Saat bertemu orang-orang hebat di SDN Dokter Sutomo V, pak Choiri selaku Ketua SLCC kota Surabaya menyampaikan statement bahwa banyak pengurus PGRI di daerah bahkan di manapun berada merupakan titipan orang-orang tertentu. Pernyataan tersebut didukung dengan bukti bahwa rata-rata sudah tua dan tidak paham IT bahkan tidak memiliki kompetensi. Beliau sampaikan bahwa pengurus harus memiliki :
1. Media Sosial seperti IG, FB, Twitter, dll. sebagai sarana menyampaikan pesan/pikiran
2. Memiliki kemampuan untuk menulis dan dibuktikan dengan kepemilikan Blog bahkan diwajibkan memiliki karya berupa buku.
3. Memiliki Konten YouTube segera sarana pengembangan pendidikan.
4. Memiliki kemampuan melaksanakan kegiatan Zoom, Teams, dll. sebagai sarana komunitas dan pengembangan konten.
Apakah Pengurus PGRI memiliki itu semua ? (sindir pak Khoiri). Alhamdulillah hampir semua pengurus SLCC PGRI saat itu yaitu 23 Juni 2021 serasa minim dengan 3 hal di atas. Ada calon pengurus yang memiliki semua itu 4 hal, justru mengundurkan diri. Hingga diadakan pembentukan ulang maka orang yang aktif hanya itu-itu saja. Akhirnya diadakan penyegaran kembali tentang kepengurusan, hasilnya ya... tetap saja. Ada beberapa calon pengurus SLCC PGRI yang lebih nyaman di luar kepengurusan dengan alasan tidak dapat full. Kita hargai calon pengurus SLCC PGRI KOTA SURABAYA yang terpaksa belum dapat bergabung.
Saat itu tiba giliran saya ditanya oleh pak Khoiri.
Apakah punya Medsos ? punya, tapi tidak aktif
Apakah punya Blog ? Punya, 5 buah.
Lho ? Sebab ketika berpindah tugas selalu membuat blog untuk sekolah tersebut
Apakah punya YouTube ? Punya
Berapa ? 960 tapi tidak bermutu karena asal upload
Sudah berapa jumlah subscrib ? 656
Lho ? Karena saya tidak mempromosikan atau meminta orang lain untuk subscribe.
Tidak boleh, harus dipromosikan, "pungkas Beliau !"
Sebenarnya jawaban ini, saya sampaikan bahwa meski saya tua bahkan akan purna masih tetap berkarya.
Pada saat tulisan ini di muat, 4 Juli 2022
Jumlah Video mencapai 2.000 lebih
Subscribe : 1145.
Orang beranggapan bahwa saya sudah menjadi Youtuber yang menghasilkan uang.
Padahal untuk dapat uang atau monetasi harus memenuhi :
1. Subscribe minimal 1.000
2. Video di tonton dengan jumlah durasi 4.000 jam
3. Tidak ada Klaim pihak lain
4. Melakukan dua langkah
5. Dapat email dari google tentang persyaratan tersebut.
Jumlah video banyak tidak ada jaminan Monetasi.
Hanya saja, kebanggaan bagi saya bila Video tersebut dimanfaatkan oleh lain.
Di samping itu, saya bersama teman guru SDN Bulak Banteng I (2018) telah membuat MoU dengan pendidikan.id atau PT Mahoni untuk membuat Video Pembelajaran. Di sambung ke SDN Wonokusumo IV/43 (2019) Surabaya. Guru sebagai yang mengajar di kelas atau luar kelas, PT Mahoni sebagai pemroduksi dan pemilik Konten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar