PEMBELAJARAN BAHASA JAWA di SD
Terbagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Tata bahasa (Kebahasaan).
2. Menulis Aksara Jawa
3. Kasusastran (Puisi/Geguritan dan Tembang)
Poin 1
Tidak ada permasalahan karena baik guru maupun siswa dapat melaksanakan Pembelajaran bareng-bareng.
Point 2
Masalah Aksara Jawa tergantung kepada Guru.
Bila gurunya telaten karena mau memberi contoh dan menuliskannya di papan tulis dengan sabar, pasti siswa mengikutinya.
Masalahnya: guru sendiri tidak atau enggan belajar menulis Aksara Jawa dan hanya menyuruh siswa menulis.
Aksara Jawa tidak akan berhasil diterapkan kepada siswa, bila guru sendiri tidak Yaqin dengan memberi contoh di papan tulis.
Ada 9 Jenis Pembelajaran Menulis Aksara Jawa yang telah saya rangkum dan dibuatkan video oleh pendidikan.id.
Penulisan menggunakan media papan tulis dan Tablet.
Sehingga siswa SD akan memahami Aksara Jawa, bila gurunya memberi contoh dengan menulis sendiri di papan tulis.
Nilai Pembelajaran Aksara Jawa, apabila di rata-rata kurang dari 6 dalam satu kelas. Meski ada beberapa siswa yang memiliki nilai 8 bahkan 9.
Ini biasanya siswa yang hobby.
Penggunaan media menulis Aksara Jawa yang terbaik adalah guru menulis di Papan Tulis.
Untuk siswa yang memiliki Kuota Internet dapat menggunakan Tablet pada Kipin School.
Point 3 :
Untuk Kasusastran dalam bentuk puisi baru yang biasa disebut Geguritan tidak terlalu bermasalah karena baik guru dan siswa dapat berlatih membuatnya.
Untuk Tembang, kebanyakan Guru-guru minim sekali dalam menirukan tembang macapat atau tembang dolanan.
Tembang dolanan dan macapat sudah tersedia, guru-guru dapat mencarinya lewat Video.
Pembelajaran Membuat tembang, sangat langka bahkan hampir tidak mungkin. Karena tidak pernah dicoba/dilombakan.
Menirukan 11 Tembang Macapat bagi guru sangatlah tidak mungkin.
Hanya beberapa tembang yang dapat dinyanyikan.
Bila dipaksakan hanya tembang Macapat : Pucung.
Itupun di tiap Sekolah paling hanya ada paling banyak 2 orang.
Meski tidak merata.
Tahun 2018
Dispendik Surabaya yang dimotori Kasi Kurikulum (Ibu Munaiyah) pernah mengadakan Workshop Bahasa Jawa yang diwakili 6 orang guru kelas 1 s.d 6 perwakilan 31 Kecamatan (186 guru SD dan Pengawas SD), tanpa KS.
Tempat : Aula Bung Tomo (Dispendik Surabaya)
Tgl. 16 dan 23 Januari 2018 untuk Kelompok Guru Kelas 1, 2, dan 3
Tgl. 17 dan 24 Januari 2018 untuk Kelompok Guru Kelas 4, 5, dan 6.
Selanjutnya Guru tersebut mengimbaskan kepada semua Guru berdasar jenjang kelas di Kecamatan Masing-masing.
(Kabid Dikdas : Ibu Agnes W.)
Kebetulan:
Saya, satu-satunya KS yang diberi kesempatan Ibu Muna untuk Ikut Memberikan pembelajaran Tembang berdampingan dengan Dosen-dosen Unesa sebagai Nara sumber.
Sebelumnya tahun 2009, saat menjadi Guru
Dispendik mengadakan Workshop Bahasa Jawa di SMKN 6 dengan Nara sumber Dosen Unesa.
Pelaksanaan : 26, 27, 28 dan 29 April 2009.
Saat itu: Kasi Kurikulum Ibu Anik (yang pernah menjadi Kepala SMPN 31) dengan Kabid Dikdas (Ibu Eko P)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar