2991
Aer Mata Ibu
Lokasi :
Makam ini terletak di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Situs Religi Aer Mata Ebu :
Pulau Madura selain di kenal dengan pulau seribu masjid karena banyaknya masjid yang berdiri.
Selain pesarean Syaichona Kholil, adalah wisata ziarah Ratu Ibu.
Tempat wisata ziarah air mata Ratu Ibu ini di kenal dengan nama Pesarean Aer Mata Ebuh atau Makam Rato Ebu.
Ratu Ibu atau dalam bahasa Madura di kenal dengan Rato Ebhu adalah Syarifah Ambami istri dari Raden Praseno seorang penguasa Madura yang memiliki gelar Cakraningrat 1.
Cerita sejarah tangisan Ratu ibu ini sangat terkenal dan mata air Ratu Ibu yang begitu keramat. Di komplek pemakaman yang cukup luas ini juga merupakan komplek pemakaman keluarga tujuh turunan.
Sejarah Situs Aer Mata Ebu :
Tangisan Ratu Ibu yang tidak pernah mengering sehingga menjadi sumber mata air di pesarean ini berawal dari cerita sejarah yang menyedikan.
Meskipun sebagai Raja Madura, Cakraningrat 1 rupanya lebih sering menghabiskan waktunya di Mataram, sejak 1624 untuk membantu Sultan Agung.
Keadaan ini membuat Syarifah Ambami merasa sangat sedih. Siang malam beliau menangis meratapi dirinya.
Dalam tapanya, beliau memohon dan berdoa, semoga keturunannya kelak sampai pada tujuh turunan, sehingga ditakdirkan untuk menjadi penguasa pemerintahan di Madura.
Hingga dalam pertapaan beliau bertemu Nabi Hidir yang memberi kabar bahwa semua permohonan dan doanya akan di kabulkan.
Mengetahui hal itu Syarifah Ambami pun sangat merasa senang dan kembali pulang.
Sepulang dari Mataram, Cakraningrat 1 marah besar, mengapa istrinya hanya berdoa meminta tujuh turunan saja.
Mengetahui kekecewaan yang terjadi pada diri suaminya, Syarifah Ambami merasa bersalah.
Beliau menangis siang dan malam tanpa ada hentinya karena kesedihannya yang begitu mendalam yang beliau rasakan saat itu.
Air mata dari tangisan beliau sepanjang hari itu kemudian membanjiri tempat setempat hingga menjadi sebuah sumber mata air sampai saat ini.
Sumber mata air dari tangisan Ratu ibu yang keramat itu di percaya oleh masyarakat sekitar mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Terdapat pemakaman raja-raja Bangkalan yaitu Cakraningrat 2, 4, 5, 6.
Cakraningrat 1 dimakamkan di Imogiri.
Makam dipugar 1979/1980 dan 1985/1986.
Kesimpulan :
Sejarah Makam Aer Mata Ibu :
1. Kompleks pemakaman ini diambil dari kisah Ratu Ibu atau Syarifah Ambami yang menangis di pertapaannya.
2. Ratu Ibu bertapa di Buduran setelah suaminya, Adipati Cakraningrat 1, kembali ke Mataram untuk bertugas.
3. Ratu Ibu terus menangis tanpa henti, hingga air matanya membanjiri tempat pertapaannya.
Makam Aer Mata Ibu sebagai wisata religi :
1. Makam ini menyimpan batu nisan putih yang terukir dengan detail dan indah.
2. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah raja-raja Bangkalan.
5. Makam ini terletak di atas perbukitan kapur, dengan ketinggian 30 meter di atas permukaan laut.
Sumber : PulauMadura.com, Wikipedia dan AI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar