Jumat, 31 Januari 2025

Wilwatikta, Puncak Peradaban Nusantara

 Wilwatikta, Puncak Peradaban Nusantara 

(Tafsir Sejarah Kerajaan Majapahit Seri ke-1)


Antara Kain Gringsing dan Keris Surya Panuluh


Ditulis Oleh :

Nanang Sutrisno 

Admin Majapahit Bumi Wilwatikta 


Pertempuran tak terelakkan, Saat Dyah Sangramawijaya, atau yang juga dikenal dengan nama Raden Wijaya bertemu dengan pasukan perusuh yang membuat kekacauan di Desa Mameling yang merupakan desa terdekat pintu gerbang wilayah Istana Singasari.


Tempik sorak pasukan penyerbu itu, terdengar riuh rendah, menggelegar dan membahana, semangat mereka makantar-kantar, mengerikan dan menakutkan.


Sementara jerit tangis para penduduk desa  yang kebanyakan adalah kaum perempuan dan anak-anak menambah suasana kekacauan, mereka berlarian, berhamburan tak tentu arah, setelah menyaksikan rumah-rumah mereka dijarah dan dibakar oleh kaum perusuh yang  menyerbu dengan liar dan barbar.


Bersenjatakan Pedang di tangan kanan dan  Keris Surya Panuluh di tangan kiri, Raden Wijaya, langsung memasuki kancah pertempuran, dengan menggunakan jurus Sundang Majapahit, dia mengamuk laksana banteng ketaton/terluka. Kedua pusakanya itu melesat ke kanan dan ke kiri melukai tubuh musuh yang berusaha mengepungnya.


Walaupun Raden Wijaya dan pasukannya terus mengamuk dan mendesak musuh, namun keberadaan pasukan penyerbu itu terlampau banyak untuk dihadapi, seakan-akan seperti gelombang pasang di lautan yang tidak henti-hentinya menerjang karang 


Pertempuran berlanjut sampai ke Desa Kapulungan (Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan), terus ke Desa Jasun Wungkal, nama Jasun Wungkal berarti batu asah (Sekarang bernama Watu Kosek, dekat Pusat Pendidikan  Brigade Mobil/Brimob, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto)


Dari Jasun Wungkal, bersama pasukannya yang tersisa tinggal 600 orang, Raden Wijaya melanjutkan  pelarian ke Rabut Carat (Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan), dari sini menyeberangi Sungai Porong.


Jalur pelarian berlanjut ke Desa Pamwatan Apajeg (Desa Pamotan Kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo), diteruskan menuju Desa Kedung Peluk (Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo).


Karena terus di desak pasukan musuh, Raden Wijaya membawa pasukannya menuju 

Desa Trung (Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo). Pakuwon Trung dipimpin oleh seorang Akuwu yang setia kepada Singasari.


"Kelak kesetiaan Trung juga ditunjukkan saat Majapahit berperang melawan Demak, Adipati Trung memimpin pasukannya menghadapi serbuan  Kerajaan Demak yang dipimpin Sunan Ngudung," kata Admin Majapahit Bumi Wilwatikta, Nanang Sutrisno.

 

Di Trung, pasukan ini istirahat untuk mengumpulkan kekuatan dan kembali melanjutkan perjalanan pada malam hari.


Dari Trung, meneruskan pelarian ke Desa Kembangsri (Desa Bangsri Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo), langit memerah saat Raden Wijaya mencapai desa tersebut. 


Karena kembali bertemu Pasukan Gelang-gelang, maka Raden Wijaya membawa pasukannya menyebrangi Sungai Brantas, dan menuju Desa Gilang dan Desa Krembangan (Sekarang Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo) kemudian melintasi Desa Bambe (Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik)


Saat menyeberangi Sungai Brantas, banyak pasukan Raden Wijaya tewas, baik yang terluka oleh panah , maupun tenggelam akibat arus sungai yang deras.


" Pasukan yang tersisa hanya tinggal dua belas orang saja, diantaranya Gajah Pagon, Sora, Nambi,Wirot, Medang Dangdi, Mahisa Pawagal, Pamandana, Banyak Kapuk, dan Lembu Kapetengan," jelas pemerhati sejarah ini.


Setelah melewati Desa Bambe, perjalanan berlanjut menuju Desa Kudadu yang masih berada di tepian Sungai Mas, salah satu anak Sungai Brantas (Kudadu sekarang dikenal nama Kedurus, Kecamatan Karang Pilang Kota Surabaya) 


Di Desa Kudadu, Pasukan Singasari yang tinggal belasan orang tersebut beristirahat, Raden Wijaya tidak hanya dijamu dengan makanan, tetapi juga diperlakukan dengan sangat istimewa oleh Ki Buyut Macan Kuping yang merupakan Kepala Desa setempat,  


Bahkan Raden Wijaya juga mempercayakan diri untuk menitipkan Gajah Pegon, salah satu iparnya yang terkena tusukan tombak di pahanya saat melakukan pelarian. 


Upaya tersebut dilakukan agar keberadaan putra Prabu Kertanegara itu bisa segera mendapatkan perawatan dan tidak menggangu upaya pelariannya. 


Raden Wijaya kemudian membagikan kain merah   bermotif Geringsing kepada para pengikutnya untuk dipergunakan sebagai cawat penutup, konon kain Geringsing pemberian dari Ki Buyut Macan Kuping tersebut diyakini memiliki kekuatan tertentu, karena sudah dirapal dengan rajah dan mantra.


Kelak nama Desa Kudadu dan kebaikan Kepala Desa Buyut Macan Kuping mendapatkan anugerah  Desa Swatantra/ Perdikan dan dicatat dalam Prasasti Kudadu yang berangka Tahun 1294 Masehi.


Dari Desa Kudadu, Perjalanan pelarian berlanjut ke Rembang atau Desa Krembangan, dan menyebrang menuju Pulau Madura untuk kemudian menuju Songeneb/ Sumenep menemui Adipati Arya Wiraraja yang berkuasa disana  (Krembangan adalah satu Kecamatan yang ada di sekolah Utara Kota Surabaya)


Awalnya Raden Wijaya  bersama pasukan segelar sepapan mendapatkan tugas mengejar pasukan perusuh dari Kerajaan Gelang-gelang (Terletak di Ngurawan  Dusun Ngrawan, Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur) yang dipimpin oleh Prabu Jayakatwang keturunan Prabu Kertajaya,  Raja Kerajaan Kadiri.


Pasukan yang sedang membuat kekacauan dan penjarahan di Desa Mameling tersebut dibawah pimpinan Senapati Jaran Guyang. Sebenarnya pasukan ini tidak lebih dari pasukan bayaran yang terdiri dari para pendekar yang sengaja direkrut untuk membuat kerusuhan dan kekacauan selama proses penyerbuan ke Singasari.


Paras tampan Raden Wijaya, tampak terlihat lelah, keringatnya mengucur deras membasahi wajahnya.

Lelaki muda menantu Prabu Kertanegara tersebut, konon mewarisi ketampanan ayahnya, Dyah Lembu Tal. 


Sosok Dyah Lembu Tal adalah putra dari Mahisa Cempaka, sedangkan Mahisa Cempaka adalah      anak dari Mahisa Wunga Telang yang merupakan keturunan Ken Angrok dan Ken Dedes.


Sedangkan menurut naskah Wangsakerta, Ayah dari Raden Wijaya adalah Rahiang Jayadarma, penguasa Kerajaan Jayagiri, putra dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Kerajaan Pajajaran.

Sedangkan ibunya adalah Dewi Naramurti atau Dyah Lembu Tal, putri Mahisa Cempaka.


"Salah satu bukti yang menguatkan adalah penyebutan gelar Raden pada nama Raden Wijaya,  Raden berasal dari kata Rahadian yang lazim digunakan oleh para Pangeran di Kerajaan Tatar Pasundan," ungkap kolektor buku sejarah ini 


Kekerabatan antara Raden Wijaya dengan istrinya, Gayatri Rajapatni terbilang sangat dekat, sama-sama keturunan Ken Dedes. Jika Raden Wijaya berasal dari garis Ken Arok dan Ken Dedes, maka istrinya adalah keturunan langsung dari Tunggal Ametung dan Ken Dedes, melalui jalur Anusapati, Ranggawuni, dan Kertanegara.


Selain mengambil menantu Raden Wijaya, prabu Kertanegara juga menjadikan Ardharaja putra Prabu Jayakatwang  Raja Gelang-gelang sebagai menantunya, dan dikawinkan dengan putri sulungnya yang bernama  Dyah Dewi Tribhuwaneswari.


Prasasti Mula-Malurung berangka tahu 1255 Masehi mencatat garis kekerabatan ini, Prabu Jayakatwang adalah suami dari Nararya Turukbali, kakak kandung Prabu Kertanegara, jadi hubungannya selain besan adalah ipar.


Wajar saja jika hubungan kekerabatan dengan Ardharaja lebih dekat. Hal ini menjadikan Ardharaja memiliki kedudukan penting dibandingkan dengan Raden Wijaya.


Jika Ardharaja memegang jabatan sebagai Senapati pengaman Kutaraja, maka, kedudukan Raden Wijaya hanyalah salah seorang wakilnya 


Pada saat menghadapi serangan pasukan Kerajaan Gelang-gelang, Raden Wijaya hanyalah pendamping Ardharaja selaku Senapati Utama.


Namun karena Ardharaja membelot, dan memilih berpihak kepada Jayakatwang yang tidak lain adalah ayahnya sendiri. Maka mau tidak mau Raden Wijaya harus mengambil alih pasukan dalam menghadapi Pasukan Gelang-gelang.


Berbekal arahan dan nasehat dari Arya Wiraraja, akhirnya Raden Wijaya berhasil mengalahkan Kerajaan Gelang-gelang yang telah berpindah di Kadiri 


Dengan memperdaya Pasukan Mongol atau Cathay Nagari pimpinan  Panglima Ike Mesa, Chepi, dan Khausing yang datang ke Tanah Jawa dengan tujuan menghukum Prabu Kertanegara yang dianggap telah menentang Kaisar Mongol, Kubilai Khan, dan melukai Utusan Mengki, Pasukan Gabungan Majapahit, Madura, dan Mongol berhasil menjebol benteng pertahanan Kadiri, dan berhasil menawan Prabu Jayakatwang berikut Putra Mahkota Pangeran Ardharaja. 


Setelah berhasil menguasai keadaan dan  mendirikan Kerajaan Majapahit, Dan menobatkan Raden Wijaya sebagai raja, untuk menjamin keberlangsungan kekuasaan, maka Raden Wijaya  mengambil langkah strategis dengan mengawini bekas istri Ardharaja yaitu Dyah Dewi Tribhuwaneswari.


Selain itu dia juga mengawini putri Prabu Kertanegara yang lain yaitu Sri Maha Dewi Dyah Nahendraduhita, dan Sri Jayendra Dewi Prajna Paramita.


Pada saat Pasukan Pamalayu yang dipimpin oleh Mahisa Anabrang kembali ke Jawa  dengan membawa dua putri persembahan yaitu Dara Petak dan Dara Jingga, Mahisa Anabrang menerima kenyataan pahit bahwa Singasari telah runtuh dan menjadi Kerajaan Majapahit 


Mau tidak mau  Mahisa Anabrang harus mengambil sikap menghadapi kenyataan ini, dan dia memilih untuk menyatakan setia kepada Majapahit dan menjadi bagian dari pemerintahan yang dipimpin oleh  saudara iparnya tersebut.


Sementara Putra Mahkota Singasari, Wiswarupa Kumara yang sedang berada di Melayu, beserta putra Kertanegara yang lain  yaitu Adwadya Brahma memilih untuk tetap tinggal di Melayu, hal ini untuk mencegah perang  saudara diantara para kerabat Istana  Singasari.


Dara Petak yang sedianya diperuntukkan kepada Prabu Kertanegara, kemudian dikawini oleh  Raden Wijaya, sementara Dara Jingga diperistri oleh Dyah Adwadya Brahma.


Kelak Dara Petak melahirkan Prabu Jayanegara, Raja pengganti Raden Wijaya, sementara Dara Jingga menurunkan Adityawarman, salah satu panglima perang Kerajaan Majapahit saat menaklukkan belahan barat Nusantara. (nanang)


Keterangan Gambar :

1. Gambar Ilustrasi Wajah Raden Wijaya.

2. Gambar Ilustrasi Suasana Pertempuran Raden Wijaya Melawan Tentara Gelang-gelang.

Kenapa Rumah Zaman Kolonial Terasa Lebih dingin walau tanpa AC

 Ternyata ini Alasannya Kenapa Rumah Zaman Kolonial Terasa Lebih dingin walau tanpa AC


Mengapa rumah dan bangunan bergaya arsitektur era kolonial Belanda terasa lebih dingin dan sejuk?  Beberapa mungkin mengaitkan dengan hal mistis atau horor. Namun apabila dibedah lebih teliti, terdapat sejumlah alasan mengapa bangunan arsitektur lawas cenderung lebih dingin dan sejuk. 


Bangunan arsitektur era kolonial Bangunan peninggalan era kolonial yang masih dapat dijumpai di antaranya Lawang Sewu di Semarang, Gedung Bank Indonesia di Yogyakarta, Gereja Katedral di Jakarta, Gereja Blenduk di Semarang, dan lainnya. Saat memasuki bangunan khas Belanda, pengunjung akan merasakan hawa sejuk dan nyaman.


Penjelasan akademisi Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Ashar Saputra, PhD mengatakan, terdapat sejumlah alasan mengapa bangunan era Belanda bisa terasa sejuk. Hal itu menurut Ashar dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya adalah unsur-unsur yang ada dalam bangunan tersebut. Mulai dari dinding, atap, hingga lantainya.  


Ashar menjelaskan, biasanya bangunan Belanda menggunakan pasangan bata dinding yang tebal. Batu bata yang tebal pada dinding secara teori itu akan meredam panas dari luar. Faktor lain yang berpengaruh yakni bangunan Belanda menggunakan sudut atap yang tinggi, lebih dari 50 derajat. Hal ini membuat ruang udara di bawah atap mampu meredam panas dari atap, sehingga kondisi di bawahnya tetap sejuk. "Lalu masih dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara di atap yang baik, sehingga ruang udara di bawah atap selalu dingin," ujar Ashar Tak hanya itu, tinggi tembok bangunan Belanda juga menyebabkan udara ruangan lebih sejuk dan lebih dingin.


Ciri arsitektur bangunan tempo dulu Dilansir dari Kompas.com, (20/9/2021), dijelaskan mengenai ciri-ciri arsitektur bangunan khas Belanda yang terasa sejuk meski tidak menggunakan air conditioner (AC). Ini rinciannya: 


1. Berwarna krem atau putih 


Rumah bergaya Indis identik dengan cat dinding warna putih atau krem. Gaya tersebut tidak pernah berwarna mencolok atau cerah. 

 

2. Memiliki jendela berlapis 


Zaman dulu, jendela didominasi jalusi atau krepyak. Bentuk jendela berdaun ganda dan berlapis dua. Bagian luar jendela berupa jalusi atau krepyak dan bagian dalam jendela menggunakan hiasan kaca patri atau kaca transparan. Terdapat juga bentuk jendela berdaun ganda dan tunggal yang tidak berlapis dua, dengan ornamen pada jendela berupa jalusi atau krepyak. 


Selain menggunakan jalusi, beberapa jendela juga menggunakan kaca patri. Jendela bagian dalam umumnya tidak memakai korden karena hiasan kaca patri tersebut berfungsi sebagai tirai. Jendelanya yang berlapis resisten terhadap maling yang masuk ke rumah. 


3. Pintu yang memiliki lubang angin 


Penggunaan jalusi juga digunakan pada pintu adalah ciri arsitektir tropis, sebagai salah satu bentuk adaptasi terhadap iklim tropis agar udara masuk ke dalam rumah. Serta, pada bagian atas pintu terdapat lubang angin atau ventilasi dari kayu yang menyatu dengan kusen pintu. 


4. Atap berbentuk perisai 


Bentuk rumah bergaya Indis berbentuk perisai atau limasan.  Atap perisai yang diadaptasi dari bentuk rumah tradisional Jawa dan penyesuaian bentuk atap yang dibuat miring karena memberi ruang yang cukup antara atap dan plafon, sehingga ruangan di bawahnya tidak panas. Selain itu, terdapat parapet yang mengelilingi atap berguna untuk menyembunyikan peralatan atap, mengurangi beban angin di atap dan mencegah penyebaran kebakaran. 


5. Dinding tebal 


Kebanyakan rumah era kolonial berdinding tebal yang masih asli terbuat dari tembok bata memilki ketebalan dinding rata-rata 15 dan 30 cm. 

 

Dengan ketebalan itu dapat membuat panas matahari butuh waktu lama untuk memanaskan dinding. 


6. Memakai ubin berjenis PC dan teraso 


Lantai pada rumah dengan langgam Indis menggunakan penutup dari teraso dan PC atau tegel karena mampu menyerap udara panas, sehingga ruang didalamnya terasa dingin. 


7. Memiliki langit-langit yang tinggi 


Rumah dengan gaya Indis identik dengan langit-langit yang tinggi karena sirkulasi udara dalam rumah dapat berjalan dengan lancar dan membuat rumah terlihat lebih luas. 


8. Teras 


Posisi teras pada gaya Indis biasaya terletak di depan rumah menjadi ruang peralihan antara bagian luar dan dalam rumah. Mempunyai teras menambah kesan mewah pada rumah, selain fungsinya untuk bersantai. Keberadaan teras di rumah bisa menjadi area sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari alami.


Sumber : Kompas

Perang Agama di Majapahit?, Demak melawan Daha versi Sejarah.

 Perang Agama di Majapahit?, Demak melawan Daha versi Sejarah.


Oleh LintangAngrem 


Setelah Suraprabhawa turun tahta diantara tahun 1475-1485, munculah Raja Baru Majapahit yg hingga kini belum diketahui namanya.


Raja Baru ini nantinya kalah berperang melawan Faksi Daha Girindrawardhana, yg akhirnya Girindrawardhana Dyah Ranawijaya memproklamirkan diri menjadi Raja Majapahit tahun 1486, yg kemudian Ibukota Majapahit berpindah ke Daha.


Melalui Peta Politik Pires, tahun² 1512 terlihat adanya 2 faksi di Majapahit yaitu Faksi Demak & Daha.


Faksi Demak meliputi Palembang, Cirebon, Kembang Jenar, Losari, Tegal, Semarang, Demak, Jepara Rembang.


Faksi Daha meliputi Tuban,Sedayu, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Panurukan, Blambangan.


Boleh dibilang Majapahit terbagi 2 peta Politiknya yaitu Majapahit Barat dibawah Demak, & Majapahit Timur dibawah Daha.


Yang menarik adalah Batara² Majapahit seperti Tuban, Sedayu, Gresik, & Surabaya adalah Muslim.

Terutama Gresik yg merupakan Pelabuhan Utama Majapahit dipimpin oleh Batara Muslim, dan merupakan pendukung Daha (Girindrawardhana), dan kemungkinan besar adalah generasi ke-2 dari Sunan Giri.


Dari sini terlihat sebetulnya Perpecahan Majapahit setelah era Suraprabhawa bukanlah karena perpecahan Agama, tapi memang murni perebutan kekuasaan antara trah Rajasa sekitar tahun 1574-1586.


Dan Demak pun sebetulnya berdamai dengan Daha sekitar tahun 1512, ini terbukti kekuatan utama Demak dipakai untuk menggempur Portugis pada Tahun² itu bukan untuk menggempur Daha, dan Daha pun tidak menyerang Demak saat Armada Besar Demak berlayar ke Bumi Melayu, ekpedisi Pamelayu 2.


Sehingga Dapat ditafsirkan konflik Demak & Daha antara 1474-1512 sebetulnya adalah konflik Politik, atau Perang Urat Saraf yg tidak sampai menjadi perang besar seperti Paregreg.


Barulah Sekitar tahun 1515/1516 terjadi Perang Besar antara Demak & Daha, 

Salah satu penyebabnya adalah Patih Maudhara yg bukan trah Rajasa mengambil alih tahta Majapahit dari trah Batara Wijaya, Raja Majapahit saat itu.


Disaat inilah Demak menyerang & mengalahkan Daha, dan Pati Unus menjadi Raja Majapahit yg baru sekitar tahun 1518/1521.(catatan Pigafetta).


Kemudian Baru Sekitar tahun 1522 Demak memproklamirkan berdirinya Kesultanan Demak, dan Kedaton Giri juga Memproklamirkan sebagai kerajaan tersendiri.


Fragmen Sejarah ini dituturkan dalam Babad Tanah Jawa, walau Penulis Babad tersebut terlihat salah mengambil era dan juga salah mengidentifikasi beberapa tokoh²nya.


Dan Dapat disimpulkan Perang Agama didalam Majapahit, sebetulnya tidak pernah ada.


Ilustrasi: prnggambaran Jawa 2 juta tahun yg lalu oleh Brin, karena itulah ditemukan gigi² hiu kuno diatas gunung² di Jawa.

TROWULAN

 TROWULAN: JEJAK KEJAYAAN MAJAPAHIT DI MOJOKERTO


Pernah denger nama Trowulan? Buat yang suka sejarah, tempat ini wajib banget masuk daftar kunjungan! Trowulan, yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, adalah kawasan penuh peninggalan Kerajaan Majapahit. Bahkan, banyak ahli percaya kalau Trowulan dulunya adalah ibu kota kerajaan besar ini. Keren banget kan? 😍

Apa Saja yang Ada di Trowulan?

Di sini, kamu bisa nemuin berbagai situs bersejarah yang bikin kita makin kagum sama peradaban Majapahit. Yuk, intip beberapa peninggalannya:

Candi Tikus: Candi ini dulunya jadi tempat pemandian suci. Bentuknya unik banget karena mirip replika Gunung Mahameru, gunung suci dalam kepercayaan Hindu-Buddha.

Candi Brahu: Dibangun dari bata merah dengan teknik penyusunan yang rapi banget. Konon, candi ini sering dipakai untuk upacara keagamaan.

Gapura Wringin Lawang: Gapura megah yang dipercaya sebagai pintu masuk kompleks bangunan suci zaman Majapahit.

Candi Bajangratu: Gapura cantik bergaya Paduraksa ini dibangun untuk menghormati Raja Jayanegara.

Kolam Segaran: Kolam besar yang diperkirakan jadi tempat rekreasi atau bahkan simbol kemakmuran kerajaan.

Sejarah dan Fakta Menarik

Trowulan bukan cuma tempat wisata biasa loh! Kawasan ini mencakup area sekitar 11 km x 9 km dan menyimpan banyak bukti arkeologis tentang kehidupan masyarakat Majapahit antara abad ke-13 hingga ke-16. Bahkan UNESCO mengakui Trowulan sebagai salah satu Warisan Dunia. Gimana nggak bangga? 🙌

Selain itu, penelitian tentang Trowulan masih terus berjalan hingga sekarang. Banyak artefak seperti arca, relief, dan keramik ditemukan di sini. Bukti-bukti ini memperlihatkan betapa majunya peradaban Majapahit di masa lalu.

Ayo Jelajahi Trowulan!

Buat kamu yang pengen belajar sejarah sambil jalan-jalan, Trowulan adalah destinasi yang pas banget! Selain bisa menikmati keindahan situs-situs purbakala, kamu juga bisa ngerasain atmosfer kejayaan masa lalu. Jangan lupa bawa kamera ya buat dokumentasi!

BANJIR DARAH DI KADIPATEN PUGER ( 1757 )

 BANJIR DARAH DI KADIPATEN PUGER

( 1757 )


Ditulis oleh : Warisan Adiluhung Blambangan 


Aum Awignamastu namah Siddham


          Kadipaten Puger adalah sebuah Kadipaten yang dulu milik kerajaan Blambangan, tetapi pada masa pemerintahan Tumenggung Wiranegara Untung Surapati menjadi milik kekuasaan kerajaan Supit Urang di Pasuruhan. Namun, pasca gugurnya Untung Surapati di benteng Bangil, wilayah-wilayah kekuasaan Pasuruhan lebih memilih merdeka dan berdiri sendiri terlepas dari kekuasaan VOC-Belanda maupun kerajaan Blambangan.


Pada tahun 1750, Tumenggung Jayalelana III penguasa Banger melantik Bagus Kasim sebagai Demang di Besuki dan mengakhiri daerah yang dulu dikenal sebagai daerah Demong, daerah Blambangan dibawah kadipaten Sentong( Bondowoso ).

Bagus Kasim baru menerima surat pengangkatannya secara sah pada 8 September 1765 dan bergelar Kiyai Demang Wiradipura, beliau juga mengusir penduduk Bugis dan Mandar yang masih tersisa didaerah Besuki, hingga mereka mencari suaka dan keadilan dengan mendirikan kamp-kamp di daerah Bong Pakem.


Untuk merebut kembali daerah Demong yang kini sudah berganti menjadi Besuki, Pangeran Patih Agung Wilis segera menjalin hubungan dengan Adipati Puger yang bernama Adipati Arya Wiradiningrat untuk menggempur Banger dan merebut kembali Demong dari Banger.

Hal itu ternyata didengar oleh Tumenggung Jayalelana III dan segera menjalin hubungan dengan Adipati Puger tersebut.

Mendengar bahwa Adipati Arya Wiradiningrat juga berhubungan dengan Tumenggung Jayalelana III, Pangeran Patih Agung Wilis segera memimpin pasukan untuk menyerang Kadipaten Puger pada tahun 1757. Geger di Kadipaten Puger tersebut membuat tewasnya Adipati Puger Arya Wiradiningrat didalam kedatonnya, tidak hanya itu geger di Kadipaten Puger meluas sampai ke daerah Lamajang.


Setelah Kadipaten Puger kembali ke pangkuan bhumi Blambangan, Prabu Agung Danuningrat mengangkat penguasa baru yaitu Bagus Dalem Puger III Mas Arya Gajah Anguli ( putera Pangeran Mas Arya Gajah Binarong ) didampingi oleh Mas Surawijaya ( putera Pangeran Patih Agung Wilis ) sebagai patihnya.


Keberhasilan Pangeran Patih Agung Wilis inilah yang kemudian menjadi perbandingan dengan rajanya Prabu Agung Danuningrat yang telah gagal mempertahankan Demong sehingga lepas menjadi kademangan Besuki. Hal inilah yang membuat masyarakat lebih dekat dengan Patih Agung Wilis daripada dengan Prabu Agung Danuningrat, sehingga ada persepsi bahwa Patih Agung Wilis atau Mas Putera lebih cakap memimpin negeri daripada Prabu Agung Danuningrat.


           Pada tahun 1760, Ida Cokorda Mengwi atau I Gusti Agung Made Munggu memanggil I Gusti Gedhe Lanangjaya Dhenpasar untuk menghadap di Puri Mengwi. Sebelumnya telah diceritakan bahwa I Gusti Gedhe Lanangjaya Dhenpasar putera Bagus Kabakaba atau I Gusti Dewa Kabakaba dititipkan kepada Sayu Ratu atau Dewi Gung Pura di Mengwi setelah wafatnya Mas Ayu Buleleng. Setelah dewasa menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah, Ida Cokorda Mengwi memerintahkan I Gusti Gedhe Lanangjaya Dhenpasar untuk pergi ke Blambangan guna mengabdi kepada raja Blambangan serta membantu Pangeran Patih Agung Wilis dari desas-desus ancaman pihak Banger dan VOC-Belanda.


Cokorda Agung Mengwi memiliki ambisi untuk mendudukkan Agung Wilis sebagai raja di Blambangan dan menjaga diri Agung Wilis dari besan raja yaitu Mas Bagus Tepasana yang merupakan utusan Banger dan  VOC-Belanda.

Setibanya di Blambangan, I Gusti Gedhe Lanangjaya Dhenpasar diterima dengan baik oleh Pangeran Patih Agung Wilis karena memang beliau juga kerabat kerajaan Blambangan dan merupakan keponakan dari Pangeran Patih Agung Wilis.


Ketika tiba di Blambangan, I Gusti Gedhe Lanangjaya Dhenpasar menyerahkan surat dari Cokorda Agung Mengwi dan diperintahkan tinggal bersama Pangeran Patih Agung Wilis. Kemudian, Pangeran Patih Agung Wilis merekomendasikan I Gusti Gedhe Lanangjaya Dhenpasar menjadi punggawa di Blambangan, dengan mengikuti seluruh aturan di Blambangan sehingga beliau diangkat menjadi seorang Agulagul Blambangan bergelar RANGGASATATA. Gelar Rangga yang diberikan serupa dengan pangkat yang dimiliki ayahnya dan kelak akan memimpin pasukan Bali di Blambangan.


Blambangan, 2 Sukra Pon wuku Ḍukut 1946 çaka.


Sumber :


Babad Tawangalun

Babad Blambangan

Babad Mengwi

Prasada bhumi poeger; setiyo hadi

Dari Blambangan menjadi Banyuwangi; aji ramawidi

20 Pertanyaan Tentang Kerajaan Kediri

 *20 Pertanyaan Tentang Kerajaan Kediri Beserta Jawabannya*


Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.

8 Februari 2024 22:46 WIB

waktu baca 2 menit

Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Ada berbagai pertanyaan tentang Kerajaan Kediri yang diajukan ketika mempelajari sejarah.

Dikutip dari buku Sejarah oleh Ignaz, dkk., pada 1041, Airlangga mengundurkan diri sebagai Raja Kerajaan Kahuripan. Demi menghindari perebutan takhta, maka Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala.

Lantas, apa saja pertanyaan tentang Kerajaan Kediri yang banyak diajukan?

Berikut ini berbagai pertanyaan mengenai Kerajaan Kediri beserta jawabannya:

1. Di mana letak Kerajaan Kediri? 

         Jawaban: Jawa Timur.

2. Apa arti nama Kediri?

         Jawaban: Pace atau mengkudu, yaitu          sebuah pohon yang bisa menghasilkan buah mengkudu serta getahnya bisa dibuat pewarnaan batik.

3. Apa saja candi peninggalan Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Candi Tondowongso, Candi Penataran, dan Candi Gurah.

4. Pada tahun berapa Kerajaan Kediri didirikan?

        Jawaban: 1042 M.

5. Siapa raja yang mendirikan Kerajaan Kediri?

        Jawaba: Raja Airlangga.

6. Apa saja golongan pembagian masyarakat pada masa Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Golongan masyarakat kerajaan, golongan masyarakat thani, dan golongan masyarakat nonpemerintah.

7. Siapa raja yang memimpin pada masa kejayaan Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Jayabhaya.

8. Apa agama yang dianut Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Hindu dan Buddha.

9. Apa nama kakawin oleh Mpu Panuluh selain kakawin Bharatayudha?

        Jawaban: Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya.

10. Apa nama lain Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Kerajaan Panjulu.

11. Kitab apa yang menjelaskan tentang keruntuhan Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Kitab Negarakertagama dan Pararaton.

12. Siapa pujangga pada masa Raja Kertanegara?

        Jawaban: Mpu Triguna dan Mpu Monaguna.

13. Berapa jumlah raja yang pernah memimpin Kerajaan Kediri?

        Jawaban: 9 raja.

14. Aktivitas ekonomi apa yang menjadi tulang punggung Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Perdagangan dan pertanian.

15. Apa komoditas perdagangan dari Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Beras, emas, perak, rempah-rempah, pinang, dan kayu cendana.

16. Kapan Kerajaan Kediri berhasil dikalahkan?

        Jawaban: Tahun 1222 M.

17. Apa saja peninggalan Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Prasasti Ngantang, Prasasti Jaring, Prasasti Kamulan, Prasasti Sirah Keting, dan Prasasti Jepung.

18. Apa yang mengakibatkan Kerajaan Kediri hancur?

        Jawaban: Serangan Ken Arok dari Kerajaan Singosari.

19. Siapa raja terakhir Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Kertajaya.

20. Siapa raja pertama Kerajaan Kediri?

        Jawaban: Sri Samarawijaya.

Itu dia sekilas pembahasan mengenai pertanyaan tentang Kerajaan Kediri beserta jawabannya.(LAU)

Kamis, 30 Januari 2025

Prasasti Majapahit

 Kenapa Prasasti Majapahit tidak ada yang ditemukan di LUAR daerah Jatim, Jateng dan Bali? Di Sunda saja tidak ada prasasti Majapahit


Baca hingga selesai agar tak gagal memahami.


----------------


Apakah Majapahit benar-benar menaklukan semua wilayah nusantara? 


Tidak ditemukan prasasti dan bangunan milik Majapahit di berbagai Pulau di Indonesia. Jangan jauh-jauh dulu ke Pulau-pulau yang jauh, di negara tetangga-nya saja yaitu Sunda  tidak ditemukan prasasti tentang Majapahit. Padahal dekat.


Sebagai pembanding, kita ambil contoh kerajaan lainya yang mengklaim kekuasanya meliputi berbagai daerah di Nusantara, yaitu Kerajaan Sriwijaya. 


Klaim kerajaan Sriwijaya pernah menguasai beberapa wilayah lain, punya bukti peninggalan berbagai prasasti yang ditemukan di berbagai provinsi lain dan negara lain yang menceritakan soal adanya kerajaan Sriwijaya. 


Daftar prasasti Sriwijaya di Negara lain misalnya : 

Prasasti Ligor (di Thailand)

Prasasti Nalanda (di India)

Prasasti Leiden (di Belanda). 


Selain di luar negeri, prasasti yang memberitakan adanya Sriwijaya juga menyebar di berbagai provinsi di luar Sumsel, seperti : 


Prasasti Kota Kapur (Bangka)

Prasasti Karang Brahi (Jambi)

Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan)

Candi Muara Takus (Riau)

Candi Bahal (Sumatera Utara)


Padahal kerajaan Sriwijaya lahir ratusan tahun sebelum adanya Majapahit. Dan Majapahit lahir sekitar 500-600 tahun sesudah Sriwijaya. Logikanya di jaman Majapahit kondisinya sudah lebih canggih. Karena zaman-nya ratusan tahun lebih baru dari zaman kerajaan Sriwijaya. Sehingga seharusnya Majapahit mampu menciptakan dan meninggalkan banyak bangunan canggih dan prasasti di berbagai pulau di nusantara. 


Jadi cukupkah hanya dengan klaim sepihak di naskah Negarakertagama lalu disimpulkan Majapait telah menaklukan setiap jengkal nusantara? Itu ibaratnya mirip dengan orang nulis biografi tentang dirinya sendiri. Isinya pasti dibagus-bagusin. Lah tapi kan ada naskah lain juga yg menceritakan kebesaran Majapahit ? Tidak cuma Negara Kertagama.


Saudara, naskah itu sangat mungkin adalah berita di masa lalu dibuat oleh para "Buzzer" yang mendukung kekuasaan. Isinya pastilah dibagus-bagusin. 


Di zaman sekarang, naskah itu ibarat sebuah buku, berita koran atau bahkan berita online. Bisa dibuat oleh siapa saja, termasuk oleh para buzzer yang mendukung kekuasaan. Isinya pasti dibagusin. Sedangkan berita lain yang mengkritik mengangkat sisi buruk atau kekurangan dari sebuah rejim kekuasaan sebisa mungkin dihilangkan. 


Beda halnya dengan prasasti atau bangunan bersejarah lainya, itu aga sulit direkayasa  karena merupakan peninggalan yang tidak bisa dibantah yang ditemukan di tempat lain. Yang menunjukan daerah tersebut benar-benar pernah dikuasai oleh sebuah kerajaan di masa lampau. 


Contoh kerajaan Romawi telah ada/lahir ratusan atau ribuan tahun sebelum Majapahit ada. Romawi meninggalkan banyak peninggalan bangunan dan prasasti di berbagai wilayah taklukanya di seantero Eropa. 


Sedangkan Majapahit usianya lebih muda dari Romawi, harusnya juga lebih canggih dari Romawi karena lahir di masa yang lebih baru. Harusnya Majapahit juga bisa menciptakan dan meninggalkan berbagai prasasti serta bangunan bersejarah di berbagai wilayah di seluruh nusantara. Karena Majapahit mengaku-ngaku atau mengklaim menguasai seluruh nusantara. 


Kerajaan Sunda memang tidak ditemukan prasastinya di provinsi lain, karena Kerajaan Sunda tidak pernah mengaku-ngaku atau mengklaim menguasai seluruh nusantara. 


Silakan berdiskusi 👍🏼


Gambar : Prasasti Nalanda dan Prasasti Ligor

Rabu, 29 Januari 2025

WA TRI EKO 2022-2024

 [30/9/2022 12.51] rudysugengp@gmail.com: KEBIASAAN ITU BUKAN BIASANYA


Sekitar pukul 8.40, istriku mampir di Bonnet untuk beli roti tawar. Mengapa ke Bonnet ? Jarak terdekat dari Kalidami dan sekaligus supermarket yang tergolong lengkap. Meski roti tawar, ada rasa berbeda.

Tulisan ini bukan bermaksud menceritakan tentang supermarket. Dua puluh menit aku menunggu di kejauhan dekat Mie Bebek yang berhadapan di RM Mutiara (sekarang pindah di Area Bonnet).

Menunggu Khabar dari HP istriku.


Hingga pukul 9.20 belum ada tanda-tanda connect WA. 

"Barangkali ada diskon tertentu dan menarik", pikirku.

Biasanya saat MATSAMIN (Jumat, Sabtu, Minggu) ada diskon/promo tertentu untuk prodok tertentu.

Aku mulai jenuh.

Lima puluh menit t'lah berlalu. Kucoba untuk menghubungi lewat suara WA. Ada nada tapi tak terjawab. 

"Oh... barangkali...masih di kasir"


Satu jam kemudian aku bergeser dari tempat semula.

Aku bel lagi. 

Tak terjawab.

Sempat ada Nomor yang tidak aku kenal, telepon biasa. 

Akupun tak menjawab.


Setelah itu aku lanjut berkendara lewat depan Bonnet.


Alhamdulillah, istriku duduk menungguku hampir 50 menit.

Sempat menemui anaknya di Travel Aneka Kencana yang berjarak 100 meter dari Bonnet. Kebetulan anaknya Dinas Luar.


Walhasil, kebiasaan Belanja lama ternyata hari ini bukan Biasanya.


Semua bermula dari Internet Wa yang kehabisan pulsa. 

Meski sudah minta tolong tetap menunggu, karena Tuhan YME selalu menguji kesabaran manusia.

[5/10/2022 19.00] rudysugengp@gmail.com: PEMBELAJARAN BAHASA JAWA di SD

Oleh : Rudy SP


Terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Tata bahasa (Kebahasaan).

2. Menulis Aksara Jawa

3. Kasusastran (Puisi/Geguritan dan Tembang)


Poin 1

Tidak ada permasalahan karena baik guru maupun siswa dapat melaksanakan Pembelajaran bareng-bareng.


Point 2

Masalah Aksara Jawa tergantung kepada Guru.

Bila gurunya telaten karena mau memberi contoh dan menuliskannya di papan tulis dengan sabar, pasti siswa mengikutinya.

Masalahnya: guru sendiri tidak atau enggan belajar menulis Aksara Jawa dan hanya menyuruh siswa menulis.

Aksara Jawa tidak akan berhasil diterapkan kepada siswa, bila guru sendiri tidak Yaqin dengan memberi contoh di papan tulis.


Ada 9 Jenis Pembelajaran Menulis Aksara  Jawa yang telah saya rangkum dan dibuatkan video oleh pendidikan.id.

Penulisan menggunakan media  papan tulis dan Tablet.


Sehingga siswa SD akan memahami Aksara Jawa, bila gurunya memberi contoh dengan menulis sendiri di papan tulis.


Penggunaan media menulis Aksara Jawa yang terbaik adalah guru menulis di Papan Tulis.

Untuk siswa yang memiliki Kuota Internet dapat menggunakan Tablet pada Kipin School.


Point 3 :

Untuk Kasusastran dalam bentuk puisi baru yang biasa disebut Geguritan tidak terlalu bermasalah karena baik guru dan siswa dapat berlatih membuatnya.


Untuk Tembang, kebanyakan Guru-guru minim sekali dalam menirukan tembang macapat atau tembang dolanan.

Tembang dolanan dan macapat sudah tersedia, guru-guru dapat mencarinya lewat Video.

Pembelajaran Membuat tembang, sangat langka bahkan hampir tidak mungkin. Karena tidak pernah dicoba/dilombakan.


Menirukan 11 Tembang Macapat bagi guru sangatlah tidak mungkin. 

Hanya beberapa tembang yang dapat dinyanyikan.

Bila dipaksakan hanya tembang Macapat : Pucung.


Tahun 2018 

Dispendik Surabaya yang dimotori Kasi Kurikulum (Ibu Munaiyah) pernah mengadakan Workshop Bahasa Jawa yang diwakili 6 orang guru kelas 1 s.d 6 perwakilan 31 Kecamatan (186 guru SD dan 20 Pengawas SD), tanpa KS.

Tempat : Aula Bung Tomo (Dispendik Surabaya)

Tgl. 16 dan 23 Januari 2018 untuk Kelompok Guru Kelas 1, 2, dan 3

Tgl. 17 dan 24 Januari 2018 untuk Kelompok Guru Kelas 4, 5, dan 6.


Selanjutnya Guru tersebut mengimbaskan kepada semua Guru berdasar jenjang kelas di Kecamatan Masing-masing.

(Kabid Dikdas : Ibu Agnes W.)


Kebetulan:

Saya, satu-satunya KS yang diberi kesempatan Ibu Muna untuk Ikut Memberikan pembelajaran Tembang berdampingan dengan Dosen-dosen Unesa sebagai Nara sumber.


Sebelumnya tahun 2009, saat saya menjadi Guru, 

Dispendik mengadakan Workshop Bahasa Jawa di SMKN 6 dengan Nara sumber Dosen Unesa.

Pelaksanaan : 26, 27,  28 dan 29 April 2009.

Saat itu: Kasi Kurikulum Ibu Anik (yang pernah menjadi Kepala SMPN 31) dengan Kabid Dikdas (Ibu Eko P)

[11/10/2022 17.46] rudysugengp@gmail.com: UNTUK YANG MASIH BEKERJA


Berikut daftar tanggal hari libur nasional 2023: 


1 Januari : Tahun Baru 2023


22 Januari : Tahun Baru Imlek


18 Februari : Isra Mi'raj


22 Maret : Hari Suci Nyepi


7 April : Wafat Isa Almasih


22 dan 23 April : Hari Raya Idul Fitri


1 Mei : Hari Buruh


18 Mei : Kenaikan Isa Almasih


1 Juni : Hari Lahir Pancasila


4 Juni: Waisak


29 Juni : Hari Raya Idul Adha 


19 Juli: Tahun Baru Islam


17 Agustus: Hari Kemerdekaan


28 September: Maulid Nabi Muhammad


25 Desember : Hari Raya Natal



Berikut daftar tanggal Cuti bersama 2023 :


23 Januari : Libur Bersama Imlek


23 Maret : Libur Bersama Hari Raya Nyepi


21,24, 25, dan 26 April: Libur Bersama Hari Raya Idul Fitri


2 Juni : Libur Bersama Waisak


26 Desember: Libur Bersama Hari Raya Natal

[27/10/2022 20.13] rudysugengp@gmail.com: *WR SUPRATMAN WAFAT KARENA PRASANGKA*


Sejak tgl. 28 Oktober 1928 dengan iringan Biola, WR Supratman menuai kritik tajam dari pemerintah Kolonial Belanda yang waktu itu mengawasi gerakan pemuda saat Kongres Pemuda II. Lirik lagu Indonesia Raya tidak dinyanyikan oleh peserta karena pertimbangan isi syair yang antara lain mencantumkan kata, "Indones, Indones, Merdeka, Merdeka....".

Para pemimpin Kongres Pemuda II dengan strategi nya tidak melantunkan syair tersebut.


Gerakan selanjutnya WR Supratman juga aktif di majalah Sin Po sebagai wartawan untuk menulis tentang mimpi Indonesia merdeka.


Perang Asia Pasifik atau perang Asia Timur Raya mulai didengungkan Jepang sejak tahun 1937, meski serangan besar dilaksanakan 7 Desember 1941 saat Jepang menyerang Pangkalan Angkatan laut AS yaitu Pearl Harbour.

Jepang terkenal dengan sebutan Negara Matahari Terbit.


Secara kebetulan Indonesia sendiri berada di Wilayah Tropis yang tidak pernah habis tentang Matahari.


WR Supratman sebagai Komponis sangat mencintai Tanah Air Indonesia yang kaya akan Sinar matahari sepanjang masa.

Tahun 1931 menciptakan lagu 'Di Timur Matahari' dengan maksud membangkitkan semangat bagi Pemuda pemudi Indonesia

Lirik berbunyi

"Di timur matahari mulai bercahaya bercahaya


Bangun dan berdiri kawan semua semua


Marilah mengatur barisan kita


Pemuda pemudi Indonesia"


Tahun 1938 WR Supratman kembali lagi memompa semangat para pemuda untuk mencintai bangsa dan tanah air Indonesia dengan judul

Matahari Terbit dengan syair sbb. :


Lirik Lagu diaransemen Maharya - Matahari Terbit


Matahari sudah terbit

Putera ibu lekas bangun

Lihat cahaya yang mulia

Lekas bangun lekas bangun


Hai puteraku yang berbudi

Putera ibu yang sejati

Mari lihat cahaya yang mulia

Indonesia Tanah Airku

Indonesia Tanah Airku

Indonesia Tanah Airku

Indonesia Tanah Airku

......


Menyimak syair lagu tentang Matahari Terbit tidak ada lirik yang mendukung perjuangan Jepang, sehingga setelah 10 hari di tahan dan diinterogasi di Penjara Kalisosok Surabaya, dipulangkan ke Jalan Mangga No. 21 Tambaksari dan meninggal serta dimakamkan di Kuburan Umum Rangkah (17 Agustus 1938).


Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka jasadnya dipindahkan di Jalan Tambak Segaran, Kenjeran Surabaya seperti sekarang ini dengan Nisan makam berbentuk Biola.


Prasangka tanpa Bukti, membuat sosok pemuda Pejuang harus meninggal lebih cepat.

Pena yang tergores dalam tulisan atau lirik lagu  lebih tajam dan lebih menakutkan bagi Penjajah Belanda.


*Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-94*


Surabaya, Oktober 2022

Oleh : Rudy SP

[31/10/2022 11.08] rudysugengp@gmail.com: *MEMBUKA KALENDER NOVEMBER 2022*


Saya pikir hari ini, Senin tgl. 1 bulan November 2022.


Mengingat, kalender bulan Oktober sudah habis.


Setelah dicermati, ternyata masih tgl. 31 Oktober yang tanggalnya tersusun dua.


Sudah 11 bulan, tidak mengenal hari dan tanggal.


Teringat umur kalender, kecuali bulan Februari yang berumur 31 mulai Januari s.d Desember, bila dihitung dengan 4 jari di mulai jari telunjuk hingga kelingking, antara jari telunjuk dan jari tengah yaitu bagian sela jari berumur 30 dst. Sesudah itu jari kelingking kembali ke jari telunjuk. (Empat jari bernilai 31 hari, bagian sela jari 30 hari)


Maklum, Pensiun tak punya hari dan tanggal kerja.


Selamat bekerja bagi yang masih aktif dan selamat menghitung hari, tanggal, weton, dan bulan hingga tahun.


Sukses dan sehat selalu bersama keluarga.


Bagi yang sudah purna, tetap semangat, selalu HEALING dan ELING LAN WASPADA.

[31/10/2022 13.37] rudysugengp@gmail.com: *Aubertin Walter Sothern Mallaby menjadi galau, tapi tetap patuh atasan, hingga Tewas 30 Oktober 1945*


Tanggal 25 Oktober 1945 Pasukan Inggris pimpinan AWS MALLABY mendarat di Surabaya dan mengundang Pemerintah Jatim ke atas kapal.

Namun kesepakatan berikutnya Jendral Mallaby beserta dua staff yang datang ke Gubernuran dengan perundingan damai.


Mayor Jenderal Douglas Hawthorn ( Komandan Tentara Inggris untuk Jawa, Madura, Bali dan Lombok) untuk secepatnya menduduki Surabaya secara militer.

Padahal Mallaby sendiri sudah menjalin diplomasi dengan Surabaya.

Dalam naluri kemiliteran maka Pimpinan tertinggi yang harus ditaati. Apalagi Mallaby adalah Tentara Kantoran (Pemikir) yang perjuangannya berbeda dengan tentara perang di lapangan.


Tgl. 27 Oktober 1945, sebuah pesawat melayang-layang di atas Surabaya.:Pesawat milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) itu menyebarkan ribuan pamflet ancaman: "…seluruh rakyat Surabaya harus mengembalikan seluruh senjata hasil rampasan dari tentara Jepang. Mereka yang menyimpan senjata akan langsung ditembak di tempat."


"Sebagai bawahan, saya harus mengikuti perintah atasan", jawab Mallaby saat bertemu dengan petinggi Surabaya.

Walau sebenarnya Mallaby sendiri pingin berdamai.


Mallaby menjadi galau, tapi tetap patuh atasan.


Saat tgl. 28, 29, dan 30 Oktober 1945 Rakyat Surabaya sudah membara menerima ancaman tersebut. Terjadilah perang Surabaya I. 

Meski memiliki senjata modern dengan kemampuan pemenang perang dunia II melawan Jerman dan Jepang, belum paham semangat dan karakter arek Suroboyo dengan pemimpin yang militan.

Walhasil, Inggris minta agar Presiden dan Wakil presiden RI (Sukarno dan Hatta) untuk didatangkan ke Surabaya agar melerai arek Surabaya untuk gencatan senjata (berhenti perang).

Bung Karno datang pukul 11.30 dan berunding dengan Inggris di Kantor Gubernuran. Bahkan sempat keliling Surabaya. Pukul 15.00 pulang ke Jakarta dari Lapangan Terbang Morokrembangan Surabaya. Intinya adanya gencatan senjata. Namun di sana-sini masih terjadi tembak menembak.


Petang hari, 30 Oktober 1945 dalam baku tembak antara Hotel Internatio dan Jembatan Merah (sekarang Taman Sejarah) depan JMP Plaza, Brigjen Mallaby tewas antara tertembak atau terkena lemparan granat saat di dalam mobil.


Jenazahnya sempat tidak dikenali. Kemudian dimakamkan di Kembang Kuning Surabaya. Pada tahun 1960 dipindahkan ke Jakarta War Cemetery (JWC) yaitu Komplek Makan Tentara Sekutu di Jalan Menteng Pulo IX, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

[10/11/2022 05.48] rudysugengp@gmail.com: *4 PAHLAWAN di SURABAYA*


Bung Tomo di makam Ngagel, Dokter Sutomo di Jl. Bubutan, WR Supratman di Jalan Kenjeran.


Satu lagi di daerah Ampel yaitu Makam KH Mas Mansyur, tokoh yang terkenal dengan sebutan Empat Serangkai di era jaman Jepang.


KH Ahmad Dahlan pernah menginap di rumah KH Mas Mansyur. Beliau mendapat sebutan, "SAPU SIKAT JAWA TIMUR"


Selamat Hari Pahlawan 2022. Masih banyak pahlawan dan tokoh di Surabaya. Mari kita kenang jasa dan perjuangan.


Jangan lupa, memasang Bendera Satu Tiang Penuh di Hari Pahlawan.


Merdeka ! Merdeka !

[10/11/2022 07.58] rudysugengp@gmail.com: Tahun 2016, Mendikbud Muhajir Effendi di Jawa Pos pernah menyampaikan tentang PR dan LKS


*"Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendukung larangan guru memberikan pekerjaan rumah (PR), les, dan metode ajar menggunakan lembar kerja siswa (LKS) kepada anak. Meski begitu, pihaknya belum menerbitkan regulasi resmi pelarangan tersebut."*

Pernyataan Mendikbud yang disampaikan dalam pembukaan World Culture Forum (WCF) 2016 di Bali tersebut disikapi beragam oleh banyak pihak.


Apakah Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dan Kadispendik, Ir. Yusuf Masruh mempunyai ikatan batin. 


Hanya pak Eri dan pak Yusuf, yang dapat menjawab.

[10/11/2022 08.04] rudysugengp@gmail.com: Lebih lanjut



Mendikbudristek Nadiem Makarim merespons kabar tentang Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya yang akan membebaskan pekerjaan rumah atau PR mulai 10 November 2022.

Nadiem mengatakan, kebijakan ini salah satu bentuk Merdeka Belajar.


*"Inilah bentuk-bentuk Merdeka Belajar," kata Nadiem di sela kunjungan kerja ke Kalimantan Barat.*

[17/11/2022 08.28] rudysugengp@gmail.com: *SETAHUN KANTOR PGRI SURABAYA*


365 hari di Jalan Musi 16 A, apa yang telah dilakukan Pengurus Periode 2020-2024 ?

Sebagai Pengurus Cabang dan Cabang khusus, sudahkah menengok tempat ini ?

Anggota PGRI sebanyak 19 ribu di kota Surabaya yang memiliki Kartu Anggota PGRI jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK baik guru negeri dan swasta sudah berkunjung kesini ?


Jawaban itu semua,  hanya Bapak/Ibu yang tahu.

Kantor dua lantai dengan luas 75 M persegi, telah menggantikan Kantor lama di Ngawas VIA/8 (8 Juni 2011).


Berdasarkan catatan, selama setahun Kantor ini telah banyak membantu dan menggerakkan Dinamika Guru serta menyelesaikan banyak hal tentang masalah pendidikan.

Keberadaan SLCC (Smart Learning and Character Center) telah memberdayakan inovasi pembelajaran secara Daring hingga Luring.


Semoga PGRI kota Surabaya beserta jajarannya tetap eksis dan menjadi garda terdepan bagi NKRI.

Surabaya, 17 November 2022

Rudy SP

[19/11/2022 19.14] rudysugengp@gmail.com: *SIOLA DULU dan SEKARANG*


Sistem pelayanan satu atap yang ada di kota Surabaya dan telah digunakan oleh Kemendagri secara Nasional sejak 2018. Gedung yang dulu terkenal sebagai pusat perbelanjaan mulai bangkrut di awal Reformasi. Siola dulunya sama terkenalnya dengan Toko 6 yang sekarang malah sudah tidak ada. Beruntung di gedung ini di samping ada SI)stem O)nline L)ayanan A)dministrasi juga terdapat Command Center 112, kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, termasuk MUSEUM SURABAYA


Dulu SIOLA kepanjanganAkronim dari pemiliknya yaitu :


S)oemitro

I)ng wibisono

O)ng

L)iem

A)n


Ada lagi yang menarik yaitu keberadaan patung Pejuang yang dulu di depan Pos Polisi Siola telah digeser ke selatan di dekat Gedung ini di Pojok Siola.


Patung sejenis telah dibangun 10 November 1970 yaitu Patung di Jalan M.Duryat dan Alun-alun Contong. Dua lainnya di depan Hotel Majapahit dan Jembatan Merah, sudah tiada.

[25/11/2022 08.29] rudysugengp@gmail.com: *77 TAHUN PGRI*


Kapan Anda mengenal PGRI ?

Tahukah Perjuangan PGRI ?

Apakah yang Anda berikan untuk PGRI ?

Workshop dan Gerak Jalan. Hanya ini !


*Aku, tetap PGRI (Pensiunan Guru Republik Indonesia)*


Banyak pertanyaan dan pernyataan yang wajib di jawab oleh guru yang menjadi anggota atau pengurus PGRI.


Rata-rata begitu memilih profesi guru, maka lekat dan kental dengan Korp PGRI. Tentunya sebelum adanya UU yang membolehkan organisasi profesi lebih dari satu.


Sejak 1982, mulai mengenal Baju PGRI berwarna Merah hingga akhirnya seragam PGRI berwarna putih, aku tetap menggunakan seragam PGRI bercorak krem.


Sebelum berlakunya Permenpan 16 Tahun 2009, PGRI yang pernah saya ikuti adalah Kongres, Rapat Akbar, Seminar dan Gerak Jalan. Setelahnya bertambah Workshop dengan Piagam 30/32 yang makin semarak.


Menjadi anggota PGRI, bagiku hanyalah bersenang-senang dan rajin membayar Iuran hingga purna tugas.


Periode tahun 2010, mulai ikut, ikut-ikutan dan sedikit tahu tentang perjuangan PGRI.


Beberapa kali mengikuti Peringatan HUT PGRI tidak hanya tingkat Cabang (Kecamatan), Tingkat kota, Jatim, dan bahkan tingkat Nasional. Tentunya dengan lebih banyak mengeluarkan budget sendiri.


Puncaknya, ketika PGRI Nasional yang menyelenggarakan Apel Akbar di GBK dan mendapat Edaran larangan dari Mendikbud dan MENPAN-RB. Alasannya bahwa Peringatan Hari Guru, 25 November 2015 untuk pertama kali sudah dilaksanakan secara Nasional. Saat itu tidak melibatkan PGRI Pusat.


PGRI sebagai organisasi Profesi sudah bukan lagi satu-satunya.

Akhirnya, 12-13 Desember 2015, Dua rombongan bus PGRI kota Surabaya menuju ke GBK dan Istirahat di rumah pak Yoyon untuk mandi pagi dan makan.


Isu yang diperjuangkan adalah Mengusahakan Guru K-2 untuk menjadi PNS dan mempertahankan Guru untuk tetap dapat TPP, karena amanat UU Guru dan Dosen 2005.


Untuk pertama kalinya, saya masuk ke Area lapangan GBK karena memakai Kaos PGRI yang mirip dengan Panitia di lapangan. Teman-teman berpakaian seragam putih dan duduk di Tribune sesuai aturan.

Bebas dan leluasa keliling bahkan dekat panggung kehormatan. Wakil Pemerintah yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi adalah Menko PMK (Puan Maharani). Mendikbud dan MENPAN-RB tidak hadir dengan dua versi yaitu karena tidak diundang. Sementara, Pengurus PB PGRI Bp. Sulistyo telah mengundang.


Tahun 2018 (1 Desember) berkesempatan lagi ikut Perhelatan Peringatan PGRI Nasional di Bogor dengan Naik KA, dengan Beaya pribadi, meski ada bayang-bayang restu dari Instansi. Ketua PGRI pun sudah ijin menghadap. 


Stadion Pakansari Bogor begitu ketat, dan sulit untuk masuk ke Lapangan karena bila tidak memiliki undangan khusus, pintu masuk ke tengah Lapangan berbunyi. Presiden Jokowi hadir di tempat ini.


Beberapa Peringatan PGRI tingkat Provinsi yang pernah saya ikuti antara lain Jember, Stadion Jember Sport Garden/JSG (19 November 2016), Sidoarjo,  Stadion Gelora Delta (26 November 2017) dan Sumenep (17 November 2018)


Saat di Sidoarjo, Kepala Dispendik Surabaya, Bp. Ikhsan hadir di Tribun Kehormatan, mewakili Walikota untuk menerima Penghargaan dari PGRI PGRI Award Provinsi Jatim. 

Acara di Sidoarjo ini menjadikan Surabaya mengadakan Hari Guru dan PGRI hingga 3 kali.


Khusus Peringatan HUT PGRI dan Guru di Sumenep, Baliho yang digunakan menggunakan gambar Ibu Unifah dan Bp. Ikhsan.


Saat foto Baliho, saya kirim lewat Wa ke Bp. Ikhsan. Beliau tidak percaya kalau gambarnya ada di Sumenep.


Bahkan, minta dikirim foto lagi yang lainnya.


Bagaimana dengan Pengalaman Anda selaku  Anggota PGRI ?

Apalagi sebagai Pengurus.


Hidup Guru ... Hidup

Hidup PGRI ... Hidup

Solidaritas ... Yes


_Surabaya, 25 November 2022_

_Rudy SP_

[3/12/2022 13.28] rudysugengp@gmail.com: *ASAH JIWA WIRAUSAHA DAN KREATIFITAS SISWA,SD MUHAMMADIYAH 9 SURABAYA GELAR MARKET DAY AND EXHIBITION STUDENT* 



Berawal dari keinginan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. SD 

Muhammadiyah 9 Surabaya menggelar “Market Day and Exhibition Student” sebagai bentuk 

pembelajaran dengan dasar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan dilaksanakan 

dengan melibatkan guru, wali siswa, siswa dan beberapa para tamu undangan pada Sabtu (3/12/2022).

Market Day and Exhibition Student bertempat di lapangan SD Muhammadiyah 9 Surabaya dengan 

kegiatan jual beli dan pameran. Terdapat total 12 stan dengan dikonsep berdasarkan tema kegiatan yakni 

“JELAJAH DUNIA” yang diantaranya negara Indonesia, India, Korea, Thailand, Malaysia, Italia, Turki, 

Belanda, China, Arab, dan Jepang. Demi mewujudkan nuansa keberagaman dunia, semua stan dihias 

layaknya ciri khas dari masing-masing negara dan meminta beberapa siswa untuk menjadi icon kelas.

Dalam mengimplementasikan dimensi gaya hidup berkelanjutan dan kewirausahaan yang ada pada 

(P5) SD Muhammadiyah 9 Surabaya mengajak siswa untuk melakukan kegiatan jual beli dan 

memamerkan produk unggulan hasil kreatifitas siswa. Harapannya adalah dapat memberikan 

pembelajaran bermakna kepada siswa dan mengasah jiwa wirausaha serta kreatifitas siswa.

Kegiatan diawali dengan pawai marching band di sekitar lingkungan sekolah, dibuka dengan 

pembacaan qiroah oleh siswa, penampilan flash mob dari ekstra tari yang 

menampilkan tari remo beriringan dengan berlangsungnya puncak acara yang dibuka untuk umum

[4/12/2022 16.05] rudysugengp@gmail.com: SEMERU ULTAH


Setahun yang lalu, 4 Desember 2021 Irupsi Gunung Semeru muncul. 

Setelahnya dibangunlah ulang beberapa rumah warga termasuk Jembatan Gladak Perak Lumajang.


Gerakan perut bumi di Cianjur dan berlanjut di Garut, membuat Semeru bangun usai tidur lumayan lama.

Biasanya beberapa teman seperjuangan seperti Tangkuban Parahu, Merapi, Bromo, Kelud,  Agung, dan Rinjani dalam satu deret saling berkomunikasi lewat Medsos dunia Pergunungan.


Dihimbau, agar gunung-gunung tersebut cukup mengabarkan saja tanpa harus bernostalgia apalagi Reuni bersama.


Semoga, Allah SWT selalu mengampuni umat manusia yang masih ada di muka bumi.

[19/12/2022 14.22] rudysugengp@gmail.com: KEMANA Kepala Sekolah *TUA*

Oleh Rudy SP


"Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama," jelas mantan bos Gojek ini.


Cuplikan di atas menutup pernyataan Mendikbud Ristek (Nadhiem Anwar Makarim) yang berbunyi Kepsek *"Tua"* Akan Kembali ke Tugas Utama,  Jabatan Kepsek Diisi Guru-guru Muda Lulusan Guru Penggerak (Klik Pendidikan, 11 Desember 2022).

Pengertian Tugas Utama adalah Menjadi Guru.


Sebelum kutipan di atas akan dilanjutkan di bawah ini, perlu saya sampaikan pendapat tentang Kepsek *"Tua"*


Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, ada banyak pengertian dari kata 'tua'. Satu di antaranya adalah sudah lama hidup; lanjut usia (tidak muda lagi). Hampir setiap orang ingin panjang usia, namun enggan menjadi tua. Menjadi matang atau dewasa, iya, namun tidak dengan menua.


Kata tua adalah Kata Adjektiva (kata sifat).


Jadi Kepsek "Tua" adalah Kepala Sekolah yang sudah Lanjut Usia.


Apa bedanya dengan Kepsek Senior ?


Arti senior di KBBI adalah: lebih tinggi dalam pangkat dan jabatan kedinasan (pegawai, karyawan, dan sebagainya). 


Jadi Kepsek Senior adalah Guru yang diberi  pangkat lebih tinggi dalam kedinasan.


Kepsek Tua atau Kepsek Senior ?


Kepsek Tua seolah-olah menunjukkan rasa orang yang sudah lanjut tanpa memiliki keilmuan. Beda dengan istilah Kepsek Senior yang memiliki nilai rasa kemampuan lebih.


Terlepas dari itu semua, maka kepada Kepsek *"Tua"*, tidak perlu tersinggung. Apalagi kalau dibandingkan dengan era Digitalisasi sejak dua tahun Pandemi. 

Tapi perlu diingat bahwa Pengalaman dan Kemampuan dalam Pemberdayaan Sekolah dan SDM di Sekolah terutama dalam menyelesaikan berbagai problematika 8 SNP di sekolah nggak perlu diragukan.


Guru Penggerak boleh pintar, boleh menguasai Teknologi dalam setahun terakhir ini, belum tentu mampu menyelesaikan Problematika Pendidikan 8 SNP yang semakin kompleks.


Meski disampaikan oleh Bapak Mendikbud Ristek dengan kalimat "Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama."


Kalimat di atas boleh-boleh saja, tapi sebagai seorang pemimpin jangan hanya trial and error karena Kepsek jabatan yang penuh Amanah dari Pertimbangan.


Bila ingin mencoba gagal dan mencoba lagi dan gagal lagi, dapat diwadahi dengan Jabatan Wakasek atau Koordinator Umum ?


Mengingat jabatan pak Menteri akan berakhir usai Pemilu tahun 2024, sehingga tinggal 1,5 tahun lagi.


Apakah ada jaminan, bila nanti digantikan oleh yang lain Program Guru Penggerak akan berlanjut.


Mengingat setiap Mendikbud bahkan Menteri terkait lainnya tidak memiliki Rencana Jangka panjang yang dijamin oleh UU, misalnya antara 10 hingga 25 tahun.

Belum lagi jabatan Menteri tergantung Presiden.


Kepsek *"Tua"* tidak perlu resah dan gelisah.

Guru Penggerak, jangan terlalu bermimpi berlebihan.


Semoga Guru tetap yang terbaik dari dulu, kini, hingga akhir hayat.



Lebih lengkap sbb. :


Kepsek seIndonesia akan dilakukan rotasi. Jabatan-jabatan Kepsek akan diisi jebolan guru penggerak.


Olehnya Kepsek 'tua' siap-siap untuk dilakukan rotasi kembali ke tugas utama sebagai guru. Sedangkan guru-guru penggerak yang mayoritas generasi yang lebih mudah akan diberi jabatan Kepsek.

Langkah ini dilakukan karena ketersedian lulusan Program Guru Penggerak sudah cukup banyak untuk mengisi jabatan kepala sekolah saat ini.


Tentu saja gerakan ini akan dilakukan secara bertahap.


Para kepala daerah diharapkan mulai mempersiapkan skema rotasi kepala sekolah dan jabatan kepala sekolah akan diisi para penggerak guru.


Sementara jabatan Kepala Sekolah akan diisi para guru penggerak yang telah direkrut Kemdikbud.


Mungkin banyak yang merasa belum layak menjadi kepala sekolah mengingat usia dari lulusan guru penggerak ini relatif muda, namun hal pemikiran tersebut langsung dipatahkan oleh Nadiem.


“Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama,” tutur Nadiem Makarim.


Di masa mendatang seluruh Kepala sekolah harus dijabat guru penggerak. tutur Nadiem 


"Kami butuh sekali bantuan agar guru-guru penggerak ini tahun depan semua diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas," kata Nadiem Makarim, saat berdiskusi dengan para guru penggerak di Sumatera Barat pada Jumat 18 November 2022.


Dengan keputusan ini, para kepala sekolah yang sudah lama akan diganti dengan para penggerak guru.


Sedang kepala sekolah akan dirotasi kembali ke tugas utama menjadi guru atau menjadi pengawas.


Karena Selama pelatihan Program Guru Penggerak para guru dididik agar berani mengambil keputusan dan berani mencoba hal baru


Ini lah yang menjadi salah satu faktor kuat untuk menjadi seorang pemimpin,


Karena pemimpin yang baik dijelaskan Nadiem perlu keberanian dan inovasi


Demikian informasi mengenai Kepsek dan guru penggerak ***

[19/12/2022 18.18] rudysugengp@gmail.com: [19/12 15.55] Kadis 22 Yusuf Masruh: Trimakasih pak🙏

[19/12 15.56] rudysugengp@gmail.com: Semoga Bapak sekeluarga selalu sehat dan memimpin Dispendik Surabaya lebih baik lagi.

[19/12 16.09] Kadis 22 Yusuf Masruh: Aamin terimakasih pak🙏

[19/12/2022 18.19] rudysugengp@gmail.com: Respon pak Yusuf, Kadispendik Surabaya sejak Desember 2021.


Setelah: saya kirim tulisan

[19/12/2022 18.20] rudysugengp@gmail.com: Respon Mantan Kabid GTK, Ibu Mamik Suparmi usai dikirim tulisan


[19/12 16.23] Ibu Mamik-Kabid GTK BARU JUN 19: ini nomor siapa?

[19/12 16.49] Ibu Mamik-Kabid GTK BARU JUN 19: ok..

saya tidak sepakat dg yg disampaikan p Nadim..

terlalu mengagungkan guru penggerak..


untuk menjadi KS, kemampuan dan pengalaman managerial dan kepemimpinan sangat diperlukan.


Tidak semua guru penggerak bagus, tetap hrs seleksi dg syarat dan ketentuan

[19/12 16.56] rudysugengp@gmail.com: Semoga Ibu Sekeluarga selalu sehat dan tetap semangat dalam mengembangkan inovasi dimanapun berada

[19/12 16.58] Ibu Mamik-Kabid GTK BARU JUN 19: Amiin

[19/12/2022 18.22] rudysugengp@gmail.com: Respon Bp. SUMARTO, Mantan Ketua PGRI SURABAYA (2010 s.d 2020) selama dua Periode. Sekarang: Wakil Ketua PGRI Jatim


[19/12 15.07] Pgri Sumarto: Bagi kita wong sekolah swasta....soal KS ya Yayasan yg mengatur.... nggak mikir tua apa muda.... Yg penting siapa yg terbaik bisa mengembangkan sekolah🙏🙏🙏🙏

[19/12 18.12] rudysugengp@gmail.com: Semoga selalu sehat bersama keluarga

[3/1/2023 09.36] rudysugengp@gmail.com: *APAKAH WAJIB MENGHAFAL 38 PROVINSI DI NKRI ?*


Saat Sekolah periode sebelum Reformasi kita mengenal 27 Provinsi, bahkan wajib hafal dalam pelajaran Ilmu Bumi bagian dari IPS hingga beberapa tahun.

Sejak terbitnya Kurikulum 2013 dengan pola pembelajaran yang berbeda dengan mengedepankan Tematik maka pembelajaran yang khusus atau spesifik kehilangan jati diri, khususnya di Sekolah Dasar.


Awal tahun baru 2023, apakah kita masih hafal dengan Provinsi dan ibukota atau kita sudah tidak peduli ?


A. Pulau Sumatera, ada 10 Provinsi 


1. Nanggroe Aceh Darussalam (Ibu Kota Banda Aceh)


2. Sumatera Utara (Ibu Kota Medan)


3. Sumatera Selatan (Ibu Kota Palembang)


4. Sumatera Barat (Ibu Kota Padang)


5. Bengkulu (Ibu Kota Bengkulu)


6. Riau (Ibu Kota Pekanbaru)


_7. Kepulauan Riau (Ibu Kota Tanjung Pinang)_


8. Jambi (Ibu Kota Jambi)


9. Lampung (Ibu Kota Bandar Lampung)


_10. Bangka Belitung (Ibu Kota Pangkal Pinang)_




B. Pulau Kalimantan, ada 5 Provinsi 


11. Kalimantan Barat (Ibu Kota Pontianak)


12. Kalimantan Timur (Ibu Kota Samarinda)


*13. Kalimantan Selatan (Ibu Kota Banjarbaru)*


14. Kalimantan Tengah (Ibu Kota Palangkaraya)


_15. Kalimantan Utara (Ibu Kota Tanjung Selor)_




C. Pulau Jawa, ada 6 Provinsi 


_16. Banten (Ibu Kota Serang)_


17. DKI Jakarta (Ibu Kota Jakarta)


18. Jawa Barat (Ibu Kota Bandung)


19. Jawa Tengah (Ibu Kota Semarang)


20. Daerah Istimewa Yogyakarta (Ibu Kota Yogyakarta)


21. Jawa Timur (Ibu Kota Surabaya)




D. Kepulauan Sunda Kecil, ada 3 Provinsi 


22. Bali (Ibu Kota Denpasar)


23. Nusa Tenggara Timur (Ibu Kota Kupang)


24. Nusa Tenggara Barat (Ibu Kota Mataram)




E. Pulau Sulawesi, ada 6 Provinsi 


_25. Gorontalo (Ibu Kota Gorontalo)_


_26. Sulawesi Barat (Ibu Kota Mamuju)_


27. Sulawesi Tengah (Ibu Kota Palu)


28. Sulawesi Utara (Ibu Kota Manado)


29. Sulawesi Tenggara (Ibu Kota Kendari)


30. Sulawesi Selatan (Ibu Kota Makassar)




F. Kepulauan Maluku, ada 2 Provinsi 


*_31. Maluku Utara (Ibu Kota Sofifi)_*


32. Maluku (Ibu Kota Ambon)




G. Pulau Papua (Irian), ada 6 Provinsi 


_33. Papua Barat (Ibu Kota Manokwari)_


34. Papua (Ibu Kota Jayapura)


_35. Papua Tengah (Ibu Kota Nabire)_


_36. Papua Pegunungan (Ibu Kota Jayawijaya)_


_37. Papua Selatan (Ibu Kota Merauke)_


_38. Papua Barat Daya (Ibu Kota Sorong)_


Catatan: 

Ibu kota Provinsi yang berpindah tempat atau berganti *(tanda cetak tebal)* yakni Kalimantan Selatan dan Maluku Utara.


Sejak 26 Provinsi setelah Timor timur menjadi Negara Timor Leste, tahun Reformasi 1999 maka pemekaran Provinsi bertambah 12 *(cetak miring)* hingga 2022 terdiri :

2 Provinsi di Sumatera

1 Provinsi di Jawa

1 Provinsi di Kalimantan

2 Provinsi di Sulawesi

1 Provinsi di Kepulauan Maluku

5 Provinsi di Papua (Irian)

[5/1/2023 14.56] rudysugengp@gmail.com: HARGA CABE  💯


Biasa, menjelang Nataru & sesudahnya, menjelang Hari Raya Idhul Fitri harga apapun selalu melambung tinggi.


Salah satunya adalah Cabe. Benda satu ini selalu dan selalu naik turun, naik-naik dan naik.

Kebiasaan membuat sambal Boksiyah (Lombok Trasi Uyah) secara tradisional cukup. Yang lain seperti Tomat, Brambang dan bawang adalah tambahan.


Menunggu 3 bulan proses menanam cabe hingga berbuah mestinya dapat dijadikan alternatif.

Tapi.... kebiasaan atau Karakter tidak pernah ditumbuhkan.

Walhasil...beli cabe saja.

Kan tidak tiap hari naiknya harga. Apalagi menunggu, merawat, membesarkan cabe butuh ketekunan.


Kapan kita belajar dari masa lalu ?

[5/1/2023 19.16] rudysugengp@gmail.com: Daftar hari jadi 38 provinsi Indonesia Agar dapat mengenali hari ulang tahun provinsi tempat tinggal Anda, berikut daftar lengkap hari jadi 38 provinsi di Indonesia. 


1. Hari Jadi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD): 7 Desember 1956 


2. Hari Jadi Provinsi Sumatera Utara: 15 April 1948 


3. Hari Jadi Provinsi Sumatera Selatan: 15 Mei 1946 


4. Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat: 1 Oktober 1945 


5. Hari Jadi Provinsi Bengkulu: 18 November 1968 


6. Hari Jadi Provinsi Riau: 9 Agustus 1957 


7. Hari Jadi Provinsi Kepulauan Riau: 24 September 2022 


8. Hari Jadi Provinsi Jambi: 6 Januari 1957 


9. Hari Jadi Provinsi Lampung: 18 Maret 1964 


10. Hari Jadi Provinsi Bangka Belitung: 21 November 2000 


11. Hari Jadi Provinsi Kalimantan Barat: 28 Januari 1857 


12. Hari Jadi Provinsi Kalimantan Timur: 9 Januari 1957 


13. Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan: 14 Agustus 1950 


14. Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah: 23 Mei 1957 


15. Hari Jadi Provinsi Kalimantan Utara: 25 Oktober 2012 


16. Hari Jadi Provinsi Banten: 4 Oktober 2000 


17. Hari Jadi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta): 22 Juni 1527 


18. Hari Jadi Provinsi Jawa Barat: 19 Agustus 1945 


19. Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah: 15 Agustus 1950 


20. Hari Jadi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): - (belum disepakati) 


21. Provinsi Jawa Timur: 12 Oktober 1945 


22. Hari Jadi Provinsi Bali: 14 Agustus 1958 


23. Hari Jadi Provinsi Nusa Tenggara Timur: 17 Desember 1958 


24. Hari Jadi Provinsi Nusa Tenggara Barat: 20 Desember 1958 


25. Hari Jadi Provinsi Gorontalo: 5 Desember 2000 


26. Hari Jadi Provinsi Sulawesi Barat: 22 September 2004 


27. Hari Jadi Provinsi Sulawesi Tengah: 23 September 1964 


28. Hari Jadi Provinsi Sulawesi Utara: 23 September 1964 


29. Hari Jadi Provinsi Sulawesi Tenggara: 27 April 1964 


30. Hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan: 19 Oktober 1669 


31. Hari Jadi Provinsi Maluku Utara: 12 Oktober 1999 


32. Hari Jadi Provinsi Maluku: 19 Agustus 1945 


33. Hari Jadi Provinsi Papua Barat: 12 Oktober 1999


34. Hari Jadi Provinsi Papua: 27 Desember 1949 


35. Hari Jadi Provinsi Papua Selatan: 25 Juli 2022 


36. Hari Jadi Provinsi Papua Tengah: 25 Juli 2022 


37. Hari Jadi Provinsi Papua Pegunungan: 25 Juli 2022 


38. Hari Jadi Provinsi Papua Barat Daya: 9 Desember 2022

[7/1/2023 07.37] rudysugengp@gmail.com: *MISTERI 96*


Bagi sebagian orang angka tersebut merupakan terbaik yang dicapai oleh seseorang.

Sebagian lagi menganggap belum maksimal. Nilai 💯 baru impian.


Orang lain menganggap ini angka cantik yang dapat dibolak balik.

Pendapat tersebut hanya sekedar ilmu othak athik mathuk.


Berbeda dengan apa yang akan aku sampaikan.

Suami istri sebut nama Ryan dan Tita.

Keduanya terjadwal ingin mengadakan umroh bersama dengan keluarga Ryan.

Waktu terjadwal oleh travel sudah ditentukan yaitu tanggal 9 bulan ini.


Entah mengapa tanggal tersebut dimajukan tanggal 6 bulan ini juga.


Tentunya bahagia meski maju. Bahkan orang sering kali kecewa kalau tanggal yang ditetapkan malah ditunda.


Ternyata pada tanggal yang telah dimajukan si Istri tiba-tiba harus memasang ring untuk penyakit jantungnya.


Dengan ikhlas, Tita menerima takdirnya dengan tidak jadi Umroh.


Belum sempat dipasang ring, istri Ryan harus menghembuskan nafas terakhir dan segera dimakamkan.


Ryan dan keluarga ikut mengebumikan untuk kemudian meninggalkan pergi Umroh.


Untuk saat ini, dua anak perempuan hasil bahtera rumah tangga pasangan Ryan+Tita yang tejalin selama 23 tahun telah menginjak dewasa dan harus bersedih.


Apakah Tita Kaget karena Jadwal yang dimajukan ?

Atau semua sudah menjadi suratan takdir !


Innailaihi wa innailaihi rojion untuk Tita.

Selamat menjalankan Ibadah Umroh untuk Ryan dan keluarga.

[8/1/2023 09.54] rudysugengp@gmail.com: *HATI HATI BERBUAT BAIK*


Ini sih motto yang nggak tepat.

Berbuat baik seharusnya menjadi pola hidup keseharian tanpa memandang Suku, Agama, Ras, atau Antar Golongan.

Karakter berbuat baik juga telah menjadi slogan sejak sekolah.


Pertanyaannya, "Berbuat baik untuk apa, untuk siapa, dan mengapa ?"


Terjadinya bencana Erupsi Gunung Semeru dan Bencana Gempa Cianjur yang melibatkan banyak orang menjadi wajar ketika seseorang, Lembaga  atau siapapun menggalang dana dan bantuan untuk korban.


Ketika meminta Bantuan untuk diri sendiri dan keluarga kepada pihak lain, inilah yang biasanya menuai pro kontra. Apalagi kalau yang meminta orang yang selama ini terkenal dengan kehidupan glamor, penampilan trendy dengan penuh aksesoris atau selalu dianggap tidak pernah kekurangan.


Penampilan seseorang menjadi layak untuk menerima atau tidak bantuan dari orang lain.


Seseorang, meski tidak pernah minta bantuan selalu saja ada orang yang membantu, namun akhirnya dihentikan setelah tahu bahwa orang tersebut ternyata memiliki segalanya.

Apakah penampilan yang biasa dengan kendaraan yang itu-itu saja dan penampilan apa adanya  memang pantas harus dibantu.

Ternyata orang hanya melihat penampilan dan penampakan.


Apakah pemilik mobil, pengusaha, dan artis tidak layak untuk dibantu ketika terjadi musibah atau kesusahan ?

Kerja keras mereka selama ini semuanya hampir hancur ketika bulan Maret 2020 hingga Juni 2022.

Kebangkitan perlahan-lahan baru dimulai bulan Juli hingga Desember 2022 meski tetap dalam bayang-bayang Endemi Covid 19.

Keluar dari Zona ini tidak mudah. Tentunya untuk orang yang terbiasa hidup berkecukupan.


Memang sejauh mungkin, jangan sampai kita minta bantuan kepada siapapun selama masih memiliki harta dan hati. Jangan sampai kita yang mintakan bantuan untuk diri sendiri dan keluarga. Ingat, Tuhan itu tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi takaran kemampuan makhluk ciptaannya yaitu Manusia.


Tuhan itu Pemberi yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Maka, mintalah kepada-Nya dengan tulus, sabar, dan tabah.


Surabaya, 8 Januari 2023

Salam sehat dan Tawakal,


_Rudy SP_

[10/1/2023 13.52] rudysugengp@gmail.com: *MENGENANG TRITURA*


Tri Tuntutan Rakyat (disingkat Tritura) adalah 3 tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).


Isi Tritura adalah: Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya. Perombakan kabinet Dwikora. Turunkan harga pangan.


Peringatan ini bermula dari tragedi berdarah Gerakan 30 September 1965 yang mengakibatkan adanya aksi yang diprakarsai oleh Gerakan Mahasiswa yaitu aksi tritura dengan dalih bahwa pemerintahan Orde Lama yang lambat dan tidak tegas terhadap PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dianggap sebagai biang kerusuhan pada waktu itu.


Arif Rahman Hakim (24 Februari 1943 – 24 Februari 1966) adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Februari 1966.


Ikhwan Ridwan Rais (5 Agustus 1951 – 30 Maret 1966) merupakan salah satu tokoh pahlawan ampera yang tewas di Jakarta pada peristiwa wisma marta. Pemuda asal Bandar Lampung gugur sebagai pahlawan ampera dalam usia yang relatif muda (14 tahun).


Indonesia, 57 Tahun Tritura

10 Januari 2023

[13/1/2023 13.11] rudysugengp@gmail.com: *MENUNGGU PASANGAN di MASJID*


Seringkali saat Bapak-bapak yang Muslim masuk area Masjid di hari Jumat, ibu-ibu menunggu di sekitarnya. Beruntung kalau ada Warkop atau sengaja di pilih masjid yang berdekatan dengan tempat kuliner. Asyik !

Usai Sholat Jumat, ibu-ibu berkenan Sholat di Masjid, Bapak-bapak gantian di Warkop.


"So Sweet !"


Beda dengan yang satu ini.

Ketika pulang dari Masjid, Bapak tidak menjumpai sandal miliknya di pelataran Masjid.

Terpaksa menunggu hingga jamaah berangsur susut.

Saat ditemukan ternyata tinggal satu sandal warna hijau di sebelah kiri. Sampai akhirnya jamaah tinggal 10 orang dan tersisa satu sandal warna hitam. Tanpa pikir panjang maka sandal hijau di kaki kiri berpadu dengan sandal hitam di kaki kanan.

Meninggalkan pelataran masjid dengan langkah gontai menuju ke rumah.

Sesampai di rumah.

"Lho...sandal hijau sebelah kanan ada di rumah !"

"Mungkin anakku yang salah ambil saat pulang dari Masjid !"

Ternyata oh... ternyata, anak lelakiku Jumatan di tempat lain.

"Mbah ..lupa pakai sandal, ya !" sergah cucuku.

"Mbahmu ...nanti pasti bingung saat pulang dari Masjid !" timpal istriku.


Ternyata oh...ternyata...

Pasangan sandal sudah ada di rumah sejak aku tinggal ke Masjid.

[14/1/2023 20.10] rudysugengp@gmail.com: *HARUSKAH MENGOLEKSI KEJELEKAN SESEORANG atau BANGSA*


Bangsa Indonesia pada umumnya, khususnya budaya Timur ada yang memiliki pemeo, "Mikul Dhuwur Mendhem Jero."


Sebesar apapun kesalahan orang tua kalau bisa dimaafkan.


Sekarang ! 

Kok enak ?

Salah ya...harus salah.

Siapapun wajib di hukum.


"Di mata hukum, hal ini memang berlaku. Bahkan hukumnya wajib. Siapapun yang bersalah, wajib menerima hukuman !"


Bagaimana dengan kebiasaan saat ini bahwa kita perlu dan wajib mencari kesalahan di masa lalu ?

Haruskah kesalahan masa lalu yang kadang sudah sulit dicari perlu di koleksi ?


Mengapa kita tidak pernah mengoleksi kesalahan penjajah Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang ?

Bahkan dengan bangganya kita mengagungkan Tim Sepakbola Dunia dari Kaum Penjajah ?


Kekayaan kita yang melimpah ruah sebenarnya juga sudah dihabiskan ketika jaman penjajahan.

Sudah lupakah kita dengan perjuangan para pahlawan bangsa yang mengusir penjajah ?


Siapa sebenarnya, musuh kita saat ini ?

Apakah kita secara terus menerus akan memusuhi bangsa sendiri ?


Saatnya kita kembali ke marwah persatuan dan perjuangan untuk bangsa Indonesia demi rakyat semesta se Nusantara.


Biarkan mekanisme tatanan kehidupan berjalan sesuai aturan yang disepakati.


Semoga semua sehat, banyak rezeki, dan tidak kekurangan apapun dengan selalu mengingat Yang Maha SegalaNya.

[15/1/2023 15.51] rudysugengp@gmail.com: *HARI DHARMA SAMUDERA*


Di tanggal itu pulalah bangsa Indonesia telah kehilangan sosok putra terbaiknya. Sehingga setiap tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau Hari Dharma Samudera. Kala itu, di Laut Aru terjadi pertempuran sengit antara Pasukan Indonesia dan Belanda.


Ada 3 Kapal Republik Indonesia (KRI) yang dilibatkan dalam operasi rahasia untuk mengintai kekuatan armada Belanda yang ada disekitar Irian Barat, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau.


Misi rahasia ini diberi nama STC-9 (Satuan Tugas Khusus 9 Januari) yang dipimpin oleh Sudomo.


Pada tanggal 15 Januari 1962, ketiga kapal ini semakin dekat ke Irian, namun sayangnya diketahui oleh Belanda.


Pertempuran yang tidak seimbang pun terjadi dan mengakibatkan Komodor Yos Sudarso dan awak kapal yang berada di KRI Macan Tutul menjadi korban, sedangkan KRI Harimau dan Macan Kumbang selamat.


Komodor Yos Sudarso sempat memekikkan kalimat 'Kobarkan Semangat Pertempuran!"


Kata-kata Mutiara Pahlawan Bangsa, biasanya dibacakan di Hari Pahlawan.

[16/1/2023 11.03] rudysugengp@gmail.com: *PERJALANAN TANPA ISTIRAHAT KETAPANG SANUR*


Stasiun Kereta Api Ketapang ke Pelabuhan Ketapang berjarak 500 meter. Moda transportasi Darat dan Laut yang cukup terpadu.


Perjalanan 10 menit dengan masuk KM DHARMA RUCITRA menuju Gilimanuk dengan waktu tempuh 45 menit + tunggu antrean hingga genap 1 jam. Pukul 22.00 WIB berubah 23.00 WiTeng. 


Perjalanan malam Gilimanuk ke Denpasar hingga Hotel The Kanjeng Suites & Villas Sanur Bali hingga pukul 02.30.


Sepanjang perjalanan hanya lampu dan Marka jalan. Sebelah kanan Laut, sebelah kiri hutan, dan di tengahnya berpacu dengan truk pengangkut barang kebutuhan pokok. 


Kelincahan Driver dengan memacu adrenalin ditoreh spedo rata-rata 80 km per jam. Sesekali hingga 💯 km/jam saat mendahului. Bila tidak, kita akan terjebak di belakang truk dengan kisaran 60 km/jam yang sarat akan muatan tinggi dan gemuk. 

Truk-truk ini usai masuk timbangan maka akan lolos sampai tujuan tanpa hambatan baik dari petugas atau preman jalanan.


Masjid sudah mulai bermunculan di sepanjang perjalanan bila dibandingkan dengan tahun 2005 ketika BBM naik dari 1800 rupiah ke 2200 bulan Januari yang kemudian diturunkan lagi menjadi 2000 rupiah untuk Bensin yang saat ini sudah menjadi kenangan.


Pembangunan pura dan adat istiadat Bali sebagai  Pulau Dewata juga cukup semarak dengan cipta karya humanis alami sepanjang perjalanan tanpa henti.


Pukul 2.30 usai sudah untuk menuju ke pulau Kapuk.

[19/1/2023 05.17] rudysugengp@gmail.com: *GENERASI ONLINE*


Pandemi Covid 19 sejak siswa tidak masuk sekolah 16 Maret 2020 sampai 2022 telah mempercepat proses Onlinenisasi di berbagai bidang. Anak Sekolah khususnya PAUD, SD, SMP, dan SMA yang paling ketinggalan.


Berbagai bidang termasuk transportasi lebih dulu menerapkan sistem online.


Pejalan kaki saat menyeberang di Selat Bali dari Ketapang - Banyuwangi ke Gilimanuk - Bali dan sebaliknya memiliki Rote tersendiri mulai darat hingga ke Kapal Motor.

Pembelian Tiket langsung 9.650 rupiah tidak diperkenankan. Sepanjang perjalanan di dekat Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk tersedia dan wajib beli tiket online seharga 17K dengan terlebih dahulu menyerahkan KTP dan untuk anak-anak menggunakan KSK atau cukup dengan nama saja.


Januari 2023, Pelabuhan Ketapang Gilimanuk tidak lagi mensyaratkan bukti Vaksin.


Untuk Tiket KA online lebih mudah diakses pada laman selain milik KA.

Pembelian Tiket KA jurusan Banyuwangi Surabaya juga dapat dipesan langsung di manapun Anda berada.

Satu jam sebelum KA on pengunjung dapat menunjukkan ke petugas untuk cetak karcis atau cetak sendiri dengan memasukkan kode Ebooking. Bagi yang memiliki Barcode tinggal menunjukkan pada petugas sebelum Berangkat. KTP asli tetap ditunjukkan untuk Pelabuhan maupun Stasiun bersamaan dengan scan barcode karcis yang dicetak.

Secara otomatis Bukti Vaksin akan tertera di karcis, kecuali anak sekolah (padahal sudah vaksin 2 kali).

Tidak ribet bagi yang terbiasa.

Menjadi kendala bagi generasi non milenial yang terbiasa pola _datang beli berangkat_.


Saatnya belajar berbagai aplikasi. Bila tidak dapat harap minta tolong generasi masa kini.


Bali, 18 Januari 2022


Rudy SP

[23/1/2023 13.31] rudysugengp@gmail.com: *MENGAPA PULAU MADURA BUKAN PROVINSI*


UU No.23/2014 yang menentukan bahwa pemekaran daerah adalah pemecahan daerah provinsi atau daerah kabupaten/kota menjadi dua atau lebih daerah baru atau penggabungan bagian daerah dari daerah bersanding dalam satu daerah menjadi provinsi menjadi satu daerah baru. 

Persyaratan teknis untuk satu provinsi paling sedikit ada 5 (lima) kabupaten/kota.


Pulau Madura sendiri hingga saat ini terdiri 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep.


Solusinya :

Pulau Madura harus menambah satu Kabupaten lagi dengan memekarkan/memecah yang sudah ada. Atau membentuk Kota/Kotamadya dari Kabupaten yang ada.


Inipun sulit karena harus dikaji secara ilmiah,  maka 

tahun 2021 terjadi proses Pemekaran Kabupaten Pamekasan  menjadi 2 yaitu Kabupaten Pamekasan (8 Kecamatan) dan Kota Pamekasan (5 Kecamatan)


Semoga dengan usaha ini, maka akan terbentuk Provinsi Madura yang memenuhi 5 Kabupaten/kota.


Kita tunggu ya...hadirnya

PROVINSI MADURA.

[28/1/2023 21.01] rudysugengp@gmail.com: *RUDY MENUJU RUBY*


_"Di hari ulang tahun  pernikahan ini, semoga Allah menjadikan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Aku berharap semoga selalu diberikan ridho, bahkan diberikan kemudahan dalam segala hal. Dengan rahmat Allah, kami menyelesaikan tahun  pernikahan ke-39"_


Tahun depan Rudy tentunya bersama Istri  menuju pernikahan Ruby.


Ruby adalah Catatan perkawinan ke-40.


Ada beberapa catatan ultah perkawinan/pernikahan kelipatan 5 yaitu Kayu (5 th.), Timah (10), Kristal (15), Tiongkok (20), _Perak (25)_, Mutiara (30), Giok (35), Ruby (40), Safir (45), _Emas (50)_. Untuk 60 (Berlian), 70 (Platinum)


Anda sudah sampai mana ?

[8/2/2023 16.28] rudysugengp@gmail.com: *SATU ABAD NU*


Berdasarkan kalender Syamsiah (Masehi), Organisasi Nahdhatul Ulama (NU) didirikan 31 Januari 1926 di kota Pahlawan (Surabaya) oleh KH HASYIM ASY'ARI. Beberapa tokoh lain seperti KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dll.


Berdasarkan perhitungan Kalender Qomariyah atau Hijriyah maka tanggal 31 Januari 1926 bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H.


Tgl. 7 Februari 2023 tepat seAbad ( 💯 tahun) yaitu 16 Rajab 1444 H.


Peringatan 100 tahun Organisasi NU dilaksanakan secara Nasional di GOR Delta Sidoarjo.


Ada kegiatan yang masuk Rekor Muri yaitu Tari Sufi sepanjang 2 km.


Surabaya, 7 Februari 2023

Salam Sejarah, 


RUDY SP

[9/2/2023 15.41] rudysugengp@gmail.com: *PROSES PERJALANAN Menjadi GURU & KS yang MERDEKA*


Proses ya Perjalanan.

Belum tentu.

Kok... bingung.


Proses menurut KBBI adalah, 1. runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu; 2. rangkaian tindakan, perbuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. Jadi proses adalah perbuatan atau perkembangan dalam menghasilkan produk.


Arti perjalanan di KBBI adalah: perihal (cara, gerakan, dan sebagainya) berjalan. 


Proses selalu menghasilkan produk. Perjalanan hanyalah cara untuk melalui.


Jadi Proses Perjalanan harus dilalui secara bersama agar menghasilkan produk yang diinginkan.


Kadang, suatu produk sulit untuk dihasilkan tapi proses tetap wajib kita jalankan.


Mengajar, Mendidik, dan Mengevaluasi adalah sebuah proses perjalanan panjang untuk mencapai suatu tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini tuntutan Alinea 4 Pembukaan UUD 1945.

Life Long Education diartikan Asas pendidikan seumur hidup ini merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan proses kontinyu yang sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Konsep pendidikan ini mencakup pendidikan informal, formal dan nonformal.


Sejak Pandemi Pendidikan Informal dan Nonformal lebih dominan dibandingkan pendidikan formal yang mulai tumbuh di Abad 19.

Jaman penjajahan yang dimulai abad 16 hingga Abad 20 awal ditandai dengan banyaknya pendidikan di luar sekolah. Bahkan Misi, Zending, dan Pesantren menjadi pendidikan utama yang disegani kaum penjajah.


Trias Politica Van de Venter mulai membuka balas jasa dari pemerintah kolonial Belanda yang seolah-olah pingin menjadi pahlawan pendidikan. 

Bahkan bangsa Indonesia sendiri telah memiliki sekolah-sekolah Pribumi yang berada di seluruh Nusantara dengan basis Agama dan kebudayaan. Sebut tokoh Rohana Kudus, Ki Hajar Dewantara, RA Kartini, Dewi Sartika, KH Achmad Dahlan, KH Hasyim Asy'ari, HOS Tjokroaminoto, para Romo, Kyai dan pesantren.


Sekolah yang dibuat oleh pribumi ini sangat menakutkan kaum Penjajah. Bahkan terkesan dihalang-halangi.


Mengapa ?


Sebagian besar kurikulumnya adalah Kurikulum Merdeka Belajar dan Mengajar yang mengembangkan pendidikan Karakter dengan mengembangkan budaya lokal dan meraih pendidikan Global.


Kurikulum Nasional kita pada awalnya juga mengambil budaya asli Indonesia. Sejalan dengan Globalisasi maka Kurikulum kita mengarah pada Pendidikan Barat berkiblat ke Eropa, Amerika, dan Australia.

Penekanan pendidikan praktik yang praktis menjadi lompatan yang ingin dicapainya.


Dari sinilah, tampak bahwa Pendidikan kita kurang memperhatikan Proses Perjalanan. Pinginnya segala sesuatunya siap saji. 


Bagi saya :

28 tahun menjadi guru selalu memproses siswa sehingga dapat dikenali siswa paling aktif dan kurang aktif. Dari sinilah muncul kembali proses perjalanan. Apalagi selama 25 tahun menjadi guru pengantar untuk alih jenjang dari SD ke SMP. Siswa juga harus di proses untuk dapat bersaing dan bertahan di jenjang yang lebih tinggi. Sebagai contoh :

Masalah perkembangbiakan hewan dan tumbuhan.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memproses Cangkok, stek, sambung pucuk, Jangkrik, Merpati di rumah. Secara berkala siswa membuat laporan dan guru berkunjung ke rumah siswa yang ketempatan mulai awal, tengah, dan hasil akhir.


11 tahun menjadi KS, memproses guru di bidang Administrasi, Mengajar, dan Ikut Lomba.

Dalam perjalanan akan ditemukan guru yang rajin Administrasi, Mengajar dengan Berbagai cara, dan dipaksa ikut Lomba.


Bagi yang kurang rajin dibantu dengan dibuatkan format, Untuk Mengajar secara berkala diambil foto dan video, bekerja sama membuat video mengajar sehingga proses perjalanan mengajar lebih berwarna.

Untuk lomba di bidang pendidikan, semua guru dipaksa untuk mengikuti proses. Dari sini akan ditemukan guru sesuai minat dan bakatnya.


Pendek kata siswa dan guru harus berproses hingga titik darah penghabisan dalam perjalanan.


Menyenangkan bagi saya, meski belum tentu bagi siswa dan guru yang pernah bersamaku.


Proses Perjalanan selalu kulewati dengan memaksa untuk menemukan Bakat dan Prestasinya.


Surabaya, 9 Februari 2023

Salam Merdeka dan Memaksa, 


Rudy SP

[15/8/2023 00.44] rudysugengp@gmail.com: *Rezeki di Warkop*


Seperti biasanya, seminggu 2 hingga 3 kali istriku ngajak ngopi di Warkop sederhana dengan syarat tidak sepi dan tidak terlalu ramai.

Pilihannya hanya satu ,"Kopi Racik hitam tanpa gula."


Beda denganku bervariasi mulai kopi susu manis, Es Teh, Gooday frez, hingga Susu  Soda.


Camilan: kacang kulit, kacang kupas, krupuk, dan kadang gorengan.


Berbeda dengan malam ini.

Aku memperhatikan dengan jarak 1,5 meter ada pembeli yang berbisik pada penjual bahwa akan membayar makanan dan minuman orang di depanku.


"Ini orang akan mbayari seseorang yang tidak kukenal !" 


Aku sampaikan hal itu kepada istriku.


"Kamu kejar, minta kami dibayari !" canda istriku.


Menunggu orang di depanku selesai makan dan minum, sambil mengucap, "tunggu...titip es teh !"


Oh....berarti orang ini bayar sendiri.


Giliran aku mau bayar.

"Pak ...! Kopinya sudah dibayari seseorang dan saya tidak boleh ngomong !, kata penjual.


"Mas...saya tidak kenal !"


"Bapak bayar kacang kulit saja. Rp. 2.000,00 !"


Rezeki itu tak pernah disangka. Meski aku sendiri tidak mengenal sosok bapak yang saya perkirakan usia 50 tahunan.


Terima kasih Bapak.

Semoga rezekinya berkah dan Barokah.

[16/8/2023 20.01] rudysugengp@gmail.com: *Catatan Detik-detik Proklamasi*


Usai pulang dari Rengasdengklok, BK dan BH berkumpul di Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta dan menyatakan akan mengumumkan kemerdekaan di hadapan rakyat.


Maka disusunlah skenario kemerdekaan itu secara bersama-sama di rumah Laksamana Tadashi Maeda.


Tengah malam menjelang pagi tgl. 17 Agustus 1945 di hari Jumat bulan puasa telah terbentuk susunan skenario kemerdekaan RI yaitu :


a. Naskah Proklamasi  Tulisan tangan disusun 3 orang  yaitu ....


b. Naskah Tulisan tangan setelah di ketik kemudian dibuang ke tempat sampah. Naskah tulisan tangan diambil kembali dan disimpan oleh ....


c. Naskah Coretan tangan di ketik oleh ....


d. Tambahan Naskah ketikan pada 'Atas Nama Bangsa Indonesia' adalah sumbang saran dari ....


e. Bendera Merah putih dijahit oleh ....


f. 3 orang yang mengibarkan bendera adalah ....


g. Yang memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya ....


h. Yang menandakan tangani naskah Proklamasi yaitu ....


i.  Yang membacakan Teks Proklamasi ....


j.  Yang membacakan pidato pengantar Proklamasi Kemerdekaan yaitu ....


k. Rencana Teks Proklamasi dibacakan di ....


l.  Akhirnya Teks Proklamasi dibacakan di ....


m. Yang merekam Suara Bung Karno saat membacakan Teks Proklamasi adalah ....


n. Yang memotret saat Pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah ....


Sehingga Indonesia Merdeka bukan Hadiah dari Jepang selaku Penjajah waktu itu, sebab tanggal yang dijanjikan 24 Agustus 1945, sedang kita merdeka 17 Agustus 1945.

[16/8/2023 23.44] rudysugengp@gmail.com: Catatan Detik-detik Proklamasi


Usai pulang dari Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta berkumpul di Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta dan menyatakan akan mengumumkan kemerdekaan di hadapan rakyat.


Maka disusunlah skenario kemerdekaan itu secara bersama-sama di rumah Laksamana Tadashi Maeda.


Tengah malam menjelang pagi tgl. 17 Agustus 1945 di hari Jumat bulan puasa telah terbentuk susunan skenario kemerdekaan RI yaitu :


a. Naskah Proklamasi  Tulisan tangan disusun 3 orang yaitu _Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Achmad Subardjo._


b. Naskah Tulisan tangan setelah di ketik kemudian dibuang ke tempat sampah. Naskah tulisan tangan diambil kembali dan disimpan oleh _BM Diah (selama 47 tahun)._ sebelum menyerahkan ke Museum Arsip Nasional 1992.


c. Naskah Coretan tangan di ketik oleh _Sayuti Melik_


d. Tambahan Naskah ketikan pada 'Atas Nama Bangsa Indonesia' adalah sumbang saran dari _Sukarni_


e. Bendera Merah putih dijahit oleh _Ibu Fatmawati_


f. 3 orang yang mengibarkan bendera adalah _Surastri Kusumo (SK) Tri Murti, Suhud Sastro Kusumo, RM Abdul Latif Hendraningrat_


g. Yang memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya adalah _Spontan dari Rakyat_


h. Yang menandakan tangani naskah Proklamasi yaitu _Ir. Sukarno dan Drs. Hatta._


i.  Yang membacakan Teks Proklamasi _Ir. Sukarno_


j. Yang membacakan pidato pengantar Proklamasi Kemerdekaan yaitu _Walikota Jakarta R.Soewirjo dan dr. Moewardi_


k. Rencana Teks Proklamasi dibacakan di _Lapangan Ikada (Lapangan Monas)._


l.  Akhirnya Teks Proklamasi dibacakan di _Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta._ Ini adalah rumah Faradj bin Said bin Awadh Martak atau yang lebih dikenal dengan Faradj Martak (saudagar keturunan Arab Indonesia) yang menghibahkan rumah tersebut.


m. Yang merekam Suara Bung Karno saat membacakan Teks Proklamasi adalah _Jusuf Ronodipuro_, namun tidak saat 17 Agustus 1945, tapi di waktu lain.


n. Yang memotret saat Pembacaan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah _Frans Soemarto Mendur dan Alex Impurung Mendur._


Sehingga Indonesia Merdeka bukan Hadiah dari Jepang selaku Penjajah waktu itu, sebab tanggal yang dijanjikan 24 Agustus 1945, sedang kita merdeka 17 Agustus 1945.

https://www.instagram.com/p/CwAshH3vz_E/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==

[11/11/2023 11.16] rudysugengp@gmail.com: *SATU KUE untuk SATU KELAS*


Saat periode 90 an hingga 2000 an, siswa yang berulang tahun di sekolah masih jarang dan belum menjadi budaya.


Tahun 2001, aku punya ide yaitu menyiapkan Nomor Ulang Tahun mulai 10 hingga 15.


Aku menyiapkan satu kue Ulang tahun dengan lilin besar dan kecil-kecil.

Balon pun, kusiapkan.

Tentu saja dengan kombinasi angka tahun sesuai Usia siswa dari Januari s.d Desember.


Sengaja aku pilih tanggal 22 Desember, yang diperingati sebagai hari Ibu sekaligus mengingatkan siswa bahwa kehadiran di dunia karena perjuangan Ibu selama 9 bulan.


Diawali dengan Doa sesuai agama dan keyakinan masing-masing.


Aku siapkan Kamera dan siswa dalam posisi meniup Lilin + angka.


Jadilah album Ultah 59 siswa kelas VI tahun 2001.


Komputer masih berupa Disket dan belum ada CD atau Hardisk eksternal.

[25/11/2023 23.58] rudysugengp@gmail.com: *78 TAHUN PGRI*


Kapan Anda mengenal PGRI ?

Tahukah Perjuangan PGRI ?

Apakah yang Anda berikan untuk PGRI ?

Workshop dan Gerak Jalan. Hanya inilah yang Anda ikuti ?

Aku, tetap PGRI (Pensiunan Guru Republik Indonesia).


Banyak pertanyaan dan pernyataan yang wajib di jawab oleh guru yang menjadi anggota atau pengurus PGRI.


Rata-rata begitu memilih profesi guru, maka lekat dan kental dengan Korp PGRI. Tentunya sebelum adanya UU yang membolehkan organisasi profesi lebih dari satu.


Sejak 1982, mulai mengenal Baju PGRI berwarna Merah hingga akhirnya seragam PGRI berwarna putih, aku tetap menggunakan seragam PGRI bercorak merah, tapi sudah berganti 3 kali.


Sebelum berlakunya Permenpan 16 Tahun 2009, PGRI yang pernah saya ikuti adalah Kongres, Rapat Akbar, Seminar dan Gerak Jalan. Setelahnya bertambah Wokhshop dengan Piagam 30/32 yang makin semarak.


Menjadi anggota PGRI, bagiku hanyalah bersenang-senang dan rajin membayar Iuran hingga purna tugas.


Periode tahun 2010, mulai ikut, ikut-ikutan dan sedikit tahu tentang perjuangan PGRI.


Beberapa kali mengikuti Peringatan HUT PGRI tidak hanya tingkat Cabang (Kecamatan), Tingkat kota, Jatim, dan bahkan tingkat Nasional. Tentunya dengan lebih banyak mengeluarkan budget sendiri.


Puncaknya, ketika PGRI Nasional yang menyelenggarakan Apel Akbar di GBK dan mendapat Edaran larangan dari Mendikbud dan MENPAN-RB. Alasannya bahwa Peringatan Hari Guru, 25 November 2015 untuk pertama kali sudah dilaksanakan secara Nasional. Saat itu tidak melibatkan PGRI Pusat.


PGRI sebagai organisasi Profesi sudah bukan lagi satu-satunya.

Akhirnya, 4-5 Desember 2015, Dua rombongan bus PGRI kota Surabaya menuju ke GNB dan Istirahat di rumah pak Yoyon untuk mandi pagi dan makan.


Isu yang diperjuangkan adalah Mengusahakan Guru K-2 untuk menjadi PNS dan mempertahankan Guru untuk tetap dapat TPP, karena amanat UU Guru dan Dosen 2005.


Untuk pertama kalinya, saya masuk ke Area Dalam GBK karena memakai Kaos PGRI yang mirip dengan Panitia di lapangan. Teman-teman berpakaian seragam putih dan duduk di Tribune sesuai aturan.

Bebas dan leluasa keliling bahkan dekat panggung kehormatan. Wakil Pemerintah yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi adalah Menko PMK. Mendikbud dan MENPAN-RB tidak hadir dengan dua versi yaitu karena tidak diundang. Sementara, Pengurus PB PGRI Bp. Sulistyo telah mengundang.


Tahun 2018 berkesempatan lagi ikut Perhelatan Peringatan PGRI Nasional di Bogor dengan Naik KA, dengan Beaya pribadi. 


Stadion Pakansari Bogor begitu ketat, dan sulit untuk masuk ke Lapangan karena bila tidak memiliki undangan khusus, pintu masuk ke tengah Lapangan berbunyi. Presiden Jokowi hadir di tempat ini.


Beberapa Peringatan PGRI tingkat Provinsi yang pernah saya ikuti antara lain Pandaan, Jember, Sidoarjo, dan Sumenep.


Saat di Sidoarjo, Kepala Dispendik Surabaya, Bp. Ikhsan hadir di Tribun Kehormatan. 

Acara di Sidoarjo ini menjadikan Surabaya mengadakan Hari Guru dan PGRI hingga 3 kali.


Khusus Peringatan HUT PGRI dan Guru di Sumenep, Baliho yang digunakan menggunakan gambar Ibu Unifah dan Bp. Ikhsan.


Saat foto Baliho, saya kirim lewat Wa ke Bp. Ikhsan. Beliau tidak percaya kalau gambarnya ada di Sumenep.


Bahkan, minta dikirim foto lagi yang lainnya.


PGRI semasa Pandemi yaitu 2020 dan 2021 tetap ada dan eksis bahkan PGRI kota Surabaya dipilih langsung tahun 2020 dalam pergantian pengurus yang diadakan di Kantor PGRI Jatim.


Tahun 2021 ada organisasi SLCC PGRI, aku ikut bergabung dan hingga tahun 2022 masih mengadakan kegiatan Workshop secara online.


Menginjak tahun 2023 hingga kutulis di catatan ini ada KLB PGRI Pusat yang entah bagaimana kelanjutannya.


Hanya saja, meski aku sudah Purna 2 tahun, masih ada bukti bahwa saya adalah GURU ketika mengurus perpanjangan KTP.

Ketika kutulis PENSIUNAN PNS GURU, maka Komputernya menulis dengan tulisan GURU.


Nampaknya ini adalah bukti bahwa saya Guru Abadi.


Hahaha....


Bagaimana dengan Pengalaman Anda selaku  Anggota PGRI ?

Apalagi sebagai Pengurus.


Surabaya, 25 November 2023

Rudy SP

[19/12/2023 10.41] rudysugengp@gmail.com: *HARI BELA NEGARA*


     Kemerdekaan Indonesia yang telah dikumandangkan 17 Agustus 1945, tidak serta   merta mendapat pengakuan negara lain.

Apalagi Belanda yang didukung oleh Sekutu tidak rela jika Indonesia yang kaya makmur berdiri sendiri.

     Usaha melumpuhkan Pemerintah Indonesia ditempuh dengan cara serangan Agresi Militer yaitu : 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.

Saat serangan Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta, Presiden Sukarno,  Wapres Moh. Hatta, PM Syahrir dan beberapa Menteri ditawan oleh Belanda.

Jendral Sudirman memilih melanjutkan perang Gerilya bersama pasukan TNI dan rakyat, karena berhasil meloloskan diri dengan bantuan dokter dan perawat yang _menyamarkan_ sebagai pasien biasa meski dalam kondisi sakit.

Nyaris Pemerintah Indonesia dianggap ambruk.

    Tgl. 19 Desember 1948, usai Sidang Kabinet di Yogyakarta, Presiden Sukarno mengirimkan telegram kepada Menteri Persemakmuran yang berada di Bukittinggi (Sumbar) untuk mendirikan PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia).

Meski telegram tersebut belum sampai dan atas inisiatif Syafruddin maka dibentuklah Pemerintah Indonesia dari Jarak jauh.

    Kabar berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia ini sampai juga ke telinga Dewan Keamanan PBB di New York berkat usaha Lambertus N.Palar dan Mr. AA Maramis (Menlu PDRI yang berkedudukan di India) dan dr. Sudarsono.

   Berdasarkan Kepres No. 28 tahun 2006, ditetapkan Hari Bela Negara semasa Presiden SBY.

     Syafruddin Prawiranegara adalah Presiden Indonesia yang mendapat pengakuan di luar negeri meski di negeri sendiri tidak tertulis di Sejarah.

     Namanya saja PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIA.

     Terlepas dari itu semua bahwa Pemimpin Indonesia pada masa itu dengan berbagai macam perbedaan selalu kompak dalam usaha Bela Negara.

     Jangan lupa peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat menakutkan juga bagi Belanda bahkan merelakan kota Yogyakarta menjadi Ibu Kota Negara di masa Revolusi/Perang.


Surabaya, 19 Desember 2023

RUDY SP

[2/1/2024 12.35] rudysugengp@gmail.com: *Mulai 1 Januari 2024*


Masuk Museum di kota Surabaya membayar yaitu :

A. Museum HOS Tjokroaminoto

B. Museum Dr  Soetomo

C. Museum WR Soepratman

D. Museum 10 November

E. Museum Pendidikan

F. Museum Olahraga 


Berdasarkan Perda No. 7 tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kota Surabaya, diundangkan  27 Desember 2023 dan telah ditandatangani Walikota Eri Cahyadi.

Pemakrasa : Badan Pendapatan Daerah Surabaya.

[31/5/2024 19.45] rudysugengp@gmail.com: *BUNG KARNO di SURABAYA*

_Bulan Juni 2024 ke mana ?_


1. SDN Sulung Surabaya.                 Sejak 1900 ayah Bung Karno dan Ibu Srimben, Kos di rumah Jl. Pandean IV/44, karena pindah tugas ke SDN Sulung  (pernah bernama SDN Alun-alun Contong I). Beliau mengajar di HIS mulai Januari 1900 s.d 28 Desember 1901.


2. Kantor Pos Kebon Rojo, tempat sekolah Bung Karno saat duduk di HBS.


3. Rumah Lahir Bung Karno Pandean IV/44 berubah menjadi Pandean IV/40.


4. Museum HOS TJOKROAMINOTO yaitu tempat Bung Karno Indekost di Jl. Peneleh VII/29-31 


5. Stasiun Semut  Tempat Bung Karno sebagai Tenaga Outsourcing saat sudah menikah dengan Siti Oetari.

[21/8/2024 20.26] rudysugengp@gmail.com: Eri Cahyadi diangkat sebagai Walikota sejak 26 Februari 2021.


Masa jabatan tersebut akan berakhir 26 Februari 2026.


Karena PILKADA serentak 2024, akhirnya Walikota Surabaya dan Walikota/Bupati se Indonesia harus dipotong masa jabatan.


Sehingga, khusus Surabaya 

maka dipilihlah Saat pertama kali Ngantor 1 Maret 2021 itulah Pensiun awal di era kepemimpinannya.


Kalau dibatasi untuk yang Pensiun 1 Agustus 2024.


Kok, rasanya  ????

Maka yang Pensiun 1 September, Oktober, November, Desember (sekitar 120 orang), diikutsertakan.

[26/8/2024 14.32] rudysugengp@gmail.com: A. BULAK ( 7  SDN )

1 BULAK SDN KEDUNG COWEK I

2 BULAK SDN KEDUNG COWEK II

3 BULAK SDN BULAK RUKEM I

4 BULAK SDN BULAK RUKEM II

5 BULAK SD BENTENG SAMODRA

6 BULAK SD TRI GUNA BHAKTI

7 BULAK SD AL FURQON

8 BULAK SDN KOMP. KENJERAN II/506

9 BULAK SDN SUKOLILO

10 BULAK SDN KENJERAN 248

11 BULAK SD AL MUTTAQIN

12 BULAK SD MUHAMMADIYAH 9

13 BULAK SD HANGTUAH 6

14 BULAK SD ANGKASA 


B. KENJERAN ( 13 SDN )

1 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING I - 251

2 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING II - 252

3 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING IV - 557

4 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING VIII - 626

5 KENJERAN SDS KUSUMA PUTRA

6 KENJERAN SDS TAMAN BELAJAR

7 KENJERAN SDS DARUL FALAH

8 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING V - 579

9 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING VI - 609

10 KENJERAN SDN TANAH KALIKEDINDING VII

11 KENJERAN SDN TAMBAK WEDI 508

12 KENJERAN SDS KURNIA INDAH

13 KENJERAN SDS TRITUNGGAL IV

14 KENJERAN SDN.SIDOTOPO WETAN I/255

15 KENJERAN SDN SIDOTOPO WETAN II/ 256

16 KENJERAN SD DHARMA SISWA

17 KENJERAN SD TRI TUNGGAL III

18 KENJERAN SD KHM NOER

19 KENJERAN SDN SIDOTOPO WETAN IV/558

20 KENJERAN SDN BULAK BANTENG I

21 KENJERAN SDN BULAK BANTENG II/572

22 KENJERAN SDK PECINTA DAMAI

23 KENJERAN SD AL ICHSAN


C. KREMBANGAN ( 14 SDN )

1 KREMBANGAN SDN. PERAK BARAT

2 KREMBANGAN SDN. MORO KREMBANGAN I / 22

3 KREMBANGAN SDN. MORO KREMBANGAN II / 23

4 KREMBANGAN SD. AL-IKHLASH

5 KREMBANGAN SD. IKAN KERAPU

6 KREMBANGAN SD. BARUNAWATI

7 KREMBANGAN SDK. SANTO MIKAEL

8 KREMBANGAN SD. NURUL ANWAR

9 KREMBANGAN SDN PERAK BARAT IV/04

10 KREMBANGAN SDN PERAK BARAT VI

11 KREMBANGAN SDN DUPAK I

12 KREMBANGAN SDN DUPAK V

13 KREMBANGAN SDS NURUL ULUM

14 KREMBANGAN SDS BINA KARYA

15 KREMBANGAN SDS MUHAMMADIYAH 11

16 KREMBANGAN SDS SETYA BHAKTI

17 KREMBANGAN SDS TANBIHUL GHOFILIN

18 KREMBANGAN SDN KREMBANGAN SELATAN X/21

19 KREMBANGAN SDN KREMBANGAN SELATAN IX/20

20 KREMBANGAN SDN KREMBANGAN SELATAN VII

21 KREMBANGAN SDN KREMBANGAN SELATAN I/12

22 KREMBANGAN SDS CITRAMENTARI

23 KREMBANGAN SDK ST. ALOYSIUS

24 KREMBANGAN SD KATOLIK SNTO XAVERIUS

25 KREMBANGAN SD TA'MIRIYAH

26 KREMBANGAN SDK SANTA ANGELA

27 KREMBANGAN SDN KEMAYORAN I

28 KREMBANGAN SDN KEMAYORAN II

29 KREMBANGAN SDN KREMBANGAN SELATAN III

30 KREMBANGAN SDS TUNAS BAHARI

31 KREMBANGAN SDS KARYA PUTRA

32 KREMBANGAN SDS. AL-FURQON

33 KREMBANGAN SDS KEMALA BHAYANGKARI IX

34 KREMBANGAN SDS BAITUL MAKMUR


D. PEBEAN CANTIKAN ( 6 SDN )

1 PABEAN CANTIKAN SDN KREMBANGAN UTARA II

2 PABEAN CANTIKAN SDN KREMBANGAN UTARA I

3 PABEAN CANTIKAN SDN KREMBANGAN UTARA III

4 PABEAN CANTIKAN SDS DAPUAN

5 PABEAN CANTIKAN SDS BUDHI DHARMA

6 PABEAN CANTIKAN SDS MUFIDAH

7 PABEAN CANTIKAN SDS KHUSNUL HIDAYAH

8 PABEAN CANTIKAN SDS SASANA BHAKTI

9 PABEAN CANTIKAN SDS SHANTI

10 PABEAN CANTIKAN SDS AL FATTAH

11 PABEAN CANTIKAN SDN PERAK UTR I

12 PABEAN CANTIKAN SDN PERAK UTR II

13 PABEAN CANTIKAN SDN PERAK UTR III

14 PABEAN CANTIKAN SDS AL ISTIQOMAH

15 PABEAN CANTIKAN SDS MUHAMMADIYAH 13

16 PABEAN CANTIKAN SDS MUJAHIDIN  1

17 PABEAN CANTIKAN SDS TRISULA

18 PABEAN CANTIKAN SDS DARUSSALAM


E. SEMAMPIR ( 22 SDN )

1 SEMAMPIR SDN UJUNG V / 30

2 SEMAMPIR SDN UJUNG IX / 34

3 SEMAMPIR SDN UJUNG X / 35

4 SEMAMPIR SDN UJUNG XI / 36

5 SEMAMPIR SD IBNU HUSAIN SURABAYA

6 SEMAMPIR SD ATTARBIYAH SURABAYA

7 SEMAMPIR SDN UJUNG XIII / 38

8 SEMAMPIR SDN UJUNG XIV / 39

9 SEMAMPIR SDN UJUNG XV / 593

10 SEMAMPIR SD HANG TUAH 3 SURABAYA

11 SEMAMPIR SD HANG TUAH 12 SURABAYA

12 SEMAMPIR SD ENDROSONO SURABAYA

13 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO V / 44

14 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO IX / 595

15 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO IV / 43

16 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO VIII / 594

17 SEMAMPIR SD PUTRA HARAPAN BANGSA SURABAYA

18 SEMAMPIR SD ISLAM LIL WATHON SURABAYA

19 SEMAMPIR SDN SIDOTOPO VIII / 55

20 SEMAMPIR SDN SIDOTOPO I / 48

21 SEMAMPIR SDN SIDOTOPO II / 49

22 SEMAMPIR SDN SIDOTOPO III / 50

23 SEMAMPIR SDN SIDOTOPO IV / 51

24 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO I / 40

25 SEMAMPIR SDN PEGIRIAN I No. 47

26 SEMAMPIR SDN PEGIRIAN II / 495

27 SEMAMPIR SD AL HUDA SURABAYA

28 SEMAMPIR SD YP NASIONAL SURABAYA

29 SEMAMPIR SD WONOKUSUMO JAYA SURABAYA

30 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO VI / 45

31 SEMAMPIR SDN WONOKUSUMO VII / 46

32 SEMAMPIR SD AL IKHLAS SURABAYA

33 SEMAMPIR SD KARYA TUNGGAL SURABAYA

34 SEMAMPIR SD  Al-Usmani 

35 SEMAMPIR SD MUHAMMADIYAH 21 SURABAYA

36 SEMAMPIR SD MUHAMMADIYAH 19

37 SEMAMPIR SD AL ISLAMIYAH

38 SEMAMPIR SD NURUL  ISLAM

39 SEMAMPIR SD AL-IRSYAD

40 SEMAMPIR SD AL-KHAIRIYAH I

41 SEMAMPIR SD AL-KHAIRIYAH II

42 SEMAMPIR SDI COKROAMINOTO

43 SEMAMPIR SD KHM NOER

44 SEMAMPIR SD BAHRESY

45 SEMAMPIR SD AR_ROYAN


F. SIMOKERTO ( 12 SDN )

1 SIMOKERTO SDN SIMOKERTO I

2 SIMOKERTO SDN SIDODADI I

3 SIMOKERTO SDN SIDODADI II

4 SIMOKERTO SDN SIDODADI III

5 SIMOKERTO SDS KEMALA BAYANGKARI

6 SIMOKERTO SDS BUSTANUL HUDA

7 SIMOKERTO SDI GHUFRON FAQIH

8 SIMOKERTO SDI NURUL HUDA II

9 SIMOKERTO SDN KAPASAN V

10 SIMOKERTO SDN SIMOKERTO V

11 SIMOKERTO SDN SIMOKERTO VI

12 SIMOKERTO SDN SIMOKERTO VII

13 SIMOKERTO SDN SIMOKERTO VIII

14 SIMOKERTO SDS YPPI II

15 SIMOKERTO SDI NURUL ISLAM

16 SIMOKERTO SDK BETHEL

17 SIMOKERTO KAPASAN III

18 SIMOKERTO SDN SIMOLAWANG KIP

19 SIMOKERTO SDI MUHAMMADIYAH 10

20 SIMOKERTO SDN KAPASAN IX

21 SIMOKERTO SDI MUHAMMADIYAH 17

22 SIMOKERTO SDI HASYIM ASYARI


Sekolah di Wilayah Utara, 

16 Oktober 2014.


Apakah, Anda ada di tempat ini ?

Prasasti Sojomerto

 [8/6 13.44] rudysugengp@gmail.com: Pakaian Asli Diponegoro  SIAPA BILANG PAKAIAN DIPONEGORO ITU SURJAN DAN BLANGKON? Ada sebagian orang yan...