Pola untuk bimbingan anak Magang di SDN WONOKUSUMO IV/43 SURABAYA selama ini mengikuti 3 kegiatan yaitu :
1. Ada Surat Permintaan dari Universitas/Lembaga
2. Wawancara oleh KS, guru yang di tunjuk atau guru yang diajak diskusi
3. Pelaporan
Mengapa ?
Surat diperlukan agar Sekolah benar-benar kehadiran peserta Magang yang memang membutuhkan.
Wawancara digunakan sebagai sarana bagi kedua belah pihak untuk mengetahui maksud dan ending dari kegiatan tersebut.
Pelaporan dari peserta magang untuk mengetahui apa saja yang digali oleh peserta magang, kritik dan saran yang diperlukan untuk perbaikan dan kemajuan Sekolah.
Pola-pola ini selalu dikembangkan oleh KS dan Dewan guru serta tenaga kependidikan agar semua menjalin kerjasama dengan pihak manapun.
Pernah suatu hari ada 2 Siswa STM Pembangunan Kaliwaron_ Surabaya (sekarang SMKN V Surabaya) bertujuan untuk mengukur denah sekolah dan semua ruang untuk Tugas akhir kegiatan. Siswa ini sebenarnya agak cuek dengan tugasnya. Siswa satunya ingin membantu.
Melihat kondisi ini, saya prihatin.
Akhirnya meski belum membawa surat tetap diijinkan dengan syarat semua harus diselesaikan hari itu. Bagi saya tidak perlu ada laporan menyusul.
Laporan berupa draf denah dengan ukuran yang sebenarnya ditunggu hingga pukul 15.00. Alat ukur meteran besar telah dimiliki, kertas Folio saya siapkan.
Hasilnya luar biasa.
Denah sekolah, luar, halaman, dan ruang di tulis detail dengan ukuran.
Selanjutnya, kami tidak perlu menunggu laporan yang sebenarnya.
Dugaan saya tidak meleset.
Hingga 6 bulan, siswa tersebut tidak menyerahkan laporan resmi.
Tapi, Laporan sesungguhnya telah dibuatkan dengan detail.
Sehingga saat ini, bila di tanya, "Berapa ukuran kamar mandi, Kantin, UKS, Mushola, Kelas, Lab IT, Kantor, Luas seluruh halaman dan luas Gedung lantai 1 dan 2 ?"
Jawaban, "KOMPLIT"
Tinggal hitung luas.
Kesimpulan :
Pelaporan nggak harus seperti skripsi.
Yang penting guna dan manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar