Rabu, 22 Februari 2023

PERJALANAN 2 RAT DWIJA ABADI

 *PERJALANAN RAT YOGYAKARTA*

(17-18-19 FEBRUARI 2023)


*PERJALANAN 2*

18 Februari 2023


G. Pukul 2.36 - 4.09

Bus menempuh perjalanan 65 km, satu jam 33 menit dari Rest Area Sragen ke luar Rest Area Colomadu hingga RGS. Perjalanan mulai tenang menunggu ayam jantan berkokok sebagai pertanda subuh.


H. Pukul 4.09 - 7.50

Ramayana Garden Resto (RGR)


(Jl. Candi Sewu, Ngangruk Baru, Tlogo, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454)

RGR menawarkan Rumah Makan Prasmanan dengan konsep kebun yang dilengkapi WiFi dengan password _tanyakankasir_

Unik dan menarik.


Bahkan aku sempat mau tanya ke Kasir. 

"Lho...pak, mau ke mana ?" sapa petugas yang memberi tahu.

"Ke kasir." jawabku.

"Ada apa ke kasir ?"

"Mau tanya password !"

"Itu nama passwordnya."

Jadi malu !!!!!


Usai mandi, sholat, dll. aku cari tempat Gazebo untuk rebahan sejenak sambil ces Hp. Tentunya keliling area. Tgl. 26 Desember 2022 saat malam hari pukul 19.59 - 20.53, suasana hujan deras yang sudah sepi pengunjung namun hingar bingar penyanyi dengan iringan electone masih gegap gempita bersama Kopsek Bolo Dhewe.


Lokasi RGR berseberangan dengan Candi Prambanan.

Sebenarnya tempat ini cocok untuk acara makan dan lanjut ke Area Candi Prambanan atau ke atas sedikit menuju Kraton Ratu Boko.

Percandian atau Kraton Ratu Boko lebih luas dari Kraton modern saat ini.

Hanya saja kurang diminati pengunjung.


Saat datang sudah ada 1 bus lain dan Dwija Abadi dengan 3 Bus dengan Kustom atas merah nampak mencolok. Lebih kurang 150 peserta harus mandi di 8 Km dan 10 kamar kecil.

Sesaat kemudian datang lagi 2 bus. Total ada 300 peserta yang harus mandi, istirahat, dan sholat. Air yang digunakan dari air tanah. Karena sistem aliran seri maka kamar mandi yang dekat dengan tandon air, air nya deras. Pada posisi jauh airnya berkurang, ngathir, dan habis. Para pengelola RM yang menyediakan kamar mandi dan kamar kecil, harus memikirkan sistem aliran air agar dibuat paralel. Banyak peserta yang memilih mandi uap, mandi bebek, mandi seko, dan tidak mandi. Hahaha....

Pukul 6.11 ada pengumuman tentang tata cara makan oleh Malikin.

Pukul 6.30 Makan pagi telah siap dengan menu : nasi putih (ambil sendiri), seiris daging (diberi petugas), mendoan/tempe (diberi petugas), sayur (ambil sendiri), sambal dan krupuk (ambil sendiri), teh, dan ada es buah.


Ruang makan mampu menampung 200 orang. Ada ruang untuk 100 orang, 50 orang, gazebo menampung 4 hingga 8 orang, lesehan, dll. Parkir bus luas, halaman tertata asri, dan segar. Ada spot foto, walau tak begitu banyak. Karena melayani pengunjung yang overload, maka ada satu petugas pembawa nasi hingga tumpah di pelataran.

Ingat : gundhul-gindhul pacul. Prihatin melihatnya. Mudah-mudahan petugas cukup mengganti Sego yang jadi saklatar dan nggak perlu di PHK.


I. Pukul 7.50 - 8.50

1 jam, 17 km bus menuju salah satu sentra Jeep yang jumlahnya puluhan area tersebar di sekitar lereng gunung Merapi.


J. Pukul 8.50 - 11.15

Jeep Merapi community (JMC)

Alamat :

9CPM+VP8, Balong, Umbulharjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55583


35 JMC pukul   yang masing-masing berisi 4 orang mengadakan perjalanan pendek :

1. Pukul 9.11 JMC berangkat ke The Lost World Park

Foto dan video di tempat ini memang disiapkan untuk kebahagiaan dengan background Puncak Merapi, jika cuaca bersahabat.

Bernyanyi, berjoged, bergembira di tempat ini memang disediakan oleh pengelola, ada lagi flying fox bagi yang berani.


2. Pukul 9.28 ke Museum Sisa Hartaku

Ada dua kamar bagi pengunjung agar tidak mengambil foto dan video. Hal ini untuk menghormati korban Merapi 5 November 2010.


Saat ber foto di Sisa Hartaku, banyak pengunjung yang lupa akan peristiwa yang menyedihkan. Harusnya foto para pengunjung menampakkan rasa empati bukan rasa bahagia.

Kalau sudah begini siapa yang salah.

Pengelola ?

Pengunjung ?

Atau

Kita yang kurang paham !

Semoga kunjungan berikutnya, kita berfikir ulang jika foto dan upload video di tempat ini.


3. Pukul 10.45

Menuju Kali Kuning

Tempat Driver menunjukkan kebolehannya untuk melewati sungai bebatuan untuk atraksi. Bila penumpangnya remaja dan tampak oke, pengemudi menggenjot mobil dengan cepat meliuk liuk. 

Mobil yang ditumpangi oleh Manula dan tampak wajah sedikit takut, maka mobil di bawa secara perlahan saat lewat di sungai Kuning.

Rute pendek ini biayanya 300 ribu rupiah per Jeep.

Untuk rute panjang berkisar 600 ribu hingga 700 ribu rupiah menuju tambahan yaitu Batu Alien, Bunker Kaliadem, Rumah dan Makam Mbah Maridjan. Kami pernah mengunjungi rute panjang tahun 2016 bersama keluarga dalam waktu 3 jam, termasuk ke beberapa tempat para pencari batu kali dan pasir dengan kondisi panas.


K. Pukul 11.20 - 11.59

Bus menuju Bale Wukir, 39 menit.

Waktu yang lama di tempat pemberhentian Bus, karena juru potret amatir menggelar hasil bidikan di depan 3 bus dengan menutup pintu keluar bus. Peserta asyik memilih foto yang digelar dengan harga minimal 10.000 rupiah per biji. Ada 3 foto yang ditawar 25.000 rupiah dan biasanya detik-detik terakhir.


L. Pukul 11.19 - 13.46

Selama 1 jam 47 menit

Untuk ISHOMA (Istirahat, Sholat, Makan)


Tempat sholat di atas kolam ikan. Tempat makan ada yang berupa gazebo, tempat duduk, dan lesehan. Rombongan Dwija Abadi memperoleh tempat lesehan yang tinggi dengan pemandangan yang sejuk.

Peserta lebih tertarik memandang piring makan.


Menu : nasi putih, ayam goreng, mendoan, cap jay, jamur crispy, krupuk, sambal, semangka, dan teh/es teh.

Selama perjalanan untuk rombongan, khusus lauk diambilkan oleh petugas atau travel. 


M. Pukul 13.46 - 15.06

Perjalanan 19 km, 1 jam 30 menit menuju Bakpia Pathok.

Sesuai jadwal perjalanan seharusnya ke Tebing Breksi.


Tebing Breksi hanya buka pagi hingga menjelang Magrib. Alasan mengapa dinamakan Breksi karena merupakan tebing kapur yang terbuat dari Breksi, yaitu pecahan mineral yang direkatkan menjadi satu. Ini menawarkan pemandangan daerah sekitarnya yang menakjubkan.

Bus langsung berhenti di Area Tebing Breksi. Untuk mengitari tebing Breksi, Pengunjung beralih dengan Jeep seperti di Merapi dengan Beaya yang hampir sama, 300 ribu rupiah untuk rombongan dengan isi 4 orang. Spot foto di tempat ini banyak sekali. Kalau malam hari maka pengunjung diarahkan ke OBELIX HILL dengan naik Grab, tapi tempatnya berbeda. Tidak satu jalur dengan Breksi.

Bagi yang pernah ke Bali dapat dibandingkan dengan GWK, di Bangkalan dengan Wisata Bukit Jaddih,  di Gresik dengan Wisata Alam Setigi (SELO TIRTA GIRI).


N. Pukul 15.06 - 16.32

1 jam 28 menit berada di Bakpia Pathok 25.


Sejarah Pathok :


Pada tahun 1980an, bakpia pun semakin populer dan mulai muncul produsen-produsen rumahan bakpia di kawasan Pathuk. Para penjual membuka toko di rumah masing-masing dalam memasarkan bakpia buatannya. Bakpia dikemas menggunakan dus atau kertas karton. Bakpia ini kemudian dikenal dengan nama Bakpia Pathuk menjadi Pathok.


Pilihan nomor 25 pada bakpia pathok 25 sendiri tidak memiliki alasan khusus. Menurut Ahmad, angka tersebut dipilih karena dalam bahasa Jawa, pengucapan angka 25 berbeda dengan angka 20. “Karena angka 25 dalam filosofi Jawa berbeda dengan angka lainnya.


Ahmad Sudrajat, Supervisor Bakpia Pathok 25 kepada Kompas.com (31/08/2021) menjelaskan bahwa bakpia basah hanya bertahan empat sampai lima hari. Sementara bakpia kering bisa sampai 10 hari. "Kalau di sini bakpia basah itu hanya tahan empat hari, maksimal lima hari," ungkap Ahmad.


Penemu bakpia kacang hijau ini adalah Kwik Sun Kwok, yang konon merupakan pemilik Bakpia Pathok 75. Kwin Sun Kwok mulai menjual bakpia kacang hijau ini pada tahun 1948. Namun kala itu bakpia masih dikemas menggunakan besek dan belum diberi nama atau merek.

Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 didirikan pada tahun 1948 oleh Ibu Tan Aris Nio. Pada mulanya Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 berupa home industry dengan merek dagang “Bakpia Pathuk 38” yang notabene merek dagang tersebut didasarkan sesuai nomor rumah.


Bakpia Pathok 25 PREMIUM Isi lebih tebal dan rasa lebih mantap. Ukuran Bakpia Pathok 25 PREMIUM lebih besar dari bakpia 25 yang biasa (yang bukan premium).


Jika digambarkan, BP 75 disebut memiliki rasa kacang hijau dan manis yang terpadu secara pas. Sementara, BP 25 memiliki cita rasa kacang hijau yang lebih kuat. Saat digigit, BP 25 memiliki tekstur yang lebih lembut. Sedangkan BP 75 terasa lebih rapuh dan kulit yang mudah rontok.


O. Pukul 16.32 - 17.36

Perjalanan 1 jam 4 menit,  15 km menuju ke Royal Brongto Hotel.


Seri 2 : Tunggu lanjutan seri 3


Surabaya, 22 Februari 2023


_Rudy SP_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

November Hitam di Mbedug

 [11/7 21.16] rudysugengp@gmail.com: *November Hitam di Mbedug* Karya: Rudy Sugeng Prayitno Dusun Mbedug, November 1965. Angin sore menghemb...