Rabu, 22 Februari 2023

PERJALANAN 1 RAT DWIJA ABADI

 *PERJALANAN RAT YOGYAKARTA*

(17-18-19 FEBRUARI 2023)


*PERJALANAN 1*

Jumat, 17 Februari 2023 


A. Pukul 19.54 - 20.57

Menempuh perjalanan 6,3 km, selama 32 menit.

Santai menuju SDN Wonokusumo IV, parkir SPM bersama Shomad, Ali. Ada mobil Anita, suami, + anak.


B. Pukul 21.02 - 21.18

Berjalan kaki 550 meter, selama 16 menit ke Kantor KPRI Dwija Abadi dengan Shomad dan Ali.

Usai meletakkan mobil, Anita berangkat lebih dulu dengan menggendong anak, tapi suaminya yang menggendong karena si kecil posisi tidur. Saat akan 'salim', aku menolak kasihan si kecil. Saat berjalan masuk ke arah kantor Dwija Abadi, disapa Isma yang sedang bonceng anak dan turun di mulut jalan, sambil menunggu anak perempuan yang harus dijemput ulang.


C. Pukul 21.18 - 22.26 

Satu jam 10 menit (Menunggu bus).

Bus berjalan mundur beriringan dengan posisi bus 1, menyusul bus 2, dan bus 3.

Menunggu bus di Warung bertemu dengan Sunardi yang didampingi oleh anak perempuan yang nggak mau beranjak. Anak ini sangat sayang kepada ayahnya. Sunardi memberi kecup kening tanda sayang pada anaknya.

Hujan rintik-rintik, PHP datang membawa tas besar dan tas cangklong dan langsung mengangkat telepon dari rumah tentang kondisi saudaranya yang harus menyusul acara suaminya di area lain, termasuk menyarankan keluarga agar tidak memanjakan baby Nan.

Bapak pemilik warung yang baik hati memundurkan kursi agar terhindar guyuran rintik-rintik. Beberapa orang menyapaku. Salah satunya, suami Afifah. Sebentar kemudian langsung cari warung lain untuk ngopi. Beberapa teman dan sahabat, sibuk mencari tempat yang jauh dari hujan.


D. Pukul 22.26 - 23.17 

Naik bus sejauh 29 km, dalam waktu 50 menit. 

Aku duduk di bangku tengah deretan paling belakang. Sebelah kiri : Marjono (KS) dan Fansuri (KS). Sebelah kanan : Supriyanto dan Djoko Walujo. Dekat pintu belakang : Ramelan (KS) dan Handoyo (KS). Sesuai data penumpang bus ini terdiri Kelompok ALB (Anggota Luar Biasa) dan Anggota Aktif. Bu Inti duduk pada bangku tengah dengan Harumi di bangku deretan kanan. Saat aku sapa dan riwa riwi di atas bus, seperti biasanya lebih banyak diam. Beberapa orang yang dulu pernah menjadi KS dan sudah purna a.l : Titoh, Tuwandi (PS), Sri Lestari, Marniyah, Ariyani, Budi Darsono (PS), Samaniatin, Puji Lestari (PS), Mekarsari, Kusmadi (mimpin doa) dan beberapa teman dari SDN lain. Beberapa diantaranya membawa keluarga. 

Pemilik Travel (pak Willy) ada di bus 1, termasuk istrinya tapi beda tempat duduk.


Teman kuliah saat di IKIP PGRI (1984 - 1989), FPIPS, Jurusan Sejarah yaitu Jarwani satu bus denganku. Djarwanto (suami Ariyani). Saat di IKIP PGRI (sekarang Adhi Buana) pernah mengadakan tour Candi-candi di Triwulan. Teman mengajar di SDN wilayah Tambaksari (selama 28 tahun) yaitu Ramelan satu kamar dan Fansuri.

Hampir semua peserta di bus ini, hobbynya tidur. Ada yang suka bernyanyi tapi tak pernah bertahan lama.


Sunaryo, Ketua Koperasi Bolo Dhewe (Koperasi khusus SDN WK 5) satu bus.

Tgl. 25-26 Desember 2022 telah mengadakan RAT di Yogyakarta.


Bus ini menyediakan selimut dan 'cagak gulu'.

Konsumsi berisi pukis,  bikang, lemper, Air mineral 600 ml.

Lemper dari Donatur.


D. Pukul 23.17 - 23.38

Bus berhenti di Rest Area KM 726 B, untuk Pis of Cur dan istirahat selama 21 menit.


( KodeJHF3+M6R, Jl. Tol Surabaya - Mojokerto, Area Sawah/Kebun, Pasinan Lemahputih, Kec. Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61176)


E. Pukul 23.38 - 01.41

182 km, 2 jam 4 menit

Dalam perjalanan ini, semua tertidur kecuali kami bertiga. Khusus peserta yang dekat dengan kursi belakang tidur dan istirahatnya terganggu. Sesekali Tiurma menoleh ke belakang, ikut tertawa.


F. Pukul 01.41 - 2.36

Istirahat di Rest Area KM 519 B Sragen.

(Rest Area KM 519B, Jl. Tol Solo – Ngawi Jl. Raya Ngawi - Solo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah)


Pengemudi dan crew istirahat 55 menit. Peserta istirahat di atas bus.

Selama perjalanan Djoko Walujo dan Supriyanto selalu membuat cerita lucu dan uni. Kedua sosok manusia ini, orang-orang pandai dari segi pelajaran terutama bahasa Jawa dan jenis mainan tradisional, tembung yang ada di buku Sapala Basa Jawa. Kalau sudah begini, Mardjono mengeluarkan jurus Tausiyah. Djoko kadang ucapannya terkesan kasar dan menyerempet bahasa parno. Pengalaman selama menjadi guru yang saat ini dikaruniai 14 cucu, 3 buyut menjadi sosok idola bagi keluarga. Kadang, kita menganggapnya sebelah mata, tapi pengabdian kepada keluarga tidak perlu diragukan.


Seri : 1, tunggu lanjutan.

(Nama tanpa gelar dan sebutan). 

Ini Catatan pribadi.


Surabaya, 20 Februari 2023


Rudy SP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oktober Kelabu ing Bumi Mbedug

 *Oktober Kelabu ing Bumi Mbedug*  Anggitane : Prayitno   Dusun mbedug, Oktober 1965.    Angin sore menghembuskan ambu godhong jati garing l...