Menjadi guru SD adalah suatu kebanggaan.
Apalagi melihat siswa yang sudah keluar 10 tahun, dan kemudian mengajak gurunya Reuni, suatu yang mengharukan.
Itulah saatnya anak-anak mencoba berceloteh bak menghakimi gurunya.
Sementara gurunya diam saja.
"Waktu itu, gegara aku nggak mengerjakan PR di hukum berdiri di depan kelas !"
"Kamu mending, la...aku, disuruh membersihkan kamar mandi !"
"Itu tidak seberapa, aku malah dijambak rambutku. Untung belum ada Komnas HAM Anak !"
"Kalau aku saat 'menyempak' teman. Orang tuaku dipanggil. Sampai di Sekolah aku dipukul oleh orang tuaku !"
Suara Anang, Made, Ardina, dan Boby memecahkan suasana.
Pak guru pun hanya mesam mesem. Tidak marah bahkan malah tertawa. Semua yang dikatakan muridnya dibenarkan.
Saat gurunya giliran memberikan pidato, satu per satu muridnya diingat dan diberitahukan permasalahan.
Semua bahkan tertawa riang.
Sepertinya tidak ada tirai pembatas. Dialog pun terasa sudah hampir dua jam, saatnya ramah tamah.
Inilah kondisi beberapa puluh tahun lalu.
Kapan ada REUNI SD lagi ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar