Selasa, 23 Juli 2024

Derita Pemilik STMJ

 *Derita Haji Tak Resmi, Berikut Kronologi Pemilik Kedai STMJ Legendaris Surabaya Meninggal di Tanah Suci*

Hany Akasah

Rabu, 24 Juli 2024 | 08:34 WIB

RADAR GRESIK-Begitu nestapa anak semata wayang, Rizaldi Santoso, 29 tahun pemilik kedai Susu Telur Madu Jahe (STMJ) Bu Nunuk, STMJ legendaris di Kota  Surabaya. Hal itu karena ibunya Nunuk Widayati, 53 meninggal dunia saat ibadah haji di Arab Saudi.

Rizaldi tak menyangka keberangkatan ibunya Nunuk bersama ayahnya Budi Santoso (55 tahun) 17 Mei 2024 lalu melalui Bandara Internasional Juanda merupakan pertemuan terakhirnya.

Menurut Rizaldi sebelum meninggal, Nunuk sempat hilang sejak tanggal 16 Juni 2024 saat lempar jumrah. Dari keterangan ayahnya, Rizaldi menceritakan, ibunya dehidrasi sehingga mundur dari barisan lempar jumrah.

Budi sempat lempar jumrah hendak menyusul istrinya ke belakang, namun harus memutar arus one way terlebih dulu, kehilangan jejak Nunuk. Sejak saat itu, Nunuk hilang.

Sebenarnya kecurigaan Rizaldi dan istrinya muncul sebelum keberangkatan ayah dan ibunya ke Tanah Suci.

Siska Ayu, 29 mantu almarhum Nunuk mengaku sempat ragu dengan nama travel yang digunakan ayah dan ibu mertuanya dengan pendaftaran sejak akhir tahun 2023.

Namun keduanya selalu menepis keraguan dengan memastikan dapat rekomendasi dari rekannya. Apalagi visa keduanya, kunjungan pribadi, bukan visa haji.

“Curiga berangkat tidak memakai seragam haji ungu batik itu. Sempat terpikir jika itu adalah haji furoda namun bukan dari pemerintah. Ada 10 orang dari  Surabaya transit ke Jakarta ada rombongan lagi, total semua 20. Berangkat ke Jeddah. Di sana naik kendaraan dan sampai tanggal 19 Mei. Selama di sana sering telepon banyak razia dikejar-kejar polisi Arab Saudi,” bebernya lagi.

Hingga Kamis (18/7/2024), pihak travel datang menjanjikan asuransi namun pada akhirnya mengaku tidak bisa diklaim karena Nunuk tidak meninggal dalam perjalanan, tapi di tempat umum.

“Kamis travel ke sini bilang mau uruskan asuransi tapi terus katanya gak bisa diklaim alasannya asuransi perjalanan ketika meninggal perjalanan, sedangkan mama meninggal di tempat umum. Tapi kami belum sempat ngecek lagi apa benar begitu (prosedur) asuransi itu,” imbuhnya

Termasuk alasan pihak travel soal visa jemaah haji kedua orang tuanya hanya sebatas visa kunjungan pribadi bukan visa haji, karena mereka bukan travel, melainkan haji backpacker.

“Dia (pemilik travel) bilang ini haji backpacker bukan travel. Kesannya tidak ada travel di sini. Mama dan ayah saya juga gak pernah terbuka dengan keberangkatan haji itu. Kami tahunya setelah semua terjadi,” tandasnya.

Sampai akhirnya tanggal 21 Juni 2024, kerabat Nunuk yang juga jadi jemaah haji reguler Kementerian Agama (Kemenag) menemukan data Nunuk tercantum di salah satu RS forensik di Arab Saudi, sudah meninggal dunia dan dimakamkan.

Tidak diketahui penyebab meninggal, hanya ada informasi Nunuk ditemukan meninggal di Jamarat lantai tiga. Belakangan Rizaldi menduga kedua orang tuanya memakai travel haji tidak resmi, karena sejak tiba di Arab Saudi, banyak kejanggalan dari cerita ibunya.

Mulai tinggal di apartemen, bukan di hotel, kejar-kejaran dengan polisi, ditahan, ayahnya harus melakukan berbagai cara untuk sembunyi, hingga perjalanan berangkat haji yang banyak transit dan dilarang memakai seragam haji.

“Mama sempat mengabari bude saya yang haji di sana, bude cerita ke saya, mama takut minta dijemput, berapa pun (biayanya) tolongin. (Sebelum mama meninggal) kontak terus sama saya. Mama WhatsApp ke saya kalau Nak Mama sayang kamu. Ke istri saya (juga) cuma (bilang) Nak titip anak saya ya, dia gak punya saudara, kamu tolong dengarkan kalau anak saya cerita. Mama sayang kalian semuanya,” paparnya mengingat chat terakhir Nunuk kepadanya dan istri.

Hingga menjelang 40 hari Nunuk meninggal, Rabu (24/7/2024), Rizaldi mengaku masih menunggu kabar dari travel soal barang-barang dan surat-surat Nunuk yang masih tertinggal di sana, untuk mengurus surat kematian di Indonesia. (han)

Selanjutnya

Editor: Hany Akasah

Sumber: Radar Gresik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penulisan Sejarah

*Diskusi Proyek Penulisan Sejarah Resmi, Soroti Ketiadaan Peran Masyarakat* Juli 21, 2025 ©Abby/Bal Berangkat dari keresahan terhadap penuli...