SEJARAH PALABUHANRATU
Tokoh pendiri Palabuhanratu adalah Nyai Putri Purnamasari, beliau putri bungsu Prabu Siliwangi yang "hijrah" ke selatan pasca Pajajaran Melemah
Nyai Putri Purnamasari menempuh perjalanan melalui hutan belantara dari Dayeuh Pakuan Pajajaran hingga sampai di salah satu tempat yang pada saat itu termasuk wilayah yang disebut Basisir Lebak Cawene, yang kemudian tempat tersebut dinamakan kampung CIDADAP. Perjalanan tersebut memakan waktu selama TIGA BULAN, mulai berangkat pada akhir MANGSA BAKTI (penghujung bulan ke 12 Kalender Pajajaran) hingga MANGSA RATU (bulan ke 3) pada tahun 1488 - 1489 Saka (1566 M - 1567 M).
8 TAHUN kemudian yakni pada tahun 1575 M status Kampung Cidadap ditingkatkan menjadi sebuah KAPUUNAN dengan nama CIDADAP PALABUHAN NYAI RATU, dan Nyai Putri Purnamasari menjadi RATU PUUN. PUNAR DIWASTU (pensucian penobatan) berlangsung bertepatan dengan Upacara KUWERA BAKTI pada malam Bulan Purnama.
Beliau memimpin Kapuunan Cidadap selama 15 tahun (hingga 1590 M), yang selanjutnya diserah-terimakan kepada putri tunggalnya yakni NYAI PUTRI MAYANG SAGARA PAMULANGAN.
Pada tahun 1595 M pusat Kapuunan Cidadap dipindahkan ke BASISIR LEBAK CAWENE (sebelah utara MUARA SUNGAI CIMANDIRI). Disini status Kapuunan ditingkatkan menjadi sebuah negeri dengan nama PALABUHAN NYAI RATU (tanpa kata CIDADAP), dengan demikian Nyai Putri Mayang sagara otomatis menjadi RATU PAKUAN (Ratu Pusat Pemerintahan) dengan ARAN DIWASTU (nama nobat/julukan suci) RATU KIDUL (Bukan Roro/Loro Kidul dongeng).
Kemudian karena teritorialnya bertambah luas hingga ke Cianjur Selatan dan ke Binuwangeun (Banten), maka Palabuhan Nyai Ratu berubah nama menjadi PALABUHAN NYAI RATU PAKUAN PAJAJARAN MANDIRI.
Dan kini dikenal dengan sebutan PALABUHANRATU !
Sumber: Walet Muslimah, disarikan dari Pantun Pajajaran Bogor yang diwaris dari Ki Anis Djatisunda
Revisi.Tirtayasa-IV✍️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar