Jumat, 17 Januari 2025

PRASASTI

 Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis di atas bahan yang keras dan tahan lama, seperti batuPrasasti merupakan peninggalan sejarah yang penting karena mengandung banyak informasi dan makna. 

Kata prasasti berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti pujian. 
Fungsi prasasti: 
  • Menjelaskan kronologi suatu peristiwa di masa lampau
  • Mengungkap nama-nama tokoh yang terlibat
  • Mengungkap alasan mengapa prasasti tersebut dibuat
  • Mengungkap kehidupan politik kerajaan
  • Mengungkap silsilah raja
  • Mengungkap penetapan sima (daerah bebas pajak)
Ilmu yang mempelajari tentang prasasti disebut Epigrafi.
Macam-macam prasasti di antaranya: 
  • Prasasti batu, terbuat dari batu yang tahan lama
  • Prasasti logam, terbuat dari logam seperti tembaga, perunggu, atau emas
  • Prasasti tanah liat, dibuat dari tanah liat yang dibakar hingga keras
  • Prasasti kayu, terbuat dari kayu, tetapi jarang ditemukan karena tidak tahan lama
Berikut beberapa contoh prasasti:
  • Prasasti Ciaruteun, peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang ditulis pada batu besar 
  • Prasasti Kota Kapur, peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terbuat dari lempengan tembaga 
  • Prasasti Ratu Boko, peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berangka tahun 856 M 
  • Prasasti Wadu Tunti, peninggalan Kerajaan Bima yang ditulis dalam campuran bahasa Bima Kuno dan Jawa Kuno 
  • Prasasti Adan-adan, peninggalan Kerajaan Kertarajasa Jayawardhana 
  • Prasasti Anjuk Ladang, peninggalan Kerajaan Medang yang ditulis pada 859 Saka atau 857 Saka 
  • Prasasti Batur, peninggalan Kerajaan Hayam Wuruk yang ditemukan di Desa Batur, Kabupaten Probolinggo 
  • Prasasti Kedukan Bukit, peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Melayu Kuno

Lontar adalah daun siwalan atau tal yang dikeringkan dan digunakan untuk membuat naskah dan kerajinanLontar juga bisa merujuk pada buah lontar yang memiliki banyak manfaat kesehatan. 
Lontar sebagai bahan naskah
  • Lontar merupakan salah satu bentuk naskah kuno atau manuskrip di Indonesia. 
  • Lontar berisi teks warisan leluhur, seperti purana yang merupakan bagian dari kitab suci umat Hindu Dharma. 
  • Lontar juga bisa berisi doa-doa Kristen dari India Selatan. 
Lontar sebagai buah
  • Buah lontar juga dikenal sebagai buah aren. 
  • Buah lontar mengandung banyak nutrisi penting, seperti karbohidrat, serat, kalium, fosfor, vitamin C, dan zat besi. 
  • Buah lontar memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mencegah dehidrasi, menjaga kesehatan ginjal, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 
Lontar sebagai pohon
  • Pohon lontar (Borassus flabellifer Linn) merupakan sejenis palem yang berasal dari India dan Srilanka. 
  • Pohon lontar tumbuh subur di daerah berpasir dan kaya bahan organik.

Prasasti yang ada di luar Indonesia di antaranya: 
  • Prasasti Nalanda, yang ditemukan di Nalanda, India
  • Prasasti Sangsang, yang disimpan di Tropen Museum, Belanda
  • Prasasti Wukajana, yang disimpan di Tropen Museum, Belanda
  • Prasasti Guntur, yang disimpan di Maritim Museum Roterdam, Belanda
Prasasti Nalanda merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ditulis dalam bahasa Sansekerta. Prasasti ini menceritakan tentang permintaan Raja Balaputradewa dari Sriwijaya kepada Raja Dewapaladewa dari Benggala untuk membangun vihara di Nalanda. 

Pemerintah Indonesia Ingin Prasasti Pucangan di India Dikembalikan

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jan 2025 06:50 WIB
Kementerian Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan tahun ini Pemerintah Indonesia akan semakin mengincar benda-benda bersejarah Indonesia di luar negeri untuk dikembalikan, salah satunya adalah prasasti Pucangan. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)
Jakarta, CNN Indonesia -- 

Kementerian Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan tahun ini Pemerintah Indonesia akan semakin mengincar benda-benda bersejarah Indonesia di luar negeri untuk dikembalikan, salah satunya adalah prasasti Pucangan.

Prasasti Pucangan merupakan prasasti batu yang ditemukan di kaki Gunung Penanggungan, antara Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur, pada masa kolonial Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Namun prasasti yang berasal dari masa pemerintahan Airlangga sekitar 1040 Masehi tersebut malah dibawa Raffles dan diberikan ke atasannya, Gubernur Jenderal Inggris di India, Lord Minto, pada 1812. Hingga saat ini, prasasti itu berada di Museum India di Kolkata, India.

"Kita berharap kunjungan Bapak Presiden ke India, (soal) pengembalian Prasasti Pucangan. Prasasti yang penting bagi kita karena ada silsilah Raja Airlangga, Empu Sendok," kata Fadli Zon seperti diberitakan detikPop pada Rabu (8/1).

