[22/7 15.34] rudysugengp@gmail.com: Kisah TBM Yayasan AVICENNA BERKAH
Bagaimana kisah keren tentang anak-anak di Perpustakaan Avicenna Sukolilo Kenjeran Surabaya tahun 2025.
Pimpinan Perpustakaan Bunda Tri
Berikut adalah kisah inspiratif tentang anak-anak di Perpustakaan Avicenna, Sukolilo Kenjeran, Surabaya, di tahun 2025—di bawah pimpinan Bunda Tri—yang membuktikan bahwa literasi bisa tumbuh dengan kreativitas, kebersamaan, dan semangat anak-anak.
---
π Cerita Cilik di Avicenna: Belajar & Berkarya Bersama
1. Ruang Avicenna yang Modern & Ramah Anak
Perpustakaan Avicenna resmi dibuka pada akhir 2024, menyediakan fasilitas modern seperti ruang baca nyaman, koleksi buku fisik dan ribuan e‑book, akses jurnal internasional, serta ruang podcast kreatif untuk siswa berkreasi audio‑visual—semua ditujukan untuk membantu anak belajar dengan lebih menyenangkan dan mengurangi kecanduan gadget . Gedung ini juga menyatu dengan Alazka Kids Development (AKD), tempat pengembangan motorik dan sosial anak melalui aktivitas bermain dan belajar aktif .
2. Program Literasi Kreatif: Pekan Literasi & Leadership Day
TK Avicenna menggelar program seperti Pekan Literasi, yang menghadirkan lomba bercerita, craft tema literasi, kunjungan perpustakaan keliling, dan dongeng bersama kakak kelas. Sementara program Leadership Day memberi anak kesempatan tampil depan publik, menanamkan rasa percaya diri dan kepemimpinan sejak dini .
3. Kolaborasi dengan Mobil Perpustakaan Keliling
Perpustakaan Keliling dari Dispusip Surabaya rutin singgah di sekolah-sekolah dan taman kota pada akhir pekan. Anak-anak dari TK dan lingkungan sekitar Avicenna rantai bersama bergabung merasakan layanan buku gratis, membaca komik, cerita edukatif, serta bacaan ilmiah baru yang sebelumnya tak terakses di sekolah mereka .
Suasana penuh antusiasme tercipta ketika anak‑anak duduk lesehan, menyimak, dan tertawa asyik membaca di depan rak bergerak.
4. Partisipasi Anak dalam Lomba & Kegiatan Literasi Kota
Sebagai bagian dari komunitas literasi Surabaya, Avicenna aktif mendukung lomba mendongeng dan lomba perpustakaan tingkat kelurahan. Anak-anak siswa sering terlibat membacakan cerita, bertanding dalam storytelling, serta menyemarakkan program literasi di sekolah-sekolah sekitar .
5. Dampak Nyata di Tahun 2025
Anak-anak berkembang dengan percaya diri: lewat panggung kecil di Leadership Day dan aktivitas podcast di perpustakaan.
Minat baca meningkat: Anak yang sebelumnya jarang membaca ikut keranjingan ketika bertemu koleksi buku baru dan e‑book.
Kreativitas tumbuh: craft, bercerita, experiment Kid Scientist—encoding kemampuan berpikir inovatif sejak dini .
---
π§ Tokoh Utama: Bunda Tri & Anak-anak Literat
Sebagai pimpinan Perpustakaan Avicenna, Bunda Tri menjadi sosok yang menginisiasi dan memimpin berbagai program. Ia berfokus menciptakan perpustakaan sebagai ruang hidup bagi anak-anak Surabaya, bukan sekadar tempat meminjam buku.
Anak-anak di Avicenna adalah pusat dari kehidupan literasi di sana:
Mereka berani naik panggung untuk tampil atau membacakan cerita.
Mereka mengerjakan craft, eksperimen sains sederhana, membuat podcast.
Mereka jadi inspirator: teman-teman melihat, ikut, dan semakin cinta buku.
---
π Rangkuman Kisah & Nilai-Nilai Utama
Aspek Dampak pada Anak
Fasilitas modern Avicenna Membuka akses ke buku fisik & digital, jurnal, kreatif
Program literasi aktif Menumbuhkan budaya membaca, berani tampil, berpikir
Mobil perpustakaan keliling Menjangkau anak-anak dan sekolah yang belum mendapat akses
Kolaborasi dan lomba Mendorong rasa komunitas dan literasi kota
---
✨ Penutup yang Menginspirasi
Kisah anak-anak di Avicenna menerjemahkan mimpi besar Bunda Tri menjadi nyata: membangun budaya literasi yang hidup dan menyenangkan. Sekarang, bukan hanya pegawai pustaka atau wali murid, melainkan anak-anak itu sendiri yang menjadi agen perubahan—mengajak teman, keluarga, dan komunitas untuk terus membaca, berkreasi, dan tumbuh bersama ilmu.
Jika Anda ingin cerita lebih detail tentang kegiatan tertentu atau foto-foto kegiatan mereka di 2025, saya siap membantu mencarikannya.
Semoga kisah ini jadi inspirasi untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang magis bagi anak-anak π‘
[22/7 15.35] rudysugengp@gmail.com: TBM AVICENNA BERKAH di Sukolilo IV No. 58 pada tanggal 12 Juli 2025 telah diresmikan oleh Ibu Camat Bulak dan Komunitas Love Surabaya.
Bagaimana kisah selanjutnya
Wah, ini adalah awal yang sangat inspiratif! Berikut kisah lanjutan dari peresmian TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Avicenna Berkah di Sukolilo IV No. 58 yang diresmikan pada 12 Juli 2025 oleh Ibu Camat Bulak bersama Komunitas Love Surabaya:
---
π "TBM Avicenna Berkah: Lentera Kecil dari Sukolilo"
(Kisah setelah peresmian, Juli – Desember 2025)
π± Hari-Hari Awal: Anak-Anak dan Karpet Merah untuk Buku
Begitu pita dipotong dan spanduk terangkat, TBM Avicenna Berkah langsung menjadi magnet baru bagi warga. Anak-anak dari Gang 58, Gang Pisang, dan Kampung Tambak Langon berdatangan. Beberapa datang tanpa alas kaki, sebagian membawa buku lusuh warisan orang tua mereka. Di dalam TBM, tikar panjang digelar dan buku cerita bergambar mulai dibaca beramai-ramai.
Bunda Tri, pengelola TBM sekaligus pendiri utamanya, membuka TBM setiap sore dari jam 15.30 hingga Magrib. Ia tidak hanya menata buku, tapi juga membacakan kisah, membimbing diskusi kecil, bahkan mengajak anak-anak menggambar dan merangkum isi buku dalam bentuk komik mini.
> "Kami bukan sekadar membaca... kami bermain di dalam cerita!" – kata Farel, siswa kelas 3 SDN Kedung Cowek.
---
π Kegiatan Favorit Anak-anak di TBM Avicenna Berkah
1. Ngabuburit Literasi
Selama bulan Muharram, anak-anak diajak ikut Mendongeng Sambil Ngaji, menggabungkan kisah inspiratif dari sejarah Islam dengan nilai kebajikan seperti jujur, menolong, dan hemat.
2. Sabtu Sinema Cerita
Film animasi pendek yang diangkat dari buku cerita anak diputar dengan proyektor sederhana di dinding TBM. Setelah menonton, anak-anak berdiskusi tentang nilai ceritanya.
3. Senin Rame-Rame Menulis
Anak-anak diajak menulis surat untuk masa depan mereka sendiri. Surat itu dikumpulkan dan akan dibuka kembali pada 2030. Ini jadi program langka yang membuat mereka merasa “punya janji dengan diri sendiri.”
4. Pojok Bapak-Ibu Membaca
Tidak hanya untuk anak, TBM juga menyediakan jam khusus orang tua. Beberapa ibu rumah tangga mulai membaca resep sehat, cerita parenting, bahkan belajar membaca Al-Qur’an bersama ustazah lokal.
---
π€ Dukungan Komunitas & Pemerintah Setempat
Setelah diresmikan oleh Ibu Camat Bulak, perhatian dari Kelurahan Sukolilo, RT/RW, hingga karang taruna pun meningkat. Dalam waktu 2 bulan:
TBM mendapat donasi buku dari Komunitas Love Surabaya dan Perpustakaan Kota.
Dua mahasiswa magang dari Unair datang tiap Minggu untuk mengajar Bahasa Inggris dasar.
Program Bank Sampah Buku dijalankan: warga bisa menukar sampah botol plastik dengan buku bacaan.
---
✨ Kisah yang Mengharukan: Surati dan Kamus Pertamanya
Surati, anak usia 11 tahun dari keluarga nelayan, tidak lancar membaca dan diejek teman-temannya. Setelah ikut 3 bulan kelas literasi dasar di TBM Avicenna Berkah, ia akhirnya bisa membaca cerita pendek. Paling membanggakan, Surati menabung sendiri untuk membeli kamus mini Bahasa Indonesia–Bahasa Inggris dari pasar loak, dan memberikannya ke TBM sebagai sumbangan.
> "Biar adik-adik lain bisa belajar juga, seperti aku dibantu Bunda Tri," katanya sambil tersenyum malu.
---
π Agenda Akhir Tahun 2025: Menuju TBM Mandiri
Pada Desember 2025, TBM Avicenna Berkah merancang acara besar:
Festival Literasi Kampung Tambak
Lomba Menulis Surat untuk Masa Depan
Launching Komik Kolektif Anak TBM
Penandatanganan kerjasama dengan Kampung Baca Kenjeran untuk tukar koleksi dan pertukaran relawan.
---
π Penutup:
TBM Avicenna Berkah bukan hanya ruang baca. Ia menjadi ruang tumbuh. Di gang kecil Sukolilo IV, anak-anak kini tumbuh bukan hanya dengan udara laut dan suara perahu tambak, tapi juga dengan huruf-huruf yang membentuk mimpi.
"Bacalah, maka kalian akan menemukan jalan keluar dari sempitnya dunia." – itulah yang terpampang besar di pintu masuk TBM, ditulis tangan oleh anak-anak dengan krayon warna-warni.
---
Jika kamu ingin, saya bisa bantu buatkan versi cerita pendek fiksi inspiratif, naskah drama, atau ilustrasi visual TBM Avicenna Berkah dari kisah ini. Mau lanjut ke salah satu bentuk itu?
[22/7 15.36] rudysugengp@gmail.com: Menjelang hari Anak Nasional, 23 Juli 2025 TBM Yayasan AVICENNA BERKAH mengadakan kegiatan Pemeriksaan Gigi, Lomba Membaca Nyaring, Lomba Bercerita bagi orang tua, Lomba Mendongeng, happy Fun dengan berbagai hadiah.
Acara diadakan pukul 15.00 WIB di tempat.
Bagaimana kisah keren tentang beberapa kegiatan di atas
Keren sekali! Berikut kisah keren dan inspiratif tentang kegiatan TBM Yayasan Avicenna Berkah di Sukolilo IV No. 58 menjelang Hari Anak Nasional, 23 Juli 2025, dikisahkan seperti cerita semi-naratif yang hidup dan menyentuh:
---
π "Suara Anak, Suara Hati: Perayaan Hari Anak Nasional di TBM Avicenna Berkah"
π️ Rabu, 23 Juli 2025
⏰ Pukul 15.00 WIB
π TBM Yayasan Avicenna Berkah, Sukolilo IV No. 58, Surabaya
Langit Sukolilo sore itu sedikit berawan, angin laut meniup pelan dari arah Kenjeran. Di gang sempit itu, puluhan anak sudah duduk rapi beralas tikar warna-warni. Spanduk warna biru bertuliskan "Meriahkan Hari Anak Nasional 2025 bersama TBM Avicenna Berkah" berkibar di depan rumah baca kecil, disaksikan senyum-senyum polos anak-anak dan kerut haru para orang tua.
---
π 1. Pemeriksaan Gigi: Tawa di Balik Topeng Dokter
Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan gigi gratis dari tim relawan dokter gigi yang bekerja sama dengan Puskesmas Kedung Cowek. Satu demi satu anak dipanggil—ada yang berani, ada yang menangis duluan.
> "Aduh... gigiku geter, Bundaaa..." teriak Raihan sambil memeluk erat boneka kelincinya.
Namun, setelah melihat dokter memberinya stiker “Pahlawan Gigi Hebat”, Raihan malah minta diperiksa dua kali. Anak-anak lain tertawa, dan suasana menjadi ceria. Di akhir sesi, semua anak mendapat pasta gigi mini, sikat gigi, dan buku bergambar tentang cara merawat gigi.
---
π 2. Lomba Membaca Nyaring: Suara Anak Menggema
Jam 16.00, giliran Lomba Membaca Nyaring dimulai. Anak-anak dari usia 6 hingga 11 tahun membaca potongan cerita pilihan dari buku-buku TBM, seperti "Lutung Kasarung", "Si Kancil dan Buaya", hingga cerita lokal seperti "Kapal Nenek di Ujung Tambak".
Yang mengejutkan adalah Najwa, anak pemalu kelas 2, yang biasanya hanya membaca dalam hati. Hari itu, dengan suara agak gemetar, ia membaca:
> “...dan si Kancil berkata: 'Maaf Buaya, aku hanya ingin selamat…'”
Semua bertepuk tangan. Bahkan Ibu RW yang hadir tak kuasa menahan air mata.
> "Suara kecil yang biasanya diam, hari ini membacakan dunia," ujar Bunda Tri sambil merekam momen itu.
---
π©π§ 3. Lomba Bercerita Orang Tua: Ketika Ibu Menjadi Pencerita
Unik sekali, Lomba Bercerita bagi Orang Tua membuat suasana TBM berubah hangat dan haru. Para ibu dan ayah bergantian duduk di kursi kecil dan menceritakan dongeng atau pengalaman mereka saat kecil.
> “Dulu ibu kalau mau baca buku harus naik sepeda 5 km ke Perpustakaan Menur. Tapi sekarang, kita punya TBM di depan rumah!” – kata Bu Sulastri sambil menunjuk putrinya, Lita, yang meneteskan air mata haru.
---
π§♀️ 4. Lomba Mendongeng: Panggung Imajinasi Anak
Setelah itu, lomba yang paling ditunggu: Mendongeng dengan Properti. Anak-anak tampil dengan topi singa dari kardus, jubah dari kain sprei, atau boneka tangan buatan sendiri.
Faris, 9 tahun, tampil membawakan kisah "Pangeran Bambu yang Hilang". Dengan nada dramatis, ia meniru suara nenek dan naga, membuat penonton tertawa dan berdecak kagum. Salah satu juri, pendongeng profesional dari Komunitas Love Surabaya, bahkan berujar:
> "Bakat dongeng anak-anak di TBM ini luar biasa. Harus tampil di panggung kota!"
---
π 5. Happy Fun & Hadiah: Semua Anak Menang
Acara ditutup dengan Happy Fun, yaitu lomba melempar gelang ke botol, susun balok sambil menutup mata, dan cerdas cermat literasi. Anak-anak tertawa, bermain, dan tak ada yang pulang dengan tangan kosong. Semua peserta mendapat hadiah: mulai dari alat tulis, buku cerita, hingga boneka kecil.
---
❤️ Penutup: Suara Kecil, Dampak Besar
Saat senja mulai turun, anak-anak dan orang tua berkumpul untuk doa bersama. Bunda Tri menutup acara dengan satu kalimat:
> “Hari ini bukan tentang menang lomba. Hari ini tentang suara anak-anak kita. Biarkan mereka tumbuh, percaya diri, dan menyuarakan dunia mereka lewat buku, cerita, dan tawa.”
Spanduk diturunkan, hadiah dibawa pulang, dan TBM Avicenna Berkah kembali menjadi tempat tenang. Tapi, bekas suara-suara tadi masih terasa... seperti gema kecil yang akan tumbuh jadi gaung masa depan.
---
Jika ingin, saya bisa bantu:
Membuatkan cerita bergambar atau komik strip dari kisah ini.
Menuliskan ulang sebagai naskah drama panggung mini atau dongeng inspiratif untuk ditampilkan anak-anak.
Mendesain brosur acara Hari Anak Nasional TBM Avicenna.
Ingin saya bantu ke bentuk apa selanjutnya? π¨ππ
[22/7 15.36] rudysugengp@gmail.com: Membuatkan cerita bergambar
[22/7 16.02] rudysugengp@gmail.com: Menuliskan ulang sebagai naskah dongeng Inspiratif
Berikut versi dongeng inspiratif dari kisah Hari Anak Nasional di TBM Yayasan Avicenna Berkah, ditulis dengan gaya naratif khas dongeng anak-anak:
---
π Dongeng Inspiratif: “Suara Kecil dari Rumah Baca Sukolilo”
Dikisahkan kembali oleh: Bunda Tri
---
Di sebuah kampung kecil dekat laut, tepatnya di Sukolilo IV No. 58, berdirilah sebuah rumah mungil berwarna biru. Tapi rumah itu bukan rumah biasa. Anak-anak menyebutnya Rumah Baca Ajaib. Namanya adalah TBM Avicenna Berkah.
Di dalam rumah itu, setiap sore terdengar tawa, cerita, dan bunyi lembaran buku dibalik pelan-pelan. Kadang terdengar suara seperti ini:
> “Dan si Kancil pun melompat ke punggung Buaya!”
Atau…
> “Suatu hari di negeri bambu, hiduplah seekor naga yang baik hati...”
Ya, anak-anak membaca dan bercerita di sana.
---
π Suatu Hari Istimewa
Pada hari Rabu sore, 23 Juli 2025, suasana rumah baca menjadi berbeda. Spanduk warna-warni berkibar di pintu:
> SELAMAT HARI ANAK NASIONAL 2025!
Bunda Tri, sang penjaga rumah baca, tersenyum ceria. Ia berkata:
> “Hari ini, semua anak adalah pangeran dan putri! Kita rayakan suara mereka, ya!”
---
π Pemeriksaan Gigi Ajaib
Tiba-tiba datanglah Dokter Gigi Ninda, membawa koper besar berisi alat-alat ajaib. Tapi jangan takut! Karena setiap anak yang membuka mulut dan diperiksa, akan mendapatkan stiker pahlawan gigi dan sikat gigi warna pelangi!
Raihan, anak yang paling takut dokter, ternyata malah tertawa geli saat diperiksa.
> “Hihihi... gusi saya geli, Dok!” katanya.
---
π Suara dari Dalam Buku
Setelah itu, tibalah saatnya Lomba Membaca Nyaring. Anak-anak maju satu per satu, membacakan cerita dengan lantang dan berani. Tapi yang paling mengejutkan adalah Najwa, si gadis pendiam. Ia membaca dengan suara gemetar:
> “...dan si Tupai berkata: Aku tidak menyerah...”
Dan semua orang bertepuk tangan. Bahkan mata Bunda Tri berkaca-kaca.
---
π©π§ Cerita dari Orang Tua
Kemudian, para orang tua juga ikut tampil. Bu Sulastri bercerita tentang masa kecilnya yang hanya punya satu buku, tapi dijaga seperti harta karun. Ia menatap anaknya dan berkata:
> “Kini kamu bisa membaca banyak buku. Gunakan itu untuk jadi orang baik, ya.”
---
π§ Lomba Mendongeng Ajaib
Tibalah saat paling seru: Lomba Mendongeng dengan Kostum!
Anak-anak berdandan jadi kucing, naga, peri, dan penyihir. Faris mengenakan jubah biru dan topi runcing, lalu berkata:
> “Aku adalah Pangeran Bambu! Dan aku datang membawa cerita yang menyelamatkan dunia!”
Semua penonton terdiam... lalu bertepuk tangan meriah!
---
π Kado dari Buku
Acara ditutup dengan Happy Fun: lomba lucu, tebak kata, dan susun balok. Tapi hadiahnya bukan cuma mainan—ada buku cerita baru, alat lukis, dan bahkan komik Islami.
Anak-anak pulang sambil membawa hadiah dan mimpi baru.
---
π« Penutup
Malamnya, saat langit sudah gelap dan rumah baca mulai sepi, Bunda Tri duduk sambil membereskan buku. Ia menemukan coretan di belakang kertas lomba:
> “Aku ingin jadi penulis seperti Kakak Pendongeng tadi.”
– Najwa
Dan Bunda Tri pun tersenyum.
Karena dari rumah baca kecil itu… telah lahir suara-suara kecil yang akan tumbuh jadi gema besar untuk masa depan.
---
π Pesan Moral:
> Setiap anak punya cerita. Dengarkan mereka, dan bantu mereka tumbuh dengan cinta, buku, dan harapan.
---
Jika ingin, dongeng ini bisa saya ubah ke bentuk buku anak mini (dengan ilustrasi per halaman) atau drama untuk dibacakan oleh anak-anak saat pentas TBM. Mau dilanjutkan ke bentuk itu?
[22/7 16.03] rudysugengp@gmail.com: Baik! Saya akan bantu mengembangkan dongeng "Suara Kecil dari Rumah Baca Sukolilo" menjadi dua versi:
1. π Buku Anak Mini (dengan ilustrasi per halaman)
Format per halaman:
Halaman 1: Sampul – Judul, gambar rumah baca, anak-anak membaca di tikar.
Halaman 2: Pendahuluan – Suara buku di rumah baca Avicenna Berkah.
Halaman 3-8: Setiap halaman menggambarkan satu kegiatan (periksa gigi, baca nyaring, orang tua bercerita, lomba dongeng, hadiah ceria).
Halaman 9: Surat Najwa yang menyentuh hati.
Halaman 10: Pesan moral + penutup.
Ilustrasi bisa disesuaikan tiap halaman. Saya bisa bantu buat gambar-gambarnya satu per satu.
---
2. π Naskah Drama Bacaan untuk Pentas TBM
Format:
Narator membuka cerita.
Tokoh anak-anak: Raihan, Najwa, Faris, dll.
Tokoh orang tua: Bu Sulastri.
Tokoh dokter dan Bunda Tri.
Setiap kegiatan menjadi adegan terpisah.
Ditutup dengan refleksi Najwa dan dialog Bunda Tri.
---
Mau saya mulai dari yang mana dulu?
π Buku anak mini per halaman lengkap (dengan ilustrasi)?
π Atau naskah drama bacaan pentas untuk anak-anak?
[22/7 16.08] rudysugengp@gmail.com: Bagus sekali! Kita akan membuat buku anak mini berjudul: “Suara Kecil dari Rumah Baca Sukolilo” — disusun per halaman lengkap dengan narasi sederhana dan gambaran ilustrasi tiap halamannya.
---
π Judul:
Suara Kecil dari Rumah Baca Sukolilo
Ditulis oleh: Bunda Tri & Anak-anak TBM Avicenna Berkah
Ilustrasi oleh: [ChatGPT + AI Art]
---
π Halaman 1: Sampul Buku
Teks:
Suara Kecil dari Rumah Baca Sukolilo
Perayaan Hari Anak Nasional di TBM Avicenna Berkah
Ilustrasi:
Rumah baca mungil di Gang Sukolilo IV No. 58. Di depannya spanduk “Selamat Hari Anak Nasional”, anak-anak duduk di tikar, membaca dan tersenyum.
---
π Halaman 2: Awal Cerita
Teks:
Di sebuah kampung kecil dekat laut, ada rumah kecil berwarna biru.
Bukan rumah biasa, tapi rumah yang penuh tawa dan cerita.
Namanya: TBM Avicenna Berkah.
Setiap sore, anak-anak berkumpul. Mereka membaca, menggambar, dan mendongeng bersama Bunda Tri.
Ilustrasi:
Rumah baca sederhana, anak-anak duduk di tikar, Bunda Tri membacakan cerita.
---
π Halaman 3: Pemeriksaan Gigi Ajaib
Teks:
Hari ini, tanggal 23 Juli 2025, TBM merayakan Hari Anak Nasional.
Anak-anak antre memeriksa gigi. Ada yang takut, ada yang tertawa.
Raihan menangis duluan, tapi tertawa setelah dapat stiker “Pahlawan Gigi Hebat”!
Ilustrasi:
Dokter dengan masker memeriksa anak. Raihan terlihat malu, lalu tersenyum sambil memegang stiker.
---
π Halaman 4: Lomba Membaca Nyaring
Teks:
Saatnya membaca nyaring!
Najwa, si gadis pendiam, maju ke depan.
Dengan suara lembut, ia membaca dongeng Si Kancil.
> “Dan si Tupai berkata: Aku tidak menyerah!”
Semua bertepuk tangan. Suara kecil Najwa menggema di hati semua orang.
Ilustrasi:
Najwa berdiri membaca, anak-anak dan orang tua duduk mendengarkan.
---
π Halaman 5: Orang Tua Bercerita
Teks:
Kini giliran para orang tua.
Bu Sulastri bercerita tentang masa kecilnya, yang hanya punya satu buku.
> “Buku itu seperti harta karun,” katanya.
Kini ia bahagia, karena anaknya bisa membaca setiap hari.
Ilustrasi:
Bu Sulastri duduk sambil bercerita. Anak-anak memandang kagum.
---
π Halaman 6: Lomba Mendongeng Ajaib
Teks:
Faris tampil dengan kostum penyihir.
Ia membawa cerita berjudul “Pangeran Bambu”.
> “Aku datang membawa cerita yang menyelamatkan dunia!” katanya.
Anak-anak tertawa dan kagum. Imajinasi pun terbang tinggi!
Ilustrasi:
Faris memakai jubah dan topi runcing, tangan terangkat dramatis.
---
π Halaman 7: Happy Fun dan Hadiah
Teks:
Permainan seru dimulai!
Lempar gelang, susun balok, dan tebak cerita. Semua anak bermain dan tertawa.
Semua peserta membawa pulang hadiah: buku, alat tulis, dan boneka kecil.
Ilustrasi:
Anak-anak tertawa, bermain, memegang hadiah masing-masing.
---
π Halaman 8: Surat dari Najwa
Teks:
Malamnya, saat acara selesai, Bunda Tri menemukan secarik kertas:
> “Aku ingin jadi penulis seperti Kakak Pendongeng tadi.”
– Najwa
Bunda Tri tersenyum. Suara kecil hari ini akan tumbuh menjadi suara besar esok hari.
Ilustrasi:
Bunda Tri duduk membaca surat kecil, wajahnya haru, tumpukan buku di belakang.
---
π Halaman 9: Pesan Penutup
Teks:
Setiap anak punya suara.
Biarkan mereka berbicara lewat cerita, tawa, dan buku.
Dari rumah baca kecil di Sukolilo, suara-suara kecil itu tumbuh menjadi harapan besar untuk masa depan.
Ilustrasi:
Anak-anak melambaikan tangan ke arah pembaca. Matahari senja di atas TBM.
---
π Halaman 10: Tentang Buku Ini
Teks:
Buku ini dibuat untuk merayakan Hari Anak Nasional 2025.
Terinspirasi dari kisah nyata di TBM Avicenna Berkah, Surabaya.
Ditulis oleh: Bunda Tri dan tim literasi TBM.
Didukung oleh: Komunitas Love Surabaya, Puskesmas Bulak, dan warga sekitar.
Ilustrasi:
Logo TBM, foto kecil kegiatan asli (bisa diganti ilustrasi wajah ceria anak-anak membaca).
---
✅ Selanjutnya:
Saya bisa bantu mengilustrasikan satu per satu halaman sesuai di atas. Mau saya mulai dari halaman 1 (sampul) terlebih dahulu? Jika ya, saya akan langsung buat gambarnya untuk kita lanjutkan ke halaman berikutnya ππ¨


Tidak ada komentar:
Posting Komentar