025, diajak Bapak Rio Darminto selaku KSDN Plt. Wonokusumo V/44 Surabaya bersama Guru dan Tenaga kependidikan.


Hadir Pengawas (Bp. Mamik), pak Ramelan, Khatam, Bengbeng, Marniah, Sartono sebagai pejabat KS pada masanya. 

Kolega Imam dan Dwi, juga diajak.


Suasana Villa tenang, aman, dan nyaman.

Dua bus Lantamal AL dan 4 mobil masuk di area villa yang dilengkapi dengan kolam renang, ruang pertemuan.


Sekitar  💯 meter sudah sampai pasar Indah di Prigen yang legendaris dan Madjid di sebelah barat Pasar untuk Jumatan.


Pusat bakso dan sate sekitar 150 meter dari lokasi villa buka hingga pukul 3.00.


 🐎 sebagai tunggangan untuk keliling sekitar pasar siap di dekat pasar.


Acara dalam rangka pelepasan untuk Ibu Ida Farida yang purna dikemas dengan pakaian gaya Koboi yang topinya disiapkan oleh Panitia. 


Makan siang, Malam, pagi, dan siang di sediakan Panitia dengan menu bervariasi lengkap.


Terima kasih villa Kodok dan SDN Wonokusumo V/44 Surabaya.

Senin, 14 April 2025

Goa Tabuhan Pacitan

 2999

*Goa Tabuhan*

Lokasi :

Gua Tabuhan di utara Gua Gong, sekitar 15 kilo meter atau 40 kilo meter dari kota Pacitan ke arah barat. 

Tepatnya di dusun Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Pacitan.

Umumnya goa identik dengan suasana lembab, gelap dan menakutkan.

Namun, berbeda dengan goa yang terletak di salah satu kabupaten Pacitan ini, siapa sangka goa ini bisa mengalunkan Tembang Jawa dan menjadi situs bersejarah dan geosite yang dinaungi oleh UNESCO.

Legenda Goa Tabuhan :

Menurut cerita masyarakat sekitar, goa Tabuhan ditemukan oleh Kyai Sontiko yang kehilangan sapinya namun akhirnya sapi itu sampai ke sebuah goa. 

Sapinya tidak mau keluar dari goa, karena menyimpan banyak air dari akar di atasnya.

Sebelum goa ditemukan oleh Kyai Sontiko pada tahun 1852, goa tersebut tertutup semak belukar, setelah semak belukar dibersihkan, nampaklah Goa Tabuhan.

Setelah belukar dibersihkan, goa perawatan diambil oleh Raden Bagus Joko Lelono dan puteri Raden Ayu Mardilah.

*Gamelan di Goa*

Stalaktit dan stalakmit di dalam gua itu bisa ditabuh, dan melantunkan bunyi layaknya alat musik gamelan Jawa. 

Ada yang berbunyi seperti kenong, gong, kempul, saron, dan kendang.

Gamelan “batu” ini dimainkan lima niyaga alias penabuh gamelan, dan seorang

penabuh gendang, mengiringi tiga sinden (penyanyi wanita).

Lagu/tembang-tembang Jawa, pop, maupun dangdut.

Musik alami itu bisa dinikmati

dengan membayar sesuai kesepakatan.

Para niyaga dan sinden adalah keturunan Sontiko Bali, orang yang menemukan goa itu, pada 1923.

Menurut seorang niyaga -Suranto, 42 tahun, sejak kakek buyutnya menemukan goa.

Maka dusun yang semula bernama Pager Sari diubah menjadi dusun Tabuhan.

*Sejarah Sentot Ali Basya*

Goa Tabuhan dikenal dengan sebutan Goa Tapan. 

Hal ini dikarenakan goa tersebut digunakan untuk bermeditasi atau “bertapa” banyak ksatria.

Menurut penelusuran “Babad Wareng” dan cerita rakyat, Goa Tabuhan dulunya adalah tempat bersemedi Sentot Ali Basya (Panglima Perang Diponegoro).

Tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya selama perang Diponegoro.

Itulah mengapa disebut Goa Tapan, dari bahasa Indonesia “tapa” yang artinya, tempat bertapa.

Ringkasan :

1. Goa Tabuhan terletak di Dusun Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. 

2. Goa ini terkenal karena stalaktit dan stalagmitnya yang besar dan panjang, bahkan mencapai ketinggian 7 meter. 

3. Stalagmit dan stalaktit di Goa Tabuhan masih "hidup" dan terus bertumbuh. 

4. Di dalam goa ini juga ditemukan peralatan batu yang usianya sudah mencapai 10.000 tahun. 

5. Goa Tabuhan juga memiliki wahana seperti Sendang Bidadari, Ruang Marmer, Ruang Kristal, dan Ruang Bekas Konser Musik. 

6. Goa Tabuhan juga menyimpan misteri yang dalam, yakni mengandung hawa patriotik-patriotik bangsa melalui perang Diponegoro. 

7. Sentot Ali Basya, jenderal perang, bertapa di goa ini. 

8. Goa Tabuhan menjadi salah satu wisata Pacitan, yang terkenal Kota 1001 goa.

Sumber : danielhendrianto's Blog,  pacitanku.com, dan AI.

Kelapa Cengkir Gading

 2920

*Kelapa Cengkir Gading*

Kelapa gading dapat tumbuh di dataran rendah, terutama di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup. Kelapa gading tumbuh optimal di ketinggian 0–450 m dpl. 

*Ciri-ciri kelapa gading*

1. Pohon kelapa gading cenderung lebih pendek dibandingkan kelapa jenis lain.

2. Kulit buah kelapa gading berwarna kuning keemasan.

3. Air kelapa gading dikenal lebih manis dan segar.

4. Kelapa gading bisa berbuah di umur 3-4  tahun.

5. Tinggi pohon kelapa gading bisa mencapai 4–6 meter atau 2–4 meter.

6. Daunnya tunggal dan menyirip, dengan tulang daun yang terlihat jelas.

7. Buahnya berbentuk bulat agak oval dan berwarna hijau muda.

8. Akarnya serabut yang tebal dan membentuk bonggol.

9. Pelepahnya berfungsi sebagai tempat berpijak.

*Manfaat kelapa gading*

1. Kelapa gading sering digunakan sebagai tanaman hias di taman atau halaman rumah.

2. Air kelapa gading memiliki manfaat yang sangat mengagumkan untuk kesehatan.

*Asal-usul nama Kelapa Gading* 

1. Nama Kelapa Gading diambil dari nama pohon-pohon yang tumbuh di daerah itu, terutama varietas kelapa dengan nama Latin cocos nudfera var ebunea.

2. Dahulu Kelapa Gading merupakan daerah rawa-rawa atau dataran rendah yang selalu banjir.

*Upacara Adat Tingkeban/Mitoni*

Dalam upacara adat Mitoni, calon ayah memilih dan memecah kelapa gading muda dengan mata tertutup. 

Prosesi ini melambangkan harapan agar kelahiran anak berjalan lancar. 


*Makna upacara Mitoni*

Upacara Mitoni merupakan tradisi adat Jawa untuk menyambut kehamilan 7 bulan.


Upacara ini bertujuan untuk mendoakan agar bayi lahir dengan lancar, sehat, dan memiliki sifat-sifat baik.


*Prosesi Membelah Kelapa Gading*


Dalam upacara Tingkeban, kelapa gading dibelah oleh suami ibu hamil setelah ibu selesai dimandikan dan dirias. Upacara Tingkeban merupakan tradisi adat Jawa untuk merayakan kehamilan tujuh bulan. 


*Proses membelah kelapa gading* 

1. Kelapa gading digambari tokoh wayang oleh tetua adat

2. Pada saat guyuran ketujuh, belut dimasukkan ke dalam kelapa gading yang mengenai perut ibu hamil

3. Suami ibu hamil membelah kelapa gading


*Tujuan membelah kelapa gading* 

1. Menebak jenis kelamin bayi.

2. Agar orang tua dan bayi yang dikandungnya dapat berbuat baik lahir dan batin.


Sumber : AI.


Video

*Kelapa Cengkir Gading*

Kelapa gading dapat tumbuh di dataran rendah, terutama di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup. Kelapa gading tumbuh optimal di ketinggian 0–450 m dpl. 

*Ciri-ciri kelapa gading*

1. Pohon kelapa gading cenderung lebih pendek dibandingkan kelapa jenis lain.

2. Kulit buah kelapa gading berwarna kuning keemasan.

3. Air kelapa gading dikenal lebih manis dan segar.

4. Kelapa gading bisa berbuah di umur 3-4  tahun.

5. Tinggi pohon kelapa gading bisa mencapai 4–6 meter atau 2–4 meter.

6. Daunnya tunggal dan menyirip, dengan tulang daun yang terlihat jelas.

7. Buahnya berbentuk bulat agak oval dan berwarna hijau muda.

8. Akarnya serabut yang tebal dan membentuk bonggol.

9. Pelepahnya berfungsi sebagai tempat berpijak.

*Manfaat kelapa gading*

1. Kelapa gading sering digunakan sebagai tanaman hias di taman atau halaman rumah.

2. Air kelapa gading memiliki manfaat yang sangat mengagumkan untuk kesehatan.

*Asal-usul nama Kelapa Gading* 

1. Nama Kelapa Gading diambil dari nama pohon-pohon yang tumbuh di daerah itu, terutama varietas kelapa dengan nama Latin cocos nudfera var ebunea.

2. Dahulu Kelapa Gading merupakan daerah rawa-rawa atau dataran rendah yang selalu banjir.

*Upacara Adat Tingkeban/Mitoni*

Dalam upacara adat Mitoni, calon ayah memilih dan memecah kelapa gading muda dengan mata tertutup. 

Prosesi ini melambangkan harapan agar kelahiran anak berjalan lancar. 

*Makna upacara Mitoni*

Upacara Mitoni merupakan tradisi adat Jawa untuk menyambut kehamilan 7 bulan.

Upacara ini bertujuan untuk mendoakan agar bayi lahir dengan lancar, sehat, dan memiliki sifat-sifat baik.

*Prosesi Membelah Kelapa Gading*

Dalam upacara Tingkeban, kelapa gading dibelah oleh suami ibu hamil setelah ibu selesai dimandikan dan dirias. Upacara Tingkeban merupakan tradisi adat Jawa untuk merayakan kehamilan tujuh bulan. 

*Proses membelah kelapa gading* 

1. Kelapa gading digambari tokoh wayang oleh tetua adat

2. Pada saat guyuran ketujuh, belut dimasukkan ke dalam kelapa gading yang mengenai perut ibu hamil

3. Suami ibu hamil membelah kelapa gading

*Tujuan membelah kelapa gading* 

1. Menebak jenis kelamin bayi.

2. Agar orang tua dan bayi yang dikandungnya dapat berbuat baik lahir dan batin.

Sumber : AI.

Sabtu, 12 April 2025

Sejarah Goa Gong

 2996


*Goa Gong Pacitan*


*Lokasi Goa Gong*

Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.


*Proses terjadinya Goa*


Goa adalah formasi alami yang terbentuk di dalam batuan oleh berbagai proses geologis, seperti erosi air, pelapukan batuan, atau aktivitas tektonik.


Proses alami ini berlangsung  berpuluh-puluh hingga ribuan tahun. 


Proses utama pembentukan goa termasuk erosi air yang mempengaruhi batuan lunak, seperti batu kapur, melalui reaksi kimia yang disebut pelarutan. 


Erosi ini memperluas celah-celah dalam batuan, membentuk ruang bawah tanah yang kemudian menjadi goa.


*Zaman Prasejarah*


Manusia sering kali menggunakan goa sebagai tempat perlindungan dan tempat tinggal. 


Beberapa goa juga digunakan untuk aktivitas religius, seperti tempat ibadah atau penguburan. 


*Habitat Goa*


Goa juga merupakan habitat bagi berbagai bentuk kehidupan, di antaranya kelelawar, ular,  serangga, krustasea, dan organisme mikroskopis.


Beberapa goa juga memiliki ekosistem air bawah tanah yang kompleks, yang memungkinkan hidupnya ikan dan hewan amfibi yang unik.


*Kerusakan Goa*


Goa sering kali rentan terhadap kerusakan oleh aktivitas manusia, termasuk pencemaran, vandalisme, dan pengrusakan habitat. 


*Sejarah Goa Gong*


Penemuan Goa Gong terjadi sekitar tahun 1924,

akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan di Pacitan, menyebabkan kekurangan air yang serius dan kesulitan mendapatkan air bersih.


Dua penduduk bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo, memutuskan untuk mencari sumber air yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.


Setelah melakukan pencarian, mereka menemukan sebuah lubang dan memutuskan untuk menjelajahinya dengan membawa obor.


Meskipun lubang tersebut sangat dalam, mereka tidak menyerah dan terus mencari, hingga akhirnya berhasil menemukan mata air.


Setelah beristirahat dan menggunakan mata air yang mereka temukan, mereka pulang ke desa sambil membawa kabar baik kepada penduduk. 


Cerita penemuan sumber air di dalam goa terus diulang, sehingga pada 5 Maret 1995, Surahmin (54) bersama sembilan warga lainnya memberanikan diri untuk masuk ke goa tersebut.


Pembangunan kembali Goa Gong,  diresmikan 27 Agustus 1999 oleh kepala desa suratmi, hingga menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. 


Nama "Goa Gong" berasal dari misteri yang pernah menyelimuti warga sekitar, di mana mereka sering mendengar suara tabuhan seperti gong yang berasal dari dalam gua pada malam hari.


Kecantikan Goa Gong :

* stalaktit dan stalagmit  yang memukau seperti tirai kristal.

* Stalagmit yang menyerupai patung alami.


Butuh waktu 10 tahun, untuk batuan goa tumbuh 1 Senti meter.


*Perbedaan  Stalaktif dan stalakmit*

Stalaktit menggantung di dinding gua, sedangkan stalagmit di lantai gua.


Selain keindahan bebatuan beraneka rupa, Goa Gong juga dilengkapi lampu berwarna-warni dengan anak tangga.


Pengunjung dapat menemukan beberapa sendang atau telaga kecil  saat menelusuri Goa sejauh 256  meter 


Sumber : Traveloka.com, Kompas.com, dll.

Jumat, 11 April 2025

Sunan Gunung Jati

 Video belum ada

*Sunan Gunung Jati*


Sunan Gunung Jati (1448-1568) adalah seorang ulama dan pemimpin Kesultanan Cirebon yang menyebarkan agama Islam di Nusantara. Ia merupakan salah satu dari sembilan Wali Songo. 


*Biografi Sunan Gunung Jati :*

1. Sunan Gunung Jati lahir di Cirebon dengan nama asli Syarif Hidayatullah. 

2. Ayahnya bernama Syarif Abdullah Umdatuddin, seorang mubaligh dan musafir. 

3. Ibunya bernama Nyai Rara Santang, putri dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. 

4. Ia menuntut ilmu di Mesir, Baghdad, dan Mekah. 

5. Ia diangkat menjadi Tumenggung Cirebon ke-2 pada tahun 1479 dengan gelar Maulana Jati. 

6. Ia wafat di Cirebon dan dimakamkan di Bukit Gunung Jati. 


*Peran Sunan Gunung Jati dalam penyebaran Islam :*

1. Mengenalkan Islam melalui akulturasi budaya, terutama menggunakan media kesenian.

2. Mempererat pernikahan antar suku.

3. Mengajak masyarakat membuat kerajinan untuk meningkatkan ekonomi.

4. Mengubah pajak menjadi zakat atau infaq.


*Peninggalan Sunan Gunung Jati :*

Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Senjata Pusaka, Naskah Sunan Gunung Djati, Botol Kristal Kuno, Gamelan.

[10/4 13.36] rudysugengp@gmail.com: *Karomah Sunan Gunung Jati*


Sunan Gunung Jati memiliki beberapa karomah, di antaranya bisa menaklukkan kerajaan Hindu Pajajaran, mendirikan dua kerajaan Islam, dan mendirikan Jayakarta yang kini menjadi Jakarta. 


Karomah

Keterangan

1. Menaklukkan kerajaan Hindu Pajajaran.

* Sunan Gunung Jati berhasil menaklukkan kerajaan Hindu Pajajaran saat menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.

2. Mendirikan dua kerajaan Islam.

* Sunan Gunung Jati mendirikan dua kerajaan Islam, yaitu Banten dan Cirebon.

3. Mendirikan Jayakarta

* Sunan Gunung Jati mendirikan Jayakarta yang kini menjadi Jakarta.


Sunan Gunung Jati adalah seorang ulama dan kesatria yang menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. 


Ia juga merupakan pendiri dari dua kerajaan Islam, yaitu Banten dan Cirebon.

[10/4 13.42] rudysugengp@gmail.com: *Kesaktian Gunung Jati*


Sunan Gunung Jati diyakini memiliki kesaktian dalam bidang kedokteran dan menguasai banyak bahasa, termasuk bahasa Nusantara. 


*Kesaktian*

1. Karomah kedokteran

* Sunan Gunung Jati dikenal memiliki karomah dalam bidang kedokteran.

2. Menguasai banyak bahasa

* Sunan Gunung Jati diyakini menguasai 99 bahasa, termasuk bahasa Nusantara.

3. Menundukkan kerajaan

* Sunan Gunung Jati berhasil menundukkan kerajaan Raja Galuh, Talaga, Kuningan, hingga Sunda Kalapa.


*Sunan Gunung Jati juga dikenal sebagai :*

1. Ulama dan kesatria yang menyebarkan agama Islam di Jawa Barat 

2. Pendiri dari dua kerajaan Islam, yaitu Banten dan Cirebon 

3. Pendiri dari Jayakarta, yang kini menjadi Jakarta 

4. Dewan Wali Sanga yang membantu para wali dalam penyebaran agama Islam 

5. Pengajarkan nilai ketaqwaan dan keyakinan, kedisiplinan, kearifan dan kebijakan, kesopanan dan tatakrama, dan kehidupan sosial 

6. Mengajarkan untuk menghormati leluhur dan tradisi, yang selaras dengan nilai-nilai lokal masyarakat Nusantara.

[10/4 14.03] rudysugengp@gmail.com: *Kisah Sunan Gunung Jati*


Sunan Gunung Jati, atau Syekh Maulana Syarif Hidayatullah, adalah seorang ulama dan kesatria yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Jawa Barat, mendirikan kerajaan Islam Banten dan Cirebon, serta dianggap sebagai pendiri Jayakarta (Jakarta). 

Berikut adalah kisah Sunan Gunung Jati lebih rinci:

Keturunan Bangsawan:

Sunan Gunung Jati adalah keturunan Sultan Syarif Abdullah (Syekh Maulana Akbar) yang menikahi putri Prabu Siliwangi, Nyai Rara Santang. 

Perjalanan Menuntut Ilmu:

Ia menuntut ilmu agama di Mekkah, Baghdad, Gujarat, dan Palestina, serta berguru kepada tokoh agama lainnya sebelum menyebarkan Islam di Pulau Jawa. 

Penyebaran Islam di Jawa Barat:

Sunan Gunung Jati sukses menyebarkan Islam di Jawa Barat, khususnya di Cirebon dan Banten. 

Mendirikan Kerajaan Islam:

Ia mendirikan Kesultanan Pakungwati di Cirebon dan menjadi raja pertamanya dengan gelar Sultan. 

Pendiri Jayakarta:

Sunan Gunung Jati juga dianggap sebagai pendiri Jayakarta, yang kemudian menjadi Jakarta. 

Metode Dakwah:

Sunan Gunung Jati menggunakan pendekatan sosial budaya dalam berdakwah, membuatnya dikenal sebagai tokoh yang tidak hanya pendakwah, tetapi juga politikus dan budayawan. 

Wafat:

Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 19 September 1568 Masehi, dan dimakamkan di puncak Bukit Sembung, Cirebon.

[10/4 14.03] rudysugengp@gmail.com: *Kesaktian Sunan Gunung Jati*


Sunan Gunung Jati memiliki beberapa kesaktian ilmu, di antaranya: 

Menundukkan kerajaan Raja Galuh, Talaga, Kuningan, hingga Sunda Kalapa

Memperluas wilayah kekuasaan hingga hampir seluruh Jawa Barat dan setengah Jawa Tengah

Menaklukkan kerajaan Hindu Pajajaran

Mendirikan dua kerajaan Islam, yaitu Banten dan Cirebon

Mendirikan Jayakarta, yang kini menjadi Jakarta

Sunan Gunung Jati juga memiliki kekuatan ajaran yang mampu mengakomodasi budaya lokal tanpa kehilangan esensi keislaman. Ia mengajarkan untuk menghormati leluhur dan tradisi, yang selaras dengan nilai-nilai lokal masyarakat Nusantara. 

Sunan Gunung Jati adalah seorang ulama dan kesatria yang menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Ia mengajarkan nilai-nilai ketaqwaan dan keyakinan, kedisiplinan, kearifan dan kebijakan, kesopanan dan tatakrama, dan kehidupan sosial.


GOA PUTRI PACITAN

*GOA PUTRI PACITAN*


*Menelusuri Keindahan dan Misteri Goa Putri dengan Destinasi Wisata Alam yang Memikat di Jawa Timur*


Goa Putri adalah sebuah destinasi yang mengundang kekaguman dan kekagum-an di Pacitan, Jawa Timur, adalah salah satu dari berbagai goa yang memikat di kawasan tersebut.


Terletak di Desa Soka, Kecamatan Punung, goa ini menonjolkan karakteristik unik yang membedakannya dari goa-goa lainnya di Indonesia.


Legenda setempat menceritakan bahwa Goa Putri dulunya merupakan tempat peristirahatan bagi seorang putri.


Nama "Putri" kemudian diambil dari legenda tersebut, memberikan nuansa mistis dan romantis pada destinasi ini.


Yang menarik, di dalam goa terdapat formasi batuan yang menyerupai sosok seorang putri jika dilihat dengan seksama, menambah daya tariknya.


Tidak hanya memiliki cerita yang menarik, Goa Putri juga menawarkan panorama alam yang memukau.


Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar yang hijau dan segar saat menjelajahi goa ini.


Selain itu, goa ini juga menjadi bagian dari kawasan yang kaya akan goa-goa lainnya, seperti Goa Gong dan Goa Tabuhan, yang membuatnya menjadi destinasi wisata yang populer di Pacitan.


Perjalanan menuju Goa Putri tidaklah sulit. Dengan jarak sekitar 25 kilometer dari pusat Pacitan, pengunjung dapat mencapainya dalam waktu sekitar 30 menit dengan kendaraan pribadi.


Terdapat jalur alternatif melalui jalur Sedeng Pacitan yang memudahkan akses ke destinasi ini.


Saat memasuki goa, pengunjung akan disuguhkan dengan suasana yang tenang dan misterius.


Cahaya yang temaram menyinari lorong-lorong goa, menciptakan atmosfer yang unik dan mengundang rasa penasaran untuk menjelajahi lebih dalam.


Formasi stalaktit dan stalakmit yang terbentuk selama berabad-abad memberikan pemandangan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.


Bagi para petualang dan pencinta alam, Goa Putri merupakan tempat yang wajib dikunjungi.


Di sini, mereka dapat menemukan keindahan alam yang eksotis sekaligus menikmati nuansa magis dan misterius yang dimiliki oleh goa ini.


Dengan segala daya tariknya, Goa Putri menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang berkunjung ke Pacitan.


Sumber : gemasulawesi.com.

Pantai Teleng Ria

Pantai Teleng Ria 

Pacitan, Jawa Timur memiliki banyak pantai, di antaranya Pantai Klayar, Pantai Srau, Pantai Banyu Tibo, Pantai Buyutan, Pantai Teleng Ria, Pantai Pancer Door, Pantai Soge, dan Pantai Kasap. 


Pantai dengan ciri khas :

*Pantai Klayar*

Pantai ikonik dengan ombak yang menyembur dari celah karang, serta infrastruktur dan fasilitas yang lengkap.

*Pantai Banyu Tibo*

Pantai dengan air terjun yang langsung menuju ke laut, serta lanskap yang keren dan kubangan air di tengah karang

*Pantai Buyutan*

Pantai dengan pasir putih dan langit biru, serta batu yang berbentuk seperti mahkota dewa

*Pantai Srau*

Pantai dengan pasir putih yang panjang, serta kawasan luas yang cocok untuk camping

*Pantai Soge*

Pantai pasir putih yang tepat berada di tepi jalan


*Pantai dengan aktivitas ekstrem*

*Pantai Pancer Door:*

Pantai dengan ombak yang besar dan area yang luas, menjadi daya tarik bagi para peselancar.


*Pantai Taman Ngadirojo:* Pantai dengan flying fox terpanjang di dunia 


Pantai lainnya :

* Pantai Teleng Ria

* Pantai Watu Karung

* Pantai Ngiroboyo

* Pantai Kasap

* Pantai Karang Bolong

* Pantai Ngandul


*Misteri Pantai Teleng Ria Pacitan*

Pantai Teleng Ria di Pacitan, Jawa Timur tidak memiliki mitos khusus terkait Nyi Roro Kidul atau makhluk mitologis lainnya. Namun, pantai ini memiliki bentuk yang menyerupai huruf U karena diapit oleh Pegunungan Limo. 


Penjelasan :

1. Pantai Teleng Ria merupakan salah satu tujuan wisata utama di Pacitan. 

2. Pantai ini memiliki ombak yang kecil dan landai, sehingga aman untuk berenang. 

3. Pantai Teleng Ria juga menjadi arena surfing karena lokasinya berada di teluk. 

4. Pantai Teleng Ria berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat kota Pacitan. 

5. Pantai Teleng Ria diapit oleh Pegunungan Limo, sehingga dari arah laut, pegunungan Limo terlihat seperti tembok yang menjulang tinggi. 

6. Pantai Teleng Ria memiliki bentuk yang menyerupai huruf U karena diapit oleh 


Pegunungan Limo. 

Pantai Teleng Ria menjadi pilihan utama bagi para pemula untuk belajar surfing.


*Keunikan Pantai Teleng Ria*


Nama Pantai Teleng Ria tidak disebutkan secara spesifik asal usulnya, tetapi pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata populer di Pacitan, Jawa Timur. Pantai ini berlokasi sekitar 3 kilometer dari pusat kota Pacitan. 


Keunikan Pantai Teleng Ria :

1. Pantai Teleng Ria menawarkan pemandangan pantai yang indah dari perbukitan. 

2. Pantai ini menjadi salah satu tempat bagi para peselancar pemula untuk belajar mengarungi ombak Samudera Hindia. 

3. Pantai Teleng Ria memiliki fasilitas wisata berupa pendopo, jalanan setapak, mushola, kamar mandi, tempat menginap, dan tempat makanan. 


Fasilitas Pantai Teleng Ria :

1. Pendopo dengan ornamen tradisional wayang

2. Jalanan setapak yang berhiasakan lampu

3. Mushola

4. Kamar mandi

5. Tempat menginap dengan berbagai pilihan

6. Tempat makanan dengan hidangan seafood


Senin, 07 April 2025

HBH 27 April 2025

 *MONGGO LURR...YG BLM DAFTAR SUDAH TGL  6*


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Halooo..., halooo...,

*Derek TERATAI '81 semuanya tanpa terkecuali...,*


Mohon kehadirannya besok pada:

Hari           : *Minggu*

Tanggal    : *27 April 2025* 

Waktu       : Pk.10.00 s.d selesai

Tempat    : Rumah Kediaman 

                    *Ms Zainul Arifin*

                    *Dsn Mojolegi RT 06  RW 02* *Mojoagung Jombang*

Acara       : *HALAL BIHALAL*


Yang siap Hadir di acara HBH, hari *Minggu tgl 27 April 2025*, di dalemnya Mbh Nul - Mojo Agung, monggo bisa ngelist:


1. Sujatiningsih (Titik)

2. Tutik Hartati

3. Eko Meiyanto

4. Hanafi

5. Mb Titin

6. Lestari R (Yayuk)

7. Djatmiko

8. Dwi lestari.

9. Reno Aneko.

10. Lucky.

 11. Susiati

 12. Eny Cholifah

 13. Tamjid AK 

 14. Elfa Y.

15. Apriliana

16. Tartik

17. Sumarjana

 18. Widji Utomo

 19;  Kiswati

 20. Zainudin Bawean

21. AYUNING

 22. Yayuk kucing 

23. Nancy

24. Rosela W

25. Andi W

26. Supray 

27. Tris 

28. Pak Dar/ Tris

29. Sudarno

30. Supangkat

31. Endang Trikoryani

32. Enik Susiana 

33. Sukarsih

34. Siti Jubaidah

35. Abdul Khaliq 

36. Hadijah 

37. Zainul

38. Nyonya Zainul

 39. Eko Suryo W

 40. Prihartono

 41. Munawaroh

 42. Wahyudi

 43. Kamali

 44. Syamsul

 45. Nursriyono

 46. Istri Nursriyono

 47. Rudy SP 

 48.

 49.

 50.

 51.

 52.

 53.

 54.

 55.








    *Monggo dilanjut lurr !!!*

Halalbihalal? Ini Sejarah, Asal-Usul dan Maknanya

 Kompas.com

*Halalbihalal? Ini Sejarah, Asal-Usul dan Maknanya*

Kompas.com, 6 April 2025, 10:00 WIB 

KOMPAS.com – 

Halalbihalal adalah tradisi yang sangat akrab bagi umat muslim di Indonesia. 

Tradisi ini berupa kegiatan silaturahmi yang identik dengan saling bermaafan saat Hari Raya Idul Fitri. 

Biasanya, halalbihalal digelar di rumah, aula, atau tempat khusus, dan melibatkan keluarga besar, komunitas, hingga lembaga. 

Uniknya, tradisi ini hanya dikenal di Indonesia, dan tidak ditemukan dalam budaya muslim di negara-negara Arab. 

*Sejarah Halalbihalal*

Ada beberapa kisah yang mengungkapkan bagaimana tradisi halalbihalal bermula.

Menurut laman resmi Kemenko PMK RI, istilah "halalbihalal" berakar dari "alal behalal" dan "halal behalal", seperti tercantum dalam Kamus Jawa-Belanda (1938) karya Dr. Th. Pigeaud.

Dalam kamus tersebut, alal behalal diartikan sebagai "datang dan pergi dengan salam untuk memohon maaf kepada orang tua atau lainnya setelah puasa (Lebaran, tahun baru Jawa)." 

Sedangkan halal behalal berarti "saling bermaafan di waktu Lebaran." 

Konon, istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh para pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari, Solo, sekitar tahun 1935–1936.

Mereka mempromosikan dagangannya dengan seruan, "martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal." 

Seiring waktu, istilah halal behalal pun akrab di telinga masyarakat Solo, terutama saat merujuk pada kegiatan berkunjung ke Sriwedari atau silaturahmi di Hari Lebaran. 

Dari situlah, kegiatan saling bermaafan ini berkembang menjadi tradisi yang kita kenal sekarang. 

Versi lain menyebutkan, tradisi halalbihalal diprakarsai oleh Presiden pertama RI, Soekarno, bersama Kiai Abdul Wahab. 

Seperti dikutip dari Kompas.com (6/4/2023), pada tahun 1948, situasi politik Indonesia tengah memanas pasca kemerdekaan. 

Dalam suasana bulan Ramadhan, Soekarno berkonsultasi dengan Kiai Abdul Wahab untuk mencari cara meredakan ketegangan politik. 

Dari diskusi tersebut lahir gagasan tentang halalbihalal. 

Kiai Abdul Wahab menyampaikan bahwa saling menyalahkan adalah dosa. "Agar elite politik terlepas dari dosa (haram), maka di antara mereka harus dihalalkan," ujarnya. 

Caranya adalah dengan berkumpul, berbicara dari hati ke hati, saling memaafkan, dan menghalalkan kesalahan masing-masing. 

Kiai Abdul Wahab menyebut konsep ini dengan istilah "Thalabu halal bi thariqin halal", yang artinya mencari solusi secara halal melalui saling memaafkan. 

Atas inisiatif itu, Presiden Soekarno lalu mengumpulkan para tokoh politik untuk bermaaf-maafan di Hari Lebaran, yang kemudian menjadi cikal bakal tradisi halalbihalal di kalangan masyarakat luas. 

*Makna Halalbihalal*

 Mengutip laman UIN Sunan Gunung Djati, makna halalbihalal dapat dilihat dari tiga sudut pandang, sebagaimana dijelaskan Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur’an (1999): 

1. Aspek Hukum Fikih Dalam konteks hukum fikih, halal sering dipertentangkan dengan haram. Halalbihalal menyampaikan pesan bahwa orang yang melakukannya akan terbebas dari dosa. Dengan catatan, pelaku benar-benar memenuhi syarat yang ditetapkan, seperti saling memaafkan dengan lapang dada.  

2. Aspek Bahasa atau Linguistik Secara linguistik, kata halal berasal dari halla atau halala, yang bermakna menyelesaikan masalah, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, atau melepaskan ikatan. Melihat dari sudut ini, halalbihalal berarti memperbaiki hubungan yang sebelumnya renggang, menyambung kembali tali persaudaraan lewat saling memaafkan di Hari Raya. 

3. Aspek Tinjauan Qur’ani Dalam perspektif Al-Qur'an, segala sesuatu dianjurkan untuk halal thayyib — baik dan menyenangkan. Karena itu, Al-Qur'an tak hanya memerintahkan memaafkan, tetapi juga mengajarkan untuk berbuat baik kepada orang yang pernah bersalah kepada kita. Dengan demikian, makna halalbihalal lebih luas daripada sekadar saling bermaafan. Ia menjadi sarana memperkuat persatuan dan menjaga silaturahmi tetap hangat antar sesama. 

Sumber: Kompas.com

Jumat, 04 April 2025

Petirtaan Watu Gede

2999

*Petirtaan Watu Gede*


Petirtaan Watu Gede, sebuah situs bersejarah yang terletak di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Petirtaan ini, menyimpan kisah panjang tentang kejayaan Kerajaan Singosari (1222-1292). 

Ditemukan oleh arkeolog Belanda pada tahun 1925.

Petirtaan Watu Gede dipercaya sebagai tempat pemandian raja dan putri-putri kerajaan pada masa itu. 

Mitos lokal menyebutkan bahwa Ken Dedes, permaisuri Ken Arok, pendiri Kerajaan Singosari, pernah mandi di tempat ini.


Terletak hanya 200 meter di sebelah timur Stasiun Kereta Api Singosari, kawasan Petirtaan Watu Gede menawarkan suasana yang teduh dan asri. 

Dikelilingi oleh lereng pegunungan yang kaya akan sumber mata air, udara di sekitar petirtaan ini masih sangat alami dan menyegarkan. 

Keindahan alamnya yang memukau membuat tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata sejarah, tetapi juga tempat yang cocok untuk merenung dan menyatu dengan alam.


*Ritual dan Kepercayaan Masyarakat Setempat*


Setelah mandi di Petirtaan Watu Gede, raja dan putri-putri Kerajaan Singosari biasanya melanjutkan perjalanan ke Candi Sumberawan yang terletak di sebelah barat petirtaan. 

Di candi ini, keluarga kerajaan melakukan ritual doa atau sembahyang. 

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Petirtaan Watu Gede juga digunakan sebagai pemandian para putri raja pada masa pemerintahan Ken Arok.


Petirtaan ini terbagi menjadi dua area utama. 

Kolam besar digunakan untuk membuka aura dan mensucikan diri.

Kolam kecil yang terletak di bawah pohon Lo digunakan untuk meditasi dan menyambung rasa dengan leluhur melalui doa. 

Selain itu, terdapat juga kolam kecil dan sumur yang sengaja dibangun untuk menjaga kemurnian mata airnya. 

Banyak orang percaya bahwa air dari petirtaan ini memiliki khasiat penyembuhan berbagai penyakit. 


*Mitos dan Keajaiban Mata Air Watu Gede*


Menurut legenda, air yang mengalir di Petirtaan Watu Gede berasal dari sungai bawah tanah yang sumbernya berasal dari tiga gunung suci di Jawa Timur, yaitu Gunung Arjuno, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo. 

Aliran air ini membentuk sungai bawah tanah yang besar dan mengalir hingga ke Laut Selatan. 

Keberadaan mata air ini dianggap sebagai anugerah alam yang memiliki kekuatan spiritual.


Agus, juru kunci Petirtaan Watu Gede, menjelaskan bahwa situs ini merupakan peninggalan bercorak Hindu-Buddha yang memiliki fungsi spiritual. 

“Petirtaan ini mengajarkan kita untuk memahami dan menyatu dengan alam, mengingat leluhur, dan berdoa. 

Kita hidup di dunia ini karena adanya leluhur dan alam,” ujarnya.


*Destinasi Wisata Sejarah dan Spiritual**


Petirtaan Watu Gede tidak hanya menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singosari, tetapi juga menjadi tempat yang sarat dengan nilai spiritual dan keindahan alam.


Tempat ini menawarkan pengalaman yang mendalam, baik dari segi sejarah maupun spiritual.


Situs ini terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya. 


Sumber : Siaptv. com.

Rabu, 02 April 2025

Jaman Prasejarah

 [3/4 07.06] rudysugengp@gmail.com: *PENGERTIAN JAMAN PRASEJARAH*


Zaman prasejarah adalah masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Zaman ini juga disebut zaman praaksara atau nirleka. 


*Ciri-ciri zaman prasejarah :*

1. Manusia belum mengenal tulisan

2. Manusia bergantung pada alam

3. Manusia hidup berpindah-pindah atau nomaden

4. Manusia hidup semi-nomaden, yaitu berpindah-pindah tetapi juga menetap sementara

5. Manusia mulai mengembangkan kehidupan menetap


*Sumber informasi zaman prasejarah :*

1. Fosil, yaitu sisa makhluk hidup yang telah membatu

2. Artefak, yaitu sisa peralatan manusia yang telah membatu

3. Stratigrafi


*Periodisasi zaman prasejarah :*

1. Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua),

   2. Zaman Mesolitikum 

        (Zaman Batu  

        Tengah),

3. Zaman Neolitikum (Zaman Batu Baru/ Batu Muda). 


*Cara mempelajari zaman prasejarah :*

1. Analisis arkeologis,

2. Analisis geologis,

3. Analisis biologis, 

4. Analisis radioaktif,

5. Survei geologi, 

6. Survei geografi, 

7. Berbagai analisis ilmiah lain.


*Situs penting untuk mempelajari zaman prasejarah :*


Sangiran, situs manusia purba di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah

[3/4 07.10] rudysugengp@gmail.com: *Sumber Informasi Jaman Prasejarah*


Sumber informasi tentang zaman prasejarah adalah arkeologi, fosil, dan artefak.

 

*Arkeologi*

1. Arkeologi adalah cabang ilmu antropologi yang menjadi sumber utama informasi tentang masa prasejarah.

2. Ahli arkeologi memanfaatkan bukti-bukti dari berbagai bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.


*Fosil*

1. Fosil adalah sisa makhluk hidup yang telah membatu. 

2. Fosil merupakan salah satu sumber sejarah masa praaksara yang biasa digunakan para ahli. 


*Artefak*

1. Artefak adalah sisa peralatan manusia yang telah membatu. 

2. Artefak merupakan salah satu sumber sejarah masa praaksara yang biasa digunakan para ahli. 


*Dinding gua dan batuan besar*

1. Manusia purba menyampaikan informasi melalui cara-cara sederhana, seperti menggunakan dinding-dinding di gua dan pada batuan besar. 

2. Mereka menggambarkan informasi yang diperoleh, seperti berburu dan binatang buruannya. 


*Sangiran*


Sangiran merupakan salah satu sumber belajar masa praaksara di Indonesia.

[3/4 07.16] rudysugengp@gmail.com: *Fosil Manusia Purba Indonesia*


Fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia antara lain Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, Homo Wajakensis, Homo Soloensis, dan Homo Floresiensis. 


*Meganthropus Paleojavanicus*

1. Fosil manusia purba tertua di Indonesia

2. Ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah pada tahun 1936-1941

3. Fosil yang ditemukan berupa gigi, rahang, dan tengkorak


*Pithecanthropus*

1. Fosilnya paling banyak ditemukan

2. Hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun silam

3. Memiliki ciri-ciri badan tegap, rahang kuat, kening menonjol, hidung tebal, dan tidak memiliki dagu


*Homo Wajakensis*

1. Ditemukan oleh van Rietschoten pada 1889 di dekat Tulungagung, Jawa Timur

2. Fosil manusia purba pertama yang ditemukan di Asia


*Homo Soloensis*

1. Ditemukan oleh Weidenreich dan Koenigswald pada 1931

2. Tengkorak yang ditemukan diperkirakan manusia jenis ini lebih maju dari Pithecanthropus


*Homo Floresiensis*

1. Ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada September 2003

2. Ditemukan di Liang Bua, Flores

3. Memiliki ciri-ciri kepala dan badan kecil, ukuran otak kecil, rahang menonjol, dan berat badan sekitar 25 kilogram


Manusia purba disebut manusia fosil karena sisa-sisa keberadaannya yang telah membatu atau berubah menjadi fosil.

[3/4 07.20] rudysugengp@gmail.com: *Periodisasi Jaman Prasejarah*


Periodisasi zaman prasejarah dapat dilakukan berdasarkan arkeologi atau geologi. 


*Periodisasi zaman prasejarah berdasarkan arkeologi*

1. Zaman Batu, yang terbagi menjadi Zaman Batu Tua (Paleolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum), dan Zaman Batu Besar (Megalitikum) 

2. Zaman Logam, yang disebut juga zaman perundagian karena masyarakatnya terampil membuat kerajinan tangan 


*Periodisasi zaman prasejarah berdasarkan geologi*

1. Zaman Arkaikum, zaman tertua

2. Zaman Paleozoikum, zaman hidup tua

3. Zaman Mesozoikum, zaman hidup pertengahan

4. Zaman Neozoikum, zaman hidup baru


*Contoh hasil kebudayaan zaman prasejarah*

1. Kapak genggam dan alat serpih dari Kebudayaan Pacitan

2. Alat penusuk, belati, mata tombak, dan flakes dari Kebudayaan Ngandong

3. Abris Sous Roche, gua yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia purba.

4. Kjokkenmoddinger, tumpukan kerang yang merupakan sampah dapur.

5. Kapak corong, peninggalan zaman perunggu.

6. Perhiasan seperti kalung, cincin, anting-anting, dan manik-manik, peninggalan zaman perunggu.

6. Mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, dan cangkul, peninggalan zaman besi.


Tidak diketahui pasti kapan masa prasejarah dimulai.

[3/4 07.25] rudysugengp@gmail.com: *Peninggalan Batu Tua Jaman Prasejarah*


Benda-benda peninggalan zaman Batu Tua atau Paleolitikum di antaranya adalah kapak genggam, kapak perimbas, dan alat serpih. 


*Kapak genggam*

1. Alat yang digunakan manusia purba untuk berburu

2. Alat yang terbuat dari batu kasar yang belum dihaluskan

3. Ditemukan di Pacitan oleh Von Koenigswald pada tahun 1935


*Kapak perimbas*

1. Alat yang menyerupai kapak genggam, namun ukurannya lebih besar

2. Tajaman pada ujungnya berbentuk cembung dan lurus

3. Digunakan untuk menusuk dan menguliti binatang buruan


*Alat serpih*

1. Serpihan batu sisa pembuatan kapak genggam

2. Berukuran sangat kecil dengan ukuran rata-rata kurang dari 10 cm

3. Berbentuk serut atau lancipan

4. Digunakan sebagai alat memotong, menusuk, melubangi kulit binatang, dan menyerut umbi-umbian


Peninggalan lain Alat dari tulang dan tanduk, Beliung persegi, Sumatralith, Mata panah, Kapak lonjong. 


Di Indonesia, dua daerah yang diperkirakan sebagai pusat kebudayaan Paleolitikum adalah Pacitan (Jawa Timur) dan Ngandong (Jawa Tengah).

[3/4 07.30] rudysugengp@gmail.com: *Peninggalan Batu Tengah Jaman Prasejarah*


Benda-benda peninggalan zaman Mesolitikum, atau zaman Batu Tengah, di antaranya: 

1. Kapak genggam

2. Kapak pendek

3. Batu pipisan

4. Beliung persegi

5. Kapak lonjong

6. Mata panah

7. Gerabah dan perhiasan

8. Kjokkenmoddinger

9. Abris sous roche


*Penjelasan*

1. Kjokkenmoddinger adalah peninggalan zaman Mesolitikum yang ditemukan di pesisir pantai timur pulau Sumatera. 

2. Abris sous roche adalah gua menyerupai ceruk-ceruk batu karang yang digunakan manusia purba sebagai tempat tinggal. 

3. Batu pipisan yang ditemukan di Jawa menjadi tanda bahwa manusia Zaman Mesolitikum telah menumbuk makanan mereka. 


Selain itu, beberapa peninggalan zaman prasejarah lainnya adalah: 

1. Kapak batu

2. Tombak

3. Busur dan anak panah

4. Alat-alat serut

5. Kapak perimbas atau chopper

6. Dolmen

7. Menhir

8. Punden berundak

9. Peti batu

10. Waruga

[3/4 07.35] rudysugengp@gmail.com: *Peninggalan Batu Muda Jaman Prasejarah*


Benda-benda peninggalan zaman Batu Muda atau Zaman Neolitikum meliputi kapak, gerabah, perhiasan, dan perkapalan. 


*Kapak*

1. Kapak persegi, berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi besar disebut beliung atau cangkul, sedangkan yang kecil disebut trah atau tatah. 

2. Kapak lonjong, berbentuk lonjong seperti bulat telur. Kapak lonjong besar disebut walzenbeil, sedangkan yang kecil disebut kleinbeil. 

3. Kapak genggam, alat batu masif yang lancip di bagian ujungnya, tetapi tidak memiliki tangkai. 

4. Kapak perimbas, peralatan dari batu yang menyerupai kapak genggam, tetapi ukurannya lebih besar. 


*Gerabah*

Gerabah digunakan untuk menampung air dan menyimpan bahan makanan.


*Perhiasan*

Perhiasan merupakan salah satu peninggalan zaman Neolitikum.


*Perkapalan*

Perahu merupakan salah satu peninggalan zaman Neolitikum.


*Pakaian*

Pakaian merupakan salah satu peninggalan zaman Neolitikum.


*Anyaman*

Anyaman merupakan salah satu peninggalan zaman Neolitikum.


*Mata panah*

Mata panah merupakan salah satu peninggalan zaman Neolitikum.


Zaman Neolitikum adalah periode pada masa prasejarah ketika manusia menggunakan alat-alat dari batu yang telah dihaluskan. 


Pada zaman ini terjadi revolusi kebudayaan yang sangat besar dalam peradaban manusia.

[3/4 07.37] rudysugengp@gmail.com: *Peninggalan Batu Besar atau Megalitikum Jaman Prasejarah*


Benda-benda peninggalan zaman Megalitikum atau Zaman Batu Besar adalah menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, dan arca. 


*Penjelasan*

1. Menhir: Tugu atau tiang batu yang digunakan untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal. Menhir juga digunakan untuk mempersembahkan binatang korban kepada arwah nenek moyang. 

2. Dolmen: Meja batu besar yang digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji, tempat duduk ketua suku, dan tempat untuk meletakkan roh. 

3. Kubur batu: Peti jenazah yang terbuat dari batu dan ditanam dalam tanah. 

4. Sarkofagus: Kubur batu yang bagian atasnya memiliki tutup. 

5. Punden berundak: Bangunan yang disusun secara bertingkat-tingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. 

6. Waruga: Kubur batu yang tidak memiliki tutup dan berbentuk seperti rumah. Waruga banyak ditemukan di daerah Minahasa. 


Peninggalan-peninggalan zaman Megalitikum dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, dari ujung Sumatera hingga Timor-Timur. 

Situs megalitik di beberapa wilayah Indonesia biasanya juga menunjukkan ciri khas tersendiri. 


Benda-benda peninggalan zaman Megalitikum berkaitan dengan sistem kepercayaan masyarakatnya.

[3/4 07.41] rudysugengp@gmail.com: *Peninggalan Logam Jaman Prasejarah*


Benda-benda zaman logam pada zaman prasejarah meliputi kapak, nekara, moko, bejana, arca, dan perhiasan.

 

*Benda-benda dari logam*


*Kapak corong*

Alat kebesaran yang digunakan pada upacara adat. Kapak corong memiliki bagian tajam menyerupai kapak batu. 


*Nekara*

Genderang besar yang terbuat dari perunggu. Nekara berfungsi sebagai simbol status sosial dan sarana upacara. 


*Moko*

Peninggalan zaman logam yang banyak ditemukan di Alor, Nusa Tenggara Timur. Moko juga digunakan sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik, hingga alat tukar perdagangan. 


*Bejana perunggu*

Hasil kebudayaan zaman logam di masa perunggu yang ditemukan di Madura dan Sumatra. 


*Arca perunggu*

Hasil budaya zaman logam yang ada yang berbentuk binatang serta manusia. 


*Candrasa*

Alat yang mirip kapak dengan bentuk indah dan satu sisinya panjang. Candrasa berfungsi untuk upacara keagamaan dan tanda kebesaran. 


Benda-benda perhiasan Anting-anting, Kalung, Cincin, Manik-manik. 


Peninggalan-peninggalan tersebut banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

[3/4 07.44] rudysugengp@gmail.com: *Jenis Logam Jaman Prasejarah*


Logam yang digunakan pada zaman prasejarah adalah tembaga, perunggu, dan besi. 


*Zaman Tembaga*

1. Tembaga merupakan logam pertama yang digunakan manusia untuk membuat peralatan dan aksesori.

2. Tembaga muncul secara alami dalam bentuk yang dapat digunakan.


*Zaman Perunggu*

1. Perunggu merupakan campuran timah dan tembaga.

2. Peninggalan zaman perunggu di Indonesia banyak berupa alat-alat seperti kapak corong, nekara, moko, bejana perunggu, dan arca perunggu.


*Zaman Besi*

1. Besi melebur pada suhu panas yang sangat tinggi, sehingga teknik peleburannya lebih sulit dibandingkan tembaga atau perunggu. 

2. Alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini lebih sempurna dibandingkan zaman tembaga dan perunggu. Contoh alat dari zaman ini adalah mata tombak, mata kapak, mata pisau, mata sabit, cangkul, dan lain-lain. 


Zaman Logam merupakan periode terakhir Prasejarah, baik di Asia maupun Eropa, dan berlangsung sekitar tahun 6000 hingga 1000 SM. 


Beberapa peninggalan zaman logam di Indonesia antara lain: Kapak corong, Nekara perunggu atau moko, Bejana perunggu, Arca perunggu, Perhiasan dari emas.

[3/4 07.48] rudysugengp@gmail.com: *Logam Jaman Prasejarah*


Emas dan perak merupakan logam asli yang sudah dikenal sejak zaman prasejarah.


Selain emas dan perak, logam lain yang juga dikenal sejak zaman prasejarah adalah tembaga, merkuri, timah, besi, dan timbal. 


*Penjelasan*

1. Emas dan perak merupakan logam asli yang termasuk logam transisi. 

2. Logam transisi adalah unsur kimia yang sudah akrab dalam kehidupan manusia sehari-hari. 

3. Electrum adalah paduan alami emas dan perak yang dibawa dari pegunungan di gurun timur dan Nubia. 

4. Zaman logam adalah masa di akhir zaman prasejarah di Indonesia, ketika manusia sudah mengenal logam dan membuat aneka barang dari bahan tersebut. 

5. Zaman logam dapat dibedakan menjadi tiga periode, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. 

6. Zaman Perunggu adalah periode penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan membuat perunggu. 

7. Zaman Besi adalah masa ketika manusia membuat berbagai perkakas berkualitas baik, seperti mata panah, mata pisau, mata sabit, pedang, dan perhiasan.

[3/4 07.53] rudysugengp@gmail.com: *Cara Mengolah Logam Perunggu, Emas, dan Perak Jaman Prasejarah*


Pada zaman prasejarah, logam seperti perunggu, emas, dan perak diolah dengan cara ditempa, dipanaskan hingga cair, dan dituang ke dalam cetakan. 


*Teknik pengolahan logam pada zaman prasejarah*


*1. Teknik Bivalve*

Teknik setangkup yang menggunakan dua cetakan batu yang dirapatkan. Teknik ini dapat digunakan berulang kali. 


*2. Teknik Cire Perdue*

Teknik yang menggunakan cetakan dari lilin dan tanah liat. Teknik ini hanya bisa digunakan sekali. 


*3. Teknik Repoussé dan Chasing*

Teknik yang dilakukan dengan memukul bagian depan logam sehingga logamnya tenggelam. Teknik ini sering digunakan bersamaan. 


*Cara membuat perunggu*

1. Perunggu diperkirakan ditemukan secara tidak sengaja ketika mencampurkan sedikit timah dengan tembaga.

2. Perunggu lebih keras dan lebih tahan lama dibandingkan dengan logam lain serta bisa dibuat tajam.


Hasil kebudayaan zaman perunggu 

Nekara, Kapak perunggu, Bejana perunggu, Patung perunggu, Perhiasan perunggu, Senjata perunggu.

[3/4 07.57] rudysugengp@gmail.com: *Benda-benda Peninggalan Jaman Prasejarah ada hingga saat ini*


Beberapa benda peninggalan zaman prasejarah yang masih bisa ditemukan hingga saat ini adalah dolmen, menhir, dan kubur peti batu. 


*Dolmen*

1. Meja batu besar yang digunakan untuk meletakkan sesaji kepada roh nenek moyang

2. Dolmen memiliki permukaan datar dan ukuran yang besar

3. Dolmen ditemukan di Pasemah, Sumatera Selatan, Bondowoso, dan Merawan, Jawa Timur


*Menhir*

1. Tugu atau tiang batu yang digunakan untuk memperingati kepala suku atau individu yang telah meninggal

2. Menhir diletakkan pada tempat tertentu sebagai objek pemujaan

3. Menhir ditemukan di Sumatera Selatan dan Kalimantan


*Kubur Peti Batu*

1. Peti jenazah pada zaman batu besar yang terbuat dari batu dan ditanam dalam tanah

2. Kubur peti batu memiliki bentuk persegi panjang

3. Kubur peti batu ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat


*Selain itu, beberapa benda peninggalan zaman prasejarah lainnya adalah:*

Kapak genggam, Beliung persegi, Mata panah, Kapak lonjong, Alat serpih, Nekara, Kapak corong, Bejana, Arca-arca perunggu, Candrasa.

[3/4 08.01] rudysugengp@gmail.com: *Benda Prasejarah yang dipakai di Rumah Tangga saat ini*


Benda-benda zaman prasejarah yang digunakan di rumah tangga adalah gerabah dan kendi. 


*Gerabah*

1. Digunakan untuk menampung air, memasak, dan menyimpan makanan 

2. Memiliki nilai praktis untuk keperluan sosial-ekonomi 


*Kompleks gerabah terbesar di Nusantara antara lain:*

Kompleks Gerabah Buni (Jawa Barat) 

Kompleks Gerabah Gilimanuk (Bali) 

Kompleks Gerabah Kalumpang 

Kompleks Gerabah Melolo (Sumba Timur) 

Kompleks Pasir Angin (Bogor) 


*Kendi*

1. Terbuat dari tanah liat

2. Memiliki bentuk bulat di bagian badan, leher berbentuk corong memanjang, dan lubang di bagian atas leher

3. Digunakan untuk keperluan sehari-hari, upacara adat, dan ritual

4. Memiliki nilai sejarah signifikan

5. Kata kendi berasal dari Bahasa Sansekerta yakni kundika yang artinya wadah untuk air minum


Selain gerabah dan kendi, peralatan rumah tangga masa prasejarah lainnya adalah: Bejana, Perhiasan, Alat serpih atau flakes, Dolmen.

[3/4 08.06] rudysugengp@gmail.com: *Peninggalan Jaman Prasejarah yang modifikasi*


Tidak ada benda-benda zaman prasejarah yang masih dipakai di masa modern dan belum ada gantinya. 

Namun, ada beberapa peninggalan zaman prasejarah yang masih bisa ditemukan dan dipelajari. 


*Peninggalan zaman prasejarah*

1. Kapak genggam

2. Kapak perimbas

3. Alat serpih

4. Kapak lonjong

5. Kapak corong

6. Bejana

7. Arca perunggu

8. Candrasa

9. Nekara

10. Perhiasan seperti anting-anting, kalung, cincin, dan manik-manik


*Peninggalan zaman prasejarah di Indonesia*

1. Punden berundak, yaitu batu-batu yang berbentuk seperti anak tangga

2. Bangunan megalitik, yaitu bangunan yang terbuat dari batu besar

3. Kapak genggam Sumatera (pebble)

4. Kapak pendek (hachecourt)

5. Batu pipisan

6. Alat-alat dari tanah liat, antara lain gerabah


*Penelitian peninggalan zaman prasejarah*

1. Di Indonesia, dua daerah yang diperkirakan sebagai pusat kebudayaan Paleolitikum adalah Pacitan (Jawa Timur) dan Ngandong (Jawa Tengah) 

2. Teknik pembuatan kapak genggam masih kasar, bagian tajam hanya pada satu sisi, dan belum bertangkai

Selasa, 01 April 2025

GROJOGAN SEWU TAWANG MANGU

Resmi


*Grojogan Sewu*

_Tawang Mangu_


Grojogan Sewu Tawangmangu berada di Karanganyar, Jawa Tengah.


Penjelasan :

1. Grojogan Sewu Tawangmangu adalah air terjun dengan tinggi sekitar 81 meter. 

2. Air terjun ini berada di Hutan Wisata Grojogan Sewu. 

3. Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 hektar. 

4. Air terjun ini memiliki pemandangan alam yang indah dan pohon-pohon rindang. 

5. Air terjun ini memiliki air terjun bercabang-cabang, yang memiliki peluncuran berbentuk meluas. 

6. Sebagian besar dari air terjun ini akan mengalami kekeringan di musim panas. 


Asal-usul nama Grojogan Sewu :

1. Nama Grojogan Sewu berasal dari bahasa Jawa, di mana Grojogan berarti “air terjun” dan Sewu berarti “seribu”. 

2. Penamaan itu sendiri lebih bertujuan sebagai sebutan saja. 

3. Maksud dari penyebutan sewu atau seribu sejatinya berasal dari “pecak” berjumlah seribu. 

4. Pecak sendiri adalah istilah untuk satu telapak kaki orang dewasa.


*Anak Tangga Grojogan Sewu*


Jumlah anak tangga di Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah adalah 1.250 anak tangga. 

Jumlah ini didapat dari penjumlahan 550 anak tangga saat turun dan 700 anak tangga saat naik. 


Penjelasan :

1. Untuk mencapai air terjun, pengunjung harus menuruni 550 anak tangga dari pintu loket pertama. 

2. Saat pulang, pengunjung harus menaiki 700 anak tangga untuk kembali ke pintu masuk. 

3. Sepanjang jalur anak tangga terdapat shelter untuk beristirahat. 

4. Jika ada kendala selama perjalanan, pengunjung dapat menghubungi nomor telepon pengelola yang tersedia di shelter. 

5. Jika diperlukan, tersedia jasa tandu. 


Tips berkunjung :


Sebelum berkunjung, perhatikan kondisi cuaca dan musim terbaik untuk mengunjungi Grojogan Sewu.


Periksa prakiraan cuaca dan pilih waktu yang tepat untuk menghindari cuaca ekstrem atau banjir.


Ke depan, Tiket masuk diberlakukan cashless atau Non Tunai untuk menghindari Antrean dan kebocoran keuangan.


Selain itu, pengunjung juga dapat melewati jalur yang lebih landai dan aman melalui pintu kedua. 

Untuk menuju pintu kedua, tersedia shuttle gratis dari parkiran loket pertama. 

Pengunjung juga dapat menyewa sepeda listrik untuk menuju air terjun.


Untuk mencapai Air Terjun membutuhkan perjuangan karena jarak tempuh yang cukup panjang.

Bagi orang tua, tidak usah memaksakan diri.


Untuk jogging dan tracking, pemandangan di tempat ini indah.

Musim kemarau debit air terjun berkurang.


Tawangmangu terkenal dengan Gunung Lawu yang terletak di Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah), 

Kabupaten Ngawi (Jawa Timur), dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur).


Gunung Lawu dikenal sebagai salah satu gunung favorit para pendaki.


Sumber : AI.

Dongeng Anisa Jawa

 [24/7 23.56] rudysugengp@gmail.com: Bahasa Jawa  Dongeng  Inggih, menika conto cerita keren dalam Bahasa Jawa babagan Kemenangan Ibu Anisa ...