"Dengan Inggris, Belanda, akan memperbaharui atau menambah MOU kita. Dengan Inggris akan dibicarakan kemungkinan-kemungkinan itu tapi yang paling penting kita harus siap menerima benda-benda repatriasi itu," lanjutnya.

"Banyak yang kita minta dikembalikan. Artefak-artefak penting itu tentu sekarang sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu. Upaya terus kita jalankan," kata Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyebut target artefak bersejarah Indonesia lainnya yang diincar untuk minta dikembalikan adalah pusaka-pusaka dari era kerajaan lampau.

"Termasuk keris yang kita dapatkan termasuk keris pusaka bersejarah dari Belanda. Misalnya keris Teuku Umar, keris Diponegoro, keris dari Kesultanan Madura, dari Yogyakarta, dan juga Solo," kata Fadli Zon.

Pernyataan Fadli Zon ini datang setelah pada 16 Desember 2024, sebanyak 272 objek warisan budaya Indonesia telah resmi dikembalikan Belanda. Penyerahan itu jadi yang kelima dari proses repatriasi, serta yang terakhir dilakukan Belanda ke Indonesia pada 2024.

Repatriasi itu diwakili Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen.

"Ini merupakan bagian dari program repatriasi yang saya kira sangat penting untuk mengembalikan keutuhan pengetahuan kita tentang benda-benda budaya yang dulu dibawa oleh Belanda," ujar Fadli.

Ia kemudian merinci repatriasi itu meliputi 204 artefak yang berasal dari Belanda dan 68 artefak dari Museum Rotterdam. Objek warisan budaya itu mencakup berbagai benda budaya, seperti keris, tombak, kain, perhiasan emas, hingga artefak bersejarah lainnya yang punya nilai historis tinggi.

Berbagai artefak itu disebut berasal dari peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Fadli Zon mengatakan beberapa peristiwa itu, termasuk puputan Badung dan Tabanan.

(Tim/end)

272 Objek Warisan Budaya Indonesia Resmi Dikembalikan Belanda
CNN Indonesia
Selasa, 17 Des 2024 16:45 WIB

Sebanyak 272 objek warisan budaya Indonesia telah resmi dikembalikan Belanda pada Desember 2024 pada Senin (16/12). (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 272 objek warisan budaya Indonesia telah resmi dikembalikan Belanda pada Desember 2024. Repatriasi itu diwakili Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen.
Penyerahan pada Senin (16/12) menjadi yang kelima dari proses repatriasi, serta yang terakhir dilakukan Belanda ke Indonesia pada 2024.

Lihat Juga :

Fadli Mau Banyak Film Sejarah Indonesia, Singgung Saving Private Ryan
"Ini merupakan bagian dari program repatriasi yang saya kira sangat penting untuk mengembalikan keutuhan pengetahuan kita tentang benda-benda budaya yang dulu dibawa oleh Belanda," ujar Fadli, seperti diberitakan Antara pada Senin (16/12).

Ia kemudian merinci repatriasi itu meliputi 204 artefak yang berasal dari Belanda dan 68 artefak dari Museum Rotterdam.


Objek warisan budaya itu mencakup berbagai benda budaya, seperti keris, tombak, kain, perhiasan emas, hingga artefak bersejarah lainnya yang punya nilai historis tinggi.

Berbagai artefak itu disebut berasal dari peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Fadli Zon mengatakan beberapa peristiwa itu, termasuk puputan Badung dan Tabanan.





Setelah dikembalikan, setiap objek warisan budaya Indonesia itu akan dijadikan objek kajian penting bagi ahli cagar budaya dan ahli warisan budaya tak benda.

Fadli kemudian berharap negara-negara lainnya yang memiliki artefak hingga objek warisan budaya lainnya dapat ikut mengembalikan benda budaya tersebut.

"Kami berharap negara-negara lain yang memiliki artefak penting bagi sejarah Indonesia juga dapat ikut mengembalikan benda-benda budaya tersebut," ujar Fadli Zon.

Pilihan Redaksi
Lagi, 288 Benda Sejarah Akan Dikembalikan Belanda ke Indonesia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Revisi Catatan Sejarah Indonesia
Pemerintah sebelumnya juga beberapa kali melakukan repatriasi artefak dan benda budaya lain dari Belanda. Sebut saja ketika 288 benda budaya masa lalu dikembalikan pada 20 September 2024.

Ratusan objek yang dikembalikan ke Indonesia itu termasuk empat patung peninggalan Kerajaan Singasari, mulai dari patung Bhairava, Nandi, Ganesha, dan Brahma. Keempat patung ini dibawa ke Belanda dari Jawa para era 1800-an.

Pada Agustus 2023, Belanda juga mengembalikan empat arca peninggalan Kerajaan Singasari ke Indonesia. Arca tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha yang sudah disimpan tiga abad di Belanda.

Kementerian Kebudayaan lantas melaporkan per Desember 2024, sudah ada 828 objek warisan budaya Indonesia yang dikembalikan Belanda dalam repatriasi tersebut.

(frl/chri)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peralatan Medang

 *Pralaya Medang, Serangan yang Meruntuhkan Kerajaan Mataram Kuno* Kompas.com, 10 Agustus 2021, 08:00 Widya Lestari Ningsih, Nibras Nada Nai...