Senin, 14 April 2025

Goa Tabuhan Pacitan

 2999

*Goa Tabuhan*

Lokasi :

Gua Tabuhan di utara Gua Gong, sekitar 15 kilo meter atau 40 kilo meter dari kota Pacitan ke arah barat. 

Tepatnya di dusun Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Pacitan.

Umumnya goa identik dengan suasana lembab, gelap dan menakutkan.

Namun, berbeda dengan goa yang terletak di salah satu kabupaten Pacitan ini, siapa sangka goa ini bisa mengalunkan Tembang Jawa dan menjadi situs bersejarah dan geosite yang dinaungi oleh UNESCO.

Legenda Goa Tabuhan :

Menurut cerita masyarakat sekitar, goa Tabuhan ditemukan oleh Kyai Sontiko yang kehilangan sapinya namun akhirnya sapi itu sampai ke sebuah goa. 

Sapinya tidak mau keluar dari goa, karena menyimpan banyak air dari akar di atasnya.

Sebelum goa ditemukan oleh Kyai Sontiko pada tahun 1852, goa tersebut tertutup semak belukar, setelah semak belukar dibersihkan, nampaklah Goa Tabuhan.

Setelah belukar dibersihkan, goa perawatan diambil oleh Raden Bagus Joko Lelono dan puteri Raden Ayu Mardilah.

*Gamelan di Goa*

Stalaktit dan stalakmit di dalam gua itu bisa ditabuh, dan melantunkan bunyi layaknya alat musik gamelan Jawa. 

Ada yang berbunyi seperti kenong, gong, kempul, saron, dan kendang.

Gamelan “batu” ini dimainkan lima niyaga alias penabuh gamelan, dan seorang

penabuh gendang, mengiringi tiga sinden (penyanyi wanita).

Lagu/tembang-tembang Jawa, pop, maupun dangdut.

Musik alami itu bisa dinikmati

dengan membayar sesuai kesepakatan.

Para niyaga dan sinden adalah keturunan Sontiko Bali, orang yang menemukan goa itu, pada 1923.

Menurut seorang niyaga -Suranto, 42 tahun, sejak kakek buyutnya menemukan goa.

Maka dusun yang semula bernama Pager Sari diubah menjadi dusun Tabuhan.

*Sejarah Sentot Ali Basya*

Goa Tabuhan dikenal dengan sebutan Goa Tapan. 

Hal ini dikarenakan goa tersebut digunakan untuk bermeditasi atau “bertapa” banyak ksatria.

Menurut penelusuran “Babad Wareng” dan cerita rakyat, Goa Tabuhan dulunya adalah tempat bersemedi Sentot Ali Basya (Panglima Perang Diponegoro).

Tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya selama perang Diponegoro.

Itulah mengapa disebut Goa Tapan, dari bahasa Indonesia “tapa” yang artinya, tempat bertapa.

Ringkasan :

1. Goa Tabuhan terletak di Dusun Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. 

2. Goa ini terkenal karena stalaktit dan stalagmitnya yang besar dan panjang, bahkan mencapai ketinggian 7 meter. 

3. Stalagmit dan stalaktit di Goa Tabuhan masih "hidup" dan terus bertumbuh. 

4. Di dalam goa ini juga ditemukan peralatan batu yang usianya sudah mencapai 10.000 tahun. 

5. Goa Tabuhan juga memiliki wahana seperti Sendang Bidadari, Ruang Marmer, Ruang Kristal, dan Ruang Bekas Konser Musik. 

6. Goa Tabuhan juga menyimpan misteri yang dalam, yakni mengandung hawa patriotik-patriotik bangsa melalui perang Diponegoro. 

7. Sentot Ali Basya, jenderal perang, bertapa di goa ini. 

8. Goa Tabuhan menjadi salah satu wisata Pacitan, yang terkenal Kota 1001 goa.

Sumber : danielhendrianto's Blog,  pacitanku.com, dan AI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peralatan Medang

 *Pralaya Medang, Serangan yang Meruntuhkan Kerajaan Mataram Kuno* Kompas.com, 10 Agustus 2021, 08:00 Widya Lestari Ningsih, Nibras Nada Nai...