Valentine day
Hari ini, 14 Februari 2025. Seluruh dunia menyebutnya hari Valentine.
Setelah hampir 7 bulan aku potong rambut komplit yaitu rambut, kumis, dan jenggot.
Kurang dari 15 menit, saat hari Jumat sudah tuntas, dengan ongkos jasa 20 K.
Saat potong kumis dan jenggot, bapak Pemangkas rambut menyiapkan palu dari kayu.
Saya pikir akan membetulkan kursi, Eh... ternyata digunakan untuk mengganjal kursi bagian belakang untuk dibuat seperti orang tiduran.
Maksudnya, agar memudahkan proses mengerok kumis dan jenggot.
Usai potong sholat Jumat di Masjid di Pasar Pucang Anom dekat SDN Kertajaya.
Usai sholat saat pulang lewat pasar Manyar, jatuh ke kanan menyentuh aspal bersama istri dan ditolong salah satu penjual.
Untungnya, kondisi pasar sedang sepi dan di belakang SPM saya ada dua mobil yang tiba-tiba harus berhenti menunggu saya bangun dan menuntun sepeda motor ke tepi.
Satu Sepeda Motor tidak ada yang lewat saat saya jatuh.
Seperti terhipnotis untuk semua berhenti.
Bahkan salah satu, penjual mengatakan biasanya ramai kendaraan.
Hari itu hujan, dan posisi pakai jas hujan.
Istri reflek menyelamatkan diri.
Oh...ya...
Sebelum sepeda motor kuberdirikan, lebih dahulu kumatikan kunci.
Kendaraan yang berhenti, aku persilakan untuk jalan ketika aku sudah menepikan motor.
Sungguh Allah dan para Malaikat tetap menjaga.
Motor ke arah Utara di tengah-tengah Pasar Manyar, tiba-tiba berhenti dan terjatuh.
Wallahu alam bi sawab.
Terima kasih, mas penolong.
Sebelum datangnya ujian ini :
Rabu, 12 Februari 2025 kedatangan teman yang sudah tidak bertemu sejak 2010 ketika aku meninggalkan SDN di Kecamatan Tambak sari, tempat 28 tahun mengabdi sebagai guru.
Teman ini sebut saja Santi, nama populer yang saat 2005 sudah pingin menjadi KS, namun hingga Purna 2022, Tuhan tidak mentakdirkan.
Menjelang Magrib, tiba-tiba ketuk pintu dan masuk ke rumah setelah dipersilakan. Mai bercerita tentang kondisi suaminya yang masih ada di PHC menunggu kepulangan. Ia juga bercerita bahwa telah kehilangan adik dan anaknya. Beban hidupnya merasa berat, namun tidak meminta sesuatu atau hutang.
Fokus pada ceritanya yang memuji-muji diriku yang dulu saat jadi guru sebagai orang yang sederhana. Selalu bawa tas kresek yang isinya buku.
Saat datang ke rumah, ia cerita bahwa makan dari pemberian orang dan hanya membawa minuman.
Aku mendengar cerita dengan Istri penuh perhatian bahkan karena cerita yang tidak berhenti, aku tidak sempat memberikan minum.
Di tengah-tengah bercerita aku tinggal, untuk menelpon seseorang yang mungkin tahu cerita kehidupan. Ada 3 orang yang aku hubungi, dua menjawab. Satu tidak kenal, dan satu mengenalnya dengan ucapan harap berhati-hati.
Hingga pulang menjelang Magrib, Santi tidak pernah meminta sesuatu.
Kamis malam, 13 Februari 2024, tiba-tiba sekitar pukul 1.00 dini hari istri terbangun dan siangnya baru saja membunuh Ular yang seperti cacing yang disebut ulat kawat dan bangkainya di simpan di tempat sampah tas kresek dam belum dibuang.
Malam itu juga aku membuangnya ke Sungai agar bertemu dengan teman-temannya. Istriku gelisah dan mencoba membuka google tentang ular.
Kebetulan, Petunjuk atau tanda dari YME tentang suatu peristiwa atau kejadian.
Manusia memang tidak peka terhadap petunjuk.
Aku sendiri sebelum kejadian jatuh dari motor, selama seminggu sebelumnya pingin mati dan malas untuk naik motor.
Seminggu kemudian, Rabu, 19 Februari 2025 teman ular kawat datang lagi di pintu pagar. Aku cari botol Aqua kecil untuk kumasukkan bersama istri dan anakku dalam keadaan hidup. Selanjutnya aku buang di Sungai agar bertemu temanya.
Pasca jatuh hingga Senin, 24 Februari 2025 aku belum naik motor. Bagian kaki selama seminggu sulit digunakan untuk sholat saat digunakan duduk dua Iftiros (dua kaki) pada bagian kaki kanan.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa ku bersama keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar