Minggu, 23 Februari 2025

SUARA CANDI TEGOWANGI

Candi Tegowangi 

Lokasi:

Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Sejarah :

Awalnya candi ini bernama Kusuma Pura.

Candi Tegowangi disebut juga Candi Sentul. N. W. Hoepormans adalah orang yang pertama kali membuat tulisan tentang Candi Tegowangi, selanjutnya diikuti oleh R.D.M Verbeek, J. Knebel, 1902, dan P.J Perquin 1915. Pemugaran candi dilakukan pada tahun 1983-1984.

Menurut Nāgarakrtāgama Candi Tegowangi merupakan candi pendharmaan Raja Watsari nama lain Bhre Matahun, yaitu ipar dari Raja Hayam Wuruk yang meninggal pada tahun 1388. Saat Candi Tegowangi belum selesai dibangun Raja Matahun sudah meninggal, sehingga panil bagian akhir relief cerita Sudamala tidak dikerjakan.

Arsitektur :

Cara pembuatan Candi Tegowangi ini menggunakan sistem menumpuk batu andesit hingga ketinggian tertentu selanjutnya diteruskan dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah.

Candi ini berdenah persegi menghadap ke barat dengan ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Pondasinya terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih tersisa terbuat dari batu andesit. 

Bagian kaki candi berlipit dan berhias. 

Struktur dari candi ini berbentuk kaki candi dua tingkat dengan tinggi keseluruhannya 4,35 m. 

Tiap sisi kaki candi ditemukan tiga panel tegak yang dihiasi raksasa/gana yang duduk jongkok; kedua tangan diangkat ke atas seperti mendukung bangunan candi. 

Di atasnya terdapat tonjolan - tonjolan berukir melingkari candi di atas tonjolan terdapat sisi genta yang berhias.

Pada bagian tubuh candi di tengah-tengah pada setiap sisinya terdapat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar-pilar itu tampak belum selesai dikerjakan. 

Relief Candi Tegowangi :

Menggambarkan berbagai kisah, seperti Parthayajnya, Sudamala, dan Maganda. 

Relief Parthayajnya :

1. Menggambarkan Arjuna berpamitan kepada saudara-saudaranya untuk bertapa di Gunung Indrakila

2. Adegan ini menggambarkan suasana di hutan dengan latar belakang pepohonan

Relief Sudamala :

1. Menggambarkan penyucian Dewi Durga yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu dalam cerita Pandawa 

2. Relief ini dihiasi pada dinding candi sebanyak 14 panil, yaitu 3 panil di sisi utara,  8 panil di sisi barat dan 3 panil sisi selatan. Cerita ini berisi tentang pengruatan/pensucian Dewi Durga dalam bentuk jelek dan jahat,  menjadi Dewi Uma dalam bentuk baik yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu dalam cerita Pandawa.

3. Adegan-adegan relief ini masih menempel pada dinding candi 

Relief Maganda :

Menggambarkan tarian Maganda sebagai bentuk upacara penghormatan kepada Raja Hayam Wuruk ketika berkunjung di candi Tegowangi.

Relief-relief ini berfungsi layaknya sebuah naskah yang menceritakan peristiwa atau kisah tertentu. 

Di halaman candi terdapat beberapa arca yaitu Parwati Ardhenari, Garuda berbadan manusia dan sisa candi di sudut tenggara. Arca-arca yang ditemukan dan adanya Yoni di bilik candi maka candi ini beragama Hindu.

Sumber: Wikipedia, dll.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

November Hitam di Mbedug

 [11/7 21.16] rudysugengp@gmail.com: *November Hitam di Mbedug* Karya: Rudy Sugeng Prayitno Dusun Mbedug, November 1965. Angin sore menghemb...