Pimpinan, Ketua, atau Kepala dalam suatu lembaga bila berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, biasanya bila sudah tidak menjadi atasan membuat teman-teman yang merasa di tegor, di ingatkan, bahkan di maki sering berujung dendam.
Adakalanya tidak mau menyapa, cuek, bahkan tidak peduli terhadap mantan atasan. Selama ini yang dilakukan selalu benar, bahkan atasan sebelumnya sering tidak berani menegor bila salah.
"Dari pada ramai, lebih baik diam !" ujar atasan sebelumnya.
Sekecil apapun kesalahan tetap salah, dan kebenaran memang benar. Apalagi kalau dikaitkan dengan kebijakan yang sedang berlaku. Penghargaan memang seharusnya tetap diberikan kepada yang berprestasi.
"Pemimpin juga sering dendam. Buktinya saya...dimarahi terus bila salah, sementara teman lain tidak !" celoteh bawahan.
Ucapan dan kalimat ini sering pula di muat di Medsos baik di WA, FB, IG, Twitter, telegram, Kayzala dan group lain.
Bahkan sering membuat opini yang cenderung fitnah untuk kepentingan sendiri.
Yang lain dan tidak tahu justru mengAmiini.
Dalam agama manapun dendam memang selalu diingatkan. Tapi tetap tidak mau terima.
Selanjutnya, serahkan saja kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Hidup bahagia mulailah dengan memaafkan diri sendiri dan memaafkan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar