Sabtu, 15 Maret 2025

Kiyai Raden Santri Gunung Pring

 Finish


2998


Kiyai Raden Santri  Gunung Pring


Pasarean Gunung Pring adalah makam Pangeran Singasari atau Kiyai Raden Santri, putra Ki Ageng Pemanahan. 

Makam ini terletak di puncak Gunung Pring, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. 


Nama Raden Santri juga ada di Gresik, namun beda orang.


Sejarah Pasarean Gunung Pring :

1. Makam Gunung Pring merupakan kompleks pemakaman milik Keraton Yogyakarta. 

2. Makam ini  bukti peninggalan perkembangan Islam di kota Muntilan, yang terkenal di kalangan peziarah.

3. Di area makam terdapat beberapa situs bersejarah, seperti Masjid Kyai Raden Santri dan Pondok Pesantren Darussalam di Watucongol.


Lahir dan wafat Raden Santri :


Keterangan pasti mengenai tanggal lahir dan wafatnya, belum ditemukan.


A. Biografi Raden Santri

1. Raden Santri merupakan salah satu putra Ki Ageng Pemanahan dan keturunan Prabu Brawijaya 5. 

2. Ia merupakan seorang alim dan waliyullah yang dekat dengan Alloh.

3. Ia pernah menjabat sebagai Senopati Perang yang bertugas mengajarkan salat kepada para prajurit. 

4. Ia menyebarkan agama Islam di wilayah sekawan keblat gangsal pancernya, yaitu gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan pegunungan Menoreh di sepanjang Kali Progo. 


B. Makam Raden Santri 

1. Makam Raden Santri berada di kompleks pemakaman milik Kraton Yogyakarta di atas bukit Gunung Pring, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, tingginya 400 meter.

2. Makam Raden Santri dan anak cucunya menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi umat Islam dari berbagai penjuru tanah air.


Untuk mencapai Makam Gunung Pring harus menaiki 222 anak tangga.

Pring artinya Bambu.


Raden Santri sebagai panglima perang ikut membesarkan Kerajaan Mataram. Perlahan  Raden Santri bosan di kerajaan dan pamit kepada Sutawijaya untuk mengembara.


Karomah Kiyai Raden Santri :


1. Membuat Sendang dengan Tongkatnya


Saat akan mengajarkan sholat kepada para prajurit, di dusun itu Kiyai Raden Santri tidak menemukan air untuk berwudlu.


Raden Santri berdoa kepada Alloh agar diberikan air.  Atas izin Alloh, Raden Santri menggunakan tongkatnya, sehingga sendang itupun memancarkan air, bahkan hingga kini tak pernah berhenti memancarkan air, meski di musim kemarau sekalipun. Sendang itu terletak di Dusun Kolosendang, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.


2. Menghentikan Banjir Lahar Dingin


Setelah menetap di Dusun Santren pada tahun 1600, Raden Santri sering menyepi untuk mujahadah di bukit Gunungpring.


Saat pulang dari Bukit Gunungpring ke dusun Santren di perjalanan melewati sungai terjadi banjir yang sangat besar. Kemudian Raden Santri berkata, “Air berhentilah kamu, aku akan lewat.” Maka banjir itu berhenti dan mengeras hingga menjadi batu–batu yang cadas dan menonjol.


Banjir besar dari letusan gunung Merapi yang konon meluap sampai kawasan Candi Borobudur.


3. Sampai sekarang dusun tersebut dikenal dengan nama Watu Congol atau batu yang menonjol yang masih berada di Muntilan, dekat dusun Gunungpring. 


Sumber : Liputan6.com dan AI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SITUS DAN CANDI JATIM

1. Buatlah Risalah tentang : Candi Gedhong Putri atau Candi Puro (Kloposawit, Candipuro). Kabupaten Lumajang Candi Gedhong Putri (atau diken...