Senin, 02 Oktober 2023

Kisah Hidup Bung Karno, Dari Kusno Mejadi Soekarno Hingga Achmed Soekarno

Reporter: Tim Redaksi RM | Editor: Amris | Selasa 03-10-2023,05:00 WIB

RADARMUKOMUKO.COM - Orang Indonesia bahkan dunia, tidak ada yang tidak tahu dengan sosok Soekarno. Ia adalah bapak bangsa Indonesia atau presiden pertama Republik Indonesia bersama Dr. Drs. H. Mohammad Hatta. Keduanya tokoh utama kemerdekaan yang membacakan tek proklamasi 17 Agustus 1945.

Soekarno lahir di Blitar pada 6 Juni 1901 dengan nama kecil Kusno, anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Melansir dari pdiperjuangan-jatim.com, Sejak usia kurang dari 6 tahun, Sukarno harus berpisah dengan bapak dan ibunya. Soekarno tinggal di Tulungagung, di tempat kakek dan neneknya, orang tua dari Raden Soekemi Sosrodihardjo.

Kepindahan Kusno atas permintaan sang nenek seperti diakui Sukarno dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, karya Cindy Adams.

“Saat itu aku memasuki usia kanak-kanak, nenek dari pihak bapak berkata: Berikanlah anak itu kepadaku untuk sementara. Aku akan memeliharanya.”

Bersama kakek dan neneknya di Tulungagung  Sukarno kecil tidaklah bergelimang harta. Namun, juga tidak terlalu kekurangan, sebab sang nenek mempunyai usaha di bidang batik.

“Setidak-tidaknya dia sanggup memberiku makan,” kata Bung Karno.

Namun kemudian pada 1909, Kusno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya di Mojokerto. Sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School dan Soekarno sekolah disana. 

Setelah bersama orang tuanya, Soekarno mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno, alasannya agar dirinya tidak sakit-sakitan lagi dan dapat tumbuh dengan sehat.

Dilansir dari wikipedia, nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik"

Diketahui, sejak kecil Soekarno memang sudah menjadi anak yang berprestasi bahkan mampu menguasai banyak bahasa, makanya kecerdasan Soekarno dikenal oleh dunia.

Semasa sekolah dasar hingga tamat, Soekarno indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto) yang merupakan politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. 

Kemudian melanjutkan sekolah di Hogere Burger School (HBS). Seiring waktu Soekarno telah memupuk rasa nasionalisme dalam sanubarinya. 

Setelah dari HBS pada tahun 1920, Soekarno pindah ke ibukota Jawa Barat dan melanjut ke Technische Hoogeschool (TSH) atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang disebut sebagai Institut Teknologi Bandung hingga berhasil meraih gelar insinyur pada 25 Mei 1926.

Sebetulnya sebelumnya Soekarno sudah turun politik, pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang Surabaya. 

Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926 yang merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club.

Organisasi ASC inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, Partai Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927.

Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.

Diketahui, juga di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Dimana terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?". 

Karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian penamaan di Indonesia, terutama nama Jawa, yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga.

Soekarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji. Dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Soekarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.

Dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...