Sunan Bonang
2996
Kelahiran Sunan Bonang :
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465 di Rembang dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.
Penemu gamelan dengan tonjolan di bagian tengahnya atau yang kerap disebut bonang, menjadi julukan Sunan Bonang disematkan.
Perjalanan Dakwah :
Sunan Bonang berdakwah di berbagai daerah di Jawa, Madura, dan Pulau Bawean. Daerah-daerah tersebut di antaranya:
1. Kediri
Sunan Bonang memulai dakwahnya di Kediri, Jawa Timur. Ia mendirikan musala di Desa Singkal, tepi Sungai Brantas.
2. Demak
Sunan Bonang berdakwah di Demak, Jawa Tengah. Ia diminta menjadi imam Masjid Demak oleh Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak.
3. Tuban
Sunan Bonang berdakwah di Tuban dengan menggunakan kesenian tradisional, seperti gamelan Bonang.
4. Lasem
Sunan Bonang berdakwah di Lasem (Rembang).
5. Madura
Sunan Bonang berdakwah di Madura.
6. Pulau Bawean
Sunan Bonang berdakwah di Pulau Bawean (Gresik).
Peninggalan Sunan Bonang :
Meliputi karya sastra, bangunan, dan makam.
Karya sastra :
1. Suluk Wujil, karya sastra berbau sufistik yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr.
2. Suluk Sunan Bonang, prosa edukatif yang tersimpan di Universitas Leiden, Belanda.
3. Tembang Tamba Ati, tembang yang masih sering dinyanyikan orang.
Bangunan :
1. Masjid Astana, masjid yang terkenal dengan gaya payung menyerupai masjid di Arab Saudi.
2. Pendopo Sunan Bonang, pendopo yang terletak di dalam komplek makam Sunan Bonang.
Makam :
1. Cungkup makam Sunan Bonang, makam yang berada di tengah sebuah pendopo
2. Makam kerabat dan pengikut setia Sunan Bonang, yang berada di sekitar makam Sunan Bonang
Peninggalan lainnya :
1. Sumur Srumbung, yang airnya tidak pernah habis.
2. Kalpataru, peninggalan yang menggambarkan konsep kesatuan dengan menghargai perbedaan.
3. Bende Becak.
4. Berdakwah dengan perangkat seni, termasuk gamelan.
Karomah Sunan Bonang :
1. Masyarakat mengenal Sunan Bonang sebagai seseorang yang sangat pandai mencari sumber air di tempat-tempat yang sulit air.
2. Mengubah buah aren jadi bongkahan yang bernilai yaitu emas.
Sunan Bonang Meninggal :
Sunan Bonang meninggal di Pulau Bawean, tetapi makamnya berada di Tuban dan Bawean.
Penjelasan :
1. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 di usia 60 tahun.
2. Jenazah Sunan Bonang akan dikuburkan di Bawean, tetapi murid-murid yang berada di Tuban menginginkan jenazah tersebut untuk di kubur di Tuban.
3. Terjadi perdebatan antara warga Bawean dan warga Bonang, Tuban.
4. Murid Sunan Bonang dari Madura dan Surabaya membawa kain kafan sendiri, padahal jenazah saat itu sudah dikafani oleh murid dari Bawean.
5. Akhirnya jenazah Sunan Bonang dimakamkan di Tuban dan Bawean.
6. Makam Sunan Bonang di Tuban berada di sebelah barat Masjid Agung Tuban, Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
7. Makam Sunan Bonang di Bawean dimakamkan oleh orang-orang Bawean yang sudah ditinggalkan para murid dari Madura dan Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar