"Lho...mengapa mesti ditebak ?"
"Ada apa ... hayo !"
Eh...jangan curiga.
Dalamnya hati siapa tahu ?
Sebenarnya Anda tahu nggak posisi hati yang sesungguhnya dalam tubuh kita ?
Ketika kita menepuk dada, selalu mengatakan, "mangkel aku, Atiku mangkel !"
Dadaku serasa sesak memikirkannya.
Waduh...tambah salah !
Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa tahu.
Kalau ada pepatah itu, dapatkah kita menebak hati seseorang ?
Butuh waktu bertahun-tahun, butuh pengalaman hidup, dan butuh belajar psikologi perkembangan jiwa.
Menebak hati dapat diperoleh dari ucapan, senyuman, tulisan, sikap, gerakan dan diam.
Harus netral dan tidak boleh beropini, apalagi untuk kepentingan diri sendiri.
Menebak hati ibarat sebuah ramalan, kadang benar dan kadang juga meleset.
Oleh karena itu, jangan pernah mencoba, pabila hasilnya akan banyak menyakitkan orang.
Orang yang marah, galau, dan sedang kacau sebaiknya tidak menebak hati seseorang.
Jadilah seorang pendengar yang baik. Jangan mudah terpengaruh oleh hasutan, omongan, dan cibiran orang.
Semua ucapan dan tulisan orang harus kita terima dengan baik.
Masih mampukah menebak hati seseorang ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar