Boleh jadi ketika seseorang masih menjabat dan belum adanya Covid 19, banyak pemimpin organisasi/lembaga baik pemerintah maupun swasta yang selalu melaksanakan open house.
"Dari mana dananya ?"
Tentunya sebagian besar dari yang bersangkutan.
Kadang ada juga yang berasal dari anak buah atau mitra kerja.
Berlomba-lomba untuk menyajikan yang terbaik. Anak buah juga secara patungan memberi cindera mata berupa buah-buahan, hantaran makanan, bahkan uang.
Semua pada prinsipnya saling memberi dan menerima.
Kadang yang ikut urunan tidak semua pegawai. Tapi juga ikut datang di acara tersebut.
Semua temannya maklum, karena sudah menjadi kebiasaan dan sifat 3 W (Watak, Watuk, dan Wahing). Bahasa Jawa, "Ciri wanci lelay ginawa mati !"
Bila semua orang sudah saling mengetahui jati diri maka semua jadi happy.
"Tak kenal maka tak sayang"
Ada pula, bila bawahan yang notabene ekonominya lebih mapan dan sering syukuran, maka atasan nggak mau datang.
Namun bila atasan yang punya hajat dan bawahan tidak datang, maka di absen.
"Mengapa ? Ada apa ? Apakah tidak suka dengan saya ?"
Sensi...ya !
Sejak jadi KS, saya tidak Hobby open house. Disamping ribet (bagi saya sekeluarga), juga tidak ingin mengganggu hari besar yang biasanya terjadi di Hari Raya. Banyak teman-teman yang harus ke luar kota.
"Pernah suatu hari ada teman-teman yang datang ke rumah H+1, 2, 3 untuk membuktikan apakah saya ada di rumah ?"
Teman-teman yang Terhormat tidak bertemu saya dan keluarga sehingga apa yang di bawa diletakkan di teras rumah, sambil melompat pagar.
Saya dan keluarga saat hari raya selalu keliling pagi pulang malam hingga seminggu.
Maaf...saya nggak mau merepotkan dan direpotkan.
Beda prinsip boleh.
Hingga datangnya Pandemi Covid 19 yang berlangsung 2 tahun Riyaya, Waisyak, Nyepi, Imlek, dan Nataru tidak pernah open house lagi karena Peraturan.
Kepada teman yang Syukuran, saya ucapkan terima kasih.
Semoga selalu berkah dan barokah untuk keluarga dan yang hadir.
Syukuran di : Warung, Rumah makan, Gedung Pertemuan, Hotel, dll. menjadi pilihan di masa Pandemi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar