Rabu, 20 September 2023

Nafsu Kebo Ijo Ingin Kuasai Kepingan Emas Tumapel dan Mengkudetanya

Avirista Midaada, , Okezone  Selasa 19 September 2023 07:56 WIB

KEBO IJO memulai pergerakannya menyerang pusat pemerintahan akuwu Tumapel di bawah kekuasaan Tunggul Ametung. Sang akuwu yang sedang mabuk berat dimanfaatkan betul oleh Kebo Ijo untuk mencari harta benda emas pasca tewasnya Mpu Gandring sang pembuat keris sakti di tangan Ken Arok.

Kebo Ijo memimpin pasukan sendirian. Ia sesungguhnya agak segan bergerak sendirian memimpin kaum tamtama untuk memberontak Tumapel pasca matinya Gandring. Namun, ia juga merasa lega, sebab dengan matinya Gandring, dirinya kini bisa leluasa untuk mengontrol barisan tamtama.

Ia pun tidak dibayang-bayangi persaingan untuk memperebutkan tahta Tumapel dengan Gandring. Hal yang menjadi target utama Kebo Ijo adalah mengumpulkan emas sebanyak - banyaknya. Jika emas yang dikumpulkan benar-benar telah menumpuk, sehingga tak ada lagi yang menyamainya dalam pengumpulan barang berharga itu, maka para tamtama akan semakin solid mendukung dirinya.

Kebo Ijo tahu bahwa pusat pengumpulan emas, selain di rumah Gandring juga ada di rumah Balakangka, Pakuwuan dan Arok. Sebagaimana dikutip dari "Hitam Putih Ken Arok : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan" dikisahkan saat itu Kebo Ijo langsung mengajak sejumlah pasukannya untuk menggeruduk rumah Mpu Gandring dan Balakangka.

Namun, ketika ia sampai di rumah Gandring, tidak dijumpai sebatang pun emas yang dicarinya. Melihat rumah Gandring kosong, Kebo Ijo bersama pasukannya langsung bertolak ke istana Balakangka. Tetapi lagi-lagi di istana pendeta itu ia juga tidak menjumpai kepingan emas yang dicarinya.

Dirinya hanya menemukan sejumlah selir. Tetapi sebagai gantinya, ja melucuti perhiasan para selir di istana Balakangka tersebut. Kebo Ijo kemudian menunggu malam. Saat malam tiba, ia akan menggempur Pakuwuan bersama pasukannya. Saat itulah, selain emas, ia juga bisa mendapatkan Ken Dedes, setelah dirinya nanti berhasil menghabisi Tunggul Ametung.

Kepada para tamtama dan prajurit yang dipimpinnya, Kebo Ijo berjanji bahwa nanti malam jika kekuasaan Tumapel jatuh dari Tunggul Ametung, maka ia akan menguras seluruh emas yang ada di Pakuwuan, dan sebagiannya akan ia bagikan kepada para tamtama, lalu kepada prajurit yang mendukungnya.

Para tamtama dan prajurit itu pun juga dijanjikan akan diangkat sebagai menteri dan patih. Selain, hendak mengkudeta Tunggul Ametung, Kebo Ijo sesungguhnya juga mempunyai dendam dengan akuwu Tumapel itu. Dimana ayah Kebo Ijo bernama Kebo Delancang telah mati di tangan Tunggul Ametung.

Karena itulah, Kebo Ijo mempunyai kewajiban moral untuk membalaskan kematian ayahnya. Dengan balas dendam itulah selain bisa merebut tahta kekuasaan Tumapel dan Ken Dedes, dirinya juga bisa mengukuhkan dirinya sebagai seorang satria. Setelah menggasak perhiasan para selir di istana Balakangka itu, Kebo Ijo dan sejumlah pasukannya kemudian kembali ke asrama prajurit.

Setibanya di asrama, para prajurit masih banyak yang berpesta. Para prajurit Tumapel ini memang diberi kesempatan oleh Ken Dedes, untuk berpesta karena telah meredamkan kerusuhan di berbagai penjuru Tumapel di bawah pimpinan Arok. Namun masih ada sejumlah tamtama yang berjaga.

Saat tiba di asrama, sejumlah tamtama langsung bertanya kepada Kebo Ijo tentang nasib Gandring dan Balakangka. Rupanya di antara mereka belum ada yang tahu kalau Gandring telah tewas. Namun, Kebo Ijo menjawab bahwa Gandring dan Balakangka berada di pihak Ken Arok. Tetapi Kebo Ijo tak membuka informasi bahwa Mpu Gandring dan Balakangka sudah tewas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 Candi Yogya bukan Sleman

 1. Buatkan Risalah tentang :   Kabupaten Bantul yaitu : Kompleks Situs Mantup, Desa Situmulyo Kecamatan Piyungan 2. Buatkan Risalah tentang...