Rabu, 18 Oktober 2023

Indische Vereeniging: Awal Mula, Tujuan, dan Perannya

 *Indische Vereeniging: Awal Mula, Tujuan, dan Perannya*

Baladan Hadza Firosya - detikEdu

Minggu, 15 Okt 2023 07:00 WIB



Daftar Isi :

Awal Mula dan Tujuan Indische Vereeniging

Peran Indische Vereeniging

1. Kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional di Paris

2. Kongres Demokrasi Internasional

3. Kongres Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial

4. Kongres Liga Wanita Internasional

5. Propaganda ke Tanah Air

*Jakarta* - Berbagai organisasi dibentuk selama pergerakan nasional untuk melepaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Indische Vereeniging adalah salah satu dari banyak kelompok yang berusaha untuk mengakhiri penjajahan Belanda dan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Organisasi ini memiliki sejarah yang panjang dalam melakukan berbagai aktivitas politik, sosial, dan budaya yang mendukung perjuangan nasional dan membantu membentuk jalan menuju kemerdekaan Indonesia. Lantas, apa saja perannya?

*Awal Mula dan Tujuan Indische Vereeniging*

Mengutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan oleh Sudiyo dkk, organisasi Indische Vereeniging, atau Perhimpunan Indonesia yang didirikan pada tahun 1908 di Belanda sekelompok mahasiswa Indonesia yang sedang mengejar pendidikan di sana.

Indische Vereeniging didirikan dengan tujuan utama sebagai wadah untuk berkumpulnya para mahasiswa Indonesia di Belanda.

Salah satu tujuan utamanya adalah mempersatukan pemikiran dan pandangan mereka dalam upaya pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada awalnya, mereka tidak aktif dalam politik dan lebih fokus pada pendidikan dan perkembangan pribadi.

Pada awalnya, organisasi ini hanya berfokus pada bidang sosial. Karena pemerintah Belanda sangat ketat dalam mengawasi aktivitas politik di Belanda dan Indonesia, mahasiswa Indonesia di Belanda merasa takut untuk terlibat dalam pergerakan politik yang terorganisir.

Pada tahun 1913, ketika tokoh pendiri Indische Partij, Douwes Deker dan Suwardi Suryadiningrat dibuang ke Belanda, Organisasi Indische Vereniging mengubah arah tujuannya ke politik. Ini dapat dilihat dari tiga prinsip utama baru yang diadopsi oleh Indische Vereeniging:

Indonesia harus dapat menentukan masa depannya sendiri.

Indonesia harus bergantung pada kemampuan dan kekuatannya sendiri.

Indonesia harus bersatu dalam menghadapi Belanda.

*Peran Indische Vereeniging*

Pada tahun 1925, Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

Mengutip dari jurnal milik Atiqoh dan Sardiman berjudul "Perhimpunan Indonesia sebagai Organisasi Pergerakan Indonesia yang Revolusioner 1922-1930" yang dipublikasikan dalam jurnal Risalah, berikut adalah peran dari PI:

*1. Kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional di Paris*

Perhimpunan Indonesia berpartisipasi dalam kongres di luar negeri seperti Kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris. Di sana, Mohammad Hatta diutus sebagai delegasi PI .

Tugas PI adalah menjalin hubungan dengan mahasiswa dari negara-negara terjajah di Asia-Afrika, membahas pergerakan nasional di negara masing-masing, dan memberikan laporan kepada PI. Melalui upaya ini, PI berhasil menjalin hubungan dengan mahasiswa Asia di Paris, termasuk delegasi dari Annam, Azerbaijan, Tiongkok, dan India.

*2. Kongres Demokrasi Internasional*

PI ikut serta dalam Kongres Demokrasi Internasional di Bierville. Di kongres ini, Mohammad Hatta berhasil meraih pengakuan atas Indonesia sebagai entitas terpisah dari Hindia Belanda. Penggunaan sebutan "Indonesia" dalam diskusi kongres menjadi sebuah kemenangan penting bagi bangsa Indonesia dalam konflik dengan Belanda.

*3. Kongres Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial*

Pada tanggal 10-15 Februari 1927, Hatta bersama perwakilan PI dan Semawun atau yang mewakili kaum komunis Indonesia menghadiri Kongres Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial di Brussel.

Dalam kongres ini, Hatta dan Semaun ditempatkan dalam presidium kongres. Kongres ini kemudian berakhir dengan kesepakatan untuk mendirikan Liga Internasional yang disebut "League against Imperialisme and for National Independence" (Liga Menentang Imperialisme dan untuk Kemerdekaan Nasional).

Selain itu, permohonan diajukan kepada Pemerintah Belanda untuk membentuk komite penyelidikan terhadap pemberontakan PKI tahun 1926-1927.

*4. Kongres Liga Wanita Internasional*

PI juga mendapat undangan untuk mengikuti kongres Liga Wanita Internasional yang berlangsung pada 10 September 1927 di Gland, Geneva, Swiss.

Tema kongres tersebut adalah Indonesia dan Masalah Kemerdekaannya. Dengan partisipasi dalam kongres ini, PI berhasil menarik perhatian dunia internasional terhadap masalah kemerdekaan Indonesia.

Tokoh-tokoh terkenal seperti Nyonya Henriette Roland Holst dari Belanda dan Jawaharlal Nehru dari India juga turut serta dalam kongres ini.

*5. Propaganda ke Tanah Air*

Salah satu cara propaganda PI adalah melalui alumni PI yang studi di Belanda dan pulang ke Indonesia. Mereka bawa manifesto politik PI dan coba sebarkan di sini, tetapi gagal karena banyaknya orang di Indonesia memiliki pandangan moderat.

Lalu, PI pun mengubah strategi propaganda mereka. Mereka membuat organisasi baru, Indonesische Studieclub di Surabaya pada 11 Juli 1924 atas usul Mohammad Hatta. Tujuannya untuk mengumpulkan kaum terpelajar Indonesia, membangun kesadaran komunitas, dan memperluas pemahaman politik.

Selain itu, juga ada Algemeene Studieclub di Bandung pada 29 November 1925. Organisasi ini lebih berfokus pada penelitian mengenai Indonesia dan topik internasional untuk menciptakan sebuah partai politik yang bisa mengimplementasikan ide-ide tersebut.

Tahun 1926, Algemeene Studieclub mulai menerbitkan majalah "Indonesia Muda" sebagai alat propaganda mereka. Pada tahun 1927, Soekarno dan Mohammad Hatta mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang menjadi penting untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Demikian ulasan yang membahas tentang organisasi Indische Vereeniging yang kemudian berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Selamat belajar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah BOK TONG

 [16/7 00.14] rudysugengp@gmail.com: _Kisah Bok Tong_ *Jembatan Bambu dan Babah Tong di Tengah Sungai Menur* Tahun 1970-an. Di pertigaan Jal...