Saat menjadi guru, saya sudah mengajak siswa berkunjung ke Tugu Pahlawan (tahun 1986), Hotel Majapahit, Museum Mpu Tantular yang masih di Wonokromo dengan mengajukan perizinan yang cukup jlimet.
Saat itu, siswa masih dapat naik ke atas Tugu Pahlawan.
Ke Hotel Majapahit, belum ada siswa SD yang pernah ke situ.
Biasanya : Pelajar SMA dan Mahasiswa.
Bahkan manajemen, akhirnya membuatkan Cerita dalam bentuk selebaran.
Siswa diajak naik ke dekat Tiang Penyobekan Bendera Belanda (lantai 2). Di ajak masuk kamar yang biasanya digunakan oleh Presiden Sukarno dan Suharto bila ke Jatim (Surabaya).
Museum Mpu Tantular juga masih belum digemari siswa SD.
Untuk Luar kota (masih diijinkan)
Tahun 1990 mengajak siswa berkemah (Matsamin) ke Pendopo Trowulan dengan penjelajahan ke Makam Panjang (Troloyo), Candi Badut, Candi Tikus, Candi Menakjinggo, Candi Sumur Upas, Petilasan Raden Wijaya, dan Candi Brahu di Bejijong.
Terus ke tahun-tahun dengan pindah tempat.
Tahun 2005, mengajak siswa belajar IPA (PERKEMBANGAN TUMBUHAN) ke Kebun Raya Purwodadi, lanjut ke Candi Jawi.
Untuk area Malang : siswa diajak ke Candi Wendit, Candi Jago, Candi Kidal, Candi Singasari, Candi Songgoriti kurun waktu bergantian tahun.
Kalau Yogjakarta, pastinya teman-teman mengajak siswa ke Candi Prambanan.
Saya menambahkan dengan Candi Kalasan, Candi Ratu Boko, dan Candi Sewu.
Jika ke Jateng pastinya ke Candi Borobudur.
Saya tambahkan Candi Pawon dan Wendit.
Jika ke Bali, juga ke Candi di samping wisata pantai dan gunung.
Untuk yang Beragama Islam: ambil Wali Limo (Ampel, Giri, Malik Ibrahim, Bonang, dan Drajat).
Waktu itu : bahagia, bebas merdeka.
Sejak Surabaya memberikan Bopda, mulailah larangan ke luar kota terutama sejak 2012 dan di tambah ada beberapa laka siswa yang ke luar kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar