*Intip Bagian Dalam Dapur Umum di Monumen Pancasila Sakti*
Kompas.com,
28 September 2023,
21:13 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com - Di salah satu sisi Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, terdapat tiga rumah yang jadi saksi bisu peristiwa G30S pada tahun 1965. Salah satunya Dapur Umum.
Bangunan satu lantai ini termasuk bangunan yang sudah tidak asli karena terbuat dari kayu.
"Dapur Umum tidak asli karena semuanya (materialnya, terdiri dari) bilik sama kayu," ujar Baur Bin Info Monumen Pancasila Sakti, Serma Muhammad Soleh kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Rumah tersebut, lanjut Soleh, akhirnya dirobohkan, kemudian dibangun kembali di tempatnya yang semula.
Kendati demikian, saat memasuki Dapur Umum, pengunjung bisa melihat sejumlah barang peninggalan yang masih asli, antara lain meja, kursi, almari, tempat tidur, wajan, dan dandang.
Sementara itu, barang-barang lainnya yang ada di dalam rumah tersebut adalah replika, di antaranya balai, lampu tempel, tempayan, tungku, gayung, dan rak piring.
*Terdiri dari beberapa bilik*
Berdasarkan Buku Panduan Monumen Pancasila Sakti, Dapur Umum dulunya milik salah seorang warga bernama Ibu Amroh.
Selepas ditinggal Ibu Amroh, rumah tersebut dijadikan lokasi penyediaan konsumsi bagi pasukan G30S. Letaknya tidak jauh dari Serambi Penyiksaan dan Pos Komando, saksi bisu peristiwa yang mengakibatkan gugurnya enam jenderal dan satu perwira TNI AD itu.
Bangunan Dapur Umum terlihat sederhana dari luar, dengan pintu-pintu kayu, jendela tinggi, serta cat warna putih dan hijau yang mendominasi.
Di bagian depannya terdapat teras dengan kursi, meja, dan papan keterangan soal fungsi rumah ini pada masa lalu.
Ketika memasuki Dapur Umum, pengunjung akan dihadapkan dengan lorong yang langsung mengarah ke pintu belakang.
Lantai lorong tersebut sudah dilapisi ubin, berbeda dengan "lantai" di kedua sisinya yang masih berupa tanah.
Pengunjung bisa berjalan di lorong tersebut sembari melihat beberapa barang dan bilik di sisi kanan dan kiri. Beberapa barang yang ada, antara lain meja, kursi, dan almari.
Kendati demikian, bilik-bilik yang ada yang cenderung gelap, meski saat itu Kompas.com datang saat siang hari.
Di bagian belakang Dapur Umum terdapat area berisi wajan dan dandang yang berukuran cukup besar.
Pengunjung bisa melanjutkan perjalanan hingga keluar dari Dapur Umum lewat pintu belakang.
Jika tidak ingin masuk, pengunjung juga masih bisa mengintip bagian dalam bangunan tersebut lewat jendela-jendela yang terbuka.
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (9/9/2023), Monumen Pancasila Sakti buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 15.30 WIB.
Harga tiket masuknya mulai Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa, dan mulai Rp 3.000 untuk pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar