Senin, 01 Mei 2023

4 ORMAS ISLAM di JATIM

4 Ormas Islam di Jawa Timur, dari Muhammadiyah hingga Aisyiyah


Nanda Syafira - detikJatim

Selasa, 02 Mei 2023 16:53 WIB


Surabaya - Dalam dua pekan terakhir, Muhammadiyah menjadi pemberitaan. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia.

Muhammadiyah menjadi pemberitaan karena adanya perbedaan penetapan waktu Hari Raya Idul Fitri 2023 dengan pemerintah. Disusul adanya kasus Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (APH), yang dinilai menebar ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.


Muhammadiyah berdiri pada 18 November 1912. Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman, Yogyakarta oleh Muhammad Darwis, yang kemudian dikenal dengan nama KH Ahmad Dahlan.



Hingga kini, warga Muhammadiyah sudah tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Termasuk di Jawa Timur, di mana ada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.


Ada banyak Ormas Islam di Jawa Timur. Mengutip situs Kemenag Jatim, di Jawa Timur ada Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Timur dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur. Untuk lebih jelasnya, berikut uraiannya.


Ormas Islam di Jawa Timur:

1. Nahdlatul Ulama (NU)

NU didirikan pada 31 Januari 1926. Perjuangan kebebasan bermazhab melatarbelakangi berdirinya organisasi Kebangkitan Ulama tersebut.


Tiga kiai Jombang yang biasa disebut sebagai pendiri Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Bisri Syansuri.


Namun Ustaz Yusuf Suharto dalam bedah buku NU Penegak Panji Ahlussunnah wal Jamaah di kampus Institut KH Abdul Chalim (Ikhac) Mojokerto pada 7 April 2019 mengatakan, pendiri NU tidak hanya tiga kiai tersebut.


Menurutnya, Kiai Cholil Bangkalan juga disebut sebagai pendiri NU. Ia merupakan guru dari Kiai Asy'ari.


Kemudian ada Kiai Mas Alwi Abdul Aziz sebagai pencetus nama Nahdlatul Ulama. Sementara yang membuat lambang atau logo NU yakni Kiai Ridwan Abdullah.


Yang terakhir yakni Kiai Abdul Chalim. Ia merupakan Wakil Katib dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pertama kali.


Hingga saat ini, Nahdlatul Ulama khususnya di Jawa Timur telah membawahi berbagai organisasi otonom yang bergerak di bidangnya masing-masing. Seperti organisasi Muslimat NU Jawa Timur yang mewadahi jemaah wanita NU, IPNU-IPPNU Jawa Timur yang mewadahi para pelajar NU dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan.


Kantor PWNU Jawa Timur berada di Jalan Masjid Al Akbar 9 Surabaya. Ketuanya saat ini yakni KH Marzuki Mustamar.


2. Muhammadiyah

Muhammadiyah berdiri pada 18 November 1912 di Kampung Kauman, Yogyakarta. Ormas Islam ini didirikan Muhammad Darwis, yang kemudian dikenal dengan nama KH Ahmad Dahlan. Itu seperti dikutip detikJatim dari situs resmi Muhammadiyah.


Hingga saat ini, Muhammadiyah utamanya di Jawa Timur telah memiliki berbagai organisasi otonom yang bergerak di bidangnya masing-masing. Seperti Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan bagi wanita Muhammadiyah.


Kemudian ada organisasi kepemudaan 'Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam)' Jawa Timur yang bergerak di bidang kegiatan sosial. Seperti pelatihan kesiapsiagaan dan bantuan kemanusiaan, organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa yakni Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Timur.


Kantor Muhammadiyah Jatim berada di Jalan Kertomenanggal IV/I Surabaya. Ketuanya saat ini yakni Dr dr Sukadiono MM.


3. Muslimat NU

Mengutip situs resminya, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial keagamaan, dan merupakan salah satu badan otonom dari Jam'iyah Nahdlatul Ulama.


Muslimat NU didirikan pada 29 Maret 1946 di Purwokerto. Saat ini, organisasi tersebut dipimpin Ketua Umum Khofifah Indar Parawansa, yang sekaligus Gubernur Jawa Timur.


Kantor Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Timur berada di Jalan Ketintang Baru IV/29 Surabaya. Ketuanya saat ini yakni Dra Hj Masrurph Wahid, M.S.


4. Aisyiyah

Mengutip situs resminya, Aisyiyah didirikan pada 19 Mei 1917. Embrio berdirinya Aisyiyah telah dimulai sejak diadakannya perkumpulan Sapa Tresna di tahun 1914, yaitu perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar Kauman, Yogyakarta.


Nama itu terinspirasi dari istri Nabi Muhammad, yaitu Aisyah yang dikenal cerdas dan mumpuni. Jika Muhammadiyah berarti pengikut Nabi Muhammad, maka Aisyiyah bermakna pengikut Aisyah.


Keduanya merupakan pasangan serasi dalam berdakwah. Seperti figur Muhammad dan Aisyah, Aisyiyah akan berjuang berdampingan bersama Muhammadiyah. Harapannya, profil Aisyah juga menjadi profil orang-orang Aisyiyah.


Kantor Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur berada di Jalan Kertomenanggal IV/I Dukuh Menanggal Gayungan Surabaya. Ketuanya saat ini yakni Dra. Rukmini, M.Ap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lagu nasional

  Lagu nasional Tanah Airku Tanah air ku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Ta...