Sepanjang sejarah, bangsa kita tidak pernah kekurangan wanita-wanita hebat yang pernah memerintah kerajaan-kerajaan besar, mendampingi suaminya memimpin kerajaan-kerajaan tersebut, bahkan melahirkan para raja yang luar biasa.
Pada abad ke-7, Ratu Shima memimpin Kerajaan Kalingga yang terletak di pantai utara pulau Jawa.
Sang ratu dikenal sebagai sosok pemimpin yang berintegritas tinggi, bersih dari korupsi, dan bersikap adil bagi semua orang, hingga rela memotong kaki puteranya sendiri yang tidak sengaja menyentuh pundi-pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan.
Pada abad ke-9, Tara Dharmasetu mendampingi Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra (Buddha) dalam memimpin Kerajaan Sriwijaya.
Sang ratu mempengaruhi Raja Samaratungga untuk berhenti mewarisi kebijakan ekspansionis militer dari para raja sebelumnya, lalu mulai mengutamakan perkembangan agama Buddha dan budaya Melayu sehingga Kerajaan Sriwijaya pun berkembang pesat.
Pada abad ke-9, Pramodawardhani mendampingi Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya (Hindu) dalam memimpin Kerajaan Sriwijaya.
Sang ratu yang berasal dari Dinasti Syailendra ini memiliki sikap rendah hati dan toleransi agama yang kuat, yang tercermin dari kerelaannya menikahi Rakai Pikatan yang berasal dari Dinasti Sanjaya demi persatuan kedua dinasti yang bersaing tersebut.
Pada abad ke-14, Tribhuwana Wijayatunggadewi memimpin Kerajaan Majapahit di era keemasannya.
Sang ratu memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit hingga mencakup 2/3 wilayah Indonesia saat ini, serta Singapura, Malaysia, Brunei, hingga Thailand Selatan berkat kekompakannya dengan Gajah Mada yang terkenal dengan "Sumpah Palapa".
Sorotan pengikut semua orang Reells FYPシ Sejarah Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar