Candi Jabung
Dusun Candi, Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Di dalam bilik candi terdapat lapik arca, berdasarkan inskripsi pada gawang pintu masuk candi Jabung didirikan tahun 1276 saka (1354 Masehi) pada masa awal pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Candi Jabung merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi ini merupakan salah satu contoh perpaduan harmonis antara budaya Hindu dan Buddha.
Candi Jabung sebagai :
1.Bajrajinaparamitapur dalam kitab Nagarakertagama.
2. Sajabung dalam kitab Pararaton.
3. makam Bhre Gundal, salah seorang keluarga Raja Majapahit.
4. memiliki relief-relief yang menggambarkan dewa-dewi dari kedua agama, yaitu Hindu dan Buddha.
5. memiliki arca Buddha Vajradhara yang terbuat dari batu andesit.
Candi Jabung berdiri di sebidang tanah berukuran 35 meter x 40 meter. Pemugaran secara fisik pada tahun 1983-1987, penataan lingkungan luasnya bertambah 20,042 meter persegi dan terletak pada ketinggian 8 meter di atas permukaan air laut. Situs terdiri dari dua bangunan utama yang terdiri atas satu bangunan besar dan yang satu bangunan kecil dan biasa disebut "Candi Sudut". Bangunan candi tersusun dari batu bata merah berkualitas tinggi yang diukir untuk membentuk relief.
Batur candi berukuran panjang 13,11 meter, lebar 9,58 meter di atas batur terdapat selasar keliling yang sempit dan terdapat beberapa panil relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
Relief: Seorang pertapa memakai serban berhadapan dengan muridnya.
Dua orang lelaki yang sedang berada di dekat sumur, salah seorang memegangi tali timba.
Di antara panil-panil terdapat panil berbentuk bulat menonjol semacam medalion dan relifnya di dalam medalion sudah aus.
Singa yang saling berhadapan. Seorang perempuan naik seekor ikan.
Bilik candi yang berukuran 2,60 x 2,58 meter dan tinggi 5,52 meter dan pada bagian atasnya terdapat batu penutup cungkup yang berukir.
Bagian tubuh candi terdapat relief manusia, rumah dan pohon-pohonan, pada sudut tenggara terdapat relief yang menggambarkan wanita naik di punggung seekor ikan, relief ini dalam agama Hindu mengisahkan cerita pelepasan jiwa Sri Tanjung. Kisah ini melambangkan kesetian seorang perempuan pada suaminya.
Atap candi sudah hilang, kemungkinan besar puncaknya berbentuk stupa dan atapnya berhias motif sulur-suluran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar