Jumat, 27 Desember 2024

Asal usul SELAWE

 *Mengapa Angka 25 dalam Bahasa Jawa Disebut Selawe dan Selangkung?*


 Kompas.com, 25 Desember 2024, 19:41 WIB 

 Puspasari Setyaningrum Editor 


 KOMPAS.com - Dalam Bahasa Jawa, angka 25 (dua puluh lima) memiliki perbedaan penyebutan sesuai tingkatan, yaitu bahasa Jawa ngoko, dan kromo. Meski dalam bahasa Jawa angka 21 disebut dengan selikur, bukan berarti angka 25 disebut dengan gangsal likur. 


Dalam bahasa Jawa ngoko penyebutan angka 25 yang benar adalah selawe. Sementara dalam bahasa Jawa kromo angka 25 disebut dengan selangkung.


Lalu apa alasan angka 25 dalam bahasa Jawa disebut selawe dan selangkung?


 Filosofi Angka 25 dalam Bahasa Jawa yang Terkait Usia Khusus penyebutan angka 25 dalam bahasa Jawa yang unik ternyata terkait dengan filosofi yang dikandungnya. Dikutip dari laman Kompas.com, budayawan sekaligus dosen sejarah UNS Tundjung Wahadi Sutirto memberi penjelasan terkait hal ini. 


Arti angka 25 yang disebut dengan selawe berasal dari singkatan “seneng-senenge lanang lan wedok” atau “sukanya laki-laki dan perempuan”. Filosofi selawe ternyata terkait dengan umur seseorang, di mana pada usia ini umumnya mereka tengah berada di puncak asmara yang terkait dengan dimulainya rencana untuk menikah. “Di mana maknanya adalah usia ideal bagi laki-laki dan perempuan untuk saling menyenangi yaitu terkait idealnya perkawinan itu di usia 25 tahun,” terang Tundjung.

Khusus untuk angka 25, menurut Tundjung cukup spesial jika dibandingkan angka-angka khusus lainnya dalam penyebutan. Sebab, angka 25 atau selawe ini juga bisa dibahasakan dengan kata selangkung yang maknanya "wis langkung" atau “sudah lewat”. “Artinya, yaitu sudah melewati masa pubertas,” tuturnya.


 Lebih lanjut penggunaannya istilah selawe dan selangkung bisa disesuaikan, yaitu selawe (ngoko) untuk orang yang sudah akrab atau dalam percakapan tidak resmi, serta selangkung (kromo) untuk berbicara dengan orang yang lebih tua, dihormati, atau pada acara resmi. Tujuannya adalah agar penutur dapat menyesuaikan penyebutan angka sesuai tata krama dan kesopanan dalam menggunakan Bahasa Jawa. Itulah penjelasan mengapa angka 25 dalam bahasa Jawa disebut selawe dan selangkung yang cukup menarik untuk Anda ketahui. Sumber: Kompas.com (Aditya Priyatna Darmawan, Rizal Setyo Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilustrasi 10 jilid

 [26/7 21.28] rudysugengp@gmail.com: Terdiri dari 10 Jilid dengan 5.500 Halaman Diketahui, buku Sejarah Indonesia terbaru akan terdiri dari ...