2996
*Goa Gong Pacitan*
*Lokasi Goa Gong*
Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
*Proses terjadinya Goa*
Goa adalah formasi alami yang terbentuk di dalam batuan oleh berbagai proses geologis, seperti erosi air, pelapukan batuan, atau aktivitas tektonik.
Proses alami ini berlangsung berpuluh-puluh hingga ribuan tahun.
Proses utama pembentukan goa termasuk erosi air yang mempengaruhi batuan lunak, seperti batu kapur, melalui reaksi kimia yang disebut pelarutan.
Erosi ini memperluas celah-celah dalam batuan, membentuk ruang bawah tanah yang kemudian menjadi goa.
*Zaman Prasejarah*
Manusia sering kali menggunakan goa sebagai tempat perlindungan dan tempat tinggal.
Beberapa goa juga digunakan untuk aktivitas religius, seperti tempat ibadah atau penguburan.
*Habitat Goa*
Goa juga merupakan habitat bagi berbagai bentuk kehidupan, di antaranya kelelawar, ular, serangga, krustasea, dan organisme mikroskopis.
Beberapa goa juga memiliki ekosistem air bawah tanah yang kompleks, yang memungkinkan hidupnya ikan dan hewan amfibi yang unik.
*Kerusakan Goa*
Goa sering kali rentan terhadap kerusakan oleh aktivitas manusia, termasuk pencemaran, vandalisme, dan pengrusakan habitat.
*Sejarah Goa Gong*
Penemuan Goa Gong terjadi sekitar tahun 1924,
akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan di Pacitan, menyebabkan kekurangan air yang serius dan kesulitan mendapatkan air bersih.
Dua penduduk bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo, memutuskan untuk mencari sumber air yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Setelah melakukan pencarian, mereka menemukan sebuah lubang dan memutuskan untuk menjelajahinya dengan membawa obor.
Meskipun lubang tersebut sangat dalam, mereka tidak menyerah dan terus mencari, hingga akhirnya berhasil menemukan mata air.
Setelah beristirahat dan menggunakan mata air yang mereka temukan, mereka pulang ke desa sambil membawa kabar baik kepada penduduk.
Cerita penemuan sumber air di dalam goa terus diulang, sehingga pada 5 Maret 1995, Surahmin (54) bersama sembilan warga lainnya memberanikan diri untuk masuk ke goa tersebut.
Pembangunan kembali Goa Gong, diresmikan 27 Agustus 1999 oleh kepala desa suratmi, hingga menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Nama "Goa Gong" berasal dari misteri yang pernah menyelimuti warga sekitar, di mana mereka sering mendengar suara tabuhan seperti gong yang berasal dari dalam gua pada malam hari.
Kecantikan Goa Gong :
* stalaktit dan stalagmit yang memukau seperti tirai kristal.
* Stalagmit yang menyerupai patung alami.
Butuh waktu 10 tahun, untuk batuan goa tumbuh 1 Senti meter.
*Perbedaan Stalaktif dan stalakmit*
Stalaktit menggantung di dinding gua, sedangkan stalagmit di lantai gua.
Selain keindahan bebatuan beraneka rupa, Goa Gong juga dilengkapi lampu berwarna-warni dengan anak tangga.
Pengunjung dapat menemukan beberapa sendang atau telaga kecil saat menelusuri Goa sejauh 256 meter
Sumber : Traveloka.com, Kompas.com, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar