*SIMO MULYO IX atau SIMO RUKUN TIMUR IX*
Senin, 4 Desember 2023 berangkat dari Kaldam VI/2 sekitar pukul 15.01.
Perjalanan menuju SIMO MULYO IX.
Setelah melihat waze diputuskan melewati Pasar Turi dan Tanjung Sari.
"Awalnya pingin lewat di Sawahan dan Jalan Tidar."
"Entah... mengapa, berpindah haluan lewat Ambengan, Undaan Wetan, Jagalan, lurus Pasar Turi, Dupak, Tanjung Sari, belok kanan Jalan Raya Tandes belok kiri ke pembuatan Paspor (Jalan Raya Darmo Indah)
Sebelum bertanya pada dua orang.
Abang becak menyarankan untuk putar balik menuju ke Bawah Jalan Tol arah Banyu Urip. Kurang yakin bertanya lagi pada Abang Jukir untuk lewat arah Kantor Imigrasi Tanjung Perak dan Darmo Satelit mentok belok kanan.
Belok kiri untuk menemukan Kantor Kecamatan Suko Manunggal.
Sebelumnya melewati Kantor Kelurahan Suko Manunggal untuk bertanya Jukir di warung.
Area sudah masuk Jalan Suko Manunggal I.
Melewati SMPN 25, lanjut Kec. Suko Manunggal belok kiri.
Rumahnya ada di Belakang Kantor Kecamatan.
Setelah lewat Simo Rukun Timur I, II, III, lewat pintu gerbang Belok kiri bertanya di Simo Rukun Timur paling Barat (Gumuk Galeng).
Disarankan ke arah Timur yaitu Jalan Simo Rejo Gang II (Ingat posisi masih mencari Simomulyo IX) hingga jalan habis di per3an memilih belok ke Utara yaitu Simo Rejo II dan bertanya pada pak Tua di Pos.
Perjalanan ke Utara dengan tidak Yaqin kembali arah semula ke Barat yaitu menyusuri Jalan Simo Rejo sampai Simo Rukun Timur dekat Gang III, bertanya lagi pada Jukir lainnya.
Disarankan kembali untuk belok kanan menyusuri Tanggul Jalan hingga akhirnya belok ke Utara lewat Jembatan ketemu Jalan Simo Kalangan Baru III.
Bertanya lagi pada warga.
Namun jawaban tidak pasti tentang Jalan Simo Mulyo IX.
Akhirnya Istri bertanya pada temannya sebut saja N.
Barulah alamat berubah menjadi Simo Rukun Timur IX.
Balik lagi dan berhenti di Papan Nama SMPN 25.
"Nah...disini, istri nginjak bungkusan plastik yang diperkirakan berisi benda 'gituan'."
Hahaha....
Akhirnya diyakinkan bahwa yang dicari bukan Simo Mulyo IX melainkan Simo Rukun Timur IX.
Melalui lagi Kantor Kecamatan Suko Manunggal.
Lagi-lagi Belok kiri, ternyata Plang/Tulisan Simo Rukun Timur IX tidak terpampang di sebelah Utara.
Sesampainya dari Kejauhan di 'awe' oleh teman N dan pemilik rumah yang ternyata bernama H.
Sampai di No. 11, istriku menyalahkan temannya karena memberi nama alamat yang keliru.
Di depan rumah tersebut, HP langsung error.
Sesaat usai aku pegang untuk ulang kembali pada HP.
Setelah di cek temannya, diserahkan kembali ke Is.
"Ternyata eh... ternyata
Alamat yang benar adalah Temannya dan Is salah baca."
Waktu tiba pukul 16.55.
Di dalam rumah terdapat tuan Rumah (H), dan N+anak, dan Y.
Sekitar 5 menit anak laki-laki datang membawa dua bungkus nasi yang disajikan di piring. (sebelumnya sudah membeli 3 bungkus ?)
Aku tolak karena hari ini puasa.
Ternyata tamu yang puasa 3 orang, minus anak N dan Y.
Omong-omong sambil menunggu Adzan Magrib sekitar 17.36 untuk membatalkan puasa.
H sendiri memiliki dua anak P&L.
Istrinya baru saja meninggal sekitar 3 Minggu yang lalu dan dimakamkan di Gresik.
Dalam pembicaraan ketika ditanya penyebab kematian istrinya ternyata sudah setahun sakit. Tiga bulan menjelang ajalnya memberi tahu pada suaminya kalau sudah tidak kuat dan ingin di Ruqyah.
Berbagai macam pengobatan Medis tidak menunjukkan adanya penyakit serius.
Hal-hal Non Medis, tuan rumah sulit mengungkapkan.
Oh...ya ...
Tuan Rumah memiliki Toko di tempat lain ukuran 8 x 22 m yang merupakan toko Sembako dengan Warkop.
Sebenarnya juragan warkop yang gantheng ini pada musim Covid 19 di tahun 2020 termasuk pasien Covid yang tergolong paling serius.
Selain itu juga sebagai salah satu KS berprestasi yang pernah dikirim ke Korsel tahun 2019.
Perjalanan pulang melewati Jalan tersebut ke Selatan lewat Jalan Pacuan Kuda dan mampir di Masjid Besar Jalan Tembok Dukuh daerah pasar Tembok untuk Sholat Magrib.
Aku tengok sebelum meninggalkan gang tersebut.
Ternyata ada tulisan SIMO RUKUN TIMUR IX (kecil) di sebelah Timur dekat Kantor Kecamatan Suko Manunggal dan di pintu gerbang terdapat tulisan yang sama kecil putih yang menandai jam buka tutup pintu gerbang.
Selanjutnya berburu Warkop yang tidak menjual nabung (nasi bungkus).
Sepanjang Jalan Tembok, Kranggan, Praban, Genteng Kali, Walikota Mustajab, Karang Menjangan hingga sampai di Warkop Ojo Dumeh untuk memesan 3 minuman yaitu kopi hitam tanpa gula, es teh, dan es godyfres.
Bayar dulu yaitu 13 K, sekalian pinjam satu sendok.
Satu nasi Padang di buka di Warkop untuk saya makan berdua.
Satunya saya makan sendiri di rumah.
Sampai saya tulis, istriku masih belum mengerti mengapa Tulisan di Wa yang dikirim terbaca Simo Mulyo IX ???
Bahkan sampai dua kali dikirim.
Kepada yang telah tiada, semoga Husnul Khotimah.
Terima kasih kepada Tuan Rumah atas Nasi Padang dan Racikan Kopinya.
Semoga tetap selalu sehat dan berbahagia bersama kedua putra putrinya agar selanjutnya lancar dalam pekerjaan dan ayahnya menikahkan anaknya kelak bila sudah menemukan jodohnya.
Hidup, Mati, Rezeki, dan Jodoh adalah milik Allah semata.
Inilah perjalanan 2 jam kurang 6 menit mencari sahabat di Senin, 4 Desember 2023.
Subuh, 5 Desember 2023
Rudy SP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar