Senin, 30 Desember 2024

RORO KUDUL

 Legenda Nyi R0r0 Kidul, MITOS???

Dikutip dari buku berjudul Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Terpopuler yang ditulis oleh Lia Nuralia dan Lim Imadudin, Nyi Roro Kidul adalah anak dari Raja Prabu Siliwangi dari kerajaan Pakuan Pajajaran. Ibunya adalah permaisuri kinasih, permaisuri yang paling disayangi oleh Prabu Siliwangi. Nyi Roro Kidul yang semula bernama Putri Kandita, memiliki paras cantik melebihi ibunya. Oleh karena itu, tidak heran Kandita menjadi putri kesayangan ayahnya.


Sikap Prabu Siliwangi tersebut menumbuhkan kecemburuan antara selir dan putra-putri raja lainnya. Akhirnya, mereka bersekongkol untuk menyingkirkan Kandita dan ibunya. Singkat cerita, Kandita dan ibunya terserang penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Semula mereka dikucilkan lalu diusir dari istana atas perintah Prabu Siliwangi karena desakan selir dan putra putrinya.


Putri Kandita dan permaisuri pergi berkelana menuju selatan wilayah kerajaan. Dalam perjalanan, permaisuri meninggal dunia. Dalam pengembaraannya, Putri Kandita tiba di sebuah aliran sungai. Tanpa ragu, ia menikmati air sungai sepuas hatinya. Ia menyusuri aliran sungai ke arah hulu dan menemukan beberapa mata air yang menyembur deras. Lantas, ia berendam. Dengan kesendiriannya, ia menetap di dekat sumber air panas dan melatih olah kanuragan. Setelah sekian lama tinggal di sungai, tanpa disadari penyakitnya pun berangsur-angsur hilang.


Setelah sembuh, Kandita melakukan perjalanan ke arah hilir sungai. Kandita terpesona saat tiba di muara sungai yang dekat dengan laut. Setelah itu, Putri Kandita memutuskan untuk bermukim di wilayah tepi laut sebelah selatan wilayah Pakuan Pajajaran.


Selama menetap disana, Kandita dikenal luas hingga ke berbagai kerajaan di pulau Jawa sebagai seorang wanita yang cantik. Sejak saat itu, banyak pangeran yang ingin mempersuntingnya. Menghadapi para pelamar, ia mengajukan syarat yaitu para pelamar harus mengalahkan kesaktiannya termasuk bertempur dengan gelombang laut di pantai selatan pulau Jawa.


Apabila para pelamar kalah, maka mereka harus tunduk menjadi pengiringnya. Pertempuran tersebut sering dilakukan di kawasan sebuah teluk yang ada di pantai selatan. Putri Kandita bisa menguasai gelombang laut selatan sehingga mendapat gelar Ratu Nyi Roro Kidul yang artinya Ratu Penguasa Pantai Selatan.


Mitos Nyi Roro Kidul

Dikutip dari buku berjudul Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota yang ditulis oleh Argo Wikanjati, terdapat kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena "diambil" oleh Nyi Roro Kidul.


Nyi Roro Kidul sering dikaitkan dengan larangan menggunakan baju berwarna hijau di pantai Selatan. Dikutip dari buku yang berjudul Narasi Mitos dan Legenda Indonesia dalam Ekspresi Batik Tamarin karya Nuning Yanti Damayanti, memakai baju hijau dapat membuat pemakainya tertimpa kesialan karena warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul. Oleh karena itu, tidak ada yang boleh menggunakan warna tersebut di sepanjang pantai selatan Jawa.


Secara logika, alasan tersebut muncul karena air laut pada daerah pantai Selatan memiliki warna yang cenderung kehijauan. Sehingga apabila korban tenggelam menggunakan pakaian hijau, maka akan sulit ditemukan.

Kerajaan Mataram Kuno

 Kerajaan Mataram adalah kerajaan di Pulau Jawa yang memiliki beberapa periode, yaitu Kerajaan Mataram Kuno, Kesultanan Mataram, dan Mataram Baru: 


Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Hindu-Buddha yang didirikan oleh Raja Sanjaya pada tahun 732 M. Kerajaan ini berpusat di daerah Mataram, yang sekarang dikenal sebagai Yogyakarta dan sekitarnya.


 Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan di bidang seni, budaya, dan arsitektur. Beberapa peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang masih bisa dilihat hingga saat ini adalah candi dan prasasti. 


Kesultanan Mataram

Kerajaan Islam yang didirikan oleh Sutawijaya, keturunan Ki Ageng Pemanahan. Kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma. Pada masa kejayaan, Kerajaan Mataram mampu menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. 


Mataram Baru

Kerajaan yang pecah belah menjadi empat kerajaan pada tahun 1830 setelah Perang Diponegoro. 


__


Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan terkuat di Jawa, Indonesia. Berikut adalah sejarah singkatnya :


Masa Awal (752-929 M)

1. Didirikan oleh Raja Sanjaya pada tahun 752 M di Jawa Tengah.

2. Awalnya merupakan kerajaan kecil dengan wilayah sekitar Jawa Tengah.

3. Mataram menjadi pusat agama Hindu dan Buddha.

4. Pembangunan candi-candi seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.


Masa Kekuasaan Sailendra (778-856 M)

1. Dinasti Sailendra mengambil alih kekuasaan Mataram.

2. Raja Samaratungga membangun Candi Borobudur.

3. Mataram menjadi pusat kekuasaan di Jawa.


Masa Kekuasaan Isyana (928-1006 M)

1. Dinasti Isyana mengambil alih kekuasaan Mataram.

2. Raja Dharmawangsa memperluas wilayah Mataram.

3. Serangan dari Kerajaan Sriwijaya pada tahun 1006 M.


Masa Kekuasaan Kediri (1042-1222 M)

1. Kerajaan Kediri didirikan oleh Raja Airlangga.

2. Kediri menjadi pusat kekuasaan di Jawa.

3. Pembangunan candi-candi seperti Candi Panataran.


Masa Kekuasaan Singhasari (1222-1292 M)

1. Kerajaan Singhasari didirikan oleh Raja Ken Arok.

2. Singhasari menjadi pusat kekuasaan di Jawa.

3. Pembangunan candi-candi seperti Candi Jago.


Masa Kekuasaan Majapahit (1293-1520 M)

1. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raja Raden Wijaya.

2. Majapahit menjadi pusat kekuasaan di Jawa dan Asia Tenggara.

3. Pembangunan candi-candi seperti Candi Sukuh.


Masa Kemunduran (1520-1587 M)

1. Serangan dari Demak dan Pajang.

2. Pembubaran Kerajaan Mataram.

3. Berdirinya Kesultanan Mataram Islam.


Raja-Raja Mataram

1. Raja Sanjaya (752-778 M)

2. Raja Samaratungga (778-816 M)

3. Raja Balitung (816-838 M)

4. Raja Daksa (838-856 M)

5. Raja Dharmawangsa (928-1006 M)

6. Raja Airlangga (1042-1045 M)

7. Raja Ken Arok (1222-1227 M)

8. Raja Raden Wijaya (1293-1309 M)


Warisan

1. Candi Borobudur

2. Candi Prambanan

3. Candi Panataran

4. Candi Jago

5. Candi Sukuh

6. Bahasa Jawa

7. Budaya dan tradisi masyarakat Jawa


Sumber

1. "Sejarah Kerajaan Mataram" oleh Prof. Dr. H. M. Thaib.

2. "Mataram: Kerajaan Hindu-Buddha" oleh Dinas Pariwisata Jawa Tengah.

3. "Ensiklopedia Sejarah Indonesia" oleh Penerbit Universitas Indonesia.

Minggu, 29 Desember 2024

SANG LEGENDA (RUDY HARTONO)

 SANG LEGENDA 

Belum ada yang menyamai sampai saat ini apalagi menyainginya.


SAYA INGIN SATU ANGKA LAGI


Rudy Hartono, legenda bulutangkis Indonesia dengan gelar juara All England 8X, 7X berturut-turut, terbanyak sampai saat ini. Prestasi sensasional yang belum dapat dipecahkan hingga saat ini. 


Pada satu pertandingan  All England, Rudy Hartono berhadapan dengan Sture Johnson, juara Eropa asal Swedia.


Situasi saat itu benar-benar sangat kritis. Set pertama Sture Johnson menang 15-4, dan set kedua ia sudah unggul 14-0.


Semua pendengar RRI dan pemirsa TVRI benar-benar terhenyak.

Satu angka lagi, tamatlah Rudy Hartono...!!


Alhamdulillah....!!!, teriak penyiar RRI, akhirnya shuttlecock berpindah juga ke tangan Rudy Hartono.


“Aku ingin satu angka saja” kata Rudy dalam hati dan diucapkannya ketika memulai service.


Ternyata ia mampu mengubah angka menjadi 1–14 . 


“Aku ingin satu angka lagi", dan terjadilah 2–14. Rudy Hartono kembali berhasil menambah angka.


Setelah melalui pertarungan sengit dan panjang; berkat kegigihannya, angka pun terus bertambah untuk Rudy Hartono... dan menjadi duece 14-14. 


Akhirnya Rudy Hartono berhasil memenangkan set kedua dengan angka 17-14. 


Set ketiga...

Rudy lagi–lagi dengan lebih semangat meneriakkan “Aku ingin satu angka lagi! Aku ingin satu angka lagi!!”. 


Dan set ketiga pun berakhir dengan 15–0 untuk kemenangan Rudy Hartono. 


Kemenangan yang luar biasa!


Rudy Hartono pun maju ke final melawan Finalis dari Denmark, Svend Pri.


Svend Pri & Punch Gunalan (Malaysia) berkomentar, “Jika melawan Rudy, belum mencapai angka 15, maka belum tentu menang..."


Pesan apa yang bisa dipetik dari kisah kegigihan dan semangat pantang menyerah Rudy Hartono?


Saat merasa terpuruk,

Saat mengalami kekalahan demi kekalahan, saat berada di tepi jurang kehancuran:

BERSABARLAH .


Hadapi setiap masalah satu per satu.

Majulah selangkah demi selangkah.  Raihlah setiap kemenangan satu persatu. 


Sulit bukan berarti mustahil..

Anda hanya perlu SATU ANGKA LAGI! 


A winner is just a loser who tried one more time.”

George M. Moore Jr


"Seorang pemenang hanyalah seorang pecundang yang mencoba sekali lagi..."

8 Tempat di mana Matahari tidak Terbenam

 8 tempat di Bumi di mana matahari tidak terbenam selama beberapa hari berturut-turut


 Kebanyakan penduduk dunia menghabiskan hari 24 jam mereka antara malam dan siang, tetapi adakah anda tahu bahawa terdapat tempat di Bumi di mana matahari tidak terbenam selama lebih daripada 70 hari berturut-turut?


 1. Norway


Norway, yang terletak di dalam Bulatan Artik, dipanggil "Tanah Matahari Tengah Malam," kerana matahari tidak pernah terbenam dari Mei hingga akhir Julai, selama kira-kira 76 hari Di rantau Svalbard di Norway, matahari sentiasa terbit dari 10 April hingga 23 Ogos Svalbard ialah kawasan paling utara dengan penduduk di Eropah.


2. Nunavut - Kanada


Nunavut ialah sebuah bandar yang terletak dua darjah di atas Bulatan Artik, di Wilayah Barat Laut Kanada. Tempat ini menyaksikan kira-kira dua bulan cahaya matahari 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, manakala semasa musim sejuk tempat itu menyaksikan kira-kira 30 hari berturut-turut kegelapan lengkap.


3. Iceland


Iceland adalah pulau terbesar di Eropah selepas Great Britain, dan terkenal sebagai negara yang tidak ada nyamuk. Iceland mempunyai glasier, geiser, gunung berapi, mata air panas dan gunung. Iceland juga dikenali sebagai "Tanah Matahari Tengah Malam," dan masa terbaik untuk mengalami cahaya matahari penuh 24 jam adalah antara pertengahan Mei dan pertengahan Ogos, apabila matahari kekal kelihatan di seluruh Iceland.


4. Barrow - Alaska


Dari akhir Mei hingga akhir Julai, matahari tidak terbenam di Paro, yang kemudiannya diberi pampasan menjelang awal November dan sehingga tiga puluh hari apabila matahari tidak terbit, tempoh yang dikenali sebagai malam kutub. Ini juga bermakna negara kekal dalam kegelapan semasa musim sejuk yang teruk. Tempat ini terkenal dengan pergunungan yang dilitupi salji dan glasier yang memukau.


5. Finland


Finland adalah tanah seribu tasik dan pulau-pulau kebanyakan bahagian Finland melihat matahari terus selama berhari-hari semasa musim panas, kerana matahari terus bersinar selama kira-kira 73 hari, manakala semasa musim sejuk, kawasan ini tidak melihat sebarang cahaya matahari. Ia juga merupakan salah satu sebab mengapa orang kurang tidur pada musim panas dan lebih banyak semasa musim sejuk.


6. Sweden


Dari awal Mei hingga akhir Ogos, Sweden melihat matahari terbenam sekitar tengah malam dan terbit sekitar jam 4 pagi di negara ini. Dari akhir Mei hingga pertengahan Julai, matahari kekal kelihatan pada tengah malam selama 56 hari setahun, dan Sweden adalah tanah Cahaya Utara, di mana fenomena matahari tengah malam dan keajaiban Cahaya Utara dapat dilihat apabila ia muncul. pada masa yang berbeza.


7. Greenland


Greenland secara rasmi adalah sebahagian daripada Denmark tetapi tidak berkongsi sempadannya dengan mana-mana negara. Greenland terletak di antara Amerika Utara dan Eropah Ia adalah sebuah pulau besar dengan 80% wilayahnya dilitupi oleh ais Kawasan besar di atas Bulatan Artik terdedah kepada fenomena matahari tengah malam untuk tempoh yang lama, tetapi ia kurang di kawasan. di bawah Bulatan Artik.


8 Siberia

Siberia terletak di Rusia Besar, di mana ia terletak di timur dan timur laut Rusia, iaitu, ia meliputi kira-kira 77% daripada keseluruhan kawasan Rusia Keluasan Gurun Siberia adalah kira-kira 13.1 kilometer persegi. kerana ia memanjang dari barat, dari kawasan Ural ke Lautan Pasifik dari timur, dan dari Lautan Pasifik dari utara ke padang pasir Kazakhstan, Mongolia dan China dari selatan. Gurun Siberia dibahagikan kepada Siberia Timur dan Barat, dan Timur Jauh, dan populasinya adalah kira-kira 39 juta orang...

Pada musim panas, matahari tidak pernah terbenam di Siberia kecuali beberapa jam pada waktu malam


Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah peraturan segala sesuatu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu

KERAJAAN YANG BERTAHAN

 Meskipun banyak kerajaan di Indonesia telah runtuh, beberapa masih bertahan hingga kini sebagai simbol budaya dan tradisi. Di antaranya adalah Kesultanan Yogyakarta yang didirikan pada 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan hingga kini dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain sebagai tempat tinggal raja, Keraton Yogyakarta juga menjadi objek wisata bersejarah. Kesultanan Surakarta, yang berdiri sejak 1744, melanjutkan tradisi Kerajaan Mataram Islam dan sebagian kompleksnya terbuka untuk umum sebagai kawasan cagar budaya.


Selain itu, Kesultanan Ternate yang berdiri sejak 1257 juga masih aktif, dipimpin Sultan Hidayatullah Sjah. Di wilayah Cirebon, Keraton Kasepuhan yang didirikan pada 1529 oleh Pangeran Mas Zainul Arifin tetap berfungsi sebagai pusat budaya, sementara Kesultanan Kanoman yang terbentuk pada 1678 masih menjadi tempat tinggal sultan dan keluarga kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini menjadi saksi sejarah sekaligus penjaga warisan tradisi yang berharga bagi Indonesia.


Sc:god news

Perang Bubat

 Perang Bubat adalah peristiwa tragis yang terjadi pada tahun 1357 Masehi di alun-alun Bubat, kawasan utara Trowulan, ibu kota Majapahit. Berikut adalah cerita singkat tentang kapan, di mana, dan siapa saja tokoh yang terlibat dalam Perang Bubat:


Latar Belakang

Perang Bubat terjadi karena rencana pernikahan politik antara Raja Hayam Wuruk dari Majapahit dan Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Raja Sunda, Prabu Linggabuana. Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan kepada Linggabuana untuk melamar putrinya dan menyatakan bahwa pernikahan akan dilangsungkan di Majapahit.


Lokasi

Pertempuran ini berlangsung di alun-alun Bubat, yang terletak di bagian utara Trowulan, ibu kota Majapahit.


Tokoh-Tokoh yang Terlibat


Hayam Wuruk: Raja Majapahit yang berencana menikahi Dyah Pitaloka Citraresmi.

Dyah Pitaloka Citraresmi:

Putri Raja Sunda yang akan dinikahi oleh Hayam Wuruk.

Prabu Linggabuana: Raja Sunda dan ayah dari Dyah Pitaloka Citraresmi.

Gajah Mada: Mahapatih Majapahit yang berambisi menguasai Kerajaan Sunda demi memenuhi Sumpah Palapa. Ia menganggap kedatangan rombongan Sunda sebagai bentuk penyerahan diri dan mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka sebagai upeti.

 

Kronologi

Rombongan Raja Sunda tiba di Majapahit dan ditempatkan di Pesanggrahan Bubat. Gajah Mada, yang berambisi menguasai Kerajaan Sunda, menganggap kedatangan mereka sebagai bentuk penyerahan diri. Ia mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka sebagai upeti, bukan sebagai pengantin. Hal ini memicu perselisihan antara pihak Sunda dan Gajah Mada.


Sebelum Hayam Wuruk memberikan keputusannya, Gajah Mada telah mengerahkan pasukannya ke Pesanggrahan Bubat dan memaksa Linggabuana mengakui superioritas Majapahit. Pihak Sunda yang merasa dihina memutuskan untuk melawan meski jumlah tentara mereka sedikit. Pertempuran pun terjadi, dan hampir semua anggota rombongan Kerajaan Sunda gugur, termasuk Raja Sunda dan putri kerajaan.


Perang Bubat menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Nusantara.

KISAH SEEKOR MONYET DAN ANGIN

 KISAH SEEKOR MONYET DAN ANGIN


Pesan Moral


Seekor monyet sedang nangkring di pohon.


Monyet itu, tidak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar.


1. Angin Topan.

2. Angin Tornado

3. Angin Bahorok


Tiga angin itu rupanya sedang bertaruh, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon tersebut.


Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik buat menjatuhkan monyet.


Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik ! katanya.


Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet.


Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.


Angin TOPAN yang pertama, dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuuss... 😙🌪

Merasa ada angin besar datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa,. 


Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. 

Angin Topan pun nyerah.


Giliran Angin TORNADO.

Wuuusss… Wuuusss… 😚 🌪🌪

Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga itu monyet. 


Kali ini monyet lebih waspada..

Angin Tornado juga nyerah.


Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kencang lagi dia tiup.


Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… 😙😙🌪🌪🌪 


Si monyet malah makin kencang pegangannya.

Nggak jatuh-jatuh.


Ketiga angin besar itu akhirnya ngakuin, si monyet memang Jagoan Tangguh.


Daya tahannya luar biasa.


Tidak lama , datang si ANGIN SEPOI-SEPOI


Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. 


Keinginan itu membuat tiga angin besar tertawa,Yang besar aja nggak bisa, apalagi yang kecil.


Tidak banyak bicara, ANGIN SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…dengan lembut........ 🌬💨


Enak banget. Adem, Sejuk, Perasaan Senang, membuat mata si monyet kriyep kriyep mengantuk, merasa nyaman.. setelah itu monyet itu tertidur dan terlelap.. dan kemudian terlepas lah pegangan tangannya dan Alhasil, jatuhlah si monyet.


- PESAN MORAL - 


Ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN

Datang PENDERITAAN

Didera MALAPETAKA

Kita tiba-tiba bisa kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…


Tapi jika kita diuji dengan KENIKMATAN… KESENANGAN… KELIMPAHAN… KEKAYAAN... KEKUASAAN... dan KEJAYAAN

Disinilah KEJATUHAN kadang terjadi.


Jangan sampai kita terlena…terbuai..


Tetap Rendah hati, Mawas diri, Sederhana. 


Berbuatlah Kebajikan.. agar terlindungi oleh Amal dan Ibadah kita.


Hati-hati dalam tindakan, perbuatan dan perkataan. 


Karena bukan KRITIKAN yang kadang bisa membuat kita JATUH tapi sanjungan & pujian.


repost by Lenni tan.

Kisah Misteri Dibalik Kematian Panembahan Senopati

 Kisah Misteri Dibalik Kematian Panembahan Senopati membuat permasalahan internal di Kerajaan Mataram. Memang masa itu akhirnya Mas Jolang atau yang disebut Pangeran Hanyakrawati naik tahta menggantikan ayahnya yang meninggal dunia. 


Anak Panembahan Senopati, Pangeran Hanyakrawati, itulah yang akhirnya didaulat menjadi raja kedua di Kerajaan Mataram Islam.


Tetapi pengangkatan ini diwarnai persoalan sendiri, pasalnya Mas Jolang berseteru dengan Pangeran Puger atau Raden Mas Kentol Kejuron yang juga anak dari Panembahan Senopati dari selir bernama Nyai Adisara.


Saat itu, putra pertama Senopati yang bernama Raden Rangga Samudra (lahir dari Rara Semangkin) telah meninggal sejak lama. 


Hal ini membuat Pangeran Puger sebagaimana dikutip dari buku "Babad Tanah Jawi", dari Soedjipto Abimanyu menjadi putra tertua dan merasa lebih berhak atas tahta Kesultanan Mataram daripada Mas Jolang. 


Pengangkatan Pangeran Hanyakrawati memunculkan persoalan konflik keluarga Senopati. Anak keduanya Pangeran Puger konon sampai tidak sudi menghadap ke pertemuan kenegaraan di Mataram kala itu.


Kisah-kisah ini pula yang konon diabadikan oleh kitab kuno Babad Tanah Jawi. Menyadari hal itu, Hanyakrawati pun mengangkat kakaknya itu sebagai Adipati Demak. 


Meskipun demikian, Pangeran Puger tetap saja memberontak pada tahun 1602. Perang saudara antara Mataram dan Demak pun meletus. Akhirnya, pada tahun 1605, Pangeran Puger dapat ditangkap dan dibuang ke Kudus.


Putra Pangeran Puger kemudian diangkat sebagai Bupati Pati, yang bergelar Adipati Pragola. Namun, ia memberontak terhadap pemerintahan Sultan Agung, putra Prabu Hanyakrawati pada tahun 1627.


Setelah berhasil memadamkan beberapa pemberontakan, takdir Pangeran Hanyakrawati justru berakhir ironis. Konon ia meninggal dunia saat berburu kijang di Hutan Krapyak pada tahun 1613. Penyebabnya disebabkan karena Mas Jolang mengalami kecelakaan.


Namun sebagian sumber menyatakan mangkatnya Panembahan Hanyakrawati merupakan suatu konspirasi politik. 


Kerajaan Mataram, di bawah pimpinan Panembahan Hanyakrawati selama 12 tahun(601-1613), hanya sibuk mengurus berbagai pemberontakan saudara-saudaranya sendiri, serta ambisi kekuasaan berakhir seiring kematian sang raja. 


Pada Serat Nitik Sultan Agung, Panembahan Hanyakrawati disebutkan wafat secara misterius pada malam Jumat tanggal 1 Oktober 1613, berdasarkan Babad Sengkala, 1535 Jawa.


Penyebab kematiannya hingga kini tidak diketahui secara pasti, hanya dikisahkan bahwa Panembahan Hanyakrawati meninggal, karena kecelakaan berburu kijang di Hutan Krapyak. 


Sementara itu, Babad Tanah Jawi memberitakan bahwa Panembahan Hanyakrawati meninggal di Krapyak karena sakit parah, tanpa kejelasan tentang penyakitnya. 


Sumber lain, Babad Mataram, menyebutkan bahwa Panembahan Hanyakrawati wafat akibat diracun oleh Juru Taman Danalaya, abdi kesayangan raja sendiri.


Abdi ini dikisahkan sering kali menimbulkan keonaran di lingkungan dengan menyamar menjadi Raja, sehingga menyesatkan para istri dan selir Raja. 


Kisah ini juga diinterpretasikan dalam suluk yang berisikan wejangan mistik Kanjeng Sunan Bonang pada abdi kesayangan Raja Majapahit.


Sumber: SINDO News

Puncak Kejayaaan kerajaan Majapahit

 Ikon Puncak Kejayaaan kerajaan Majapahit dan mempersatukan Nusantara. 


Wajah Asli Maha Patih Gajah Mada sampai saat ini asih kontroversi. Daalam sejarah pendidikan sekolah, foto yang beredar adalah versi lukisan. Kita tidak mempermasalah wajahnya, yang terpenting adalah kita mengenang perjuangan dia dlam upaya menyatukan nusantara lewat sumpah palapa walau akhirnya belum terwujud karena sudah wafat terlebih dahulu. 


Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa. Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan yang dikemukakan pada upacara pengangkatannya menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit tahun 1334. Saat itu, Majapahit diperintah oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi.


Isi Sumpah Palapa tersebut ditemukan dalam teks Jawa Pertengahan  Pararaton yang berbunyi:

“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa“.


Arti dari sumpah tersebut yaitu:

“Jika telah menundukkan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, aku (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah aku (baru akan) melepaskan puasa“.

Pada saat sumpah itu diucapkan, banyak yang menertawakan dan meremehkan cita-cita Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara.

Adapun arti dari nama-nama tempat yang disebutkan dalam Sumpah Palapa tersebut adalah sebagai berikut:


Gurun: Pulau Lombok;


Seram: Kerajaan Seram, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat;


Tanjung Pura: Kerajaan Tanjungpura, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat;


Haru: Kerajaan Aru, Kabupaten Karo, Sumatra Utara;


Pahang: Pahang, Malaysia;


Dompo: Kerajaan Dompo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat;


Bali: Pulau Bali;


Sunda: Kerajaan Sunda;


Palembang: Palembang atau Sriwijaya;


Tumasik: Singapura.

ONG TIEN TIBA DI CIREBON

 ONG TIEN TIBA DI CIREBON 


Menurut Naskah Negara Kertabhuni, bahwa Putri Cina Ong Tien Ni, bahwa ia datang ke Cirebon dari Cina dengan mengendarai kapal yang bernama " Bantaleo" .Dengan empat puluh jumlah para pengiringnya yang nantinya separuh memeluk agama islam yang separuh lagi agama budha. Sang Ayu diiring oleh Senapati Li Gwan Cang dan nahkoda perahu Li Gwan Hien. 


Setelah mendarat di Cirebon, putri Ong Tien kemudian menikah dengan Sunan Gunung Jati,  Perkawinan keduanya berputera laki-laki yang meninggal dunia tatkala masih bayi di Luragung. Ong Tien menangis sedih sebab itu ia kemudian mengangkat anak Raden Kemuning anak Ki Ageng Luragung yang baru lahir. Sedangkan Sang Ayu memberikan bokor kuningan kepada Ki Ageng, bokor itu adalah bawaan dari Cina. Adapun apa yang ditulis dalam bokor itu adalah sang naga dalam sikap sedang galak dengan tulisan nama Hong Gie Maharaja Cina Dinasti Ming yang sedang menaiki kuda.


CC:  Sejarah Cirebon

SEJARAH INDONESIA

 Indonesia memiliki sejarah kerajaan yang kaya dan beragam, dengan lebih dari 300 kerajaan yang pernah berdiri. Berikut beberapa kerajaan terkenal di Indonesia:


Kerajaan Hindu-Buddha

1. Kerajaan Kutai (300-400 M): Kerajaan Hindu pertama di Indonesia.

2. Kerajaan Tarumanegara (400-600 M): Kerajaan Hindu di Jawa Barat.

3. Kerajaan Kalingga (600-700 M): Kerajaan Hindu di Jawa Tengah.

4. Kerajaan Sriwijaya (650-1377 M): Kerajaan Buddha di Sumatera.

5. Kerajaan Mataram (700-1000 M): Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah.

6. Kerajaan Singhasari (1222-1292 M): Kerajaan Hindu di Jawa Timur.

7. Kerajaan Majapahit (1293-1520 M): Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur.


Kerajaan Islam

1. Kerajaan Samudera Pasai (1253-1521 M): Kerajaan Islam pertama di Indonesia.

2. Kerajaan Demak (1475-1568 M): Kerajaan Islam di Jawa Tengah.

3. Kerajaan Pajang (1568-1618 M): Kerajaan Islam di Jawa Tengah.

4. Kerajaan Mataram Islam (1586-1755 M): Kerajaan Islam di Jawa Tengah.

5. Kesultanan Banten (1520-1813 M): Kerajaan Islam di Jawa Barat.

6. Kesultanan Cirebon (1445-1677 M): Kerajaan Islam di Jawa Barat.

7. Kesultanan Yogyakarta (1755-sekarang): Kerajaan Islam di DI Yogyakarta.


Kerajaan Kristen

1. Kerajaan Larantuka (1600-1904 M): Kerajaan Kristen di Nusa Tenggara Timur.


Kerajaan Lain

1. Kerajaan Ternate (1257-sekarang): Kerajaan di Maluku.

2. Kerajaan Tidore (1100-an-sekarang): Kerajaan di Maluku.

3. Kerajaan Bali (914-1908 M): Kerajaan Hindu di Bali.

4. Kerajaan Sunda (932-1579 M): Kerajaan di Jawa Barat.

5. Kerajaan Melayu (1200-an-1945 M): Kerajaan di Riau dan Kepulauan Riau.


Sumber:


1. "Sejarah Indonesia" oleh Prof. Dr. H. M. Thaib.

2. "Kerajaan-Kerajaan di Indonesia" oleh Dr. A. A. B. Surjosusanto.

3. "Ensiklopedia Sejarah Indonesia" oleh Penerbit Universitas Indonesia.

HAYAM WURUK

 Raja Majapahit Hayam Wuruk boleh gagal nikahi putri Sunda Dyah Pitaloka Citraresmi usai Perang Bubat. Tapi, setelah itu sang raja malah mendapat Paduka Sori nan cantik jelita, putri Wijayarajasa dari Wengker. 


Dyah Pitaloka, anak Raja Sunda Maharaja Linggabuana Wisesa ini meninggal bunuh diri melihat ayah dan ibunya tewas saat perang ditumpas Gajah Mada.


Gajah Mada memporak-porandakan rencana lamaran dan pernikahan antara Hayam Wuruk, raja muda Majapahit dengan Dyah Pitaloka. Apalagi sosok Dyah Pitaloka memiliki kecantikan luar biasa sehingga membuat Hayam Wuruk benar-benar cinta berat.


Perang Bubat memang membuat kondisi lamaran dan pernikahan menjadi kacau semuanya. Peperangan berat sebelah ini mengakibatkan seluruh rombongan pengiring pengantin dari Kerajaan Sunda gugur. 


Konon dari pejabat Sunda hingga pasukannya, termasuk sang raja, hanya satu perwira yang berhasil melarikan diri yakni Pitar karena berpura-pura gugur. 


Sementara, Dyah Pitaloka memilih mengakhiri hidupnya melihat ayah dan ibunya gugur di tangan pasukan Bhayangkara yang dikomandoi Gajah Mada.


Setelah Perang Bubat sebagaimana dikutip dari "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" karya Prof Slamet Muljana, Hayam Wuruk begitu sedih. Dia merasa bersalah karena niatan menikah gagal terealisasi hingga membuat Dyah Pitaloka bunuh diri. 


Namun, dikisahkan pada Pararaton sebagaimana tercantum pada buku yang ditulis sejarawan Prof Slamet Muljana, Hayam Wuruk sebenarnya juga akhirnya menikah dengan seorang perempuan nan cantik jelita.


Perempuan cantik itu bernama Paduka Sori, putri Wijayarajasa dari Wengker yang dinikahi usai Perang Bubat. Bahkan, Pararaton mengisahkan Hayam Wuruk konon masih hidup selama 32 tahun setelah Perang Bubat hingga akhirnya mangkat atau meninggal dunia pada tahun 1389.


Menariknya, hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada tidak langsung renggang setelah Perang Bubat. 


Mahapatih Gajah Mada masih ikut mengiringi Sang Prabu Hayam Wuruk dalam perjalanannya keliling Lumajang pada tahun 1359 sebagaimana terdapat di pupuh 18/2 Kakawin Pararaton. 


Gajah Mada dan Hayam Wuruk juga masih sama-sama ikut dalam perayaan Serada tahun 1362 untuk memperingati wafatnya Sri Rajapatni atau Gayatri yang merupakan nenek Hayam Wuruk. 


Pada tahun 1364 Pararaton menyinggung mangkatnya Gajah Mada sebagaimana pada pupuh 71/1. Kakawin Pararaton pula yang mengisahkan Gajah Mada melakukan mukti palapa atau bisa dikatakan pemberhentian dari jabatannya.


Pemberhentian Gajah Mada dari Patih Amangkubhumi ini terjadi sesudah Perang Bubat. Hal ini karena Hayam Wuruk tidak menyetujui politik Gajah Mada terhadap Sunda. Peristiwa ini yang disebut sejarawan Slamet Muljana sama sekali tidak disinggung pada Nagarakretagama.


Sumber: SINDO News

JUMLAH FOTO IG 2024 DES

 Jumlah foto yang dapat diunggah dalam satu postingan di Instagram adalah hingga 20 foto atau videoFitur ini disebut carousel, dan pengguna dapat memilih foto dan video yang akan diunggah secara individual. 

Untuk mengunggah foto atau video dalam satu postingan di Instagram, pengguna dapat: 
  1. Membuka aplikasi Instagram
  2. Memilih "New Post"
  3. Memilih ikon "multiple"
  4. Memilih foto atau video yang akan diunggah
Urutan foto dan video dapat diubah setelah proses editing. 
Selain carousel, pengguna juga dapat menggabungkan beberapa kolase gambar untuk berbagi lebih banyak foto dalam satu unggahan. 
Instagram terus mengubah kebijakan dan penggunaan layanannya, sehingga pengguna dapat mengunjungi halaman bantuan Instagram untuk pembaruan lebih lanjut. 

CUT NYAK DIEN

 Kisah Pilu Cut Nyak Dien - Ratu Aceh - Pahlawan yang Makamnya Ditemukan 50 Tahun Setelah Gugur


Ia adalah sosok yang peka terhadap pederitaan rakyat Aceh akibat penjajahan Belanda. Dan karena itulah ia memutuskan mengangkat senjata.


Cut Nyak Dien lahir pada 1848 dan berasal dari keluarga bangsawan yang sangat taat beragama.


Ayahnya Teuku Nanta Seutia, seorang ulebalang (panglima perang) VI Mukin.


Cut Nyak Dien menikah pada usia masih belia pada tahun 1862, dengan Teuku Ibrahim Lamnga dan memiliki seorang anak laki-laki.


Cut Nyak Dien dikenal sebagai panglima perang yang tangguh di wilayah VI Mukin.


Setelah bertahun-tahun bertempur, pasukan yang dipimpin Cut Nyak Dien makin terdesak.


Demi menghindari kejaran pasukan Belanda, keluarga Cut Nyak Dien lalu memutuskan mengungsi ke daerah yang makin terpencil dan terus mengobarkan semangat pertempuran


Ujian berat kembali dialami Cut Nyak Dien ketika pada 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur.


Kendati suaminya gugur, Cut Nyak Dien bertekad untuk terus melanjutkan perjuangannya melawan kolonial Belanda dengan semangat yang makin berapi-api.

Kebetulan sewaktu menyelenggarakan upacara penguburan Teuku Ibrahim, Cut Nyak Dien bertemu dengan Teuku Umar yang kemudian menjadi suami sekaligus rekan seperjuangan.


Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dien berhasil membangun kekuatan kembali dan mampu menghancurkan markas Belanda di sejumlah tempat.


Namun, berkat taktik liciknya, Belanda kembali mendesak pasukan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar.


Di tengah perang yang berkecamuk, pasangan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar mempunyai seorag putri Cut Gambang yang ketika dewasa dinikahkan dengan Teuku Di Buket, putra Teuku Cik Di Tiro yang juga pejuang dan pahlawan Aceh.


Dalam perjalanan hidup mereka, anak dan menantu Cut Nyak Dien itu akhirnya juga gugur di medan perang.


Tapi semangat tempurnya tetap menyala-nyala dan ia bertekad berjuang sampai titik darah penghabisan.


Sementara itu Belanda yang mengetahui kekuatan pasukan Cut Nyak Dien kian melemah dan hanya bisa menghindar dari hutan-hutan terus melancarkan tekanan.


Akibatnya kondisi fisik dan kesehatan Cut Nyak Dien makin melemah namun ia tetap melanjutkan pertempuran.


Melihat kondisinya seperti itu, panglima perang Cut Nyak Dien, Pang Laot Ali, menawarkan menyerahkan diri ke Belanda.


Tapi Cut Nyak Dien justru marah sekali dan menegaskan untuk terus bertempur.


Akhirnya Cut Nyak Dien berhasil ditangkap oleh pasukan khusus Belanda yag dipimpin oleh Letnan van Vurren.


Seperti biasa setelah ditangkap, dan untuk menghindarkan pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh, Cut Nyak Dien diasingkan ke Pulau Jawa, tepatnya ke daerah Sumedang, Jawa Barat.


Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan itu lebih banyak mengajar agama.


Ia tetap merahasiakan jati diri yang sebenarnya sampai akhir hayatnya.


Akhirnya Cut Nyak Dien berhasil ditangkap oleh pasukan khusus Belanda yag dipimpin oleh Letnan van Vurren.


Seperti biasa setelah ditangkap, dan untuk menghindarkan pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh, Cut Nyak Dien diasingkan ke Pulau Jawa, tepatnya ke daerah Sumedang, Jawa Barat.


Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan itu lebih banyak mengajar agama.


Ia tetap merahasiakan jati diri yang sebenarnya sampai akhir hayatnya.


Cut Nyak Dien wafat pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang.


Makam Cut Nyak Dien baru diketahui secara pasti pada 1960 atau sekitar 50 tahun setelah kematiannya. Waktu itu, Pemda Aceh memang sengaja menelusuri kuburannya.


Perjuangan Cut Nyak Dien bahkan membuat seorang penulis  dan sejahrawan Belanda, Ny Szekly Lulof kagum dan menggelarinya Ratu Aceh.

Jumat, 27 Desember 2024

Indonesia Kini Nomor Satu Dunia, Warga RI Sudah Kecanduan Parah

 *Indonesia Kini Nomor Satu Dunia, Warga RI Sudah Kecanduan Parah*


Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia

26 December 2024 19:30

Sejumlah pekerja berjalan pulang di Kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (13/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Foto: Sejumlah pekerja berjalan pulang di Kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (13/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang 2024 ada sejumlah topik terkait teknologi yang jadi berita terpopuler di CNBC Indonesia. Salah satunya terkait banyaknya masyarakat Indonesia yang kecanduan bermain smartphone.

Laporan State of Mobile 2024 oleh Data.AI menyebutkan masyarakat Indonesia menghabiskan waktu terbanyak untuk menatap layar HP. Lebih dari seperempat harinya atau sekitar 6,05 jam dihabiskan dengan gawai pada periode 2023.


Bahkan laporan 2022, orang Indonesia menghabiskan waktunya lebih lama lagi, yakni selama sebelumnya mencapai 6,14 jam.


Bahkan laporan itu mencatat hanya orang Indonesia yang menghabiskan waktunya lebih dari 6 jam. Thailand yang berada di peringkat kedua, misalnya, menggunakan ponsel selama 5,64 jam per hari dan Argentina 5,33 jam per hari.


Pada posisi kedua, warga Thailand hanya menghabiskan 5,64 jam per hari. Argentina ada di posisi ketiga yaitu 5,33 jam per hari.


Pilihan Redaksi

Meski begitu, masyarakat Indonesia bukan yang pertama dalam menghabiskan waktu di aplikasi. Tercatat hanya berada di peringkat ketiga dengan waktu 415 miliar jam di aplikasi mobile.


Peringkat pertama dipegang warga India, dengan waktu 1,19 triliun jam menggunakan aplikasi mobile.


Bukan hanya soal menghabiskan waktunya di HP, Indonesia juga teratas dalam mengunduh aplikasi. Laporan itu menyebutkan masyarakat RI berada di peringkat kelima sepanjang 2023, sebanyak 7,56 miliar kali unduh aplikasi.


Namun jumlah tersebut tidak sebanyak warga China. Jumlah unduhan aplikasi masyarakat mencapai 113,41 miliar kali.


Usul Bill Gates Buat Anak dan HP

Ternyata, Bill Gates punya pandangan terhadap aturan batas penggunaan gadget pada anak-anak. Dalam wawancara terbaru dengan Mirror, pendiri Microsoft sekaligus tokoh teknologi dunia itu mengatakan, anak-anaknya tidak diizinkan memiliki ponsel sendiri hingga berusia 14 tahun.


"Kami menetapkan waktu [untuk bermain gadget], dan setelah waktu bermain gadget habis dan dalam kasus mereka, itu membantu mereka tidur pada jam yang wajar," ujar Gates dikutip dari Mirror, Jumat (8/11/2024).


Bill Gates and Paula Hurd pose during the pre-wedding celebrations of Anant Ambani, son of Mukesh Ambani and Radhika Merchant, daughter of industrialist Viren Merchant, in Jamnagar, Gujarat, India, March 3, 2024. Reliance Industries/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES.Foto: via REUTERS/Reliance Industries

Bill Gates and Paula Hurd pose during the pre-wedding celebrations of Anant Ambani, son of Mukesh Ambani and Radhika Merchant, daughter of industrialist Viren Merchant, in Jamnagar, Gujarat, India, March 3, 2024. 


Ia menambahkan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan membawa ponsel di meja makan, tetapi boleh menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar.


Gates percaya bahwa menunda pemberian ponsel kepada anak-anak dapat membantu mereka lebih aktif mengembangkan keterampilan sosial dan akademis tanpa distraksi dari gadget.


"Anda selalu melihat bagaimana waktu mereka dapat digunakan dengan cara yang hebat, mengerjakan pekerjaan rumah dan tetap berhubungan dengan teman-teman," imbuhnya.


Meskipun pilihan pola asuh Gates tampak tegas, ia punya alasan untuk menunda kepemilikan ponsel bagi anak-anak. Sebab, menurut laporan "Kids & Tech: The Evolution of Today's Digital Natives" tahun 2016, usia rata-rata anak mendapatkan ponsel pertama mereka sekarang adalah 10,3 tahun.


"Saya pikir usia itu akan cenderung lebih muda, karena orang tua mulai lelah memberikan ponsel pintar kepada anak-anak mereka," kata Stacy DeBroff, kepala eksekutif Influence Central kepada New York Times.


James P. Steyer, kepala eksekutif Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba yang mengulas konten dan produk untuk keluarga, juga mengatakan bahwa ia punya satu aturan ketat untuk anak-anaknya dalam penggunaan HP.


Mereka baru mulai mendapatkan ponsel pribadi mulai sekolah menengah dan hanya jika anak-anaknya telah membuktikan bahwa mereka bisa menahan diri.


"Tidak ada dua anak yang sama, dan tidak ada angka ajaib," katanya.


"Usia seorang anak tidak sepenting tanggung jawab atau tingkat kedewasaannya sendiri," imbuhnya.



(dem/dem)

Asal usul SELAWE

 *Mengapa Angka 25 dalam Bahasa Jawa Disebut Selawe dan Selangkung?*


 Kompas.com, 25 Desember 2024, 19:41 WIB 

 Puspasari Setyaningrum Editor 


 KOMPAS.com - Dalam Bahasa Jawa, angka 25 (dua puluh lima) memiliki perbedaan penyebutan sesuai tingkatan, yaitu bahasa Jawa ngoko, dan kromo. Meski dalam bahasa Jawa angka 21 disebut dengan selikur, bukan berarti angka 25 disebut dengan gangsal likur. 


Dalam bahasa Jawa ngoko penyebutan angka 25 yang benar adalah selawe. Sementara dalam bahasa Jawa kromo angka 25 disebut dengan selangkung.


Lalu apa alasan angka 25 dalam bahasa Jawa disebut selawe dan selangkung?


 Filosofi Angka 25 dalam Bahasa Jawa yang Terkait Usia Khusus penyebutan angka 25 dalam bahasa Jawa yang unik ternyata terkait dengan filosofi yang dikandungnya. Dikutip dari laman Kompas.com, budayawan sekaligus dosen sejarah UNS Tundjung Wahadi Sutirto memberi penjelasan terkait hal ini. 


Arti angka 25 yang disebut dengan selawe berasal dari singkatan “seneng-senenge lanang lan wedok” atau “sukanya laki-laki dan perempuan”. Filosofi selawe ternyata terkait dengan umur seseorang, di mana pada usia ini umumnya mereka tengah berada di puncak asmara yang terkait dengan dimulainya rencana untuk menikah. “Di mana maknanya adalah usia ideal bagi laki-laki dan perempuan untuk saling menyenangi yaitu terkait idealnya perkawinan itu di usia 25 tahun,” terang Tundjung.

Khusus untuk angka 25, menurut Tundjung cukup spesial jika dibandingkan angka-angka khusus lainnya dalam penyebutan. Sebab, angka 25 atau selawe ini juga bisa dibahasakan dengan kata selangkung yang maknanya "wis langkung" atau “sudah lewat”. “Artinya, yaitu sudah melewati masa pubertas,” tuturnya.


 Lebih lanjut penggunaannya istilah selawe dan selangkung bisa disesuaikan, yaitu selawe (ngoko) untuk orang yang sudah akrab atau dalam percakapan tidak resmi, serta selangkung (kromo) untuk berbicara dengan orang yang lebih tua, dihormati, atau pada acara resmi. Tujuannya adalah agar penutur dapat menyesuaikan penyebutan angka sesuai tata krama dan kesopanan dalam menggunakan Bahasa Jawa. Itulah penjelasan mengapa angka 25 dalam bahasa Jawa disebut selawe dan selangkung yang cukup menarik untuk Anda ketahui. Sumber: Kompas.com (Aditya Priyatna Darmawan, Rizal Setyo Nugroho)

META AI WA



Apakah Meta AI di WA menghasilkan uang?


Meta AI Tidak Bisa Menghasilkan Uang


Pada dasarnya, AI hanya bisa membantu pengguna dalam konteks menyelesaikan tugas, membuat ide serta memberikan saran strategi. Semoga informasi ini membantu detikers!


Bagaimana cara mengaktifkan meta di WhatsApp?

Mengaktifkan Meta AI

Pengguna sudah mengunduh atau memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru. ...

Di bagian kanan bawah aplikasi WhatsApp, pengguna akan menemukan logo Meta AI yang baru. ...

Setelah mengetuk logo, layar akan menampilkan syarat dan ketentuan yang harus pengguna baca.


Apa itu meta ai whatsapp?

Meta AI dan karakter lain di WhatsApp adalah layanan opsional dari Meta yang dapat menjawab pertanyaan Anda, mengajarkan sesuatu, atau membantu memunculkan ide-ide baru . Anda dapat memilih untuk mengobrol dengan Meta AI atau memilih karakter lain dengan kepribadian dan minat mereka sendiri.


Meta AI WhatsApp untuk apa?

Meta AI dapat digunakan untuk percakapan personal dengan menekan logo lingkaran berwarna biru-ungu di pojok kanan bawah layar atau mengetikkan “Ask Meta AI” di kolom pencarian. Jika ingin mencoba chatting-an dengan chatbot di grup, pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi Meta AI.


Bagaimana cara saya memperoleh penghasilan meta dari WhatsApp?

Pendapatan Tidak Langsung Melalui Data


Meskipun pesan WhatsApp dienkripsi secara menyeluruh, aplikasi tersebut tetap mengumpulkan metadata tentang perilaku pengguna. Data ini, meskipun tidak dijual secara langsung, berkontribusi pada kumpulan data Meta secara keseluruhan, meningkatkan nilai dan kemampuan penargetan platform periklanannya di seluruh ekosistemnya.


Berapa gaji Meta Facebook?

Berapa Banyak Uang yang Dihasilkan Meta Setiap Hari? Meta melaporkan total pendapatan sebesar $134,9 miliar untuk tahun fiskal 2023, yang setara dengan sekitar $369 juta yang diperoleh per hari ($134,9 miliar/365 hari).


Bagaimana cara mengaktifkan meta di WhatsApp?

Buka obrolan grup tempat Anda ingin menggunakan AI. Ketik @ di kolom pesan, lalu ketuk Meta AI . Jika diminta, baca dan terima persyaratannya. Ketik permintaan Anda.


Berapa biaya verifikasi Meta?

Harga Meta Verified


Dengan harga Rp100 ribu/bulan untuk versi web dan Rp130 ribu/bulan untuk iOS dan Android.


Bagaimana cara tanya Meta AI?

Untuk langkah-langkahnya berikut ini:

Pastikan update aplikasi WhatsApp telah dilakukan.

Cari ikon Meta AI (lingkaran bulat berwarna ungu biru di bagian atas menu obrolan atau di sebelah tanda plus).

Klik ikon itu dan secara otomatis chatbot Meta AI muncul.

Lakukan percakapan dengan asisten AI dengan mengetik.


Apa ini tanya meta ai apa saja?

Fitur pencarian memungkinkan Anda mencari obrolan atau mengajukan pertanyaan kepada Meta AI . Pesan dari Meta AI dibuat oleh AI (kecerdasan buatan), menggunakan teknologi dari Meta, sebagai respons terhadap perintah dan pesan yang Anda kirim ke AI. Dengan Meta AI, Anda dapat: Mempelajari lebih lanjut tentang topik yang menarik minat Anda.


Negara mana yang punya Meta AI?

Meta kini menyediakan asisten AI-nya, Meta AI, ke lebih banyak wilayah. CEO Mark Zuckerberg baru-baru ini mengumumkan melalui saluran WhatsApp-nya bahwa Meta AI akan diluncurkan ke enam negara lagi hari ini. Brasil, Inggris, Filipina, Bolivia, Guatemala, dan Paraguay adalah negara-negara yang tercantum dalam postingan tersebut.


Apa arti aplikasi AI?

Apa itu aplikasi AI? Aplikasi kecerdasan buatan (AI) adalah program software yang menggunakan teknik AI untuk melakukan tugas tertentu. Tugas ini dapat berkisar dari tugas sederhana dan berulang hingga tugas kognitif kompleks yang membutuhkan kecerdasan layaknya manusia.


Bagaimana cara menggunakan AI di WhatsApp?

WhatsApp

Buka chat tempat ingin menggunakan AI.

Ketik @ di kolom pesan, lalu ketuk Meta AI.

Saat pertama kali menggunakan, pengguna akan diminta untuk menerima ketentuan yang berlaku.


WhatsApp meta itu apa?

Meta AI sendiri merupakan chatbot yang akan menjawab sesuai dengan perintah yang diajukan. Platform ini tersedia pada platform media sosial WhatsApp dan Instagram melalui tombol khusus atau grup.


Apa itu WA AI?

Bisnis.com, JAKARTA -- WhatsApp (WA) mengumumkan telah memberikan layanan artificial intelligence (AI) berupa dukungan untuk bertanya hingga pembuatan gambar dan video bagi penggunanya. Layanan WA yang didukung AI itu disebut tersedia di wilayah yang didukung dengan Bahasa Inggris dimulai dari Amerika Serikat.


Bagaimana WhatsApp benar-benar menghasilkan uang?

Akun WhatsApp perorangan dan pribadi seperti milik saya gratis karena WhatsApp menghasilkan uang dari pelanggan korporat yang ingin berkomunikasi dengan pengguna seperti saya . Sejak tahun lalu, perusahaan telah dapat membuat saluran gratis di WhatsApp, sehingga mereka dapat mengirimkan pesan untuk dibaca oleh semua orang yang memilih untuk berlangganan.


Bagaimana Meta menghasilkan uang?

Meta Platforms menjual iklan di situs web media sosial dan aplikasi seluler serta menjual produk dan layanan augmented- dan virtual-reality. Penjualan iklan merupakan sumber utama pendapatan Meta .

[28/12 11.26] rudysugengp@gmail.com: Bisakah kita menghasilkan uang dari saluran WhatsApp?

Dengan semakin banyaknya pengguna, ada potensi besar untuk menghasilkan uang dengan WhatsApp dengan menawarkan konten, layanan, atau produk eksklusif kepada anggota dalam komunitas VIP Anda . Mereka merasa seperti anggota eksklusif dan melihat nilai lebih dalam konten yang Anda bagikan langsung kepada mereka di aplikasi.


Berapa view reel FB dapat uang?

Cara mendapatkan uang dari Facebook Reels juga sederhana, pengguna cukup membagikan video pendek yang menarik dan kreatif. Nantinya, pengguna bisa mendapat uang dari total tayangan, tapi dengan syarat harus mendapat 1.000 tayangan Reels. Tapi sebelum itu, pengguna diwajibkan mengaktifkan monetisasi Facebook.

𝐈𝐍𝐈𝐋𝐀𝐇 𝐏𝐄𝐑𝐈𝐒𝐓𝐈𝐖𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐓𝐈𝐍𝐆 𝐏𝐀𝐃𝐀 𝟐𝟕 𝐃𝐄𝐒𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑, 𝟏𝟎𝟎 𝐓𝐀𝐇𝐔𝐍 𝐋𝐀𝐋𝐔

 𝐈𝐍𝐈𝐋𝐀𝐇 𝐏𝐄𝐑𝐈𝐒𝐓𝐈𝐖𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐓𝐈𝐍𝐆 𝐏𝐀𝐃𝐀 𝟐𝟕 𝐃𝐄𝐒𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑, 𝟏𝟎𝟎 𝐓𝐀𝐇𝐔𝐍 𝐋𝐀𝐋𝐔

https://shorturl.at/yUw2O

.

Begitu ditanya peristiwa atau hari penting apa yang terjadi pada Desember, umumnya mestilah menyatakan Natal yang dirayakan umat Kristen pada tanggal 25. Padahal banyak hari yang dianggap penting terjadi pada Desember.

.

Bila di-𝑔𝑜𝑜𝑔𝑙𝑖𝑛𝑔 “Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Desember” maka banyak situs yang mendaftar berbagai hari penting, dikumpul-kumpul lebih dari 32 peringatan. Mulai dari Hari AIDS Sedunia (tanggal 1); Hari Antikorupsi Sedunia (tanggal 9); hingga Hari Peringatan Tsunami Aceh (tanggal 26).

.

Namun sayangnya tidak ada yang memasukan peristiwa penting yang terjadi 100 tahun lalu yang terjadi di Hindia Belanda (Indonesia). Peristiwa apa itu? Menurut Sejarawan Septian AW, lahirnya Komite Khilafah pada 27 Desember 1924. Komite Khilafah adalah wadah kaum Muslim Hindia Belanda dalam memperjuangkan tegak kembalinya khilafah Islam yang runtuh beberapa bulan sebelumnya.

.

Komite Khilafah merupakan hasil dari Kongres Al-Islam Luar Biasa yang berlangsung pada 24-27 Desember 1924 di Surabaya yang diikuti para ulama dan 68 organisasi Islam yang mewakili pimpinan pusat maupun cabang, sebagai bagian dari rangkaian respons Muslimin Hindia Belanda (Indonesia) atas runtuhnya Khilafah Utsmani pada 3 Maret 1924.

.

“Ada tiga keputusan yang dihasilkan dari kongres ini,” ujar Septian kepada 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑈𝑚𝑎𝑡, Sabtu (14/12/2024).

.

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎, wajib hukumnya terlibat dalam perjuangan khilafah. 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎, disepakati akan terus didirikan Komite Khilafah di seluruh Indonesia. 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎, diputuskan akan mengirimkan tiga orang utusan sebagai wakil umat Islam di Indonesia ke Kongres Kairo dengan enam butir mandat yang telah disepakati.

.

“Tiga orang utusan tersebut adalah Surjopranoto dari Sarekat Islam, Haji Fachruddin dari Muhammadiyah dan KH Abdul Wahab Hasbullah dari kalangan tradisional (cikal bakal Nahdlatul Ulama),” beber penulis buku 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑢𝑟𝑘𝑖 𝑈𝑡𝑠𝑚𝑎𝑛𝑖 & 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑡𝑒 𝐾ℎ𝑖𝑙𝑎𝑓𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 (2023) tersebut.

.

𝐋𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠

.

Septian pun bercerita tentang latar belakang berdirinya Komite Khilafah. Menurutnya, pada pertengahan 1924, beberapa tokoh Arab dan asosiasi Arab di Batavia (Jakarta) dan Surabaya menerima undangan dari ulama Al-Azhar agar kaum Muslim Hindia Belanda mengirimkan delegasi dalam Kongres Khilafah pada Maret 1925 di Kairo, Mesir.

.

Beberapa penerima undangan mendekati Tjokroaminoto (Pendiri Sarekat Dagang Indonesia/Sarekat Islam) dan mengusulkan untuk mengirim delegasi untuk mewakili Hindia Belanda.

.

Maka, pada 4 dan 5 Oktober, para pemimpin Sarekat Islam, Muhammadiyah dan Al-Irshad mengadakan pertemuan khusus di Surabaya untuk mendiskusikan apakah sebuah delegasi harus dikirim dan apa posisi yang harus diambil. Selain para pemimpin nasional dan lokal dari organisasi ini, banyak ulama berpengaruh, baik orang Arab maupun Jawa, menghadiri pertemuan tersebut.

.

Tjokroaminoto mengatur nada pertemuan dengan pidato yang emosioanal tentang perlunya umat Islam memiliki seorang khalifah. Dia menyimpulkan dalam pidatonya yang disoraki dengan nyaring oleh pertemuan, umat Islam Indonesia harus mengambil peran aktif untuk kepentingan khilafah.

.

Semua sepakat pentingnya konfrensi khilafah yang akan diadakan. Namun muncul pandangan skeptis yang menyebutkan bahwa orang Arab akan menganggap delegasi Indonesia tidak lebih dari lalat pula, sehingga delegasi tak berguna.

.

Keberatan ditolak oleh sebagian besar peserta pertemuan. Pemimpin Muhammadiyah dari Yogyakarta, Haji Fakhruddin, dengan sangat tegas memberi suara kepercayaan diri baru Muslim Indonesia.

.

“Bahkan jika memang benar orang Mesir memandang rendah orang kita sebagai lalat, dia berteriak, biarkan mereka tahu seperti apa lalat ini. Islam tidak membuat perbedaan antara ras, kita tidak kalah dengan orang Mesir!” ujar Septian menirukan ucapan Fakhruddin.

.

Pendapat Fakhruddin tersebut dikuatkan oleh pernyataan Tjokroaminoto. Belum pernah dalam sejarahnya diadakan sebuah kongres agama Islam sedunia, kongres ini akan menjadi yang pertama. Oleh karena hal ini menjadi suatu kewajiban umat Islam maka utusan sangat perlu dikirim ke Kairo.

.

Tjokroaminoto percaya bahwa ada banyak orang Indonesia yang cakap menjadi utusan dan tidak akan dihina. Kemudian dia menegaskan bahwa sebagaimana yang diputuskan dalam kongres Sarekat Islam (SI) beberapa waktu yang lalu bahwa SI akan membantu dengan sekuat-kuat tenaga dan pikiran.

.

Fakhruddin muncul dalam pertemuan ini sebagai pemimpin yang bijaksana dan kata-katanya beberapa kali menggelorakan semangat.

.

Sementara Tjokroaminoto dan lainnya ingin segera mengambil keputusan tentang delegasi yang akan diutus ke Kairo, Fakhruddin mengusulkan agar mendirikan Komite Khilafah (Comite Chilafat) untuk menangani masalah ini dan urusan umat Islam internasional yang lain.

.

“Tampaknya Fakhrudin menginginkan umat Islam Indonesia memiliki peran yang lebih aktif dalam masalah besar yang dihadapi dunia Islam, dan pada saat yang sama memperkuat komunitas umat Islam di Indonesia,” terang Septian.

.

Menurut Septian, pertemuan ini juga membahas tentang konsep khilafah yang akan datang. Dalam pertemuan tersebut dibahas, segala keperluan khalifah merupakan kewajiban semua umat Islam dan dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa khalifah harus ada. Perlu diadakan majelis khilafah dengan dikepalai oleh seorang ketua, dan ketua tersebut yang dinamakan khalifah, sedangkan anggota majelis tersebut haruslah diambil dari wakil umat Islam di masing-masing negeri.

.

Fakhruddin kemudian menegaskan supaya khalifah berkududukan di Makkah karena Makkah adalah negerinya orang Islam sedunia. Kalau khalifah itu berkedudukan di salah satu tempat, Turki atau Mesir misalnya, tidak boleh tidak khalifah itu mesti mementingkan keperluan bangsanya sendiri daripada bangsa lain meskipun sesama umat Islam.

.

“Oleh kerena itu siapa saja yang dipilih menjadi khalifah harus bertempat tinggal di Makkah. Tentang siapa yang akan menjadi khalifah diputuskan untuk diselidiki bersama-sama dengan umat Islam yang lain saat di Kairo nanti,” sebut Septian mengutip usul Fakhruddin yang kemudian membuahkan pertemuan lebih besar lagi dengan nama Kongres Al-Islam Luar Biasa yang membidani lahirnya Komite Khilafah seperti yang sudah disinggung di awal.

.

𝐁𝐮𝐤𝐭𝐢 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐫𝐢𝐮𝐬𝐚𝐧

.

Menurut Septian, pembentukan Komite Khilafah dalam pertemuan ini dapat dikatakan sebagai bukti keseriusan mereka dalam upaya penegakkan kembali khilafah. Komite Khilafah merupakan wadah bagi perjuangan khilafah di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya Komite Khilafah membentuk cabang-cabang sebagai wadah perjuangan di daerah.

.

Septian juga menegaskan, sepanjang sejarah umat Islam Indonesia, pertemuan ini menjadi pertemuan khusus membahas khilafah yang pertama kali diadakan di Indonesia. Hasil penting dari pertemuan ini adalah kesepakatan bahwa keberadaan khilafah adalah wajib, dan kesediaan mereka untuk menghadiri Kongres Khilafah di Kairo. Dalam pertemuan ini dihimbau agar saat shalat Jumat, imam masjid menerangkan tentang kewajiban umat Islam untuk mengadakan khalifah.

.

Kurang penting apa coba kongres yang terjadi pada waktu itu? Saking pentingnya, memang sudah saatnya memasukan 27 Desember sebagai Hari Komite Khilafah. Namun yang jauh lebih penting lagi saat ini adalah meneruskan perjuangan mereka untuk menegakkan kembali khilafah. Allahu Akbar![]

.

𝐉𝐨𝐤𝐨 𝐏𝐫𝐚𝐬𝐞𝐭𝐲𝐨

𝐷𝑖𝑚𝑢𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑟𝑢𝑏𝑟𝑖𝑘 𝐾𝑖𝑠𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑜𝑖𝑑 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑈𝑚𝑎𝑡 𝑒𝑑𝑖𝑠𝑖 372 (12 𝐽𝑢𝑚𝑎𝑑𝑖𝑙 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟-2 𝑅𝑎𝑗𝑎𝑏 1446 𝐻 | 20 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 2024-2 𝐽𝑎𝑛𝑢𝑎𝑟𝑖 2025). Lihat Lebih Sedikit

GUSTI NURUL

 GUSTI NURUL ADALAH ORANG INDONESIA PERTAMA YANG MELAKUKAN TELECONFERENCE PADA TAHUN 1936


Pada tahun 1936, di sebuah ruangan yang megah di bawah sinar lampu yang benderang, terlihat seorang gadis dengan pakaian Jawa menari dengan luwes dan indah. Tak ada peralatan musik yang terjajar. Namun sang penari mampu menari walau dengan diiringi oleh musik gamelan pengiring yang diputarkan langsung dari Keraton Solo melalui radio dengan suara terputus-putus.  Bila saat ini bisalah disebut peristiwa itu secara teleconference.


Ratu Wilhelmina mengundangnya datang ke Belanda untuk memeriahkan acara pernikahan putrinya, Juliana, dengan Pangeran Bernard. Saat itu sang penari baru berusia 15 tahun. Namun ia tak hanya mahir menari, ia juga seorang penunggang kuda yang hebat dimana kala itu masih tabu atau tak lazim bagi perempuan. Dan ia juga mahir berenang dan bermain tenis.


Sungguh siapakah dia?

Dia adalah seorang putri keraton yang bernama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani. Ia adalah putri tunggal pasangan Mangkunegara VII dan Gusti Ratu Timur-putri Sultan Hamengku Buwono VII. Putri keraton ini biasa disapa dengan nama Gusti Nurul, kelahiran 1921.

SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX

 SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX bikin PINGSAN  Si Mbok Pedagang Beras.


Suatu saat Sri Sultan pagi-pagi pulang dari Kaliurang dengan mengendarai Mobil Jeepnya sendiri.


Sampai di sekitar Pakem, Sleman beliau di stop oleh perempuan tua, seorang Bakul Beras.


Sri Sultan pun segera memberhentikan mobilnya, seraya menyapa dengan ramah:

“Ada apa mbok..?”


“Tolong mas.., angkatkan beras ini saya mau ke Jogja”, ujar mbok bakul beras sok bersahabat.


Dengan senyum dan tergesa-gesa Sri Sultan turun dari mobilnya, dan mengangkat beras itu ke dalam mobilnya sendirian.


Tanpa dipersilahkan masuk Si Mbok Pedagang  beras itu pun segera membuka pintu dan duduk di samping sopir, sebagaimana kebiasaan dia setiap hari dengan sopir-sopir yang lain.


Ceritera kesana kemari, entah apa-apa saja yang di ceritakannya sambil makan sirih. Si mbok disambut dengan ramah oleh Sri Sultan sepanjang perjalanan.


Tanpa terasa sampailah kendaraan yang disopiri seorang “Raja” ini di depan Pasar Beringharjo, Jogjakarta.


Si mbok pun bergegas menyuruh Sri Sultan menurunkan beras itu, dan dengan tetap menunjukkan sikap yang sopan Sri Sultan pun menurunkan beras itu dengan baik.


Kini tiba gilirannya si mbok bakul beras mencari uangnya yang dibundel di selendang atau ujung setagennya.


Ketika si mbok mengulurkan uang ongkos transportnya, sang Sopir istimewa tadi menolak dengan halus, "Terimakasih Mbok, tidak usah" dan mobil pun segera meluncur.


Apa yang terjadi dengan si mbok bakul beras..?


Ia justru malah ngomel-ngomel:

“Sopir ini bagaimana tow, lhawong dikasih ongkos kok ndak mau langsung bablas pergi, kalau kurang mbok yaow ngomong, apa saya dikira ndak punya uang pow?!!”


Ketika sedang sibuk ngomel, datanglah seorang Polisi yang sedang berjaga di pos, menghampiri si mbok bakul, seraya bertanya:

“Mbok ada apa,..? kok sepertinya mboke marah-marah..? Mbok ketemu beliau di mana?"


Si mbok tak menjawab keseluruhan pertanyaan pak Polisi, tetapi rada khawatir juga, dia menyatakan bahwa ia ngasih ongkos kok ditolak,


“Itu tadi lho pak, ...Si pak Sopir tadi kok malah nylonong saja, ...Saya itu mau bayar, tapi entah kurang bayarannya kok terus pergi begitu saja, saya kan malu,.. sama orang-orang yang jualan di sini,..!


Jawab pak Polisi: “Mbok., tadi yang si mbok tumpangi itu bukan Sopir,.. tetapi Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono,.. lihat tadi mobilnya kan AB 1”


Spontan mbok bakul beras terperanjat, bagaikan disambar geledek.


Kekagetan yang luar biasa yang tak pernah dialami sepanjang hidupnya, kemudian ia berteriak histeris: “Aduuuh Gustiiiii, ...”


Selanjutnya badannya gontai dan terus jatuh pingsan.


Dia merasakan RAJA-nya yang selama ini;

~ sangat dihormati,..

~ sangat dicintai,..

~ senantiasa diagung-agungkan,..

~ kenapa disuruh ngangkat beras,..

~ tambahan.., kenapa beliau mau saja,..

~ kenapa beliau tidak marah,..

~ kenapa tidak membentaknya..


Ini yang menjadikan penyesalan mendalam sang mbok bakul beras sehingga pingsan...!!


Sesuatu yang perlu kita pertanyakan kepada diri kita adalah:


▪️Apakah dengan berbuat seperti itu Sri Sultan turun derajadnya..?


▪️Apakah dengan berbuat seperti itu kecintaan rakyat Jogja terhadap Sri Sultan luntur..?


▪️Apakah perbuatan Sri Sultan membantu orang kecil.., miskin.., menjadi terhina..?


▪️Mutiara sekalipun dimasukkan ke dalam lumpur tetap bersinar cemerlang..!


Semoga bermanfaat

MAHESA JENAR : ANTARA CERITA SILAT DAN CERITA RAKYAT

 MAHESA JENAR : ANTARA CERITA SILAT DAN CERITA RAKYAT


Nama Mahesa Jenar sangat populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta, terutama bagi generasi tua. Penggemasr PSIS Semarang tentunya sangat sangat akrab dengan nama ini.  Saking populernya, banyak orang menganggap ia sebagai tokoh sejarah yang nyata dan pernah ada. Namun, siapa sebenarnya Mahesa Jenar? Apakah ia tokoh sejarah nyata atau hanya karakter fiksi dalam cerita silat?


Mahesa Jenar pertama kali diperkenalkan melalui cerita silat Nagasasra dan Sabuk Inten karya S.H. Mintardja. Kisah ini awalnya dimuat di koran Kedaulatan Rakyat pada tahun 1964, kemudian diterbitkan sebagai buku pada tahun 1966. 


Dalam cerita tersebut, Mahesa Jenar adalah seorang prajurit Kesultanan Demak yang bergelar  Rangga Tohjaya, murid dari Pangeran Handayaningrat (Ki Ageng Pengging Sepuh). 


Sebagai murid Perguruan Pengging, Mahesa Jenar tentu mempunyai hubungan erat dengan Ki Kebo Kenanga, putra dari Ki Ageng Pengging Sepuh. Sebagaimana tercatat dalam Sejarah, Ki Kebo Kenanga ini adalah murid  Syekh Siti Jenar, seorang sufi Jawa yang kontroversial. 


Karena akidahnya yang dinilai sesat, dan selalu membangkang terhadap Kesultanan Demak, akhirnya Syekh Siti Jenar dan para pengikutnya dihukum mati. Tidak berselang lama dari peristiwa ini, Ki Kebo Kenanga juga ikut dieksekusi mati. Kematian saudara seperguruan yang tragis ini tentu membawa pengaruh besar bagi pribadi Mahesa Jenar. 


Tidak disebutkan dalam novel apakah Mahesa Jenar terlibat, maupun dituduh terlibat dalam peristiwa Syekh Siti Jenar ini. Hanya saja, digambarkan bahwa ia sangat masygul sekali. Kebetulan, beberapa waktu pasca eksekusi Syekh Siti Jenar, Istana Kesultanan Demak diobok-obok maling.  


Dua buah pusaka penting, keris Kyai Nagasasra dan Sabuk Inten raib. Posisi Mahesa Jenar sebagai murid Ki Kebo Kenanga semakin tersudut. Meskipun tidak terucap, semua orang seakan menuduh dia terlibat dalam peristiwa ini. 


Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Mahesa Jenar  akhirnya mengundurkan diri dari militer, dan merantau, njajah desa milang kori, menjelajah tanah Jawa seorang diri. Meskipun demikian, sebenarnya kesetiaan Mahesa Jenar terhadap Demak tak pernah luntur. Ia bertekat untuk mencari pusaka yang hilang itu dan membawanya kembali ke Demak, dan menyerahkannya kepada sultan. 


Mahesa Jenar digambarkan sebagai tokoh dengan karakter khas Jawa: tegas, sederhana, dan menjunjung tinggi kebenaran. Meski memiliki kemampuan silat yang luar biasa, termasuk jurus Sasra Birawa yang dapat menghancurkan batu besar, ia tetap rendah hati. 


Mahesa Jenar lebih memilih kehidupan yang sederhana dibandingkan kemewahan istana. Dalam perjalanannya, ia turut menyelesaikan berbagai konflik, salah satunya di wilayah Banyubiru, sekaligus menjadi guru bagi Arya Salaka, putra pemimpin daerah tersebut.


Cerita ini menarik banyak perhatian karena S.H. Mintardja berhasil memadukan fakta sejarah dengan unsur fiksi. Tokoh-tokoh sejarah seperti Ki Ageng Pengging, Sultan Trenggono, hingga Sunan Prawata hadir dalam cerita, meskipun Mahesa Jenar sendiri adalah tokoh fiksi yang dirancang untuk menyatukan elemen-elemen kisah.


Konflik utama dalam cerita ini berkisar pada dua pusaka, Keris Nagasasra dan Sabuk Inten, yang dipercaya sebagai simbol legitimasi seorang pemimpin Jawa. Keris ini memang ada dalam tradisi Jawa dan kini disimpan di Keraton Surakarta. Mintardja menggunakan legenda keris ini sebagai fondasi cerita, sambil menyisipkan nilai-nilai moral khas Jawa melalui karakter Mahesa Jenar. 


Popularitas Mahesa Jenar makin tenar setelah kisah Nagasasra Sabuk Inten naik ke panggung kethoprak. Adalah grup kethoprak Sapta Mandala Kodam VII Diponegoro yang pertama kali mengadaptasi kisah Nagasasra Sabuk Inten ke panggung pentas. Saya tidak tahu, apakah kisah ini juga pernah diangkat ke panggung kethoprak mbeling majalah Mop oleh alm. Gunawan Pranyoto ( Mas Goen). 


Rekaman kaset kethoprak dengan lakon serial Naga Sasra Sabuk Inten, laris di pasaran. Bahkan kemudian serial ini diputar di berbagai stasiun radio. Beberapa seri yang pernah laris di pasaran antara lain Geger Banyu Biru, Wewadi Gunung Ijo, Samparan Nebus Dosa, Wirasaba Liwung dan Uling Kuning Mbarang Amuk. 


Dari panggung kethoprak inilah nama Mahesa Jenar dan kisahnya dikenal luas oleh masyarakat. Bahkan masyarakat pedesaan yang buta hurufpun mengenal kisah ini. Dari sinilah kisah Mahesa Jenar bergeser, dari sekedar cerita silat menjadi cerita rakyat. 


Mahesa Jenar makin membumi dengan dirilisnya lagu keroncong berjudul Mahesa Jenar yang dinyanyikan oleh Waldjinah. Lagu tersebut menggambarkan perjuangan Mahesa Jenar yang tulus dan tanpa pamrih dalam menjalankan misinya. Sosok ini dianggap sebagai simbol pahlawan sederhana yang lebih memilih pengabdian daripada kemewahan.


Namun, perdebatan tentang keberadaan Mahesa Jenar masih terus terjadi. Ada yang meyakini ia tokoh sejarah, sementara lainnya percaya ia hanya karakter rekaan. Entah karena kebetulan, ketidak tahuan atau sekedar ingin menarik perhatian,  sebuah makam di Desa Jogoloyo, Demak, diklaim sebagai makam Mahesa Jenar. 


Pembangunan makam Mahesa Jenar bahkan diinisiasi oleh Dinas Pariwisata setempat. Lucunya,  di Website Dinas Pariwisata Kabupaten Demak gelar Mahesa Jenar ditulis Ronggo Toh Jiwo.  Kabarnya, tempat ini kini menjadi destinasi wisata religi selain Masjid Agung Demak.


Meskipun Mahesa Jenar faktanya hanya tokoh fiksi, murni 100 persen imajinasi S.H. Mintardja, namun  ia telah menjadi simbol nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, keberanian, dan pengabdian tanpa pamrih—semangat yang tetap relevan hingga sekarang.


Lirik Keroncong Mahesa Jenar : 


Kaloningrat Pilih Tanding, Maesa Jenar

Satria Ing Pengging

Satria Digdya Lelana Ngupaya

Sabuk Inten Nagasasra


Tan Samaring Bebaya, Maesa Jenar

Bekti Ing Negara

Mandap Jurang Nasak Wana Wasa

Kayungyun Guayane Bangsa


Para Kang Ambek Angkara

Memalangi Sedya Utama

Nanging Pinesthi, Lebur Musna

Ketiban Aji Sasrabirawa


Nora Pamrih Kalenggahan, Maesa Jenar

Wani Datan Giris

Ngeronce Edining Asmara

Kelawan Wong Ayu Dyah Rara Wilis

Ratu Ageng, Ia yang Menempa Diponegoro di Tegalrejo

 Ratu Ageng, Ia yang Menempa Diponegoro di Tegalrejo


Keputusannya angkat kaki dari keraton bukan tanpa perhitungan. Cicit yang ia bawa dan hingga remaja berada dalam asuhannya kelak mengobarkan perang yang membuat Belanda kewalahan dan nyaris bangkrut.


Niken Ayu Yuwati atau Gusti Kanjeng Ratu Kadipaten (atau Kadospaten) adalah permaisuri Hamengku Buwono I, pendiri sekaligus raja pertama Keraton Yogyakarta. Setelah menyingkir ke Tegalrejo, sebuah daerah sekira empat kilometer dari keraton, ia lebih dikenal sebagai Ratu Ageng Tegalrejo.


Bersama Hamengku Buwono I yang saat itu bergelar Pangeran Mangkubumi, ia turun dalam kancah Perang Giyanti melawan Pakubuwono II. Sesudah Keraton Yogyakarta berdiri, ia menjadi panglima Bregada Langen Kusuma, pasukan elite perempuan pengawal raja. Korps inilah yang membuat Marsekal Herman Willem Daendels tak bisa menyembunyikan kekagumannya saat mengunjungi keraton pada 1809.


Wanita tangguh kelahiran 1735 itu merupakan putri Kiai Ageng Derpoyudo, seorang ulama dari Majangjati, Sragen. Silsilahnya juga bersambung dengan Kiai Ageng Datuk Sulaiman alias Kiai Sulaiman Bekel Jamus, putra Sultan Abdul Qahir dari Kesultanan Bima.


Ratu Ageng Tegalrejo adalah pemeluk Islam yang taat. Ia bahkan terampil membaca naskah keislaman berbahasa Jawa dan Arab.


Dalam Babad Dipanagara, sebagaimana dikutip Oman Fathurahman dalam “Female Indonesian Sufis: Shattariya Murids in the 18th and 19th Centuries in Java” (2018:55), Pangeran Diponegoro mengaku berutang budi kepada nenek buyutnya yang telah mendidiknya dengan nilai-nilai Islam dan praktik spiritual Jawa.


Caranya mendidik diakui oleh sang pangeran penuh kasih sayang, meski kadang “suka membuat saya ketakutan ketika mereka memberi perintah.”


Seturut Peter Carey dalam “Satria and Santri; Some Notes on the Relationship between Diponegoro’s Kraton and Religious Supporters during the Java War (1825-30)” (1987:35), Ratu Ageng Tegalrejo, juga Pangeran Diponegoro, adalah pengikut Syattariyah.


Syattariyah adalah tarekat yang didirikan oleh Syekh Sirajuddin Abdullah asy-Syattar dari India. Setelah populer di Makkah, persaudaraan kaum sufi itu dibawa ke Nusantara oleh Syekh Abdurrauf as-Singkili.


Di tangan salah satu muridnya yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Syattariyah menyebar di Tanah Jawa, termasuk di lingkungan Keraton Yogyakarta. Kiai Muhammad Kastuba dari Pesantren Alang-Alang Ombo, Bagelen, disebut-sebut sebagai ulama yang membaiat Ratu Ageng Tegalrejo.


 @ Sejarah Cirebon

Kisah Sunan Kalijaga yang Sempat Menikah dengan Nyi Roro Kidul

 Kisah Sunan Kalijaga yang Sempat Menikah dengan Nyi Roro Kidul


Kisah itu bermula adanya perang saudara antara Prabu Siliwangi yang terkenal sakti mandraguna dengan pasukan kerajaan Cirebon.

Dalam peperangan itu, banyak utusan kerajaan Cirebon yang tak bisa menandingi kekuatan Prabu Siliwangi. Baik itu Pangeran Arya Kemuning, Dewi Nyimas Gandasari hingga Nyimas Roro Kencono Wungu.

Alhasil, Sunan Kalijaga diutus untuk melawan sang Prabu. Hanya saja kembali ditaklukan oleh Prabu Siliwangi.

Sebagai murid, Sunan Kalijaga pun meminta saran kepada Sunan Gunung Jati. Sang guru kemudian mendapatkan petunjuk untuk menggunakan Tombak Karera Reksa, sebuah tombak sakti milik Nyi Roro Kidul atau Dewi Nawang Wulan.

Dewi Nawang Wulan sendiri adalah anak dari Prabu Siliwangi sendiri dari istri Keduanya, Ratu Palaga Inggris.

Lalu, Sunan Kalijaga diutus untuk meminjam senjata tersebut kepada penguasa Pantai Selatan itu. Hanya dengan pusaka tersebutlah pertempuran Sunan Kalijaga dan Prabu Siliwangi bisa berakhir dengan kemenangan dari Sunan Kalijaga.

Bukannya memberikan senjata, sang penguasa lautan tersebut meminta untuk dipertemukan dengan raja Panatagama atau sebutan Raja Cirebon. Ternyata, usurt punya usut, sang dewi memendam rasa untuk Sunan Kalijaga.

Hal itu pun diketahui oleh sang guru, yang kemudian membawa Nyi Roro Kidul ke kaputren. Saat meminta pusaka, Dewi Nawang Wulan tak ingin memberikan pusaka tersebut bila bukan kepada sang suami.

Lantaran hal itu Sunan Gunung Jati memerintahkan Sunan Kalijaga menikah dengan Dewi Nawang Wulan. Sang murid pun menerimanya, hanya saja sang Dewi mengajukan syarat sebelum pernikahan.

Yakni, memberikan tasbih Kecubung atau wulung dari laut Merah. Sunan Gunung Jati pun segera mengutus Sunan Kalijaga untuk memenuhi syarat dari sang Ratu Kidul.

Sunan Kalijaga pun segera pergi ke gunung Ciremai, melakukan tafakur serta minta perlindungan pada Allah SWT.

Tak berselang lama, Sunan Kalijaga mendapat sebuah isyarat yang tidak diketahui pasti dari mana datangnya, yang menyampaikan bahwa akan tiba seorang yang menuntut untuk temukan di mana “Tasbih Wulung/kecubung berada”. Setelah ditemukannya tasbih tersebut, barulah kembali dan melangsungkan pernikahan.

Sesaat setelahnya, pusaka yang diinginkan pun telah diberikan. Peperangan antar saudara tersebut tak bisa dielakkan, dan terbukti kekalahan Prabu Siliwangi mengantarkannya untuk memelukIslam.

“Jejak Kekuasaan Singasari di Mojokerto: Misteri Prasasti Gondang”

 “Jejak Kekuasaan Singasari di Mojokerto: Misteri Prasasti Gondang”


Di tengah hamparan sawah yang kini ditanami jagung, sebuah batu andesit berdiameter 127 cm menyimpan kisah tentang kejayaan masa lalu. Dikenal sebagai Prasasti Gondang, batu bersejarah ini ditemukan di Dusun Rejoso, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Sebagian besar tubuh prasasti masih tersembunyi di dalam tanah, namun bagian atasnya yang setinggi 54 cm menampakkan ukiran aksara Jawa Kuno yang memikat.


Prasasti ini menyuguhkan tiga baris kalimat yang menjadi kunci penting sejarah Singasari. Baris pertama bertuliskan, “I … titi … nirat bo/wa(?)”, diikuti oleh baris kedua, “iguna bala sasana”, dan baris ketiga menunjukkan angka tahun 1197 Saka atau 1275 Masehi. Berdasarkan tahun tersebut, prasasti ini diyakini berasal dari masa pemerintahan Raja Kertanegara, penguasa Singasari yang membawa kerajaan itu ke puncak kejayaan.


Wilayah Singasari Meluas hingga Mojokerto


Menurut Wicaksono Dwi Nugroho, seorang arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Prasasti Gondang menjadi bukti bahwa kekuasaan Singasari meliputi Mojokerto jauh sebelum kemunculan Majapahit. Wilayah kekuasaannya bahkan menjangkau Gresik hingga Surabaya.


Umumnya, prasasti pada masa Singasari atau Majapahit dibuat untuk menetapkan suatu wilayah sebagai tanah perdikan, yakni wilayah yang dibebaskan dari kewajiban pajak. Pajak ini biasanya dialihkan untuk pemeliharaan bangunan suci di sekitar lokasi prasasti. Menariknya, sebagian besar prasasti berbentuk gunungan wayang dengan ukiran berisi pujian untuk raja, nama pejabat, isi pernyataan, hingga kutukan bagi pelanggarnya.


Namun, Prasasti Gondang berbeda. Wicaksono menjelaskan bahwa batu ini tidak berbentuk gunungan seperti prasasti pada umumnya. “Prasasti Gondang lebih mirip peringatan peristiwa tertentu, bukan prasasti resmi yang dikeluarkan langsung oleh Kertanegara. Kemungkinan dibuat oleh salah satu raja bawahan yang setia kepada Singasari,” ungkapnya.


Kondisi Memprihatinkan


Meski memiliki nilai sejarah yang tinggi, kondisi Prasasti Gondang saat ini memprihatinkan. Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur telah menunjuk pemilik sawah sebagai juru peliharanya, tetapi upaya ini dinilai belum cukup. “Kami akan segera melaporkan agar prasasti ini diberi cungkup pelindung untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambah Wicaksono.


