Minggu, 26 Mei 2024

Jejak R Soekeni Sosrodiharjo, Ayahanda Bung Karno Sang Proklamator di Probolinggo

*Jejak R Soekeni Sosrodiharjo, Ayahanda Bung Karno Sang Proklamator di Probolinggo*

Arif Mashudi

Minggu, 26 Mei 2024 | 13:50 WIB




SOSOK R. Soekeni Sosrodiharjo memiliki hubungan erat dengan Probolinggo.


Karena, ayahanda dari Ir. Soekarno tersebut, pernah hidup di Kota Mangga tersebut.


Tak hanya mengenyam pendidikan di Probolinggo. Ia juga sempat mengajar di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.


R. Soekeni Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai merupakan orang tua Soekarno (Bung Karno) sang Proklamator.


R. Soekeni Sosrodiharjo, selepas lulus Sekolah Rakyat (SR/Inlands School) di Tulungagung, melanjutkan ke Sekolah Guru (Kweekschool Voor Inlandsche Onderwijzers) di Kota Probolinggo sekitar tahun 1892-1896. Hal ini sesuai dengan keinginan ayahnya.


Keberangkatan ke Probolinggo diiringi berjuta harapan dan keinginan keluarga.


Bahwa kelak, R. Soekeni akan menjadi orang berguna bagi masyarakat.


Probolinggo dipilihnya, karena kota ini relatif dekat dengan Tulungagung.


Serta menjadi satu-satunya kota di Jawa Timur, yang saat itu terdapat Sekolah Guru khusus untuk pribumi.


R. Soekeni beruntung bisa menjadi salah satu murid di sekolah guru yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1875 silam di Probolinggo.


Murid-murid sekolah guru, rata-rata merupakan anak priyayi yang berasal dari berbagai karesidenan di Jawa Timur.


“Rata-rata mereka adalah anak lelaki pegawai pemerintah atau orang-orang penting, yang berumur 15 tahun sampai 25 tahun. Berbadan sehat tanpa cacat dan tanpa batasan agama,” dikutip dalam buku berjudul Ayah Bunda Bung Karno R. Soekeni Sosrodihardjo-Nyoman Rai Srimben, oleh penulis Dr. Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk, dengan penerbit Republika pada Desember 2002.


Semua yang belajar di Sekolah Guru, tinggal di asrama sekolah untuk memudahkan pemantauan belajar dan tingkah lakunya.


Meskipun begitu, tidak semua murid tinggal di asrama. Sebagian dari mereka, ada yang tinggal di rumah kerabat. Ada pula, yang indekos di luar kompleks sekolah.


Bagi mereka yang tinggal di asrama, harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pihak kepala asrama.


Setiap malam, para murid mendapatkan giliran ronda secara bergantian. Dengan bekal pendidikan keluarga yang sudah kuat, R. Soekeni tidak kesulitan menghadapi semua hal tersebut.


Bahkan, semakin memperkokoh jiwanya, menghadapi berbagai rintangan hidup.


Semua calon guru di Probolinggo, terbagi dalam empat kelas. Masing-masing; kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan kelas 4.


Mereka menerima pelajaran selama seminggu penuh. Kecuali hari Minggu.


Di hari Minggu, mereka libur dan diperbolehkan berjalan-jalan ke luar asrama atau bermain di samping asrama sekolah.


Itu pun terbatas hanya pukul 18.00 sampai pukul 19.00. Selepas itu, mereka masih diperbolehkan bermain-main di dalam asrama sampai pukul 21.00.



Sedangkan pada waktu libur panjang, mereka mendaki kawasan Pegunungan Bromo-Tengger bersama dua orang guru mereka.


“Sekolah yang dipimpin oleh LF Tuiji Schuitemaker ini, memang sangat ketat. Semua murid harus mengikuti aturan-aturan sekolah, tidak terkecuali R. Soekeni,” ditulis dalam buku berjudul Ayah Bunda Bung Karno R. Soekeni Sosrodihardjo-Nyoman Rai Srimben, oleh penulis Dr. Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk, dengan penertib Republika pada Desember 2002.


Pada akhir tahun, semua murid harus menghadapi ujian.


Bagi murid kelas 4, saat inilah yang nanti menentukan kelulusan dan penempatannya sebagai guru.


Semua murid harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tak terkecuali R. Soekeni.


Ia belajar mati-matian, agar meraih prestasi terbaik dalam menggapai angan.


Tanpa menemui kesulitan, R. Soekeni bisa menyelesaikan sekolahnya dengan nilai gemilang.


Ini berarti R. Soekeni harus siap untuk ditempatkan di satu sekolah. Demikian pula dengan murid-murid yang lainnya.


Setelah selesai ujian dan dinyatakan lulus, mereka dapat diangkat sebagai guru di Sekolah Rendah (Openbare Lagere School) yang kosong.


“Sekolah guru di zaman Belanda saat itu, berada di Mapolres Probolinggo Kota. Tepatnya, gedung yang kini diberi nama Graha Sanika Satyawada. Saat itu, R. Soekeni menyelesaikan sekolah guru kurang lebih empat tahun dengan syarat berbagai kedisiplinan. Tanpa kesulitan, R. Soekeni berhasil melalui segalanya dengan hasil sangat memuaskan,” kata H.A. Budiono, SH. CN, pengamat sekaligus pelaku sejarah Kota Kraksaan.


*Ngajar Pertama di Sekolah Rakyat Kraksaan*


Setelah selesai menempuh Sekolah Guru di Kota Probolinggo, ayah Bung Karno mendapat Buislit atau surat tugas sementara untuk mengajar di Tweede Klasse Scholen (Sekolah Rakyat milik Pemerintah Kolonial Belanda) di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.


Sekolah Tweede Klasse Scholen sempat berubah nama menjadi SD Widodo Kraksaan dan akhirnya berubah menjadi SD Patokan 1 Kraksaan.


Namun kini, gedung SD itu, sudah menjadi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo.


Di Sekolah Rakyat Tweede Klasse Scholen tersebut, ayahanda Bung Karno mengajar selama kurang lebih 3 tahun (tahun 1896-1899).


Kemudian Setelah itu, ia mendapat Buislit tetap untuk mengajar di Kota Singaraja, Bali.


“Jadi, R. Soekeni ayahanda Bung Karno sang Proklamator RI, punya sejarah di Kota Probolinggo dan Kraksaan. R. Soekeni Sekolah Guru di Kota Probolinggo dan mengajar pertama kali di Kraksaan. Beliau mengajar di Sekolah Rakyat milik pemerintah kolonial Belanda dan berubah nama menjadi SD Widodo Kraksaaan dan terakhir menjadi SDN Patokan 1 Kraksaan,” kata H.A. Budiono, SH. CN, pengamat sekaligus pelaku sejarah Kota Kraksaan.


Secara geografis, Kraksaan merupakan daerah pertanian subur di sekitar pegunungan Tengger.


Banyak perkebunan terdapat di Kraksaan dan sekitarnya. Petani menanam padi, ketela, jagung, randu, tebu dan tembakau.


Untuk mendukung usaha pertanian dan perkebunan, pemerintah menyediakan pengairan.


Sedangkan melengkapi kebutuhan air minum masyarakat, pemerintah membangun saluran air minum sampai ke Lumajang, Bangil dan Kraksaan.


Pada waktu itu, Kraksaan merupakan kota yang sudah berkembang. Penduduknya heterogen.


Terdiri dari bangsa Eropa, Cina, Arab dan Pribumi. Mayoritas penduduknya adalah Jawa dan Madura. Mereka adalah pemeluk Agama Islam dan Hindu.


Kemudian, secara ekonomi, kehidupan mereka tidak terlalu menyedihkan. Selain sebagai petani, mereka juga pegawai di pabrik gula.


Kota Kraksaan banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah. Sehingga masyarakat terbuka.


Berdirinya pabrik gula baru di Kraksaan menambah ramainya kota tersebut.


Berbagai fasilitas umum mulai diadakan untuk melengkapi kebutuhan karyawannya. Seperti sarana pendidikan dan sarana transportasi.


Sehingga, keinginan masyarakat akan kebutuhan pendidikan semakin kuat.


Dengan pendekatan kerakyatannya, R. Soekeni mencoba mengajak masyarakat untuk memasukkan anak-anak mereka ke sekolah.


Memang, bukan hal yang mudah. Baik bagi R. Soekeni, maupun masyarakat itu sendiri.


Pada umumnya, para orang tua ingin anak-anaknya dapat bersekolah di tempat terbaik dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.


Dengan harapan, kelak mereka dapat menjadi pegawai pemerintah atau sekadar juru tulis di kantor maupun pabrik-pabrik yang bertebaran di sekitar Probolinggo.


Sementara, setelah lulus sekolah rakyat, tidak dapat melanjutkan lagi.


Keadaan itu, makin menyudutkan sekolah yang ada di Kraksaan.


“Jadi, sekolah tertua di Kraksaan itu, ya sekolah rakyat Tweede Klasse Scholen yang diubah nama SD Widodo Kraksaan dan menjadi SDN Patokan 1 Kraksaan,” terang Wakil Ketua Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Kabupaten Probolinggo tersebut.


Pria kelahiran 18 Februari 1965 itu menerangkan, dirinya salah satu siswa yang sempat sekolah di SD Widodo Kraksaan. Ia lulus di SD Widodo Kraksaan, akhir tahun 1977.


Dan melanjutkan sekolah di SMPN 1 Kraksaan, yang kini menjadi kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.


Dahulu, siswa yang bersekolah di SD Widodo lumayan banyak. Tiap kelas, bisa sampai 48 anak.


Karena, untuk bisa sekolah di SD Widodo tidaklah sulit. Tidak harus berasal dari latar belakang keluarga petinggi, pejabat atau pegawai.


Termasuk dirinya, yang berasal dari keluarga kurang mampu.


Namun, banyak tokoh masyarakat yang kini sukses dahulunya, bersekolah di SD Widodo Kraksaan tersebut.


Salah satunya, Hasan Aminuddin, mantan Bupati Probolinggo atau Dokter Asrul, mantan direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan.


“Tentu hal tersebut, harus dikenang untuk napak tilas sejarah. Insya Allah hal ini akan kami perjuangkan, untuk melengkapi penulisan buku Sejarah Perjuangan Rakyat Kabupaten Probolinggo dari Era Majapahit sampai Era Reformasi yang telah dipersiapkan oleh tim dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Kabupaten Probolinggo,” bebernya. (mas/one)

Jumat, 24 Mei 2024

12 Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah Singkatnya

 *12 Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah Singkatnya*



Azkia Nurfajrina - detikHikmah

Kamis, 23 Mei 2024 11:00 WIB

Foto: Mahendra Lavidavayastama/detikJogja


Daftar Isi

Kerajaan Islam yang Pernah Berdiri di Indonesia

1. Kerajaan Perlak

2. Kerajaan Samudera Pasai

3. Kerajaan Malaka

4. Kerajaan Aceh

5. Kerajaan Demak

6. Kerajaan Pajang

7. Kerajaan Mataram Islam

8. Kesultanan Cirebon

9. Kerajaan Banten

10. Kerajaan Makassar

11. Kerajaan Ternate dan Tidore

12. Kerajaan Banjar


Jakarta - Perkembangan Islam di nusantara tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan peran kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Tercatat ada banyak kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia.

Kesultanan dan kerajaan Islam ini berdiri dan tersebar di hampir seluruh Indonesia. Mulai dari wilayah barat hingga timur nusantara. Pengaruh dan bekas peninggalan sejumlah kerajaan ini pun dapat ditemukan sampai saat ini.


Lantas, kira-kira apa saja kerajaan Islam di Indonesia yang pernah ada?


Kerajaan Islam yang Pernah Berdiri di Indonesia

Mengutip buku Sejarah 2 oleh Sardiman, berikut sejumlah kerajaan Islam yang pernah ada di Indonesia:


1. Kerajaan Perlak

Berdasarkan hasil Seminar Sejarah Islam di Medan pada 1963, Seminar Sejarah Islam di Banda Aceh pada 1978, serta Seminar Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh dan Nusantara pada 1980 di Banda Aceh, Kerajaan Perlak dikukuhkan sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.


Bukti keberadaan Kerajaan Perlak, yakni kitab Idharul Haqq karya Abu Ishak Makarani Al Fasy, kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin oleh Syekh Syamsul Bahri Abdullah Al Asyi, dan catatan Sayyid Abdullah Ibn Sayyid Habib Saifuddin tentang silsilah raja-raja Perlak dan Pasai.


Dari bukti-bukti tersebut, Kerajaan Perlak diketahui berdiri di Aceh pada 1 Muharram 225 H atau 840 M. Raja pertamanya adalah Sayid Abdul Aziz, yang bergelar Sultan Alaiddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah.


Kerajaan Perlak mengalami kemunduran karena ketidakstabilan pemerintahan akibat persaingan antar anggota keluarga kerajaan. Sehingga para pedagang banyak yang mengarahkan aktivitas perniagaannya ke tempat lain, yakni Pasai.


2. Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudra Pasai berdiri menggantikan Kerajaan Perlak yang sudah berada di ambang keruntuhannya. Raja pertamanya Sultan Malik Al-Saleh (1285-1297) mempersunting putri penguasa Perlak yaitu Putri Ganggang Sari. Demikian Perlak disatukan dengan Samudera Pasai.


Pada masa Malik Al-Tahir II (1326-1348), Samudera Pasai mengalami kemajuan pesat. Hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India dan Arab semakin erat lewat kegiatan perdagangan.


Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami kemunduran sejak Sultan Malik Al-Tahir 3 karena pemerintahannya kurang jelas. Pada 1521, Samudera Pasai akhirnya dikuasai oleh Portugis.


3. Kerajaan Malaka

Kerajaan Malaka merupakan kesultanan Islam yang paling berpengaruh di sekitar Selat Malaka (Sumatera dan Semenanjung Malaka). Kemunduran Samudera Pasai diikuti dengan perkembangan Malaka sebagai pelabuhan dan pusat perniagaan di Asia Tenggara.


Berdasarkan catatan sejarah, kerajaan ini didirikan oleh seorang pangeran dari Blambangan, Jawa Timur yang bernama Paramisora. Ia melarikan diri dari serangan tentara Majapahit.


Setelah bertemu dengan Sidi Abdul Aziz, ia masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Iskandar Syah. Ia kemudian dipercaya sebagai pemimpin dan membangun Kerajaan Malaka. Iskandar Syah pun ditetapkan sebagai sultan pertama kerajaan tersebut.


Setelah direbut oleh bangsa Portugis, Kerajaan Malaka mengalami keruntuhan pada 1511. Kerajaan tersebut lebih kurang hanya berdiri selama satu abad.


4. Kerajaan Aceh

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, pusat perdagangan kembali ke Aceh. Kala itu, Aceh dikuasai Kerajaan Pedir tapi berhasil memperoleh kemerdekaan. Dan berdirilah Kerajaan Aceh sekitar tahun 1514 dengan raja pertamanya, yakni Ibrahim yang bergelar Sultan Ali Mughayat.


Raja pertama dan beberapa sultan berikutnya berusaha menyerang Portugis di Malaka. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai masa kejayaannya dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan. Namun sayangnya, Malaka belum juga jatuh ke tangan Aceh.


Kemunduran Aceh dimulai ketika Sultan Iskandar Muda digantikan oleh menantunya, yaitu Iskandar Thani. Pada 1641, Iskandar Thani digantikan permaisurinya. Permaisuri dan penggantinya pun tidak cakap dalam menghadapi kelicikan VOC.


5. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah ini didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad 15. Demak merupakan kesultanan peralihan dari Hindu-Budha ke Islam.


Dalam perkembangannya, Demak berperan besar terhadap penyebaran Islam di Jawa dan wilayah Indonesia bagian timur, seperti Kalimantan, Makassar, Ternate, dan Ambon.


Kemunduran Demak diakibatkan perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan setelah Sultan Trenggono (1521-1546) gugur. Seharusnya, Pangeran Sekar Seda Lepen yang menjadi penggantinya. Tapi ia dibunuh oleh Pangeran Prawoto, anak Sultan Trenggono.


Saling bunuh-membunuh di antara keluarga kerajaan pun tidak bisa dicegah. Pada akhirnya, menantu Sultan Trenggono yakni Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Perpindahan inilah yang membuat berakhirnya kekuasaan Kerajaan Demak.


6. Kerajaan Pajang

Hadiwijaya menjadi raja pertama Kerajaan Pajang. Demak yang waktu itu telah diserahkan kepada Arya Pangiri, anak Sunan Prawoto, pun tunduk kepada Pajang.


Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya mengalami perkembangan dan wilayah kekuasaan yang cukup luas. Dan pada 1582, Sultan Hadiwijaya pun meninggal dunia.


Arya Pangiri kemudian merebut Pajang dan berhasil menaiki tahta. Pangeran Benowo, putra Sultan Hadiwijaya kemudian merebut kembali kekuasaan Arya Pangiri dengan bantuan Sutawijaya, anak angkat Sultan Hadiwijaya.


Usai direbut, Pangeran Benowo justru menyerahkan tahta kepada Sutawijaya. Dengan berkuasanya Sutawijaya, pusat Kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram. Demikian berakhirlah Pajang dan lahirlah Kerajaan Mataram Islam.


7. Kerajaan Mataram Islam

Raja pertama Kerajaan Mataram Islam adalah Sutawijaya, yang memiliki gelar Panembahan Senopati. Pada masanya, Mataram menundukkan para bupati yang membangkang dan Demak. Kerajaan Cirebon dan Galuh pun ditaklukkan pada 1595. Panembahan Senopati wafat pada 1601 dan dimakamkan di Kota Gede, Yogyakarta.


Mas Jolang atau Panembahan Seda Krapyak menggantikan ayahnya. Sayangnya, ia juga harus berpulang ketika menghadapi pemberontakan para bupati yang ingin melepaskan diri dari Mataram.


Kekuasaan Kerajaan Mataram dilanjutkan keturunan oleh Panembahan Senopati. Saat Amangkurat II memimpin, kondisi Mataram semakin kacau karena campur tangan VOC. Keadaan Mataram makin tidak menentu ketika terjadi Perjanjian Giyanti.


Perjanjian tersebut membuat wilayah Mataram harus dibagi dua menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta pada 1755. Perjanjian Giyanti sendiri adalah politik adu domba yang dibuat VOC di kala Pangeran Mangkubumi dan Pakubuwana III berselisih.


8. Kesultanan Cirebon

Pendiri Kerajaan Cirebon adalah Pangeran Walangsungsang yang bergelar Cakrabuana. Akan tetapi, yang berhasil meningkatkan status Cirebon menjadi Kesultanan adalah Syarif Hidayatullah.


Syarif Hidayatullah adalah keponakan sekaligus pengganti Pangeran Cakrabuana sebagai penguasa Cirebon. Ia juga pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan Kerajaan Banten. Ia aktif pula menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat. Syarif Hidayatullah (1448-1568) pun dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati setelah wafatnya.


Perkembangan pesat Cirebon ada di bawah kekuasaan Syarif Hidayatullah. Kala itu, Cirebon dengan dukungan tentara Demak, yang dipimpin oleh panglima Fatahillah membebaskan seluruh pantai utara Jawa Barat, termasuk Banten. Fatahillah juga berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa yang kemudian berganti nama menjadi Jayakarta.


Fatahillah dikukuhkan menjadi bupati Jayakarta dan anak Syarif Hidayatullah bernama Hasanuddin diangkat menjadi penguasa di Banten. Cirebon pun semakin kuat dengan wilayah Banten dan Jayakarta yang berada di bawah kekuasaannya.


Keruntuhan kesultanan ini disebabkan campur tangan VOC yang membagi Cirebon menjadi tiga kekuasaan, yakni Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Pada akhirnya, VOC berhasil menguasai Cirebon.


9. Kerajaan Banten

Raja pertama Banten adalah Hasanuddin (1527-1570), anak Syarif Hidayatullah. Kekuasaan Kerajaan Banten cukup luas, mencakup Lampung hingga Bengkulu. Pangeran Yusuf yang merupakan putra Hasanuddin pun menggantikan ayahnya sebagai raja di Banten.


Penguasa Banten diteruskan oleh keturunan Hasanuddin. Saat Sultan Abdulfatah atau yang lebih dikenal Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) berkuasa, ia sangat anti kekuasaan asing. Ia pun melakukan perlawanan terhadap VOC di Batavia.


Sayangnya, perselisihan di lingkungan istana membuat Banten mengalami kemunduran pada masa akhir pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Kebencian Sultan Ageng terhadap VOC juga ditentang Sultan Haji sebagai raja muda.


VOC kemudian memanfaatkan kondisi tersebut dan membantu Sultan Haji untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa. Usai Sultan Ageng turun tahta, kekuasaan VOC justru makin kuat di Banten dan kerajaan itu pun runtuh.


10. Kerajaan Makassar

Di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada abad ke-16 berdiri sejumlah kerajaan bercorak Islam, meliputi Kerajaan Gowa, Tallo, Bone, Luwu, Soppeng, Wajo, dan Sidenreng. Pada 1528, Gowa-Tallo membentuk persekutuan yang melahirkan Kerajaan Makassar.


Selain Makassar, Kerajaan Bone, Wajo, dan Soppeng juga membentuk persekutuan yang dikenal dengan sebutan Tellum Pocco. Antara Gowa-Tallo dan Tellum Pocco sering terjadi persaingan dalam memperebutkan pengaruh.


Makassar jadi kerajaan paling berkembang di Sulsel. Kerajaan ini mencapai puncak keemasannya pada masa Sultan Malikussaid (1639-1653). Ia pun digantikan putranya yaitu Sultan Hasanuddin yang dikenal dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur karena keberaniannya menentang VOC.


Di bawah Sultan Hasanuddin, wilayah kekuasaan Makassar juga meluas. Bahkan, Kerajaan Bone juga sampai dikuasai.


11. Kerajaan Ternate dan Tidore

Di Maluku terdapat sejumlah kerajaan, mencakup Kerajaan Jailolo, Ternate, Tidore, Bacan, dan Obi. Pada abad 15, Islam mulai berkembang di Maluku dengan dibawa oleh para pedagang dan mubalig dari Pulau Jawa.


Maulana Husain, murid Sunan Giri menyebarkan Islam di Maluku. Dan akhirnya, raja Ternate kala itu yakni Sultan Marhum (1465-1468) dan penerusnya memeluk Islam.


Ternate dan Tidore termasuk kerajaan yang cukup kuat di Maluku. Di antara keduanya pun kerap terjadi persaingan. Persaingan semakin menyala karena kedatangan bangsa asing, Portugis dan Spanyol di Kepulauan Maluku.


Pada 1533, rakyat Ternate dan Tidore bersatu untuk melawan Portugis. Portugis akhirnya menyerah dan meninggalkan Ternate pada 1575.


Saat VOC mulai menguasai Maluku, Ternate mundur. Meski begitu perlawanan rakyat Maluku tetap berlanjut dan dipimpin raja Tidore bernama Sultan Nuku. Ia pun akhirnya berhasil mempersatukan Tidore dan Ternate.


12. Kerajaan Banjar

Di Pulau Kalimantan ada kerajaan bercorak Islam yakni Banjar. Menurut catatan sejarah, Banjar adalah kerajaan ketiga di Kalimantan setelah berdirinya Kerajaan Nagaradipa dan Nagaradaha.


Suatu ketika terjadi perebutan kekuasaan di antara keluarga istana Nagaradaha. Pangeran Samudra merasa lebih berhak atas tahta kerajaan dibanding Pangeran Tumenggung karena ia mewarisi darah Maharaja Sukarama.


Perselisihan akhirnya dimenangkan oleh Pangeran Samudra. Dan ia memilih Banjar sebagai pusat pemerintahannya. Ia pun diberi gelar Sultan Suryanullah. Di bawah pemerintahannya, Banjar memperluas wilayah sampai ke Sukadana (kini di Kalimantan Barat) dan Kotawaringin (sekarang di Kalimantan Tengah).


Pada 1606, VOC datang ke Banjarmasin untuk menjalin kontrak dan monopoli tetapi ditolak oleh Kerajaan Banjar. Pada 1610 di Sambas, kejadian serupa juga terulang. VOC tak kenal menyerah dan datang kembali ke Banjarmasin pada 1635 untuk mengadakan kontrak, tapi lagi-lagi tidak berhasil.


Nah, itu dia 12 kerajaan Islam di Indonesia yang pernah berdiri. Sejarah singkat kerajaan juga dijelaskan, jadi semoga membantu!

Sabtu, 18 Mei 2024

KISAH TITIK

 [5/5 19.26] SPGN1 Sujatiningsih: Ayo g usah nunggu,akhir 2 

Ndang ditata

[5/5 19.28] SPGN1 Sujatiningsih: Ayo Imam jasus ber 2

Wayan

Rayan

[5/5 19.29] SPGN1 Sujatiningsih: Ayo cak pri 2 kok g daftar

[5/5 19.30] SPGN1 Sujatiningsih: Ndang daftar

[5/5 19.30] SPGN1 Sujatiningsih: Robiah ndang daftar

[5/5 19.31] SPGN1 Sujatiningsih: Ber 2 lo Robiah

[5/5 19.31] SPGN1 Sujatiningsih: Eny yuliarsih ndang daftar

[5/5 22.47] SPGN1 Sujatiningsih: Jumlah semua peserta grup 111 semoga semuanya bisa ikut acara reoni bisa bertemu teman menambah panjang umur dan bahagia 

Ayo ndang podho daftar g usah enten 2 nan

[5/5 22.48] SPGN1 Sujatiningsih: Nek g onok acara

[6/5 08.57] SPGN1 Sujatiningsih: Ayo ketua daftarkan istrinya

AGUNG M daftarkan istrimu yg baru biar lebih kenal dg sedulur Teratai

Tris Amy kenapa  suami kok g didaftarkan 

Kan sdh akrab dg teratai 

Ayo mumpung masih Pd sehat

[6/5 11.13] Spgn1 Tris Amay: Tik.  Sayangku. Bln oktober pas  anakku dinas. Dadi ojobku absen sik ngurusi putu. 😊😊😊

[11/5 08.07] SPGN1 Sujatiningsih: Mohon maaf ya kalau mengkafer itu langsung pribadi aja g usah ke grup 

Urusan dg buben

[11/5 08.08] SPGN1 Sujatiningsih: Yg tau hanya Aallah

[11/5 08.11] SPGN1 Sujatiningsih: Mengkaver

[11/5 08.14] SPGN1 Sujatiningsih: Mohon maaf hanya sekedar menginggatkan

[11/5 08.19] SPGN1 sudarnodarno1301 JAN 23: Terus opoo se tik jok terlalu jauh

[11/5 08.24] SPGN1 Sujatiningsih: Aku sekedar inggatkan 

Niatnya dia baik

Biar Aallah aja yg tau

[11/5 08.27] SPGN1 sudarnodarno1301 JAN 23: Ra Popo tik sopo ngerti konco liyo Yo dadi cafer Podo Karo siar sodakoh iku nek ngaji  pusat πŸ™

[11/5 08.31] SPGN1 Sujatiningsih: Insyaallah emang teman kita banyak yg dermawan 

Langsung aja dicentang 

Beres

[11/5 08.32] SPGN1 sudarnodarno1301 JAN 23: Beresono Tik

[11/5 08.34] rudysugengp@gmail.com: Jika sakit berlanjut 


Segera hubungi Dokter !!!!

[11/5 08.34] SPGN1 sudarnodarno1301 JAN 23: Dr sakit gigi mbah

[12/5 01.52] SPGN1 Anies Murthosiyah: Pangapunten...dalem nyerat meniko amergi kuwatos kedobelan kados wonten Reuni Trawas.

Wonten kale piyantun ingkang dipun cover kale piyantun.


Prayogi nipun dipun "alih aken" dateng sederek lintu...amergi tahsik wonten sederek ingkang bethah.


Menawi dalem centang (✅)  kados seratan dalem kepengker, mbuktiaken menawi sampun LUNAS.

Meniko dereng,  dalem serat mekaten.


Menawi dereng faham...dereng mangertos...monggo Japri.

Alhamdulillah, dalem sampun "komunikasi" kalian sederek ingkang "kaya hati"


Matur nuwun

[12/5 05.51] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf sekali lagi 

Lebih baik lagi yg mau mengkaver temannya dijapri secara pribadi suruh daftar sendiri 

Uangnya ditransfer ke pribadi biar bajar sendiri walaupun uang itu dr yg kaya hati 

Ingat hanya Aallah yg tau dan menjaga perasaan yg dikaver dan semoga yg kaya hati semakin bertambah rezekinya yg berlimpah 

Maaf aku ke grup biar siapapun  yg kaya hati akan membaca 

Maaf kalau semua ini salah saya kluar aja dr Terarai

[12/5 06.21] SPGN1 Sujatiningsih: *PENGUMUMAN PENTING*

*Asalamualaikum wr wb.*

*Dengan memohon Ridhonya ALLAH SWT,*


Kami mengadakan 

Kegiatan reuni 2024 yg In syaa Allah akan diadakan 

Tempat : BESS RESORT LAWANG

Hari,tgl :Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 24

Biaya : *350* k/org( bisa tunai atau mengangsur).

Pembayaran dimulai  *1Mei sampai 10 Agustus 2024*

Silakan transfer ke nomor rekening :DWIKARTIKA CAHYAWATI

BRITAMA : *0086-01-048002-507*

Bukti transfer difoto sebagai bukti.


YANG SUDAH DAFTAR DAN TRANSFER KE NOMOR REKENING

 DWIKARTIKA CAHYAWATI :


1. Joko Krisnarno✅

2. Eko Meiyanto

3. M. Sudjak

4. Agung M.

5. Maria✅

6. Elfa Y

7. Apriliana

8. ⁠Tutik Hartati

9. ⁠Tartik 

10. ⁠Suami Tartik Siddiq

11. ⁠Dyah N

12. ⁠Dwi Kartika

13. ⁠Lucky

14. Susi. ⁠   

15. Sujatiningsih

16. Tut Wid

17. Suami Tut W

 18.Eko Suryo 

 19.Ayuning

 20.Entri   

 21.Hara

22.Ratna N. 

23.Ratna N. (Suami) 

24.Nafi'Ch

25.Istrinya Nafi'Ch

26.Siti R (kucing)

27.Juli Hariyati   

28.Suami Yuli 

29.Sukamto

30.Istri Sukamto

31.Zainudin Bw 

32.Totok

33.Istri Totok

34.Kholiq Bw

35.Istri Kholiq

36.Dwi Sriwilujeng

37.Dody 

38.Istri Dody

39.Lestari Rahayoe✅

40.Siti Zubaidah✅

41.Wahyudi✅

42.Jatmiko✅

43.Tris A✅

44.Siti Choiriyah

45.Syamsul Arbain

46.Eny Cholifah

47.Reno  

48.Dwi Lestari     

49.zainul Arifin

50.Rochani

51.Andi Wayudi

52.Yusuf

53.Widji

54.NurSriono

55.Sri Suwarni

56.Niswatin

57.Suaminya niswatin

58.Elistianah

59.Indri

60.Jimmy

61.Rose

62.Muripah

63.Trimulyani

64.Kamali

65.Yani

66.Ermangayu

67.Mas Heryo

68.Haidar Zahra

69.Rusti Ambar

70.Suami Rusti

71.Tutik Riyan

72.Sudarno

73.Supray

74.Hanafi

75.Titin Hanafi

76.Lilik

77.Robi'ah

78.Supangkat

79.Dian 

80.SupriS

81.Kristin ( istri SupriS )

82.Nuriyati

83.mas Seno( suami )

84.Samiran

85.Sukarsih

86.Enik

87.Herdi (ada yg mengcover)

88.widji kiswati

89.

90.

91.

92.

93.

94.

95.

96.

97.

98.

99.

100.

101.




Monggo dilanjut nggih

[12/5 06.33] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf nik aku sekedar menginggatkan aja

Krn saat HBH yg donatur dan mengkaver hanya Aallah yg tau

[12/5 06.58] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf ya teman 2 Terarai 

Yg membaca banyak 

Yg komen hanya satu Enik 

Liyanni ABK termasuk Hanafi 

Tak pikir maneh g arep metu ah 

Tetep nang jero cek tambah eroh tempe bosok

[12/5 07.01] Spgn1 Enik Susiana: Sabar...sabar...sabar...

Mendengarkan lagu dari Mas Hanafi ....penuh makna Mbak Titik...πŸ™πŸ‘

[12/5 07.01] Spgn1 Enik Susiana: Mas Hanafi .... mantaaab πŸ‘πŸŒΉπŸ˜„

[12/5 07.46] SPGN1 Eny Cholifah: Ass.wr.wb maaf ya dulur2 sy ikut ngomong dari dulu yg sy tahu dulur2 yg kaya hati mengcover dulur lainnya bgt is ok tdk ada masalah jd dulur yg kaya hati mengco ver dulur lain ya kami ucapkan ribuan trm ksh mudah2an Alloh membalas berlipat lipat pahala nya dan tdk usah dipermasalahkan sistem nya pokoknya sdh ada yg beres secara admin nya dan yg kaya hati ikhlas is ok jd itu saja gak usah dibuat ruwet bener kata mas darno pokok nya seduluran saklawase guyub untuk ber reuni dan kita cari pahala kita jd tdk usah dipermasa lahkan ok salam sehat untuk semua maaf sy ikut nimbrung sy kasihan dulur kita yg kaya hati jangan berhenti jaďi orang baik wass wr wb

[12/5 07.46] SPGN1 Eny Cholifah: Trm ksh

[12/5 07.53] SPGN1 Siti Jubaidah: Hidup hanya sekali,lpo digawe ruwet,nikmati dn sukuri apa yg sdah ada,sabar dn ikhlas,πŸ‘πŸ‘πŸ™πŸ™

[12/5 08.01] SPGN1 Djoko Krisnarno: Ayo dulur2 alumni SPGN 1 kita tingkatkan tali persaudaraan , kekompakan, dn guyub rukun saklawase agar almamater alumni ini tetap terjaga silaturrochimnya... Jaya SPGN1 SbyπŸ™πŸ’ͺ

[12/5 08.14] SPGN1 Sujatiningsih: Sekali lagi mohon maaf

Buat teman teratai yg kaya hati jangan berhenti untuk berkaya hati 

Kalau bisa hanya yg bersangkutan dan pencipta yg tau 

Monggo yg mau dikaver dg yg kaya hati dijapri aja 

Makanya yg kaya hati jangan mendonasi langsung ke teratai harus tepat pd sasaran 

Krn Teratai belum tentu mau terima donasi itu 

Kita harus memahami sesuatu yg pernah terjadi

Menjadikan satu pelajaran 

Makanya diacara HBH kemari mau ada yg donatur saya sarankan tulis namanya biar  tertuju pd sasaran dan japri ke Buben 

Menjaga perasaan 

Wong sing pingin dicaver itu belum tentu tidak mampu 

Pikiranne lumajan onok sing mengkaver

Mohon maaf aku baru bisa mengkaver dg senyum manisku yg bisa membuat ketawa

[12/5 08.40] SPGN1 Eny Cholifah: Ass.wr.wb maaf ya dulur2 yg kaya hati tentu mengkaver dulur2 dan tentu sj sdh meng infokan ke dulur yg dicover is ok gak ada masalah dari dulu ayo dulur2 yg kaya hati jangan berhenti jadi orang baik trm ksh salam sehat dan perbanyak pahala untuk sangu kita teruntuk dulur2 yg kaya hati trm ksh wass.wr wb πŸ‘πŸ‘πŸ‘

[12/5 08.46] Spgn1 PRIPON: Maaf dulur2 sebelumnya, tema pagi Iki kok "kaya hati" kalau saya gak dibahas lagi, kita fokus untuk suksesnya Reoni yg akan datang. Sekali lagi maaf πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

[12/5 08.58] SPGN1 Siti Jubaidah: Itu bukan tema ck,mungkin itu hanya meluruskan aja,yg pasti sukseslah ck reoni thn ini,siapa dulu panitianya....dulur kita Sidoarjo kok pasti ok πŸ‘πŸ‘

[12/5 09.07] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf kang Pripon 

Walaupun ada topik kaya hati dipagi hari ini 

Jangan kawatir ketua reoni , reoni na tetep akan berjalan dg mulus lancar dan sukses 

Dan yg kaya hatipun untuk teman 2 terarai  

Tetaplah kaya hati 

Krn dg kaya hatimu akan tercatat  lebih tercatat lagi walaupun yg kaya hati berbagi hanya yg nerima dan Aallah yg tau 

Saling menjaga perasaan 

Inggat kita ini sedulur saklawase 

Harus saling menginggatkan dan membetikan masukan kepada teman teratai khususnya dan kepada siapan 

Niat kita baik biar mendapapat hasil yg baik juga

[12/5 09.09] Spgn1 MIKE MMM: Heheee...cerita pagi ini..klw yg di Trawas itu saya tahu ceritanya πŸ™πŸ™

[15/5 15.00] SPGN1 Sujatiningsih: Udah mak..barusan

[15/5 15.03] SPGN1 Sujatiningsih: Alhamdulillah sdh bajar untuk reoni 

Mohon maaf untuk makan siangnya 50 k 

Aku bajar sendiri gak usah dibantu ya atau didonatur maaf sekali lagi maaf 

Dibuat teman kita yg membutuhkan aja

[15/5 15.05] SPGN1 Sujatiningsih: Krn keputusan rapat 400.000

[15/5 15.15] SPGN1 ELFA: Loh loh enak2 kok g geleeem

[15/5 15.16] SPGN1 Sujatiningsih: Emoh aku fa 

Maaf aku tidak mau terjadi yg ke 2

Terserah teman 2 

Mau yg mama ?

[15/5 15.40] SPGN1 ANA MEI 23: Owh....

Aku kurang 50 rb

[15/5 15.40] SPGN1 Sujatiningsih: Yo  Aprilia bajar 400.000 aja

[15/5 15.41] SPGN1 Sujatiningsih: Bayar

[15/5 15.41] SPGN1 ANA MEI 23: Terima kasih info nya

[15/5 15.42] SPGN1 Sujatiningsih: Sama 2

Semoga semakin tambah kaya hati

[15/5 15.45] SPGN1 Sujatiningsih: La opo binggung 

Biar panitia punya leluasa bergerak yo bayar 400

[15/5 15.45] SPGN1 Sujatiningsih: P haji Darno noooooo

[15/5 16.01] SPGN1 Djoko Krisnarno: Maaf tmn2 kami panitia reuni'24  mengingatkan kmbli bhw sesuai dg pengumuman terakir Beaya utk reuni'24 350 k mtr nuwunπŸ™

[15/5 16.02] SPGN1 ANA MEI 23: Terima kasih info nya mas Djoko

[15/5 16.02] SPGN1 sudarnodarno1301 JAN 23: Sangat bijak sungguh istimewa lanjutken

[15/5 16.11] SPGN1 Wiji Utomo Peng: Ini baru ketua

[15/5 16.17] SPGN1 Sujatiningsih: Ok trimakasih infonya mohon maaf  saya tetep bayar 400 

Sekali lagi saya gak mau dapat donatur 

Kalau keberatan dg keputusan saya bayar 400. Saya mohon undur diri

[15/5 16.17] SPGN1 Dwi KARTIKA 18: *PENGUMUMAN PENTING*

*Asalamualaikum wr wb.*

*Dengan memohon Ridhonya ALLAH SWT,*


Kami mengadakan 

Kegiatan reuni 2024 yg In syaa Allah akan diadakan 

Tempat : BESS RESORT LAWANG

Hari,tgl :Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 24

Biaya : *350* k/org( bisa tunai atau mengangsur).

Pembayaran dimulai  *1Mei sampai 10 Agustus 2024*

Silakan transfer ke nomor rekening :DWIKARTIKA CAHYAWATI

BRITAMA : *0086-01-048002-507*

Bukti transfer difoto sebagai bukti.


YANG SUDAH DAFTAR DAN TRANSFER KE NOMOR REKENING

 DWIKARTIKA CAHYAWATI :


1. Joko Krisnarno✅

2. Eko Meiyanto

3. M. Sudjak

4. Agung M.

5. Maria✅

6. Elfa Y

7. Apriliana✅

8. ⁠Tutik Hartati

9. ⁠Tartik 

10. ⁠Suami Tartik Siddiq

11. ⁠Dyah N

12. ⁠Dwi Kartika✅

13. ⁠Lucky

14. Susi. ⁠   

15. Sujatiningsih✅

16. Tut Wid

17. Suami Tut W

 18.Eko Suryo 

 19.Ayuning

 20.Entri   

 21.Hara

22.Ratna N. 

23.Ratna N. (Suami) 

24.Nafi'Ch

25.Istrinya Nafi'Ch

26.Siti R (kucing)

27.Juli Hariyati   

28.Suami Yuli 

29.Sukamto

30.Istri Sukamto

31.Zainudin Bw 

32.Totok

33.Istri Totok

34.Kholiq Bw

35.Istri Kholiq

36.Dwi Sriwilujeng

37.Dody 

38.Istri Dody

39.Lestari Rahayoe✅

40.Siti Zubaidah✅

41.Wahyudi✅

42.Jatmiko✅

43.Tris A✅

44.Siti Choiriyah

45.Syamsul Arbain

46.Eny Kholifah✅

47.Reno  

48.Dwi Lestari     

49.zainul Arifin✅

50.Rochani

51.Andi Wayudi✅

52.Yusuf

53.Widji

54.NurSriono

55.Sri Suwarni

56.Niswatin

57.Suaminya niswatin

58.Elistianah

59.Indri

60.Jimmy

61.Rose

62.Muripah

63.Trimulyani

64.Kamali

65.Yani

66.Ermangayu

67.Mas Heryo

68.Haidar Zahra

69.Rusti Ambar

70.Suami Rusti

71.Tutik Riyan

72.Sudarno

73.Supray

74.Hanafi

75.Titin Hanafi

76.Lilik

77.Robi'ah

78.Supangkat

79.Dian 

80.SupriS

81.Kristin ( istri SupriS )

82.Nuriyati

83.mas Seno( suami )

84.Samiran

85.Sukarsih

86.Enik

87.Herdi (ada yg mengcover)

88.widji kiswati

89.

90.

91.

92.

93.

94.

95.

96.

97.

98.

99.

100.

101.




Monggo dilanjut nggih

[15/5 16.21] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf bendahara diberi tanda kurung 400

[15/5 16.22] SPGN1 Djoko Krisnarno: Mtr nuwun mbk Titik kl njenengan sdh byr 400 rb  smg mbk Titik ditambah kan rejeki nya oleh Allah SWTπŸ™πŸ€²

[15/5 16.26] SPGN1 Wiji Utomo Peng: Tambah lagi ya gak papa lho, mbak Titik!

[15/5 16.39] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf ketua panitia aku bayar 400 itu sesuai keputusan rapat 

Krn ada yg donatur makan siang maaf aku g perku didonatur krn akud tidak pingin kejadian yg ke 2 seperti di Bjn

Alangkah baiknya donatur itu di tujukan aja 

Langsung pd sasaran

Pd umumnya banyak yg g senang 

Ayo teman 2 buka suara kalau emang g cocok jangan hanya diam

[15/5 16.42] SPGN1 Sujatiningsih: Gampang kang nambah itu  

Aku hanya mencocoksn saat rapat

[15/5 16.44] SPGN1 Sujatiningsih: Ayo teman 2 ingat yg akhir nya uang kembalikan 1 jt dan reman kita kluar dr grup

[15/5 17.31] Spgn1 Enik Susiana: Sabar mbakq yg muaaniiz ..

Ada apa nih? πŸ€­πŸ˜ƒπŸ˜

[15/5 17.32] Spgn1 Enik Susiana: Sholat dulu yaπŸ‘πŸ™πŸ»

[15/5 17.36] SPGN1 Sujatiningsih: Enggak ada Pp 

Aku hanya sesuai bayar dg keputusan rapat aja 400

Aku juga g donatur dan  g kaya  hati hanya kaya ketawa

Maaf mungkin dirimu termasuk yg donatur makan siang 

Untuk saat ini aku tak bayar sendiri makan siangnya untuk acara reoni nanti

[15/5 18.01] Spgn1 Samiran: Kita hormati ketua keputusannya untuk kebaikan kita semua GRUP SPG TERATAI

[15/5 18.18] rudysugengp@gmail.com: *SAKIT APA KAYA*


*Sakit* adalah hal yang tidak mengenakan atau nyeri yang pasti dirasakan seseorang. Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal.


*Kaya* artinya berkecukupan , mewah berarti mempunyai barang, harta benda, dan uang yang berlimpah. kaya menyiratkan memiliki lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan normal.


*Hati* adalah Sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb.).


Kaya hati dimaknai dengan 'pemurah' atau 'dermawan'.


Kaya hati dan sakit hati adalah dua perilaku yang sulit untuk disatukan.


Ibarat hati yang merupakan belahan jiwa telah terbelah jadi dua, namun tidak remuk.


Keduanya masih dapat disejajarkan meski sulit untuk disatukan.


Keduanya adalah sama-sama *sombong*, meski tidak diucapkan.


Merasa lebih atau merasa kurang adalah sama-sama *sombong*.


Kalau tidak tertahan maka muncul *keras hati* dimaknai dengan 'tidak lekas putus asa; tidak akan berhenti bekerja sebelum yang dicita-citakan tercapai'.


Masihkah kita *KERAS HATI* ?

[15/5 18.20] SPGN1 Totok Suamanto adike Pak Mamik Pengw: Yo ngono supoyo panitia gak diarani .....

[15/5 18.23] Spgn1 Enik Susiana: Saudara ..tidak harus SEDARAH

Meskipun tidak sedarah, jika anda baik, membahagiakan,  maka

Bisa disebut SAUDARA...πŸ‘πŸ™πŸ»

[15/5 18.40] SPGN1 ELFA: *Aku*

Aku adalah aku ,aku bukan kamu dan kamu bukan aku ,itulah aku tapi jgn sampai menjadikanmu untukq

 *tapi aq untukmu*

[15/5 18.54] rudysugengp@gmail.com: PUISI dari Sebelah 


By Eni Farida


Aku adalah aku

Dengan segala kurangku

Bahkan mungkin tak ada lebihku

Karena itulah aku


Aku adalah aku

Mencintaimu dengan caraku

Menginginkanmu dengan hasratku

Mencoba mendekapmu dengan hatiku


Aku adalah aku

Yang tahu apa mauku

Punya sejuta mimpi dan rindu

Terkadang juga marah dan cemburu


Aku adalah aku

Kadang harus tertatih dan tergugu

Kadang tertawa dan tersipu

Walau sayatan sembilu membelenggu


Aku adalah aku

Yang memainkan peranku

Mencoba bersikap lugu

Seolah tak tahu apa yang kau mau


Aku adalah aku

Bukan dia, mereka atau dirimu

Tak kan pernah sama rasaku

Jadi, jangan bandingkan aku dengan lainku


Sumber picture : www.hipwee.com


Malang, 30 Januari 2019

[15/5 19.10] Spgn1 Enik Susiana: Yo wes  lah ... beda itu pasti karena sdh hak azasi(dari sang Pencipta).. .. tp  jangan keterlaluan bisa jd EGOIS

[15/5 21.01] SPGN1 Sujatiningsih: Yooooooooo

400.000

[15/5 21.10] SPGN1 ELFA: Astaghfiruullah Titiiiik

[15/5 21.11] SPGN1 ELFA: Arek iki kakean rujak seruuut

[15/5 21.12] SPGN1 ELFA: Arek iki yok opo yooo kok dadi ngenee ikiiii

[16/5 14.13] SPGN1 Sujatiningsih: Selamat siang untuk teman 2 Teratai

Mohon maaf sebelumnya kalau tidak berkenan dg apa yg saya sampaikan

Kalau kemarin aku selalu mengajak teman 2 untuk segera daftar 

Tapi kalau skrg mengajak teman 2 agar panitia bisa menjelaskan krn apa dan dapat donatur dr mana hingga pembayaran yg seharusnya 400 menjadi 350 

Apa lagi ada kabar kalau ada yg menanggung makan malam dan ada yg menanggung makan siang

Mohon maaf untuk semua panitia kalau emang ada yg nanggung untuk makan siang dan malamnya oleh para donatur 

Maaf aku secara pribadi g jadi ikut reoni

Kalau seperti itu para donatur ikut cawe 2 panitia 

Tiidak melarang para donatur ,donatur ya donatur jangan menentukan atau menghendel

[16/5 14.24] Spgn1 Enik Susiana: Selamat siang Mbak ku yg muaaniiiz ... 

Jare dikon gk woro2 hanya si Kaya Hati dan Tuhan yg tahu, karep e piye wes ....

🀭😱πŸ₯²πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

[16/5 14.25] Spgn1 Enik Susiana: Lha saiki kok diutus woro2 to Mbakq... sabar ... dinginkan hati...

[16/5 14.27] Spgn1 Enik Susiana: Semoga gk sawanen 🀲

[16/5 14.31] SPGN1 Sujatiningsih: Maksudku  Enik sayang  donatur iku serah no duwite 

Gak usah ngatur 2 panitia

Semula 400 yo wes 400

Gak usah dirubah menjadi 350

Apalagi ada yg menghendel hotel

Trasportasi dll 

Enak wes gratis tak umumnya masuk gigi 4

[16/5 14.36] SPGN1 Sujatiningsih: Mohon untuk teman 2 yg disodok sodok untuk di jadikan kaya hati  jangan mau kalau terpaksa krn yg menetima juga g enak  lah

[16/5 14.37] Spgn1 Enik Susiana: O njih, ... siap Mbakq ...

Wes kasus ditutup yaπŸ™πŸ»πŸ‘

[16/5 14.38] Spgn1 Enik Susiana: Semoga tetap sehat wal afiatπŸ‘πŸ˜

[16/5 14.40] Spgn1 Enik Susiana: Kita kembalikan ke panitia πŸ™πŸ»

[16/5 14.41] Spgn1 Enik Susiana: Wes stop apa pun keputusan panitia ayo dihormati bersama, ...πŸ™πŸ»

[16/5 14.44] SPGN1 Siti Jubaidah: Gk usah dugawe ruwet mbak santai ae

[16/5 14.46] SPGN1 Sujatiningsih: Yo sesuai keputusan  panitia 400

[16/5 14.47] SPGN1 Sujatiningsih: Maaf dulurku aku g buat ruwet 

Yg sebenarnya keputusan rapat 400

[16/5 14.51] rudysugengp@gmail.com: Titik


Serahkan PANITIA


WIS PO' O.


SAKNO LIYANE.


YO....NDUK.


UWIS...UWIS...


SABAR


NGGAK USAH 


NGGAK USAH

[16/5 14.53] SPGN1 Sujatiningsih: Iyo Rudy

Aku

Sekedar

Inggatkan

Jalankan

Sesuai 

Keputusan

Rapat

[16/5 14.54] SPGN1 Sujatiningsih: Oke Rudy aku akan diam

[16/5 14.56] rudysugengp@gmail.com: Sudah diumumkan di HALAL BI HALAL 


Seperti


Halal bi Halal kemarin di 

MANG ENGKING 


PANITIA HALAL BI HALAL KEMARIN JUGA SUDAH MELAPORKAN 


HASILNYA UANG NEGATIF


BERARTI DITANGGUNG TITIK SEBAGAI KETUA 


TERIMA KASIH, KARENA KAMU SEBENARNYA JUGA KAYA HATI

[16/5 14.58] SPGN1 Sujatiningsih: Isok ae Rudy

Menyangdang kaya hati itu berat

[16/5 15.13] rudysugengp@gmail.com: Saat kamu melaporkan Pemasukan dan Pengeluaran ada :


Beberapa Donatur 


Yang minta juga untuk tak Disebutkan 


Yaitu 

D1 dst.


Apa kamu juga tega mau 

Mengumumkan ?


Padahal 

Sudah diamanahi oleh Si Donatur untuk tidak mengumumkan ?


Belum lagi sumbangan jajan, dorprice yang tidak mau disebutkan.


Apa kamu juga tega mau mengumumkan Hamba Allah yang tidak mau diumumkan.


Tidak semua harus terbuka apalagi buka-bukaan *HINGGA TELANJANG BULAT*.


Coba renungkan dengan hati yang dalam tanpa dendam dan sakit hati pada seseorang atau siapapun yang tidak sejalan.


Selamat menikmati hari tua dengan bersyukur tanpa was dan Prasangka.


Maaf.

Maaf.

Maafkan.


Terima kasih.


Mohon maaf

[18/5 11.53] SPGN1 sudarnodarno1301 JAN 23: Lur kasihan guru guru di sudut kan terus karena kecelakaan kemarin di tik tok luar biasa

[18/5 11.59] rudysugengp@gmail.com: Guru itu ibarat Balok yang memiliki 8 titik sudut.


Jadi disudutkan di manapun tidak masalah.


Kebiasaan kita saat ini, apabila ada suatu peristiwa yang viral maka segera di Bully.


Mumpung bebas.

[18/5 12.05] rudysugengp@gmail.com: Memang semua pekerjaan bila VIRAL di BULLY.


Inilah potret kehidupan masak....ini !

Rabu, 08 Mei 2024

PINDAH 11 KALI

 Aku pindah 11 kali


A. Waktu bayi

1. Dusun Bedug, Desa Mangunreja, Kec. Ngadiluwih, Kab. Kediri (masih tersisa ari-ari dan puing-puing tembok)


B. Waktu Balita 

2. Gubeng Terowongan I C/17 (Rumah Karyawan)


C. Waktu SD s.d SMP

3. Ngagel Wasana III/35 (rumah ortu, Dijual)


D. Saat SPG, Menikah, kuliah, punya Anak : 1984 s.d 1989 hingga Wisuda 1990 berada :


4. Batatajaya XV/17 (rumah ortu, Dijual)

5. Ambengan Batu III/15 (masih ada, RMI diwariskan)

6. Nginden VI H/48 (masih ada, R Ortu)

7. Jl. Terong No. 11 (mengontrak)

8. Ambengan Batu IV/6-B (RMI)


E. Bekerja, Usai Kuliah, punya Menantu, Cucu,  Purna, dan Rumah Masa Depan


9. Setro Baru I/17 (Rumah KTP, masih ada)

10. Dukuh Setro XI A/42 (masih ada, diwariskan Anak)

11. Kalidami VI/2 (masih ada, diwariskan)


F. Rumah Masa Depan

12. Menunggu Rumah 2 X 1

Senin, 06 Mei 2024

Orang yang Tidak Pernah Mem-posting Kehidupan di Media Sosial Biasanya Memiliki 10 Ciri-Ciri Berikut

 Lifestyle

*Orang yang Tidak Pernah Mem-posting Kehidupan di Media Sosial Biasanya Memiliki 10 Ciri-Ciri Berikut*

Leni Setya Wati

Senin, 6 Mei 2024 | 20:48 WIB



JawaPos.com - Di era yang serba digital seperti sekarang, kita hampir jarang menemui seseorang yang tidak memposting kehidupannya di media sosial.

Namun pernahkah kamu bertanya-tanya tentang mereka yang lebih memilih untuk tidak memposting dan tetap menjaga privasinya di media sosial?

Berdasarkan pengamatan, mereka yang sering disalahpahami sebagai penyendiri atau antisosial ini biasanya memiliki sifat atau karakter yang unik.

Melansir dari ideapod.com, setidaknya ada sepuluh karakteristik yang dimiliki oleh mereka yang jarang atau tidak pernah memposting kehidupannya di media sosial.

1. Nilai privasi 

Salah satu ciri paling umum dari seseorang yang jarang memposting di media sosial adalah mereka sangat menghargai sebuah privasi.

Mereka percaya bahwa tidak semua aspek di dalam kehidupan mereka perlu untuk dipublikasikan. Mereka lebih memilih untuk merahasiakan kehidupan pribadinya.

2. Menghargai interaksi dalam kehidupan nyata 

Salah satu ciri lain dari orang yang jarang memposting di media sosial adalah apresiasi mereka terhadap interaksi di kehidupan nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa media sosial tidak selalu menentukan seberapa sosial dan ramahnya seseorang. 

3. Tidak mudah mengalami kecemasan 

Orang-orang yang jarang memposting di media sosial biasanya tidak rentan terhadap rasa cemas. Dalam sebuah penelitian berjudul "Computers in Human Behavior" menemukan korelasi kuat antara penggunaan media sosial yang berlebihan dengan peningkatan rasa cemas.

Mereka yang terpapar postingan orang lain secara terus-menerus dapat menyebabkan perbandingan diri yang negatif sehingga meningkatkan stres.

Sedangkan mereka yang jarang memposting di media sosial sering kali terlindungi dari pengaruh tersebut dan cenderung tidak akan membandingkan kehidupannya dengan orang lain sehingga menghasilkan kondisi mental yang lebih sehat. 

4. Mereka adalah pendengar yang baik  

Orang yang jarang memposting di media sosial seringkali menjadi pendengar yang baik. Meskipun mereka jarang memposting kehidupannya secara online, mereka biasanya adalah pengamat yang tajam. 

Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan memahami postingan orang lain daripada membuat postingan sendiri.

Dalam kehidupan nyata mereka biasanya lebih senang mendengarkan, memahami, dan berempati dengan orang lain karena tidak sibuk mempublikasikan kehidupannya.

5. Mereka menghargai keaslian 

Mereka yang jarang memposting kehidupannya di media sosial sering kali dikenal sebagai orang yang sangat menjunjung tinggi keaslian.

Mereka cenderung tidak terjebak dalam perlombaan untuk mendapatkan like di sosial media seperti Instagram karena mereka memahami bahwa hidup tidak selalu layak untuk hal tersebut. 

Mereka justru lebih fokus menjalani kehidupan secara otentik, bukan hanya demi penampilan di media sosial.

Terbatasnya aktivitas mereka secara online bukan merupakan tanda kehidupan yang membosankan melainkan indikasi bahwa mereka lebih memilih pengalaman asli daripada validasi digital.

6. Rasa kesadaran diri yang mendalam  

Orang yang jarang memposting kehidupannya di media sosial sering kali memiliki kesadaran diri yang mendalam.

Mereka tidak mudah terpengaruh dengan tren terkini karena mereka tahu siapa diri mereka, apa yang mereka perjuangkan dan mereka merasa nyaman dengan hal tersebut.

Mereka teguh terhadap identitasnya dan tidak perlu terus-menerus melakukan validasi diri melalui postingan di media sosial atau mencari persetujuan dari orang lain.

Mereka memiliki rasa percaya diri yang kuat karena mereka tahu bahwa value mereka tidak ditentukan oleh seberapa banyak jumlah like, share, atau comment di media sosial.

7. Mereka menghargai hubungan yang mendalam 

Seseorang yang tidak terlalu aktif di media sosial biasanya memiliki kemampuan untuk menciptakan koneksi yang lebih mendalam. Mereka yang jarang aktif di media sosial lebih cenderung menjangkau, memahami, dan selalu ada saat seseorang membutuhkannya.

8. Mereka seringkali memiliki kehidupan offline yang sibuk 

Orang yang jarang memposting di media sosial seringkali menjalani kehidupan offline yang dinamis. Mereka lebih cenderung menginvestasikan waktu mereka pada pengalaman di dunia nyata daripada mengabadikan dan mempostingnya di media sosial.

9. Mereka bisa menjadi lebih produktif 

Orang yang jarang memposting di media sosial seringkali merasa dirinya lebih produktif karena tidak terus-menerus memeriksa notifikasi di smartphone mereka.

Hal tersebut membuat mereka memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada pendidikan, pekerjaan, hingga kesehatan mentalnya.

Mereka juga lebih mampu untuk menyalurkan perhatiannya pada kegiatan-kegiatan yang berkontribusi pada produktivitas dan pertumbuhan pribadinya.

10. Mereka puas dengan siapa mereka 

Salah satu ciri paling signifikan dari orang-orang yang jarang memposting di media sosial adalah tingkat kepuasan mereka terhadap diri mereka sendiri.

Mereka tidak perlu mencari validasi dari orang lain melalui media sosial dan tidak berusaha untuk menggambarkan kehidupannya yang sempurna dan mengesankan orang lain.

Jarangnya kehadiran mereka di media sosial merupakan bukti penerimaan diri mereka dan indikasi bahwa mereka lebih menghargai kedamaian batin dan kepuasan diri.

Bahkan, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology menemukan bahwa membatasi penggunaan media sosial dapat mengurangi perasaan kesepian dan depresi secara signifikan.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...