Minggu, 18 Desember 2022

KEMANA Kepala Sekolah Tua

 KEMANA Kepala Sekolah *TUA*


"Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama," jelas mantan bos Gojek ini.


Cuplikan di atas menutup pernyataan Mendikbud Ristek (Nadhiem Anwar Makarim) yang berbunyi Kepsek *"Tua"* Akan Kembali ke Tugas Utama,  Jabatan Kepsek Diisi Guru-guru Muda Lulusan Guru Penggerak (Klik Pendidikan, 11 Desember 2022).

Pengertian Tugas Utama adalah Menjadi Guru.


Sebelum kutipan di atas akan dilanjutkan di bawah ini, perlu saya sampaikan pendapat tentang Kepsek *"Tua"*


Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, ada banyak pengertian dari kata 'tua'. Satu di antaranya adalah sudah lama hidup; lanjut usia (tidak muda lagi). Hampir setiap orang ingin panjang usia, namun enggan menjadi tua. Menjadi matang atau dewasa, iya, namun tidak dengan menua.


Kata tua adalah Kata Adjektiva (kata sifat).


Jadi Kepsek "Tua" adalah Kepala Sekolah yang sudah Lanjut Usia.


Apa bedanya dengan Kepsek Senior ?


Arti senior di KBBI adalah: lebih tinggi dalam pangkat dan jabatan kedinasan (pegawai, karyawan, dan sebagainya). 


Jadi Kepsek Senior adalah Guru yang diberi  pangkat lebih tinggi dalam kedinasan.


Kepsek Tua atau Kepsek Senior ?


Kepsek Tua seolah-olah menunjukkan rasa orang yang sudah lanjut tanpa memiliki keilmuan. Beda dengan istilah Kepsek Senior yang memiliki nilai rasa kemampuan lebih.


Terlepas dari itu semua, maka kepada Kepsek *"Tua"*, tidak perlu tersinggung. Apalagi kalau dibandingkan dengan era Digitalisasi sejak dua tahun Pandemi. 

Tapi perlu diingat bahwa Pengalaman dan Kemampuan dalam Pemberdayaan Sekolah dan SDM di Sekolah terutama dalam menyelesaikan berbagai problematika 8 SNP di sekolah nggak perlu diragukan.


Guru Penggerak boleh pintar, boleh menguasai Teknologi dalam setahun terakhir ini, belum tentu mampu menyelesaikan Problematika Pendidikan 8 SNP yang semakin kompleks.


Meski disampaikan oleh Bapak Mendikbud Ristek dengan kalimat "Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama."


Kalimat di atas boleh-boleh saja, tapi sebagai seorang pemimpin jangan hanya trial and error karena Kepsek jabatan yang penuh Amanah dari Pertimbangan.


Bila ingin mencoba gagal dan mencoba lagi dan gagal lagi, dapat diwadahi dengan Jabatan Wakasek atau Koordinator Umum ?


Mengingat jabatan pak Menteri akan berakhir usai Pemilu tahun 2024, sehingga tinggal 1,5 tahun lagi.


Apakah ada jaminan, bila nanti digantikan oleh yang lain Program Guru Penggerak akan berlanjut.


Mengingat setiap Mendikbud bahkan Menteri terkait lainnya tidak memiliki Rencana Jangka panjang yang dijamin oleh UU, misalnya antara 10 hingga 25 tahun.

Belum lagi jabatan Menteri tergantung Presiden.


Kepsek *"Tua"* tidak perlu resah dan gelisah.

Guru Penggerak, jangan terlalu bermimpi berlebihan.


Semoga Guru tetap yang terbaik dari dulu, kini, hingga akhir hayat.



Lebih lengkap sbb. :


Kepsek seIndonesia akan dilakukan rotasi. Jabatan-jabatan Kepsek akan diisi jebolan guru penggerak.


Olehnya Kepsek 'tua' siap-siap untuk dilakukan rotasi kembali ke tugas utama sebagai guru. Sedangkan guru-guru penggerak yang mayoritas generasi yang lebih mudah akan diberi jabatan Kepsek.

Langkah ini dilakukan karena ketersedian lulusan Program Guru Penggerak sudah cukup banyak untuk mengisi jabatan kepala sekolah saat ini.


Tentu saja gerakan ini akan dilakukan secara bertahap.


Para kepala daerah diharapkan mulai mempersiapkan skema rotasi kepala sekolah dan jabatan kepala sekolah akan diisi para penggerak guru.


Sementara jabatan Kepala Sekolah akan diisi para guru penggerak yang telah direkrut Kemdikbud.


Mungkin banyak yang merasa belum layak menjadi kepala sekolah mengingat usia dari lulusan guru penggerak ini relatif muda, namun hal pemikiran tersebut langsung dipatahkan oleh Nadiem.


“Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama,” tutur Nadiem Makarim.


Di masa mendatang seluruh Kepala sekolah harus dijabat guru penggerak. tutur Nadiem 


"Kami butuh sekali bantuan agar guru-guru penggerak ini tahun depan semua diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas," kata Nadiem Makarim, saat berdiskusi dengan para guru penggerak di Sumatera Barat pada Jumat 18 November 2022.


Dengan keputusan ini, para kepala sekolah yang sudah lama akan diganti dengan para penggerak guru.


Sedang kepala sekolah akan dirotasi kembali ke tugas utama menjadi guru atau menjadi pengawas.


Karena Selama pelatihan Program Guru Penggerak para guru dididik agar berani mengambil keputusan dan berani mencoba hal baru


Ini lah yang menjadi salah satu faktor kuat untuk menjadi seorang pemimpin,


Karena pemimpin yang baik dijelaskan Nadiem perlu keberanian dan inovasi


Demikian informasi mengenai Kepsek dan guru penggerak ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peralatan Medang

 *Pralaya Medang, Serangan yang Meruntuhkan Kerajaan Mataram Kuno* Kompas.com, 10 Agustus 2021, 08:00 Widya Lestari Ningsih, Nibras Nada Nai...