Kejayaan dan Akhir Singasari


Raja Kertanegara naik takhta pada tahun 1268 Masehi, menggantikan ayahnya, Wisnuwardhana. Di bawah kepemimpinannya, Singasari mencapai puncak kejayaan hingga mencakup sebagian besar wilayah Nusantara. Sayangnya, masa kejayaannya berakhir tragis ketika Kertanegara tewas akibat pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292.


Namun, warisan Kertanegara tidak berhenti di situ. Menantunya, Raden Wijaya, mendirikan Kerajaan Majapahit, melanjutkan dinasti Ken Arok dan Ken Dedes yang legendaris. Majapahit kemudian tumbuh menjadi kerajaan besar yang membawa nama Nusantara ke panggung sejarah dunia.


Prasasti Gondang, meski kini tersembunyi di dalam tanah, menjadi saksi bisu dari peradaban gemilang yang pernah ada di Mojokerto. Batu itu bukan hanya sebongkah andesit, melainkan penghubung kita dengan masa lalu yang penuh kejayaan.


#JejakSejarahSingasari

#PrasastiGondang

#KejayaanKertanegara

#WarisanNusantara

#PelestarianCagarBudaya  #fyp #jangkauanluas #viral

PIRAMIDA

 Piramida berusia 25.000 tahun di Indonesia telah menimbulkan kontroversi besar di kalangan arkeolog: 'Tidak ada bukti bahwa piramida tersebut buatan manusia,' kata mereka.

Menurut artikel Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan diterbitkan dalam jurnal Archaeological Prospection, lapisan Piramida Gunung Padang di Indonesia dibangun pada tahun 25.000 SM, dan dianggap sebagai yang tertua di dunia hingga saat ini. Penelitian yang dipimpin oleh Danny Hilman Natawidjaja ini menimbulkan pertanyaan apakah konstruksi piramida itu buatan manusia. Para peneliti berpendapat bahwa inti piramida terdiri dari lava andesit yang terbentuk secara alami yang kemudian dipahat dan dilapisi, menunjukkan bahwa ada keterampilan batu tingkat lanjut yang tampaknya tidak diketahui selama zaman glasial terakhir.

Dengan menelusuri bagian dalam lereng menggunakan gelombang seismik, para ilmuwan menemukan bukti bahwa piramida tersebut memiliki jaringan rongga dan ruang tersembunyi yang kompleks, beberapa di antaranya memiliki panjang hingga 15 meter dan dengan langit-langit setinggi 10 meter.

Penelitian ini menantang keyakinan konvensional bahwa teknik konstruksi canggih hanya muncul seiring dengan berkembangnya pertanian sekitar 1.000 tahun yang lalu, sehingga menunjukkan bahwa keterampilan tersebut berasal lebih awal. Semakin tua Gunung Padang, berarti peradaban pembuat piramida sudah ada ribuan tahun lebih awal dari yang diperkirakan.

Perjalanan Panjang Candi Kidal dan Garuda Pancasila

 Perjalanan Panjang Candi Kidal dan Garuda Pancasila

Candi Kidal, peninggalan Kerajaan Singhasari yang terletak di Malang, Jawa Timur, menyimpan cerita yang menjadi inspirasi lahirnya lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Relief Garuda yang terpahat di dinding candi menceritakan kisah epik tentang keberanian, pengorbanan, dan kebebasan. Relief ini menjadi simbol kekuatan yang akhirnya diterjemahkan ke dalam lambang negara sebagai pengikat persatuan dan semangat bangsa Indonesia.


Potret Lawas 1924: Pakoe Boewono X dan Rombongan

Pada tahun 1924, Pakoe Boewono X, Susuhunan Surakarta, bersama rombongannya melakukan perjalanan keliling Tanah Jawi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengunjungi dan menghormati situs-situs purbakala yang menjadi saksi kejayaan masa lalu. Dokumentasi perjalanan tersebut menggambarkan penghormatan terhadap warisan budaya dan sejarah leluhur.


Melalui kisah Candi Kidal dan perjalanan Pakoe Boewono X, kita diajak untuk mengenang perjalanan panjang bangsa ini. Situs-situs purbakala tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga sumber inspirasi untuk membangun identitas bangsa.

NYAI SUBANG LARANG

 NYAI SUBANG LARANG


Mengenal sosok Nyi Subang Larang, istri Prabu Siliwangi sekaligus Ibu Raden Kian Santang yang sangat terkenal


Nyai Subang Larang bernama asli Kubang Kencana Ningrum, yang lahir sekitar tahun 1404," Kisah Nyai Subang Larang tercatat dalam Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN), karya Pangeran Arya Cirebon  pada 1720.


Sosok Nyai Subang Larang cukup terkenal di dalam sejarah kerajaan karena merupakan salah satu istri Prabu Siliwangi sang penguasa pajajaran.


Nyai Subang Larang adalah anak pembesar Singopuro, bapaknya bernama Ki Ageng Tapa dari istrinya yang bernama Nyi Ratna Karancang.


Kedua orang tua Subang Larang adalah pemeluk agama Islam sehingga pada masa remaja Subang Larang dikirim oleh kedua orang tuanya untuk belajar agama Islam kepada Syekh Quro yaitu salah satu ulama terkemuka di Jawa Barat kala itu.


Dari sekian banyaknya istri Prabu Siliwangi yang konon katanya berjumlah 151 wanita, Nyai Subang Larang menjadi salah satu istrinya.


Nyai Subang Larang sendiri merupakan istri kedua Prabu Siliwangi. Sosok ini banyak dikisahkan dalam berbagai macam naskah sebab cucu dari Subang Larang ini kelak menjadi penyebar agama Islam di Pasundan dan menjadi Sultan Cirebon pertama.


Dari pernikahannya dengan Nyai Subang Larang, Prabu Siliwangi memperoleh tiga orang anak yaitu Pangeran Walangsungsang, Nyimas Rarasantang dan Raden Kian Santang.

dan putranya menjadi salah satu yang sangat berpengaruh dan terkenal dan di catat oleh sejarah 


Sosok Raden Kian Santang sangat terkenal hingga saat ini bahkan kisahnya diangkat ke dalam sebuah layar lebar untuk mengenang jasa-jasa perjuangannya.


Bahkan dalam cerita-cerita rakyat, sosok Raden Kian Santang sering digambarkan sebagai pangeran yang beringas berjuang melawan penjajah dan kejahatan.


Sekitar tahun 1441 Nyai Subang Larang wafat di keraton Pakuan, kemudian jenazahnya dibawa oleh abdi dalemnya  dimakamkan di Muara Jati. Salah satu abdi dalemnya dikenal dengan nama Eyang Gelok yang dimakamkan di kampung Cipicung, desa Kosambi, kecamatan Cipunagara


Cerita copas dari sumber artikel sejarah

Senin, 23 Desember 2024

SUNAN GUNUNG JATI

 KETURUNAN SUNAN GUNUNG JATI


Urutan keturunan Sunan Gunung Jati jika didasarkan pada usianya adalah sebagai berikut: 


(1) Ratu Winaon, lahir pada tahun 1477. Lahir dari Nyai Kawunganten


(2) Pangeran Sebakingkin (Mulana Hasanudin), lahir pada 1479 dari Nyai Kawunganten


(3) Pangeran Jayakelana, lahir pada 1486 dari Syarifah Bagdad


(4) Pangeran Bratakela (Pangeran Gung Anom), lahir pada 1489 dari Syarifah Bagdad


(5) Ratu Ayu, lahir pada 1492 dari Rara Tepasan


(6) Muhamad Arifin (Pangeran Pasarean), lahir pada 1493, dari Rara Tepasanj

SUNAN PAKUBUWANA

 SUSUHUNAN PRABHU PAKUBUWANA


Susuhunan Pakubuwana terlahir dengan nama Gusti Raden Mas Derajat tahun 1648 di Kraton Plered. Beliau adalah putra dari Susuhunan Amangkurat dari Kanjeng Ratu Wetan, Permaisuri kedua keturunan dari keluarga Kajoran ( cabang keluarga keturunan Kesultanan Pajang ). Setelah dewasa dianugrahi nama Bandara Pangeran Harya Puger Dikisahkan ketika sang Ayahanda yaitu Prabhu Amangkurat bertahta di Kraton Plered terjadi pemberontakan Trunojoyo yang kecewa dengan pemerintahan Prabhu Amangkurat ketika terjadi penyerangan ke Kraton Plered , Prabhu Amangkurat didampingi putra mahkota yaitu Pangeran Rahmat melarikan diri ke arah barat tujuannya ke Batavia. Dan Pasukan Trunojoyo berhasil menduduki Kraton Plered hari Minggu 18 Sapar 1677 m. Tetapi akhirnya Pangeran Puger salah satu putra Raja berhasil merebut Kraton Plered. Setelah mendengar kabar kalau kakaknya yaitu R Rahmat tidak bersedia menjadi Raja, kemudian P Puger menobatkan diri menjadi Raja dengan gelar " Susuhunan Ngalaga ing Mataram".tetapi kenyataannya sekembalinya dari pengungsian, R Rahmat dinobatkan menjadi Raja Mataram dengan gelar Sunan Amangkurat Sunan Amangkurat kemudian memindahkan pusat pemerintahan di Kartasura. Dan Susuhunan Ngalaga kembali bergelar Pangeran Puger. Beliau sangat mendukung pemerintahan kakaknya tsb. Ketika Mataram Kartasura dilanda pageblug kelaparan, Sunan Amangkurat meminta adiknya untuk turut mengatasi pageblug kelaparan Kemudian Pangeran Puger berangkat ke Astana Kotagede, Makam leluhur Mataram, disana tepatnya di samping kanan Soko gurU Astana Kotagede, Beliau bersemedi selama 40 hari mengirim doa kepada Eyang Eyang Leluhur dan berdoa kepada Gusti Allah supaya Pageblug kelaparan yang melanda Kraton Mataram Kartasura segera berakhir. Syahdan ketika 40 hari telah berakhir tiba tiba di tiang dekat Beliau bertapa ada sebuah Tompo (( gayung beras ). Dibawalah gayung tersebut pulang ke lstana Kartasura.

Dan ternyata diperjalanan pulang diketahui bahwa Rakyat Mataram sudah tidak kelaparan lagi. Sekarang Soko guru tsb dilindungi Pancak suji .

Pada masa Sunan Amangkurat tahun 1703 Pangeran Puger dan keluarga pernah menjadi tahanan rumah hampir selama satu tahun. Eks lokasi bekas tempat tinggal beliau sekarang dikenal dengan nama" Punthuk Pugeran " letaknya di sebelah utara Kraton Kartasura. Beliau dipersalahkan karena putranya Pangeran SuryakuUSuma memproklamirkan diri menjadi Susuhunan Waliu'llah Panatagama. Ketika akhirnya Sunan Amangkurat berniat membinasakan keluarga Pangeran Puger, kemudian Pangeran Puger dan keluarga mengungsi ke Semarang. Pada masa pengungsian Beliau di Semarang, Pangeran Puger Dinobatkan sebagai Raja Kraton Mataram Kartasura pada Juli 1704 dengan gelar " Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Ratu Prabhu Paku Buwana Senapati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Sayidin Panatagama Susuhunan Mataram " tetapi bisa menguasai Kraton Kartasura pada 17 September 1705. Pada masa pemerintahan Susuhunan Pakubuwana Kraton Kartasura mengalami masa keemasan. Beliau memperindah bangunan istana juga menghidupkan tradisi seperti pada masa Sultan Agung, Hampir tidak ada pemberontakan yang berarti. Negerinya makmur gemah ripah lohjinawi. Sunan Pakubuwana wafat 22 Pebruari tahun 1719 di Kraton Kartasura dan dimakamkan di Pajimatan Imogiri. 


#viral #tranding #fyp #pakubuwana #kartasura #surakarta #raja #jawa #kasunanansurakarta #kasultanan #fotolawas #walisongo #sunankudus #sunandrajat #sujanampel #sunangresik #sunanmuria #sunanbonang #sunangunungjati #sunankalijogo #sunangiri #makam #makamlawas #makamkuno #sejarah #indinesia #jawa #fotokuno #faktasejarah #sejarahmakam

Prasasti Sojomerto

 [8/6 13.44] rudysugengp@gmail.com: Pakaian Asli Diponegoro  SIAPA BILANG PAKAIAN DIPONEGORO ITU SURJAN DAN BLANGKON? Ada sebagian orang yan...