Jumat, 07 Februari 2025

TAFSIR DAN GUNA PRASASTI 5

 2992 Huruf 


TAFSIR DAN GUNA PRASASTI


Prasasti merupakan penulisan sejarah Indonesia kuno. 

Tanpa prasasti sejarah sungguh gelap, meski dengan prasasti Sejarah kuno masih juga gelap.


Agar sejarah obyektif dan konkrit, ada 3  ilmu metodologi sejarah.


1).  Banyak-sedikitnya prasasti dan berita dengan penting tidaknya suatu zaman, tidaklah terdapat suatu hubungan timbal-balik. Peristiwa penting tidak disaksikan dalam prasasti, sedangkan hal-hal yang tidak penting diberitahukan lebih banyak dan tergantung raja. Prasasti yang hilang dan binasa, bisa jadi prasasti penting.


2). Pengetahuan tentang jaman dahulu tidaklah mencerminkan dengan langsung, tetapi melalui tafsiran saat ini. Buku sejarah kita hanya mencerminkan jaman lampau dalam bentuk tulisan. 


3). Prasasti menulis tahun pemerintahan raja-raja dan batas daerah yang diperintahnya. Prasasti menjelaskan masa lalu tentang susunan masyarakat kuno, sosiologi, dan agama waktu itu. Namun bukan alat ilmu sejarah.


Ada 5 tafsir prasasti  :


1). diselidiki mengenai kebenarannya. 


2). disesuaikan isinya dengan prasasti lain,


3). dibandingkan dengan berita di luar bidang prasasti,


4). ditafsirkan maknanya,


5). disimpulkan dalam sintesis sejarah.


Penjelasannya :


1) . Penyelidikan kebenaran atau kritik sejarah.


Dalam prasasti, terutama bagian nama dan silsilah raja-raja, banyak terselip ceritera khayal dan unsur-unsur mitologi, yang tidak cocok dengan kenyataan. 


2). Penyesuaian prasasti satu dengan lainnya, menghasilkan pengetahuan lebih dalam dan lengkap tentang suatu periodisasi sejarah, raja dan kerajaannya,  evolusi suatu paham. Persamaan itu  penting dalam hal menentukan pilihan dalam penulisan sejarah Indonesia.


3). Perbandingan Prasasti dengan bahan lainnya :


a) isi prasasti dibandingkan dengan berita dalam Nagarakretagama, Pararaton. Kidung, Kekawin.


b). dengan peninggalan purbakala Candi, arca, dll. 


c). dengan berita luar negeri mengenai kejadian sezaman.


Ada 4 bagian.

a). Berita dari negeri Tiongkok/ Cina.


b). Berita perjalanan dan ilmu bumi Romawi dan Yunani. 


c). Berita dari pengarang Iran dan Arab.


d). Berita dari orang Eropa mengenai zaman Hindu Indonesia.


4). Penafsiran :


Dalam monografi sejarah hanya satu bagian  sejarah atau satu diri orang, satu lembaga kuno dibicarakan, tetapi dengan mempertanggungjawabkan semua.


Monografi merupakan dasar dan syarat untuk pelaksanaan ilmu sejarah.


Sintese sejarah yang melompat jauh dalam ruangan kosong akan ada pemalsuan sejarah yang tidak tahan lama, bersifat subyektif, berdasarkan suatu ideologi atau alat propaganda partai atau penguasa. 

Hal itu bukan suatu langkah kearah pembentukan sejarah nasional yang obyektif dan bertahan lama.


5. Sintesis sejarah :

Sintesis sejarah adalah proses menghubungkan peristiwa sejarah yang saling terkait untuk mendapatkan kesimpulan. 

Sintesis sejarah merupakan salah satu tahap dalam metode penelitian sejarah. Tahap lainnya adalah : Pemilihan topik, Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Makam Peneleh Belanda

*Sejarah Makam Peneleh Belanda* Bagaimana sejarah Makam Peneleh Belanda di Surabaya dimulai Makam Peneleh, yang dikenal sebagai Makam Beland...