Selasa, 14 Desember 2021

RAPOR ONLINE HILANG

Sejak diluncurkan PPDB online tahun 2012, kemudian di susul Rapor online di kota Surabaya.

Guru-guru SD dan SMP yang awalnya "puyeng" menjelang pengisian Rapor online karena masalah Server dan pulsa lama kelamaan menuai kebahagiaan tersendiri.

Dengan memasukkan hasil  nilai UH pada KD yang ada ada, nilai PTS, dan PAS maka Uraian yang seharusnya ditulis tangan oleh guru dapat mengalir, mengkolaborasi, dan menghasilkan catatan yang terintegrasi.

Memang Rapor ini rawan juga dari penyalahgunaan wewenang guru yang seenaknya dalam memasukkan nilai siswa.  Apalagi di musim Daring yang kadang menunjukkan ketidak pedulian baik bagi siswa, ortu, dan guru.

Bagi Siswa dan Ortu, di samping ketidakmampuan dari segi suppor HP, juga kekurangan dengan pulsa yang dimiliki.

Memang Bantuan pulsa Kemdikbud itu ada, hanya saja sebagian orang merasa tidak mendapatkan pulsa karena HP berganti.

Untuk guru yaitu masih ada beberapa teman guru yang mengajar tidak serius. Otomatis UH juga berkurang. Jarang Teams. Hanya WA. Jika kendala tidak berusaha mencari keberadaan siswa. Namun masih banyak guru yang peduli, mengabsen siswa tiap hari dengan berkomunikasi sehingga Merencanakan, Melaksanakan, dan Mengevaluasi selalu ada.

Guru yang demikian lebih bahagia, hidupnya berkecukupan, bahkan berlebih dari segi kesehatan, peduli, dan mudah mengatasi masalah dalam hidupnya.

Mengapa ?

Karena keberkahan selalu menyelimuti dalam kegiatan keseharian.

Membantu siswa adalah kewajiban guru yang seharusnya memang melekat saat memilih profesi ini.

Bagaimana dengan guru yang kurang serius ?

Biasanya selalu menemui kekurangbahagiaan. Hidupnya was-was. Apalagi ketika menjelang raporan tiba. Berbagai macam dalih meluncur kembali seperti Rapor ini menyengsarakan, server error, dan menghabiskan pulsa.

Nah !

Inilah gambaran guru yang kurang bersyukur dan jarang membantu siswa hingga tuntas.

Bagaimana bila Rapor hilang ?

Bila itu di tulis tangan, pasti tidak ada lagi bukti apalagi rapor belum di foto Copy/Foto/Scan.

Dengan Rapor online seharusnya tetap tidak boleh hilang.

Namun karena server di Dispendik Surabaya masih ada, maka Rapor tersebut dapat diunduh kembali.

Di era digital, seharusnya tiap Sekolah setiap Semester tiap Tahun Pelajaran di file Pdf. dan sudah ada ttd. guru Kelas, Kepala Sekolah, dan stempel resmi yang baku.

Sehingga saat di unduh ulang, orang tua tinggal menandatangani.

Dikhawatirkan bahwa Wali Kelas dan KS terletak di tempat yang berjauhan atau bahkan sudah tiada.

Sekali lagi, tetap saja bahwa Rapor online adalah Dokumen yang keluar cukup sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Makam Peneleh Belanda

*Sejarah Makam Peneleh Belanda* Bagaimana sejarah Makam Peneleh Belanda di Surabaya dimulai Makam Peneleh, yang dikenal sebagai Makam Beland...