Sabtu, 17 Juni 2023

Wali Kota Surabaya Kembalikan Nama SD Negeri, Tempat Dulu Ayah Bung Karno Pernah Mengajar

Sumber : JawaPos.com

Dimas Nur Aprianto

Sabtu, 17 Juni 2023 | 15:28 WIB


JawaPos.com–Sekolah Dasar Negeri (SDN) Alun-alun Contong I/87 resmi berganti nama menjadi SDN Sulung Surabaya. Nama itu bukan nama baru. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengembalikan nama sekolah Alun-Alun Contong di Jalan Sulung Sekolahan No 1/87, Kecamatan Bubutan, Surabaya, tersebut. Hal itu tidak lepas dari peristiwa sejarah di belakangnya.

Acara peresmian nama SDN Sulung itu berlangsung pada Sabtu (17/6). Kegiatan pengembalian nama itu dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama sejumlah Wakil Ketua dan Anggota DPRD Surabaya. Sejumlah tokoh pemerhati sejarah, akademisi hingga komunitas Begandring Soerabaia juga hadir dalam acara peresmian tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, latar belakang pengembalian nama SDN Sulung tersebut, sebagai upaya untuk mengingat kembali sejarah bangsa. Hal tersebut berdasar data penelusuran sejarah komunitas Begandring Soerabaia. Dimana ayah Presiden Soekarno (Bung Karno), dahulu pernah mengajar di SD tersebut.

”Ayah dari Presiden Soekarno itu mengajar di SD Sulung, sehingga menjadi garis lurus antara Peneleh (rumah lahir Soekarno) sampai SD Sulung ini. Namun tiba-tiba (diubah) menjadi SDN Alun-alun Contong, sejarahnya hilang. Ini yang akhirnya harus kita kembalikan lagi namanya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Eri menyampaikan, sebuah bangsa atau kota ini tidak akan bisa menjadi besar kalau tidak mengingat sejarah. Terlebih, Kota Surabaya telah melahirkan banyak tokoh-tokoh pejuang dan pahlawan yang membela bangsa.

”Di Kota Surabaya ini lahir Bung Karno. Ayahnya bagaimana berjuang untuk pendidikan mengajar di SD Sulung. Guru politiknya (Bung Karno) yang luar biasa menjadi tokoh nasional, HOS Tjokroaminoto juga di Surabaya,” terang Eri.

Eri mengajak seluruh elemen masyarakat, agar dapat meneruskan api perjuangan para pahlawan. Sebagai Kota Pahlawan, sudah seharusnya warga Surabaya juga memiliki jiwa-jiwa kepahlawanan.  

”Karena itulah sejak dini, saya meminta kepada dinas pendidikan, baik PAUD, SD-SMP, bahkan nanti SMA kita minta izin, untuk memberikan pelajaran terkait sejarah kebangsaan,” ungkap Eri.

Menurut dia, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa dengan sejarahnya. Melalui Sekolah Kebangsaan tersebut, para pelajar Surabaya tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan.

”Bagaimana perjuangan Soekarno itu bisa merebut kemerdekaan. Dan salah satu perjuangan itu dimulai ketika Soekarno lahir. Ayahandanya itu adalah guru di SD Sulung, sehingga di sinilah dimulai api perjuangan Bung Karno,” jelas Eri.

Wali Kota Eri juga sempat mengajar Sekolah Kebangsaan di SDN Sulung. Diikuti pelajar dari jenjang SD hingga SMP di Kota Surabaya. Dia mengajak anak-anak meneladani jiwa-jiwa kepahlawanan Bung Karno.

”Tidak pernah Soekarno bertempur melawan orang-orang pribumi, orang Indonesia. Tidak ada dulu pejuang berantem dengan warganya, yang ada adalah bertempur melawan Belanda. Lha kok sekarang kita ini ada tawuran antar warga, tawuran antar sekolah,” ujar Eri.

Dia menyebut, tawuran antar pelajar itu karena nilai-nilai kebangsaan tidak masuk ke dalam jiwa arek-arek Suroboyo. Hal itu menjadi tanggung jawab bersama, baik itu orang tua, guru, wali kota, maupun DPRD Surabaya.

”Makanya, sejak dini anak-anak tersebut harus dimasukkan nilai-nilai kepahlawanan dan agama melalui Sekolah Kebangsaan. Sehingga nanti kita turun (mengajar) ke sekolah, kita juga berbagi dengan DPRD siapa yang mengajar. Maka semangat pahlawan ini dimasukkan, ditambahkan semangat agama, akhlakul karimah, insya Allah kita bisa menghilangkan kegiatan-kegiatan negatif di Kota Surabaya,” ucap Eri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...