Senin, 17 Juli 2023

CANDI PALAH

 CANDI PALLAH

Candi yang ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles ini merupakan tempat pemujaan era 3 Kerajaan yaitu Kediri, Singasari, dan Majapahit.

Hal ini ditandai dengan beberapa peninggalan angka tahun di Pelataran Candi Penataran yaitu : 

1. Kerajaan Kediri

Prasasti huruf Jawa  Kuno dikeluarkan oleh Raja Srengga dari Kediri pada tahun 1197 M (1119 Saka) yaitu tentang peresmian tanah Perdikan untuk Sira Paduka Batara Palah. Mengingat batu tersebut di tempat aslinya maka Palah identik dengan Penataran.

2. Kerajaan Singasari

Pada saat Mpu Prapanca menulis Kitab Negarakertagama saat mengantar Prabu Hayam Wuruk  pernah mengunjungi Candi Penataran untuk melakukan pemujaan terhadap Hyang Acalapat (perwujudan Siwa sebagai Girindra atau Dewa Penguasa Gunung). Nama Girindra yang disebut dalam Negarakretagama mirip dengan gelar Ken Arok saat menjadi Raja Singasari.

Sebutan Girindra merupakan nama salah satu wangsa yang diturunkan oleh Ken Arok selain Rajasa dan Wardhana. Sedangkan Hyang Acalapati adalah salah satu perwujudan dari Dewa Siwa, serupa dengan peneladanan sifat-sifat Bathara Siwa yang konon dijalankan Ken Arok. Pada 1286, dibangun Candi Naga di kompleks Candi Penataran oleh penguasa terakhir Singasari, yaitu Raja Kertanegara.

3. Jaman Majapahit

Setelah runtuhnya Singasari, Candi Penataran tidak terawat. Baru pada masa pemerintahan Jayanegara, raja kedua Majapahit, candi ini kembali mendapatkan perhatian.

Pada periode Kerajaan Majapahit, Candi Penataran bahkan diresmikan sebagai candi negara yang diketahui kerap dikunjungi Raja Hayam Wuruk.

Bukti lain :

a. Pintu gerbang yang diapit diapit oleh dua Arca Dwarapala sebagai penjaga pintu berangka tahun 1242 Saka atau 1320 M.

b. Pendopo Teras ber angka  tahun 1297 Saka atau 1375 Masehi ini diperkirakan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan sesaji dalam upacara keagamaan atau tempat peristirahatan raja dan bangsawan lainnya.

c. Candi Angka Tahun yang menjadi Lambang Kodam V Brawijaya 

tertulis tahun  1291 Saka atau 1369 M ini sebagai Candi Ganesha, karena di dalam biliknya terdapat sesosok arca Ganesha. 

d. Lokasi candi ini berada di sebelah tenggara bangunan pendopo teras, di mana di sebelah kirinya terdapat arca wanita yang ditafsirkan sebagai perwujudan Gayatri Rajapatni.

Ada Dwarapala lebih kecil dari Pintu masuk yaitu Dwarapala  terpahat angka tahun 1214 Saka atau 1319 Masehi, setahun lebih tua dibanding Dwarapala di pintu masuk.

e. Candi induk terdiri dari tiga teras tersusun dengan tinggi 7,19 meter. Pada masing-masing sisi tangga terdapat dua arca Mahakala yang berangka tahun 1269 Saka atau 1347 M.

f. Pada bagian belakang Candi terdapat sebuah kolam berangka tahun 1337 Saka atau 1415 Masehi.

Beberapa Relief di Candi Penataran :

A. Sang Setyawan di dinding sisi Timur bangunan Pendopo Teras.

Cara baca Prasawya yaitu dari kiri ke kanan dimulai dari Sudut Tenggara

B. Sri Tanjung di Pendopo Teras dinding sisi barat berlanjut dinding sisi Selatan (Prasawya yaitu dinding sebelah kanan tangga bagian Selatan).

C. Bubuksah Gagang Aking di dinding Pendopo Teras sebelah Timur (Prasawya yaitu dari kiri ke kanan)

D. Anoman Duta (Ramayana) di dinding teras pertama candi Induk mengelilingi dinding teras (Prasawya mulai dinding sisi Utara yang menghadap barat melingkar ke dinding Utara yang menghadap ke Utara, sekitar 91 panil).

E. Noroyono Maling (Kresnayana) di dinding teras kedua Candi Induk (Pradaksina dari kanan ke kiri)

F. Kura-kura yang Sombong di dinding kolam berangka tahun sisi Barat (Pradaksina)

G. Pemburu yang Tertipu di dinding kolam berangka tahun sisi Utara dan di bagian belakang Arca Penjaga sebelah kiri tangga Utara candi Induk (Prasawya)

H. Lembu dan Buaya di dinding kolam berangka tahun bagian Barat dan belakang Arca Dwarapala tahun 1347 M. (Prasawya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...